Share

Tak Berharap

Aku menjatuhkan tubuhku di atas ranjang, lalu bangkit dan berjalan ke arah balkon atas sambil menatap jauh pepohonan yang tertiup angin. Hembusan angin membuat debaran di hatiku makin kuat. Perasaan ini membuatku semakin muak, aku membencinya menginginkan ia pergi menjauh dari kehidupanku. Aku masuk kamar dan berusaha memejamkan mata.

Namun mataku enggan terpejam bayangan wajah Mas Haris membuat aku merasakan pusing yang tak tertahan. Terdengar suara motor di depan rumah. Aku mematikan lampu dan melihatnya, ternyata Mas Fajar lagi sudahlah aku pun kembali keranjang dan berusaha memejamkan mata.

Sarapan sudah siap di atas meja, Aku turun memastikan mereka sarapan. Saat aku turun tangga terdengar Jingga dan Dimas sedang membicarakanku. Aku harus istirahat, badanku lagi tidak sehat, tidak bisa menemani kalian sarapan, maafkan Mama sayang. Aku sudah pesan sama Mang Jaja untuk hati-hati.

"Bi tumben, Mama. Hari ini tidak ikut makan bareng kita?" tanya Jingga pada Bibi

"Mama demam sayang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status