Share

Bab 229 Make It Quick

Penulis: Misya Lively
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Malam itu, setelah bertemu Ravioli, Bastian pulang ke Sunset Summit.

“Terus awasi pergerakan Ravioli. Jangan lengah. Dan aku minta perketat penjagaan di Sunnyside Estate dan Sunset Summit,” perintah Bastian pada Jay dan Ezra sebelum ia turun dari mobil yang mereka tumpangi.

“Baik Bos,” jawab keduanya dengan serempak.

Bastian turun dan masuk ke dalam rumah, mendapati rumah itu sudah dalam keadaan gelap.

Penjaga di depan rumah mengatakan jika Kanaya dan Sifa telah masuk ke dalam kamar satu jam yang lalu.

Bastian tidak langsung masuk ke dalam kamar utama di mana Kanaya berada. Ia masuk ke kamar tamu, dan terlebih dahulu mandi di sana.

Tubuhnya penuh dengan asap rokok, dan ia tidak ingin bertemu Kanaya dalam keadaan seperti itu.

Setelah mandi, dengan mengenakan celana boxer dan jubah mandi, ia masuk ke dalam kamar utama.

Di atas ranjang, Kanaya sudah terlelap. Ia tidur dengan begitu tenang sembari memeluk maternity pillow yang Bastian berikan padanya beberapa waktu yang lalu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Lukmanul Hakim
duh yg lagi bucin lupa ma yg lain
goodnovel comment avatar
Yupan Handani Akmar
laanjuuuuuuuuut
goodnovel comment avatar
Yupan Handani Akmar
seru baget
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 230 Setelan Butik

    “Diana, pergilah lebih dahulu ke tempat pertemuan tender mega proyek. Bawa proposal ini dan temui Ibu Lucy.” Ezra memerintahkan Diana, salah satu anggota tim mega proyek urban planning.Ia melirik jam tangannya, dan menambahkan, “Segera berangkat, dokumen ini di tunggu Ibu Lucy sekarang juga!”“Baik Pak!” Diana langsung berjalan, namun kembali dihentikan oleh Ezra.“Jangan biarkan orang lain melihat dokumen ini. Ini dokumen final penawaran harga perusahaan kita,” pesan Ezra sambil menatap Diana penuh arti.“Baik Pak, akan saya jaga dengan baik!”Ezra mengangguk dan memberi kode Diana untuk segera berangkat. Ia memperhatikan Diana masuk ke dalam lift. “Semoga rencana Bos berhasil,” gumamnya sambil menatap pintu lift yang tertutup.Sementara itu, di Sunset Summit, Bastian sedang mengguyur tubuhnya dengan air dingin. Ia mandi dengan cepat karena sebentar lagi Ezra akan menjemputnya untuk menghadiri pertemuan 3 besar peserta mega proyek Urban Planning di City Hall.Saat keluar dari da

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 231 Geram

    “Apa kau bilang?! Kapal tidak jadi berangkat?”“Iya Bos! Mereka bilang, kapal tiba-tiba mengalami kerusakan listrik, sehingga tidak bisa berangkat malam ini.” Jono, salah seorang anak buah Ravioli melaporkan dengan bergidik. Bagaimana tidak? Ia baru saja menyampaikan kabar buruk kepada bos mafia di Emerald City!Kargo “istimewa” yang harusnya berangkat besok pagi-pagi sekali, terpaksa berpindah kapal untuk berangkat lebih awal. Itu semua dilakukan untuk menghindari ancaman Bastian tadi malam. Namun, kapal pengganti yang sedianya berangkat nanti malam, ternyata mengalami kerusakan listrik dan tidak bisa berangkat malam ini! “Bajingan! Bangsat!”Brak! Ravioli menggebrak meja dengan kepalan tangannya. Ia sangat geram dan gusar.Bagaimana mungkin sebuah kapal kargo besar mengalami kerusakan secara tiba-tiba hingga tidak jadi berangkat? Padahal kapal itu adalah satu-satunya kapal yang berangkat ke tujuan yang ia inginkan hari ini!Ia tahu persis ulah siapa ini! Siapa lagi orang yang ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 232 Simalakama

    “Ravioli?” Felix terkejut melihat kedatangan mafia rekan bisnisnya itu.Mau apa dia datang ke sini? Apakah ini suatu kebetulan? Ia baru saja berencana untuk pergi menemui pria itu, untuk membicarakan solusi yang terbaik bagi mereka semua. Agni pun terkejut. Pasalnya Ravioli jarang sekali terang-terangan datang ke rumah mereka.Jika Felix membicarakan bisnis dengan Ravioli, mereka selalu melakukannya di luar rumah. Entah kantor, pelabuhan atau tempat- tempat lain yang tidak telihat orang banyak.Kedatangan Ravioli ke rumah mereka siang itu, cukup membuat keduanya merasa was-was dan tegang.“Apa aku datang disaat yang tidak tepat?” Ravioli berjalan menghampiri Felix dan Agni yang sedang berpegangan tangan dengan wajah tegang.“Ooh, tidak—tidak!” Felix segera menimpali sambil memaksakan senyuman di bibirnya. Bagaimana pun terkejutnya ia, Felix berusaha tidak menampakkan kegelisahan yang ia rasakan. “Aku hanya terkejut. Apa yang membuatmu datang ke sini?” Felix berusaha merubah ekspresi

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 233 Fakta Mengejutkan

    Felix dan Agni panik. Tidak! Bastian tidak boleh mengetahui hal itu! Bagaimanapun keburukan Elsie tidak boleh diketahui Bastian!“Raf—Raf— begini. Bastian tidak boleh tahu hal ini. Aku minta kamu untuk tidak memberitahu dia kalau Elsie yang memintamu melakukan hal itu.” Felix berusaha untuk meminta pengertian Ravioli. Pasti ada jalan lain yang bisa mereka tempuh untuk menutupi keterlibatan Elsie.Ravioli tiba-tiba tertawa, diikuti oleh anak buahnya yang ada di sana. Mereka semua tertawa kecuali Felix dan Agni.Felix dan Agni menjadi bingung. Mereka berdua kembali saling tatap, tidak paham apa yang ditertawakan Ravioli.Ravioli masih tertawa saat dia mengatakan, “Kau pikir aku akan mengatakan pada Bastian kalau Elsie yang memintaku menyuruh supir itu menabrak direktur rumah sakit itu?” Bukan?Felix dan Agni semakin tidak mengerti. Bukan kah itu yang sedang mereka bicarakan? Kalau bukan itu, lalu apa?Ravioli menarik nafas dalam untuk menghentikan tawanya, sampai-sampai suara tarikan

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 234 Hit First, Hit Hard

    City HallReno bersama asistennya Heri dan beberapa orang timnya dari Renowed innovation duduk di kursi di ruang tunggu. Beberapa saat yang lalu mereka telah selesai mempresentasikan proposal yang mereka ajukan.Saat ini, mereka sedang memperhatikan DPG Corp, sebagai perusahaan terakhir yang menyampaikan penawaran mereka. Reno duduk dengan punggung ditegakkan. Ia menatap ke arah Bastian di podium yang sedang menerangkan poposal bidding dari perusahaannya.Reno sangat yakin perusahaannya akan bisa bersaing dengan penawaran yang diberikan oleh Bastian. Sebab, ia telah mendapatkan informasi dari sumber terpercaya mengenai harga final penawaran dari DPG Corp. Oleh karenanya ia yakin harga yang ia berikan jauh lebih baik dari harga yang Bastian tawarkan.Di depan penyelenggara tender dan dua perusahaan peserta bidding lainnya, Bastian berdiri dengan sikap yang kharismatik, menerangkan apa saja yang ditawarkan perusahaannya pada proyek urban planning di Emerald City.Setelan jas baru yang

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 235 ICU

    Bastian mempercepat langkahnya berjalan di lorong rumah sakit.Dari City Hall ia langsung pergi menuju rumah sakit Medical Centre di mana Felix sedang dirawat.Di depan ruang operasi, ia bertemu dengan Agni dan Elsie.“Bas! Papa…” Elsie langsung menghamburkan dirinya ke pelukan Bastian. Ia menangis dan meneteskan airmata sambil memeluk suaminya itu.“Papamu akan baik-baik saja,” ucap Bastian sembari membalas pelukan Elsie.Meskipun ia sedang kesal dengan istrinya itu, namun kondisi saat itu membuatnya berempati. Bagaimanapun ayah dari istrinya itu sedang sakit, Felix dikabarkan mendapat serangan stroke yang menyebabkan pembuluh darahnya pecah, dan saat ini sedang menjalani operasi.Bastian menoleh ke arah Agni yang berdiri tidak jauh dari mereka berdua. Wanita berusia lima puluhan tahun itu terlihat terpukul.“Mah, apa Mama baik-baik saja? Apa yang terjadi?” tanya Bastian sembari berjalan mendekat bersama Elsie di rangkulannya.Wajah Agni sedikit menunduk. Diam-diam ia melirik Elsie,

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 236 Untuk Keluarga

    Bastian berdiri di depan pintu ruangan ICU. Ia menarik nafas panjang, merasakan udara dingin area beraroma antiseptik itu.Di balik pintu kaca, mertuanya, Felix, terbaring lemah setelah serangan stroke yang dialaminya siang tadi. Bastian belum pernah melihat Felix dalam kondisi serapuh itu. Entah apa yang dilakukan Ravioli hingga membuat Felix mengalami serangan stroke sampai sefatal itu. Hanya dalam sekejap merubah pria berusia limapuluhan tahun itu menjadi pria yang tampak jauh lebih tua dari usianya.Bastian menarik napas dalam dan membuka pintu ruangan itu. Suara alat bantu napas dan monitor yang berdetak pelan mengikuti irama jantung di ruangan itu terdengar semakin jelas.Saat Bastian berjalan mendekat, kedua mata Felix terbuka, dan pria itu menatap langsung ke arah Bastian dengan tatapan lemah."Bastian..." Suara Felix terdengar serak memanggilnya, nyaris tidak terdengar.Bastian tersenyum, berusaha menyembunyikan rasa ibanya. Ia mendekat, duduk di kursi di samping ranjang Fel

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 237 kesempatan

    Berita mengenai berpulangnya Felix Gunawan, pengusaha shipping company cukup menyita banyak perhatian media. Hal ini karena selain sebagai seorang pengusaha, Felix adalah juga ayah mertua dari Bastian Aryo Dwipangga, pengusaha terpandang, tidak hanya di Emerald City, namun juga di Eastasia. Tidak ayal acara pemakamannya pun dihadiri oleh orang-orang kalangan atas yang ada di Emerald City. Pejabat, pengusaha serta keluarga konglomerat lainnya yang mempunyai kedekatan hubungan dengan keluarga Dwipangga ikut datang untuk memberikan ucapan belasungkawa. Suasana duka cukup terasa di rumah kediaman orang tua Elsie. Berbagai macam karangan bunga tanda belasungkawa, menghiasi halaman depan rumah itu. Rumah orang tua Elsie itu penuh dengan pelayat. Orang-orang datang dan pergi, menyampaikan ucapan belasungkawa dengan penuh simpati. Bastian ikut hadir di sana. Ia berdiri di samping Elsie dan Agni, mengucapkan terima kasih atas kedatangan mereka. Agnie tidak berhenti menangis. Sebe

Bab terbaru

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 362 Pengalaman Pertama

    Perlahan Bastian memindahkan Baby K ke tangan Kanaya, memastikan Kanaya memegangnya dengan benar. Kanaya sudah pernah menggendong Alea, sehingga ia tahu bagaimana memggendong seorang bayi yang masih sangat kecil. Akan tetapi, menggendong buah hatinya untuk pertama kali tidak akan pernah bisa disamakan dengan apa pun juga. Awalnya tangan Kanaya bergetar saat ia menggendong Baby K. Untungnya, Bastian menggenggam tangannnya itu dan memberinya anggukan penuh keyakinan. Berangsur-angsur gemetar di tangannya menghilang, dan ia bisa menimang buah hatinya itu. Kanaya menatap tidak putus pada Baby K, sementara airmata bahagia terus mengalir di pipinya. “Ini Mama, Nak…” ucapnya dengan lirih sebelum mendaratkan kecupan yang lama, penuh rasa sayang di kening bayi mungil itu. Kecupan demi kecupan ia daratkan di wajah Baby K, sementara ia menggendongnya, memeluknya dalam dekapannya. “Mama sayang kamu Nak… mama rindu kamu…” Akhirnya ia bisa bisa memeluk, menggendong dan mencium buah hatin

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 361 Buah Hati

    Kanaya ingat hari itu kala dokter memvonis ibunya tidak dapat lagi tertolong kecuali dengan transplantasi jantung. Ia begitu putus asa hari itu, tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan uang 20 miliar, jumlah yang sangat fantastis untuk seseorang biasa seperti dirinya. Sebuah kebetulan ia mendengar tawaran menjadi ibu pengganti siang itu di taman rumah sakit. Yang ternyata, tidak hanya menjadi jalan keluar kesembuhan ibunya, namun juga pertemuannya dengan Bastian, laki-laki cinta pertamanya. Jika saat itu ia tidak sedang membutuhkan uang, ia mungkin tidak akan pernah berpikir untuk menjadi seorang ibu pengganti. Apalagi dengan pembuahan alami yang dijalaninya saat ini. Apakah itu takdir? Kanaya tidak tahu. Akan tetapi hatinya berdebar dengan penuh kehangatan mendengar kalimat itu keluar dari bibir Bastian. Seakan Bastian ingin menegaskan jika jalan apa pun yang akan mereka tempuh, pada akhirnya pertemuan mereka tidak akan bisa dihindari. Dan saat ini, Kanaya ingin takdir itu

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 360 Takdir

    Kanaya menunggu dengan gelisah di dalam apartemen 1011 Thrillville. Ia menunggu kepulangan Bastian. Pria itu sudah pergi sejak satu jam yang lalu dan sampai saat ini belum kembali. Di mana dia? Kenapa lama sekali? Saat sesang menatap keluar jendela, pintu apartemen itu terbuka, dan Bastian melangkah masuk. Melihat kedatangan Bastian, wajah Kanaya langsung berseri-seri. Ia pun bergegas menghampirinya. “Bas, kamu kembali!” Kanaya begitu senang sehingga senyum merekah di bibirnya. Ia memegang kedua lengan Bastian dengan antusian, lalu melihat ke belakang Bastian. Namun tidak ada seorang pun yang berada bersamanya. “Bas… di mana—?” Kanaya bingung, heran dan kecewa karena tidak melihat Baby K. Bukankah Bastian sudah berjanji akan membawa Baby K padanya pagi ini? Lalu, di mana dia? Kenapa dia kembali hanya seorang diri? “Ayo sayang, dia sudah menunggumu.” Bastian menarik tangan Kanaya bersamanya ke arah pintu. “Bas, dia— dia di bawah? Kenapa tidak dibawa naik?” Kanaya bertambah h

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 359 Masalah Berdatangan

    “Hana, siapkan perlengkapan Baby K, dia akan pergi pagi ini!” perintah Bastian tanpa menghiraukan keinginan Elsie sembari fokus memperhatikan Baby K. Saat itu, raut wajah Baby K sudah tidak semerah tadi, dan tatapan matanya sudah tidak lagi bersedih. Dan ia sudah hampir menghabiskan susunya, bahkan menggapaikan tangannya memegangi jari telunjuk Bastian. Ia begitu senang bermain dengan jati itu. Ujung bibir Bastian melengkung ke atas melihat respon putranya itu. “B-bas… Bastian, apa maksudmu dia akan pergi? Apa— apa kita akan pergi ke suatu tempat?” Elsie begitu terkejut dengan ucapan Bastian. Bastian tidak pernah memberitahu jika mereka akan pergi. Pergi kemana, dan mengapa tiba-tiba? “Aku akan membawa Baby K bersamaku,” jawab Bastian sambil menatap putranya itu. “Lagipula bukankah kamu sedang lelah? Aku memberimu waktu untuk beristirahat agar dia tidak lagi mengganggu istirahatmu,” tambah Bastian sambil diam-diam tersenyum sinis. Apa? Elsie seperti tidak percaya dengan pendeng

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 358 Tertangkap Basah

    “Ah, merepotkan saja!” geramnya. Akan tetapi ia tidak bergerak dari tempatnya berdiri dan sibuk menscroll berita kejadian tadi malam. Ia membaca lagi dengan lebih detil mengenai kasus Ravioli, berharap bisa menemukan celah yang bisa menyelamatkannya jika Ravioli menyeretnya. Sementara itu, tangis Baby K semakin keras terdengar, sehingga membuatnya bertambah geram. “Hana!!” teriak Elsie dengan kesal memanggil baby sitter anak itu. Kemana baby sitter sialan itu? Batinnya dengan kesal. Karena tangisan Baby K tak kunjung reda, dengan menghentakkan kakinya ia berjalan menuju kamar Baby K. Sampai di sana, Hana tampak sedang mengganti popok bayi mungil yang sedang menangis itu. “Kenapa lagi dia? Berisik sekali!” bentak Elsie dengan kesal. “Baby K poop Bu, dan sepertinya dia juga haus,” jawab Hana yang masih merapikan baju Baby K. Ia baru sempat mengganti popoknya dan belum sempat membuatkan susu untuk bayi mungil itu. Elsie kembali berdecak dan berjalan menghampiri mereka. Ketika ma

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 357 Berita Mengejutkan

    Di kamar mandi, Elsie mencoba menghubungi Bastian, namun dua kali menghubungi, Bastian tidak mengangkat panggilan teleponnya. Semalam setelah selesai acara di Hotel Royal, Bastian pergi bersama ketiga sahabatnya. Mereka mengatakan jika sudah lama mereka tidak berkumpul dan ingin mengadakan Boy’s night, menghabiskan malam bersama sekaligus merayakan sehatnya kembali Bastian. Dan sebagai istri yang baik, ia tidak bisa melarang Bastian. Apa kata orang jika ia terlihat mengekang dan tidak percaya pada suaminya sendiri? “Kemana Bastian? Apa dia belum bangun?” gumam Elsie sambil melirik penunjuk waktu di telepon genggamnya. Jika mereka bangun sampai larut malam dan bahkan begadang sampai pagi, mungkin saja Bastian belum bangun pagi itu. Tapi tidak apa. Selama Bastian tidak ingat perempuan itu, tidak masalah jika ia pergi hangout semalaman bersama teman-temannya, batin Elsie sambil menatap wajahnya di cermin di depan wastafel. Ia tersenyum mengingat kejadian tadi malam saat Bastian b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

DMCA.com Protection Status