Share

Bab 221 Om Bas Dan Tante Kanaya

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kanaya masih mengulurkan buket bunga itu saat Fariz menegur lembut istrinya, “Sayang, Kanaya datang untuk melihat keadaanmu dan Lea.”

Fariz mendekat, dan berdiri di dekat Clara, berseberangan dengan Kanaya. Baru setelah itu, Clara tersenyum dan menerima buket bunga itu. “Terima kasih.”

Kanaya mengangguk dan tersenyum.

“Di mana anakmu Riz?” pertanyaan Bastian memecah keheningan dan kecanggungan yang sempat terasa.

“Sedang di ruang bayi. Sebentar lagi dia diantar kesini. Nah, itu dia!”

Tepat saat itu, seorang perawat masuk ke dalam kamar perawatan dengan mendorong sebuah crib, tempat tidur khusus bayi di rumah sakit.

Di dalamnya, seorang bayi mungil tampak berbaring, mengenakan baju berwarna pink yang sangat lucu.

Kedua tangan dan kakinya bergerak pelan, membuat siapa saja yang melihatnya menjadi gemas.

Kanaya menatap bayi dalam crib itu tanpa berkedip. Ia begitu mungil, lemah dan menggemaskan. Refleks ia tersenyum dan memberi jalan perawat itu untuk mendekati Clara.

Fariz la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Lukmanul Hakim
kok s nay g ikut keluar
goodnovel comment avatar
Mimin Nataningrat
Ceritanya sangat menarik, saya suka banget......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 222 Teman

    Saat Clara mulai menyusui Alea, perawat itu pamit untuk keluar, sehingga meninggalkan Kanaya dan Clara bersama si mungil Alea. Awalnya mereka berdua terlihat canggung. Clara yang sibuk menyusui Alea, dan Kanaya yang berdiri memperhatikan dengan canggung. Melihat Clara baru belajar menyusui anaknya, dan masih membutuhkan penyesuaian, Kanaya berjalan mendekatinya. Ia bermaksud untuk menemani, menjaga jika Clara membutuhkan sesuatu. Terlebih Clara baru saja melahirkan beberapa jam yang lalu. Berdiri di samping ranjang yang ditempati Clara, Kanaya memperhatikan Alea yang tengah sibuk menyusu. Ia tersenyum melihat pipi Alea yang kembang kempis saat menghisap ASI dari ibunya. Ia tampak begitu lucu dan menggemaskan, tidak peduli jika ada orang yang sedang memperhatikan betapa menggemaskannya dia. “Duduklah,” tiba-tiba saja Clara menepuk tepi ranjang yang didudukinya. Kanaya mengikuti keinginan Clara. Ia duduk di tempat yang ditunjuk itu dengan perlahan. “Kanaya, terima kasih suda

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 223 Kalau Aku Berubah Pikiran?

    Setelah satu jam lebih mereka berada di klinik Life’s Blessing, akhirnya Bastian dan Kanaya berpamitan. Hari telah malam, dan mereka butuh beristirahat. Bastian menyalakan mesin mobilnya dan hendak berjalan saat Ezra menghubunginya. “Ya Zra?” “Malam Bos, maaf mengganggu. Saya ingin melaporkan sesuatu,” ujar Ezra dari seberang sambungan telepon. “Ada apa?” “Ini mengenai Ravioli.” Bastian melirik Kanaya melalui kaca spion, berharap dia tidak mendengar percakapannya dengan Ezra. “Bas, Naya ke toilet dulu sebentar ya? Mau pipis.” Kanaya tiba-tiba saja ingin ke kamar mandi. Padahal tadi ia sudah sempat buang air kecil di tempat Clara. Untungnya, Bastian belum melajukan mobilnya. “Mau diantar?” Bastian menjepit telepon genggamnya diantara telinga dan pundaknya sembari hendak mematikan mesin mobil. “Gak usah, kamu tunggu saja di sini! Aku cuma sebentar,” jawab Kanaya sambil membuka pintu. Ia pun sudah langsung turun dan menutup pintu sebelum Bastian sempat merespon ucapannya. “B

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 224 Takdir

    Kanaya tersenyum melihat reaksi Bastian. Ia bisa menebak apa yang Bastian pikirkan. “Belum lama. Tapi aku juga tidak tahu kalau dia istri temanmu. Aku bahkan tidak mengenal Fariz saat itu, jadi…” Kanaya mengendikkan bahu. Kanaya sengaja tidak menceritakan apa yang terjadi antar dirinya dan Clara sebelumnya pada Bastian. Menurutnya itu tidak perlu. Toh hubungannya dan Clara sudah jauh lebih baik saat ini. “Dunia ini kecil…” gumam Bastian, menyadari jika Clara juga mengenal Elsie dan Kanaya. “Atau mungkin—takdir…” timpal Kanaya sambil melirik Bastian. Mendengar kalimat itu, Bastian mengangkat pandangannya, dan ia menatap Kanaya dengan lekat. Takdir… kalimat itu seakan berarti banyak hal bagi mereka berdua. Apa lagi kalau bukan takdir-lah yang mempertemukan mereka berdua. Baik Kanaya ataupun Bastian tidak pernah berpikir jika hubungan mereka akan menjadi seperti saat ini. Siapa yang akan menyangka jika seorang Bastian yang terkenal setia pada istrinya akan menikahi gadis lain

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 225 Miliknya Seorang

    Saat ia keluar dari kamar mandi, Bastian sedang berdiri membelakanginya. Dia menghadap jendela besar yang mengarah ke taman belakang, tampak sedang berbicara melalui panggilan telepon dengan seseorang. Kanaya berjalan mendekatinya, lalu ia memeluknya dari belakang. Awalnya Bastian terkejut oleh gerakan tiba-tiba itu. Namun saat ia berbalik badah dan menemukan bahwa Kanayalah yang melakukannya, ia tersenyum dan balas memeluknya. Kanaya tidak berbicara, mengetahui Bastian sedang berbicara melalui sambungan telepon dengan seseorang. Samar Kanaya mendengar orang diujung sambungan telepon itu berkata, “Bas, kapan kamu akan pulang? Mama dengar sudah beberapa hari kamu tidak kembali ke rumah. Apa sesibuk itu pekerjaanmu?” Bastian menatap Kanaya dan tersenyum. “Nanti, kalau urusan Bas sudah selesai. Jangan kuatir Mah.” Kanaya mendongak dan tiba-tiba datang keinginan untuk mengganggu Bastian. Ia berjinjit dan mengecup ujung bibir pria dihadapannya itu dengan perlahan dan penuh godaan.

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 226 Sunnyside Estate

    “Mama…” “Kenapa Els?” Agni merasa heran mendengar suara putrinya seperti sedang gelisah. Sudah beberapa hari ia tidak bertemu Elsie, tetapi hal itu bukan sesuatu yang aneh. Elsie tidak terlalu sering pulang ke rumah, dan ia maklum, karena putrinya itu sudah menikah. “Mah, sepertinya Elsie dalam masalah kali ini,” ujar Elsie sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Ia tidak ingin ada orang yang mendengarkan percakapannya. “Masalah apa? Apa lagi yang kamu lakukan?” tanya Agni langsung memasang tanda bahaya. Sejak remaja Elsie kerap membuat masalah. Dari mulai pergaulan bebas sampai ia beberapa kali menggugurkan kandungannya. Dan hal ini membuat Agni pusing tujuh keliling. Dan sekarang, saat Agni seharusnya merasa aman dan nyaman karena putrinya itu telah menikah dengan Bastian dan menjadi seorang Nyonya Bastian Dwipangga, tiba-tiba putrinya mengatakan ia dalam masalah! Masalah apa lagi yang dibuat oleh putrinya kali ini? “Ini semua karena perempuan itu, Mah!” ujar Elsie dengan geram.

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 227 Kecewa

    Petang itu Bastian bersama Ezra pergi ke Sunnyside Estate. Hampir seminggu ia tidak kembali dan ia ingin melihat bagaimana keadaan Elsie. Bastian berharap istrinya itu mau mengakui kesalahannya. Sebab, menurut penyelidikan Ezra, Elsie terlihat di CCTV sedang menguping pembicaraannya dan Ezra malam itu. Sehingga bisa dipastikan jika Elsie mengetahui posisi Jay saat itu. Tetapi, apakah dia yang menyewa supir truk itu melalui Ravioli? Apakah Elsie bisa setega itu? Mobil berhenti di halaman Sunnyside Estate dan Bastian membuka pintu mobil. “Kamu tunggu saja di sini, Zra,” ujar Bastian. “Baik Bos,” jawab Ezra mengerti. Lebih baik Bosnya itu berbicara berdua saja dengan istrinya. Bastian berjalan menuju pintu rumah, melewati seorang penjaga yang sedang berjaga di depan pintu masuk rumah itu. Saat ia masuk ke dalam, terdengar langkah kaki menuruni tangga dengan cepat. “Bastian! Sayang!” Elsie langsung berhambur dan memeluk Bastian. “Bas, aku kangen sama kamu! Kenapa kamu ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 228 Bastian-Ravioli

    Bastian mengetuk ujung batang rokoknya ke tepi asbak. Ia mengepulkan dari bibirnya lingkaran-lingkaran asap putih berbentuk bulatan dengan lingkaran di tengahnya.. Di panggung di depannya, seorang biduan sedang bernyanyi, berlenggok pelan mengenakan gaun berkilau berwarna merah, dengan belahan samping sebatas paha. “Stars shinin' bright above you, night breezes seem to whisper, "I love you”. Birds singin' in the sycamore tree, dream a little dream of me…” Cahaya lampu LED par berwarna biru dan ungu menghiasi club itu, bergerak perlahan mengikuti irama lagu di ruangan club yang tampak temaram itu. Bastian duduk sendiri. Di meja-meja lain di samping kanan dan kirinya tampak pria berusia di atas tiga puluh sampai lima puluh tahunan duduk ditemani wanita-wanita berpakaian minim, yang melayani mereka. Jarang sekali Bastian pergi ke club seperti ini. Biasanya ia pergi jika harus meng-entertaint klien atau pejabat pemerintah yang menyukai tempat hiburan seperti ini. Jika sudah seperti

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 229 Make It Quick

    Malam itu, setelah bertemu Ravioli, Bastian pulang ke Sunset Summit. “Terus awasi pergerakan Ravioli. Jangan lengah. Dan aku minta perketat penjagaan di Sunnyside Estate dan Sunset Summit,” perintah Bastian pada Jay dan Ezra sebelum ia turun dari mobil yang mereka tumpangi. “Baik Bos,” jawab keduanya dengan serempak. Bastian turun dan masuk ke dalam rumah, mendapati rumah itu sudah dalam keadaan gelap. Penjaga di depan rumah mengatakan jika Kanaya dan Sifa telah masuk ke dalam kamar satu jam yang lalu. Bastian tidak langsung masuk ke dalam kamar utama di mana Kanaya berada. Ia masuk ke kamar tamu, dan terlebih dahulu mandi di sana. Tubuhnya penuh dengan asap rokok, dan ia tidak ingin bertemu Kanaya dalam keadaan seperti itu. Setelah mandi, dengan mengenakan celana boxer dan jubah mandi, ia masuk ke dalam kamar utama. Di atas ranjang, Kanaya sudah terlelap. Ia tidur dengan begitu tenang sembari memeluk maternity pillow yang Bastian berikan padanya beberapa waktu yang lalu.

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 362 Pengalaman Pertama

    Perlahan Bastian memindahkan Baby K ke tangan Kanaya, memastikan Kanaya memegangnya dengan benar. Kanaya sudah pernah menggendong Alea, sehingga ia tahu bagaimana memggendong seorang bayi yang masih sangat kecil. Akan tetapi, menggendong buah hatinya untuk pertama kali tidak akan pernah bisa disamakan dengan apa pun juga. Awalnya tangan Kanaya bergetar saat ia menggendong Baby K. Untungnya, Bastian menggenggam tangannnya itu dan memberinya anggukan penuh keyakinan. Berangsur-angsur gemetar di tangannya menghilang, dan ia bisa menimang buah hatinya itu. Kanaya menatap tidak putus pada Baby K, sementara airmata bahagia terus mengalir di pipinya. “Ini Mama, Nak…” ucapnya dengan lirih sebelum mendaratkan kecupan yang lama, penuh rasa sayang di kening bayi mungil itu. Kecupan demi kecupan ia daratkan di wajah Baby K, sementara ia menggendongnya, memeluknya dalam dekapannya. “Mama sayang kamu Nak… mama rindu kamu…” Akhirnya ia bisa bisa memeluk, menggendong dan mencium buah hatin

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 361 Buah Hati

    Kanaya ingat hari itu kala dokter memvonis ibunya tidak dapat lagi tertolong kecuali dengan transplantasi jantung. Ia begitu putus asa hari itu, tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang 20 miliar, jumlah yang sangat fantastis untuk seseorang biasa seperti dirinya. Sebuah kebetulan ia mendengar tawaran menjadi ibu pengganti siang itu di taman rumah sakit. Yang ternyata, tidak hanya menjadi jalan keluar kesembuhan ibunya, namun juga pertemuannya dengan Bastian, laki-laki cinta pertamanya. Jika saat itu ia tidak sedang membutuhkan uang, ia mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu pengganti. Apalagi dengan pembuahan alami yang dijalaninya saat ini. Apakah itu takdir? Kanaya tidak tahu. Akan tetapi hatinya berdebar dengan penuh kehangatan mendengar kalimat itu keluar dari bibir Bastian. Seakan Bastian ingin menegaskan jika jalan apa pun yang akan mereka tempuh, pada akhirnya pertemuan mereka tidak akan bisa dihindari. Dan saat ini, Kanaya ingin takdir itu

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 360 Takdir

    Kanaya menunggu dengan gelisah di dalam apartemen 1011 Thrillville. Ia menunggu kepulangan Bastian. Pria itu sudah pergi sejak satu jam yang lalu dan sampai saat ini belum kembali. Di mana dia? Kenapa lama sekali? Saat sesang menatap keluar jendela, pintu apartemen itu terbuka, dan Bastian melangkah masuk. Melihat kedatangan Bastian, wajah Kanaya langsung berseri-seri. Ia pun bergegas menghampirinya. “Bas, kamu kembali!” Kanaya begitu senang sehingga senyum merekah di bibirnya. Ia memegang kedua lengan Bastian dengan antusian, lalu melihat ke belakang Bastian. Namun tidak ada seorang pun yang berada bersamanya. “Bas… di mana—?” Kanaya bingung, heran dan kecewa karena tidak melihat Baby K. Bukankah Bastian sudah berjanji akan membawa Baby K padanya pagi ini? Lalu, di mana dia? Kenapa dia kembali hanya seorang diri? “Ayo sayang, dia sudah menunggumu.” Bastian menarik tangan Kanaya bersamanya ke arah pintu. “Bas, dia— dia di bawah? Kenapa tidak dibawa naik?” Kanaya bertambah h

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

DMCA.com Protection Status