Share

Bab 0008

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-10 21:30:00

Selama tiga tahun masa pernikahannya dengan Bian—Aruna melakukan berbagai cara untuk mengambil hati mama Tina dan kak Rina.

Tapi mereka selalu menganggap Aruna musuh dalam selimut.

Mama Tina beranggapan kalau Aruna merebut perhatian Bian darinya sehingga beliau tidak menyukai Aruna.

Tapi ketika Rika datang membawa Abrizam, mama Tina dan kak Rina langsung menyambut baik dan penuh suka cita.

Sangat tidak adil.

“Oh ya, kayanya kamu enggak jujur ya Aruna?” Kak Rina menatap Aruna penuh curiga.

“Maksudnya, Kak?”

Aruna mengembalikan pertanyaan tersebut.

“Kakak liat mobil kamu ganti dengan yang lebih mahal … apa kamu beli dari uang simpanan Bian yang enggak kamu kasih tahu sama kita?”

Kak Rina sedang membicarakan mobil BMW yang terparkir di garasi rumah ini.

“Oh … bukan, Kak … mobil aku ditabrak orang, dan mobil BMW di depan adalah mobil pengganti sementara yang dipinjamkan oleh si penabrak … mobil aku lagi di bengkel, sekarang …,” tutur Aruna menjelaskan.

Meskipun tuduhan kak Rina begitu menyakiti hati tapi Aruna masih bersikap sopan kepada mantan kakak iparnya itu.

“Beruntung banget kamu.” Mama Tina berkata demikian seraya mendelik sebal.

Aruna menundukan pandangannya menatap kedua tangan yang berada di atas pangkuan.

Delikan, tatapan tajam, tatapan mencemooh dan tatapan sinis sudah kenyang Aruna terima dari mereka berdua.

Abrizam turun dari atas pangkuan Rika, bocah dua tahun yang sudah bisa berjalan itu berlarian ke sana ke mari sambil memainkan mainan pesawat di depan televisi.

“Abrizam suka sama rumah ini?” Mama Tina bertanya dengan suara lembut.

“Suka,” jawab Abrizam dengan bibir mangerucut.

“Abrizam suka rumah ini katanya, kamu udah pertimbangkan belum saran Mama?” desak mama Tina.

Aruna mengangkat pandangan menatap mama Tina, kemudian kak Rina dan terakhir Rika yang tampak seperti sedang menunggu jawaban darinya.

“Udah Ma, aku memutuskan untuk mempertahankan rumah ini ….”

Aruna menjawab tenang.

Kak Rina dan Rika sontak melebarkan matanya, mereka tampak syok sementara mama Tina menatap nyalang Aruna.

Apa mereka benar-benar berpikir kalau Aruna akan menyerahkan rumah ini pada Rika?

Kenapa mereka bisa berpikir seperti itu?

Apa karena selama ini Aruna selalu diam saja dan mengalah apapun yang dilakukan mama Tina dan kak Rina?

Dan mengikuti semua keinginan mereka?

“Kamu enggak malu? Kamu itu enggak bisa kasih keturunan untuk keluarga kami tapi Rika bisa … kamu harus tahu diri donk.”

Seharusnya Aruna sudah imun dengan kalimat yang dilontarkan sang mantan mama mertua mengenai dirinya yang tidak bisa memberi keturunan tapi Aruna masih saja merasa sakit hati.

Apalagi ia dibanding-bandingkan dengan perempuan rendah yang telah merebut hati suaminya secara paksa.

Aruna tidak terima dibandingkan dengan wanita yang hamil anak Bian di luar pernikahan.

Apakah mama Tina tahu tentang hal itu?

Satu tetes air mata kesedihan yang mendalam lolos dari sudut mata kiri Aruna.

Aruna mengusapnya pelan menggunakan punggung tangan.

“Maaf Ma, tapi rumah ini udah ditetapkan sebagai hak Aruna … hanya rumah ini dan mobil hadiah ulang tahun dari mas Bian yang Aruna dapatkan atas pembagian warisan suami Aruna … menurut hukum pun, Rika dan Abrizam tidak memiliki hak atas harta mas Bian karena pernikahan mereka tidak tercatat.”

Untuk pertama kali Aruna bisa mempertahankan haknya, berkat dukungan dari Irma dan Icha juga Danu.

“Jaga mulut kamu, Aruna!” bentak mama Tina membuat Aruna berjengit terkejut.

Rika tertawa sumbang, tatapan sinis penuh kebencian terlihat di mata wanita itu.

“Aku selama ini diem aja karena kasian sama kamu, tapi lama-lama kamu ngelunjak ya … kamu tahu, mas Bian itu udah berniat akan menceraikan kamu agar bisa mendaftarkan pernikahan kami sehingga Syah di mata hukum … mas Bian menginginkan seorang anak yang enggak bisa kamu berikan ….”

Wujud asli Rika muncul ke permukaan.

Mungkin Aruna tidak bisa melawan mama Tina dan kak Rina tapi Aruna boleh ‘kan melawan Rika?

“Kamu pikir aku enggak tahu kalau kamu hamil duluan dan memaksa mas Bian untuk nikahin kamu … kamu mengancam akan melaporkan kehamilan kamu ke kantor mas Bian kalau mas Bian enggak menikahi kamu … mas Danu cerita semuanya sama aku.”

Sekalian saja Aruna mengungkapkan kebusukan Rika di depan mama Tina dan kak Rina setelah selama beberapa detik tadi ia hanya diam menatap Rika karena sedang mengumpulkan keberanian.

Bola mata mama Tina dan kak Rina nyaris keluar dari rongganya, mereka terkejut dengan apa yang diungkap Aruna.

Karena bukan itu yang Rika katakan ketika mendatangani mereka.

Wajah Rika berubah pucat pasi, pupil matanya melebar dan mulutnya bergetar hendak menyanggah tapi bingung kalimat apa yang harus ia keluarkan agar mama Tina dan kak Rina mempercayainya.

“Benar apa yang dikatakan Aruna itu Rika?” Mama Tina bertanya, tatapannya begitu tajam.

Tentu saja ia akan sangat malu bila ternyata anaknya berperilaku buruk sementara selama ini mama Tina sering menyombongkan keluarganya yang banyak berprofesi sebagai dokter dan dosen di Universitas ternama.

Juga memiliki akhlak mulia.

“Enggak Ma, enggak gitu …,” sanggah Rika.

Kepalanya menggeleng cepat.

“Mungkin aja Danu lagi deketin kamu makanya dia ngomong gitu sama kamu untuk mendapat perhatian kamu.”

Rika benar-benar licik, dia selalu bisa memutar balikan keadaan.

“Makanya kamu jangan kegatalan, Aruna … kapan Danu ngomong gitu sama kamu? Apa kamu bawa masuk Danu ke rumah ini? Apa Danu menginap juga di sini?” Kak Rina dengan keji melontarkan tuduhan tersebut kepada Aruna.

“Kak! Cukup! Aku bukan perempuan seperti itu.”

Aruna tidak meninggikan suaranya sama sekali, dia mengatakannya dengan nada kelewat rendah bersama air mata yang tidak terbendung lagi.

“Pokoknya Mama enggak mau tahu, kamu harus mengosongkan rumah ini untuk Rika dan Abrizam … menurut mama, mereka lebih berhak dari pada kamu yang mandul.”

Mama Tina sama kejinya, seingat Aruna—beliau memang tidak pernah bicara yang baik kepada Aruna.

Selalu sinis, melontarkan banyak hinaan dan penghakiman setiap kali bicara dengan Aruna.

“Tapi aku enggak mandul, Ma … aku udah cek dan hasilnya aku enggak mandul … aku sehat … rahim aku sehat … tapi gimana aku mau hamil kalau mas Bian sering keluar kota dengan alasan kerja padahal dia memiliki keluarga lain di luar sana?” kata Aruna dengan suara bergetar.

Sudah cukup dirinya terus-terusan disalahkan.

“Itu berarti kamunya yang enggak ‘enak’, kamu introspeksi diri donk.”

Kalimat terakhir mama Tina itu membuat air mata Aruna semakin deras.

Aruna hanya memiliki Bian dan keluarganya usai kepergian sang mama yang meninggal satu tahun setelah Papa menutup usia lebih dulu.

Itu kenapa Aruna bertahan meskipun mama Tina dan kak Rina sering menyakitinya.

Lalu ketika Bian meninggal dan pengkhianatannya terungkap—yang terjadi bukannya mama Tina dan kak Rina merasa bersalah dan iba tapi malah menyalahkan dan menyudutkan Aruna, sama sekali tidak mendukungnya.

Aruna merasa hidup sendiri di dunia ini.

Di depan pintu ruang tamu yang terbuka lebar, Adrian dan Isvara tercenung mendengar percakapan di dalam sana.

Mereka berdiri sudah cukup lama, awalnya Adrian hendak mengetuk pintu tapi suara lantang yang sedang mencecar Aruna mengambil perhatian Adrian.

Adrian mendengar nama-nama tidak asing di telinganya.

Lalu pandangannya tertuju pada sebuah foto pernikahan yang tergantung di dinding ruang tamu.

Adrian mengenali pria yang bersanding dengan Aruna dalam foto tersebut.

Adrian menarik tangan Isvara sambil meletakan telunjuk di depan bibirnya memberi kode agar Isvara tidak bersuara.

“Sayang, ketemu maminya lain kali aja ya … maminya lagi ada tamu,” kata Adrian setelah mereka berada di luar pagar.

“Tapi Pi, kasian mami … tadi Ara denger, mami nangis.”

Raut wajah Isvara tampak muram.

“Iya Papi tahu … nanti kita ke sini lagi setelah tamunya mami pulang ya?”

Isvara memajukan bibir, sorot matanya menyendu dan pundaknya melorot.

Meski begitu, Isvara menurut dengan naik ke dalam mobil di bantu papanya.

Isvara bersandar saat Adrian memakaikan sabuk pengaman.

Kepalanya menoleh ke arah rumah Aruna dan tidak melepaskan tatap dari sana hingga rumah itu tidak bisa dijangkau lagi oleh penglihatannya saat sang Papa mengemudikan mobil menjauh.
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Anak diluar nikah ga ada hak waris nya karna dia bernasab ke ibu nya.
goodnovel comment avatar
Sadini Ar
ayo semangat Aruna pertahankan hak kamu
goodnovel comment avatar
Ati Husni
jgn lemah aruna, lawan dong....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0009

    “Omaaaaa.” Isvara berlarian dari dalam rumah ketika mengetahui mobil oma opa baru saja memasuki gerbang depan. “Cucu Oma ….” Oma Yeni merentangkan tangan sesaat setelah turun dari mobil. Oma Yeni sudah tidak bisa menggendong Isvara lagi jadi hanya membungkuk memeluk cucu kesayangannya. “Opaaa ….

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0010

    “Sampai kecelakaan itu terjadi, Adrian dipanggil ke kantor polisi karena polisi menemukan surat perjalanan dinas yang ditanda tangani Adrian di mobil Bian … padahal Bian memalsukan surat perjalanan dinas itu, Bian mengganti tanggal kepergian dan kepulangannya di surat perjalanan dinas itu menjadi ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-11
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0011

    Ting … Tong … Aruna yang sedang rebahan sambil menatap kosong langit kamarnya kemudian menegakan tubuh. Benaknya sedang menerka-nerka siapa yang menekan bel. Dia sudah tidak pernah check out barang apapun di Shopee. Aruna juga tidak memesan Gofood. Jadi siapa yang menekan bel di luar sana? Ja

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0012

    “Bu Bian …,” panggil seorang wanita. “Eh … Bu RT.” Aruna balas menyapa setelah mengunci pintu pagar. “Mau ke mana udah cantik pagi-pagi.” Bu RT bukan sedang memuji, dia hanya ingin tahu. Matanya lantas melirik ke arah mobil yang terparkir di depan rumah Aruna. “Mau jalan-jalan.” Aruna menjawab s

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-12
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0013

    Usai meluncur dengan melepaskan teriakan dan tawa renyah, Isvara mengajak Adrian dan Aruna ke Kota Mini. Masuk ke Kota Mini, kita seperti sedang menyusuri desa-desa di Eropa lengkap dengan fasilitas publiknya. Ada rumah sakit, Salon, Kantor Polisi dan bangunan klasik lainnya. Isvara akan menjajal

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0014

    Ketika Adrian tengah memetakan berbagai rencana dalam benaknya—tiba-tiba bayangan Trisha muncul. Masalah yang paling sulit adalah menyadarkan Trisha bila mereka tidak akan bisa bersama. Bila Trisha yang mundur lebih dulu maka tidak akan terjadi konflik antara keluarga Om Bagja dengan keluarganya.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0015

    “Ara … maminya mau makan, Ara makan sendiri ya.” Adrian jadi tidak enak hati, Aruna harus menyuapi Isvara makan sedangkan dirinya sendiri pasti juga lapar karena mereka terlambat makan siang. “Enggak apa-apa … aku juga sambil makan ini.” Aruna meraih sendok kemudian menyuapkan makanan untuk dirin

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0016

    Wanita itu berani mendelik kesal pada Adrian. Hati Adrian mencelos seketika karena merasa seperti sedang menghadapi istri yang lagi marah. Meski begitu ia lega telah mengatakan yang sebenarnya kepada Aruna. Sepanjang perjalanan macet yang mereka lalui, tidak sepatah kata pun lagi yang Aruna ucapk

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13

Bab terbaru

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0422

    Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0421

    Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0420

    Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0419

    Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0418

    Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0417

    Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0416

    Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0415

    Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D

  • Ketika Janda Ketemu Duda   Bab 0414

    Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status