Share

Dilema

Dadaku bergemuruh, aku berusaha tegar dan tidak gugup ketika melihat Mas Haris, ia tahu jika aku begitu ketakutan, kami melaju melangkah pulang. Mas Haris hanya bisa diam, ia berkata Jika semuanya karena dirinya, karena rasa cintanya pada Mas Haris membuat Sekar menyakitiku.

Ia membukakan pintu mobil aku masuk dan duduk dikursi sebelah Mas Haris. Kami terdiam hingga mobil melaju dengan kecepatan pelan. Aku hanya diam dan menatap keluar jendela mobil. Terlihat lampu penetanhan jalan sudah mulai dinyalakan, lampu kelap-kelip pinghitan kota mulai terlihat.

Mobil Mas Haris berhenti di rest area. Banyak kedai makanan-minuman dan taman mini dengan beberapa pohon cemara serta tempat duduk yang disediakan.

"Mau minum kopi dulu. Tadi belom sempat aku minum, jadi belum ngopi, serasa ada yang kurang. Yuk, turun!"

Aku mengangguk mengikutinya.

"Oke, mau pesen kopi juga." Kami turun dari mobil dan berjalan ke salah satu kedai, lalu duduk di kursi kafe itu.

"Maaf soal tadi, Lintang?"

"Lupakan,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status