Share

Bab 0006

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2023-10-09 13:02:00

“Lho … Mas Danu, ngapain di sini?”

Aruna terkejut tatkala mendapati Danu yang merupakan sahabat mendiang suaminya itu sedang duduk di pos satpam bersama Pak Yayat.

“Nungguin kamu.” Danu menjawab terang-terangan.

“Ada perlu apa, Mas?” Aruna mendekat sekalian meminta kunci mobil kepada pak Yayat.

“Kebetulan lagi ada disekitar sini, jadi mampir mau ngajak kamu pulang bareng.” Danu berdusta, padahal jarak dari gedung kantornya cukup jauh ke Dago.

“Aku bawa mobil.” Aruna mengangkat kunci mobil yang baru saja diberikan Pak Yayat seraya menunjukkan tampang menyesal.

Danu mengumpati dirinya yang lupa kalau Aruna mengemudikan sendiri mobilnya ke tempat kerja.

“Kalau makan malam gimana?” Danu bersikeras, mencari celah agar bisa mengobrol dengan Aruna.

Bisa dibilang kalau ini adalah ajakan Danu yang kesekian kali, ajakan sebelum-sebelumnya selalu ditolak Aruna karena ia benar-benar sibuk.

Dan sekarang Aruna tidak memiliki alasan untuk menolak Danu.

“Ya udah, mau makan di mana?” putus Aruna akhirnya menyanggupi.

“Noah’s Barn, gimana?”

Danu asal sebut saja nama Caffe resto sekitaran tempat kerja Aruna sebelum Aruna berubah pikiran.

“Oke,” sahut Aruna.

Keduanya masuk ke dalam mobil masing-masing lalu mengemudikannya ke Noah’s Barn.

Danu tiba lebih dulu, pria itu membukakan pintu mobil untuk Aruna setelah Aruna selesai memarkirkan mobilnya.

Dalam hati bertanya-tanya kenapa mobil Aruna bisa berganti menjadi mobil mewah keluaran Eropa?

Setau Danu, mobil Aruna adalah Honda Civic putih.

Aruna tersenyum sebagai bentuk rasa Terimakasih kepada Danu meski sikap Danu itu membuatnya risih.

Aruna tidak serta-merta menjadi over percaya diri ketika Danu intens mendekatinya.

Ia menganggap kalau Danu hanya kasihan kepadanya karena kini menjanda.

“Sebelah sini,” kata seorang pelayan menuntun jalan.

Mereka mendapat meja kecil yang hanya cukup untuk dua orang saja.

Pelayan memberikan dua buku menu dan Aruna dengan cepat memilih menu makan malam.

Setelah menyebut menu pesanan mereka, pelayan pun pergi meninggalkan Aruna dan Danu berdua saja di meja itu.

Danu tampak canggung tapi tidak dengan Aruna.

“Kamu baik-baik aja ‘kan?” Danu bertanya sambil menatap hangat pada Aruna.

“Aku baik, Mas ….” Aruna menjawab dengan senyum simpul di bibirnya.

Pria yang seumuran dengannya itu mengangguk-anggukan kepala.

“Beberapa minggu lalu Rika dan anaknya mas Bian datang ke rumah,” celetuk Aruna.

Entah kenapa ia ingin memancing Danu bicara tentang istri keduanya Bian.

Sebagai sahabat dekat Bian—Danu pasti tahu kelakuan bejat suaminya.

Dan benar saja, pupil mata Danu melebar terlihat jelas di wajah pria itu bila memang mengetahui tentang perselingkuhan Bian.

Sekali lagi Aruna harus menelan kecewa, bisa-bisanya Danu diam saja mengetahui perselingkuhan tersebut.

“Ri-Rika mendatangi kamu?” Danu tidak percaya dengan apa yang ditangkap indra pendengarannya.

Aruna menganggukan kepala, pandangannya tertunduk menatap kedua tangan yang sedang memainkan tissue di atas meja.

Terdengar helaan napas panjang keluar dari mulut Danu.

“Gi-gini Aruna ….”

Aruna mendongak menatap Danu tepat di mata. “Iya, gimana?”

Aruna ingin sekali mendengar tentang apa saja yang diceritakan Bian pada Danu hingga memutuskan berselingkuh darinya.

Tapi melihat bola mata Aruna yang teduh dan menyiratkan seribu luka di sana membuat Danu tidak tega mengatakan apapun tentang Bian karena semua tentang Bian adalah kemunafikan, kebrengsekan dan pengkhianatan.

Danu memutus tatapan dengan Aruna, matanya mengerjap dengan sering.

“Jadi kamu udah tahu semua?” Danu ingin memastikan apa saja yang sudah diketahui Aruna.

Aruna menganggukan kepala.

“Mereka menikah dua tahun lalu dan sekarang anaknya udah berusia dua tahun … tapi yang aku bingung, kenapa setelah setahun mas Bian meninggal—dia baru datang menemui aku? Dan … apa tujuannya dia menemui aku? Apa dia enggak puas udah merebut hati mas Bian lalu memiliki anak dari mas Bian? Kenapa dia harus datang sekarang?” Suara Aruna tercekat.

Hening membentang selama beberapa sekon.

“Dan ternyata dia menginginkan warisan mas Bian.” Aruna menjawab pertanyaannya sendiri.

Danu mendongak, kembali menatap Aruna.

“Dia enggak bisa menuntut itu dari kamu, pernikahan Bian dan Rika hanya pernikahan siri dan tidak tercatat, Rika dan anaknya enggak bisa mendapat warisan.” Danu jadi emosi, alisnya menukik tajam.

Terlihat sekali bila pria itu sangat kesal.

“Mas Danu tau ‘kan mama Tina? Dia enggak suka banget sama aku, karena aku belum bisa kasih keturunan buat dia … dan sebelum Rika mendatangi aku, dia datang lebih dulu ke mama Tina … mama Tina maksa aku untuk kasih rumah yang aku tempatin sekarang sama Rika dan anak mas Bian,” tutur Aruna menceritakan keresahannya.

“Jangan Aruna, kamu harus pertahankan rumah itu … itu milik kamu, itu hak kamu … kamu lebih berhak.”

Dan Danu mencoba meyakinkan.

“Tapi aku enggak punya anak dari mas Bian, perempuan itu yang punya.”

Satu tetes air mata Aruna lolos usai Aruna berkata demikian.

Danu mengembuskan napas panjang, percuma ia menjelaskan tentang aturan bila hati dan pikiran Aruna sudah di-block oleh kekurangannya yang belum bisa memberi keturunan untuk Bian.

Danu memberikan dua lembar tissue untuk Aruna.

“Aku minta maaf Aruna ….”

“Aku ngerti kok, mungkin karena mas Bian teman mas Danu … jadi mas Danu enggak bisa cerita tentang perselingkuhan mas Bian ke aku … iya, kan? Mas Danu minta maaf karena itu, kan?”

Danu menatap Aruna lama, membiarkan rasa bersalah menderanya setiap melihat wajah cantik nan malang itu.

Karena bukan hanya mengetahui tentang perselingkuhan Bian dengan Rika saja, Danu juga menjadi orang yang selalu membantu Bian membohongi Aruna untuk urusan alibi.

Sering kali Bian mengatakan kepada Aruna kalau pria itu sedang bersama Danu padahal sedang bersama Rika.

Pernah suatu hari Aruna bertanya tentang kabar Bian yang katanya sedang training di luar kota bersama Danu dan sulit dihubungi, padahal Bian mengambil cuti seminggu untuk bersama Rika yang ketika itu tinggal di Jakarta.

Danu harus berdusta kalau Bian baik-baik saja dan memang sedang bersamanya.

“Iya … aku minta maaf, aku terlalu pengecut untuk menceritakan perselingkuhan Bian sama kamu.” Danu tidak ingin perasaan bersalah menyiksanya terus menerus jadi lebih baik ia mengakui dan meminta maaf.

Bian tidak mungkin bangkit dari kubur kalau Danu mengkhianatinya, kan?

Suasana kembali hening, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing sampai pelayan datang mengantarkan makanan pesanan mereka.

Entah kenapa Danu jadi canggung, mungkin karena Aruna lebih banyak diam setelah membicarakan Bian.

Aruna sedang menata hatinya karena lagi-lagi ia mendapati dirinya begitu menyedihkan.

Selain Danu, siapa lagi yang mengetahui tentang pernikahan kedua suaminya?

Aruna memikirkan tanggapan orang-orang yang mengetahui pernikahan kedua Bian, pasti mereka memandang Aruna penuh iba.

“Mas … mereka itu ‘kan enggak mungkin langsung nikah ya, pasti ada pertemuan dan pacaran dulu sebelum nikah … yang aku bingung, kenapa mas Bian nikahin aku kalau memang dia udah mengenal Rika?” Satu kalimat pancingan lagi dan Danu dengan mudah terpedaya.

“Enggak begitu Aruna, Bian menikahi Rika setelah Rika mengandung … jadi sebetulnya bukan dua tahun yang lalu mereka nikah … saat itu Rika mengancam akan datang ke kantor dan membeberkan kehamilannya agar Bian dipecat kalau enggak bertanggung jawab … lalu akhirnya Bian menikahi Rika, jadi sebenarnya Rika hanya alat pemuas nafsu aja … Bian enggak benar-benar mencintai Rika.”

Danu meluruskan karena apa yang diketahui Aruna dari Rika tidak lah benar.

“Kenapa harus mencari pelampiasan di luar? Aku kurang apa?” Suara Aruna mengecil di akhir kalimat.

Aruna semakin tidak percaya diri.

Di dalam benak Aruna sekarang tertanam kalau ia adalah wanita jelek, tidak bisa memuaskan suaminya di ranjang juga tidak bisa memberikan anak.

“Enggak ada, Aruna … Bian selalu memuji kamu, menurut Bian kamu itu sempurna tapi buat Bian—kamu aja enggak cukup, dia selalu ingin memiliki dua.”

Tidak, Aruna tidak percaya semudah itu karena bila Bian merasa apa yang diberikannya tidak cukup—kenapa justru Aruna sendiri merasa kekurangan?

Bian jarang menyentuhnya, hanya awal-awal pernikahan saja mereka melakukan seks yang luar biasa tapi setelah setahun—mungkin ketika Bian baru bertemu Rika—Aruna tidak merasakan gairah Bian sebesar dulu kepadanya.

“Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa hubungin aku … aku harap kamu bisa mempertahankan rumah itu,” imbuh Danu tanpa komentar apapun lagi dari Aruna.

Keduanya makan malam dalam hening, benak Aruna sibuk berpikir mengenai rumah peninggalan suaminya.

Aruna sempat berpikir untuk memberikan rumah itu kepada Rika tapi ternyata perempuan itu telah membohonginya dengan mengatakan sudah dua tahun menikah dengan Bian.

Padahal Aruna sempat percaya sewaktu Rika mengatakan kalau dia tidak mengetahui tentang Bian yang sudah menikah dan ikut prihatin ketika Rika mengklaim bahwa dirinya adalah korban dari keberengsekan Bian.

Sekarang Aruna tidak akan mempercayai semua yang dikatakan Rika lagi.

Dan sepertinya ia akan mempertahankan rumah itu, mempertahankan haknya.

Itu yang saat ini Aruna yakinkan pada hatinya karena semakin mendengar banyak tentang kecurangan Bian dan Rika maka semakin dirinya banyak terluka.
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Yane Kemal
Bagus, pertahankan
goodnovel comment avatar
Ria Wikantari
bagus ada nilai didik yg terselip dr novel ini. bahwa pernikahan siri g akn dpt apa*
goodnovel comment avatar
Ati Husni
bagus aruna, pertahankan hak mu aruna, jgn kasi utk pelakor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0007

    “Papiiiiii ….” Isvara menjerit seraya berlari berhamburan menghampiri papinya yang baru saja keluar dari ruang kerja di rumah mereka yang besar. Di hari Sabtu yang cerah ini Adrian malah memulai paginya dengan bekerja. “Kenapa sayang?” Adrian menghentikan langkah, sedikit membungkuk dengan kedua

    Last Updated : 2023-10-10
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0008

    Selama tiga tahun masa pernikahannya dengan Bian—Aruna melakukan berbagai cara untuk mengambil hati mama Tina dan kak Rina. Tapi mereka selalu menganggap Aruna musuh dalam selimut. Mama Tina beranggapan kalau Aruna merebut perhatian Bian darinya sehingga beliau tidak menyukai Aruna. Tapi ketika R

    Last Updated : 2023-10-10
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0009

    “Omaaaaa.” Isvara berlarian dari dalam rumah ketika mengetahui mobil oma opa baru saja memasuki gerbang depan. “Cucu Oma ….” Oma Yeni merentangkan tangan sesaat setelah turun dari mobil. Oma Yeni sudah tidak bisa menggendong Isvara lagi jadi hanya membungkuk memeluk cucu kesayangannya. “Opaaa ….

    Last Updated : 2023-10-11
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0010

    “Sampai kecelakaan itu terjadi, Adrian dipanggil ke kantor polisi karena polisi menemukan surat perjalanan dinas yang ditanda tangani Adrian di mobil Bian … padahal Bian memalsukan surat perjalanan dinas itu, Bian mengganti tanggal kepergian dan kepulangannya di surat perjalanan dinas itu menjadi ha

    Last Updated : 2023-10-11
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0011

    Ting … Tong … Aruna yang sedang rebahan sambil menatap kosong langit kamarnya kemudian menegakan tubuh. Benaknya sedang menerka-nerka siapa yang menekan bel. Dia sudah tidak pernah check out barang apapun di Shopee. Aruna juga tidak memesan Gofood. Jadi siapa yang menekan bel di luar sana? Ja

    Last Updated : 2023-10-12
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0012

    “Bu Bian …,” panggil seorang wanita. “Eh … Bu RT.” Aruna balas menyapa setelah mengunci pintu pagar. “Mau ke mana udah cantik pagi-pagi.” Bu RT bukan sedang memuji, dia hanya ingin tahu. Matanya lantas melirik ke arah mobil yang terparkir di depan rumah Aruna. “Mau jalan-jalan.” Aruna menjawab s

    Last Updated : 2023-10-12
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0013

    Usai meluncur dengan melepaskan teriakan dan tawa renyah, Isvara mengajak Adrian dan Aruna ke Kota Mini. Masuk ke Kota Mini, kita seperti sedang menyusuri desa-desa di Eropa lengkap dengan fasilitas publiknya. Ada rumah sakit, Salon, Kantor Polisi dan bangunan klasik lainnya. Isvara akan menjajal

    Last Updated : 2023-10-13
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0014

    Ketika Adrian tengah memetakan berbagai rencana dalam benaknya—tiba-tiba bayangan Trisha muncul. Masalah yang paling sulit adalah menyadarkan Trisha bila mereka tidak akan bisa bersama. Bila Trisha yang mundur lebih dulu maka tidak akan terjadi konflik antara keluarga Om Bagja dengan keluarganya.

    Last Updated : 2023-10-13

Latest chapter

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0422

    Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0421

    Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0420

    Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0419

    Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0418

    Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0417

    Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0416

    Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0415

    Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0414

    Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status