Beranda / Lain / Ketiban Warisan Janda Kaya / 5. Pembalasan Dendam

Share

5. Pembalasan Dendam

“Untuk apa Anda masih bertanya, Tuan Garcia? Bukankah Anda punya kemampuan untuk mengetahui segalanya?” 

Pertanyaan balik Brad membuat wajah George Garcia menggelap. Pria itu mengangkat dagunya, pun dengan satu sudut alisnya yang ikut terangkat kala menyisir wajah Brad dengan segala keberanian untuk mengangkat wajah di hadapannya, meski dalam kondisi tubuh terluka, namun masih kuat melangkah.

“Kamu sendiri yang memutuskan berhadapan denganku, Diego Bradley!”

Suara dingin George sempat membuat langkah Brad terhenti sejenak, hingga kini pemuda itu lantas pergi dengan langkah besar menuju kembali ke mansion Alberta.

“Nyonya, maaf ….”

“Lain kali buang gegabahmu!” ucap Alberta langsung membuat Brad terkesiap kaget.

“Jadi, Anda yang—”

“Bagaimana aku bisa mengandalkanmu?” potong Alberta tanpa berekspresi saat Brad menunduk di hadapannya. 

“Maaf, Nyonya. Tapi saya sudah melakukan—”

“Mulai besok masuklah ke perusahaanku. Kamu akan belajar menemukan kelicikan manusia!”

Brad mengangguk, lalu kembali mundur. Keesokan harinya, berita Brad yang akan masuk ke perusahaan perkebunan milik Alberta sontak menimbulkan kegemparan di dalam mansion. Brad hanya orang asing yang beruntung bekerja di sini, namun sudah menjadi bagian khusus di dalam perusahaan yang selama ini dijalankan Alberta di atas tempat tidurnya. 

Brad pun mendapatkan jabatan yang tidak main-main di sana. Baru saja duduk manis di ruang kerjanya, Brad tak akan menyiakan kedudukannya yang langka ini. Kembali membayar orang untuk membobol data perusahaan asuransi, Brad pun segera membuat laporan.

Ditemani seorang asisten yang membantunya di perusahaan, Brad yang memiliki otak cerdas di dalam perhitungan matematika kini belajar lebih dalam, mengenal karakter siapapun yang berhubungan dengannya. 

Bertemu beberapa orang, melakukan pertemuan bisnis klien kerja, staf perusahaan hingga musuh dalam selimut, Brad kini bergerak cepat melakukan hal yang akan membawa perubahan di hidupnya.

Dan sore ini, dalam kotak masuk surelnya, Brad mendapatkan berita yang cukup membuatnya bisa tersenyum lega.

‘Brad, aku tahu ini karena dirimu. Perusahaan ini mulai diperiksa. Terima kasih, Brad!’

Sebuah pesan elektronik dari salah satu staf perusahaan mengabarkan bahwa perusahaan Asuransi milik George kini tengah diperiksa oleh Otoritas Jasa Keuangan setempat.

“Heuhh, akhirnya! Satu perjuanganku tidak sia-sia!”

Brad mengepalkan tinjunya, lega karena satu langkahnya membayar orang untuk membobol data perusahaan akhirnya mampu membuat perusahaan itu kalang kabut.

Dua manager pun tak luput dari ringkusan polisi, setelah Brad mengirimkan laporan berupa data kebusukan mereka sebelumnya.

“George Garcia ternyata licin juga dengan hukum. Aku harus mencari cara lain untuk menghadapinya. Aku tidak boleh gagal lagi kali ini!” janji Brad begitu terbakar setelah berhasil menumbangkan dua manager sekaligus.

Pulang ke mansion, Brad berubah wujud menjadi pengasuh Alberta kembali. Laporan demi laporan pun ia utarakan pada sang majikan.

“Diego Bradley!”

“Nyonya Debbie, ada apa?” tanya Brad kaget begitu Debbie menyeret lengannya setelah keluar dari kamar Alberta.

“Siapa kamu sebenarnya? Mengapa nyonya Alberta memberikan begitu banyak untukmu? Kamu mau menipu nyonya dengan ketampananmu?”

Brad sampai menyisir tubuhnya sendiri. Kenapa tiba-tiba wanita itu menuduhnya seperti ini?

“Maaf, Nyonya. Saya tidak—”

“Ingat, Brad. Nyonya sudah hidup sebatang kara. Dan kamu jangan coba-coba memanfaatkan situasi dengan menipunya!”

Seolah mendapatkan pertentangan, Brad tak akan mundur. Ia tetap merawat Alberta dengan baik, hingga pundi-pundi pribadinya terus terisi.

“Nyonya, mengapa Anda tidak melanjutkan terapi? Ada banyak dokter terbaik di negara ini. Anda bisa kembali melihat dunia yang—”

“Dunia yang indah tapi pada akhirnya menjadi neraka?” potong Alberta yang mentalnya sudah tergerus sangat dalam atas kejadian buruk di masa lalunya.

“Tapi Anda harus bahagia, Nyonya,” ucap Brad dengan wajah penuh iba, pada wanita yang berhasil merubah kehidupannya, dari Brad dungu yang tertindas, kini menjadi Brad yang berani melawan siapa saja.

“Kebahagiaanku hanya melihat George hancur!”

Serbuan dendam terlanjur menggerogoti jiwa Alberta saat ini. Wanita itu bahkan lupa caranya membahagiakan dirinya sendiri.   

“Kehancuran seperti apa yang Anda inginkan, Nyonya?”

Alberta lantas mengelus kedua lengannya sendiri, merasakan sisa kepedihan yang tak akan hilang dari memorinya. 

“Buat dia merasakan apa yang aku rasakan!”

Brad membelalak nyeri. Ada berapa kejahatan yang George lakukan pada Alberta? Dan semua itu harus Brad reka ulang demi memuaskan dendam wanita itu.

“Baik, Nyonya. Asal bisa membuat Anda bahagia, saya akan melakukannya!”

Brad pun kini merubah haluannya. Menyewa tim profesional, Brad memulai rencana menyerang George secara pribadi, setelah puas menyerang lewat jalur bisnisnya. 

Berpesan agar tidak mematikan George lebih cepat, Brad pun menyusun apa saja yang akan ia lakukan sesuai titah Alberta padanya. 

Sementara itu, di gedung perusahaan miliknya, George sedang menjalani pemeriksaan atas dugaan penipuan terhadap nasabah. Beberapa dokumen dan barang di ruangannya digeledah secara merata.

“Hehh, periksa saja sesuka kalian,” ucap George dengan tenangnya, hingga ia pun melenggang meninggalkan kantornya tanpa beban.

Bersama sopir yang mengantarnya, George memilih pulang ketimbang menghadapi kerumitan di kantornya.

“Kalian pikir aku akan mati kalau perusahaan itu hancur?” gumam George santai di dalam mobilnya sambil menyalakan sebuah cerutu lalu menghisapnya penuh perasaan. 

Belum beberapa jauh meluncur, George seperti merasakan mobilnya tersendat.

“Ada masalah?”

“Saya akan cek, Tuan.”

Baru saja akan menepi, tiba-tiba….

Braakkk!

Sebuah kendaraan jeep menabrak mobil George dari arah belakang. Jeep itu pun kemudian mundur untuk mengambil lajur tengah lalu pergi dengan kecepatan tinggi.

“Bagaimana?” tanya Brad yang memantau dari ruang kerjanya. 

“Target sudah terbidik. Bagian belakang mobil ringsek!”

“Bagus, jalankan rencana kedua!” titah Brad lega setelah mendapatkan kiriman foto soal kondisi terkini mobil milik George.

Saking leganya, Brad berencana pulang lebih awal untuk mengabarkan hal ini pada Alberta. Namun, baru memasuki halaman mansion, ada sebuah keramaian tak biasa yang terjadi di dalam rumah besar itu. Beberapa kendaraan tak dikenal terparkir di sana.

“Ada apa ini?” tanya Brad waswas, pada penjaga rumah yang baru saja membukakan gerbang untuknya. 

“Nyonya Alberta …meninggal!”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
thea&jared
what ?????? gak mungkin...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status