Share

Bab 218

Penulis: Pohon Camellia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-21 19:00:00
Karina yakin bahkan jika dia mengulangi kata-kata Rafael kepada Abila secara utuh, Abila tetap tidak akan menyerah.

"Itu urusannya. Jangan terlibat di antara mereka. Jangan sampai pada akhirnya kakak seniormu jadi membencimu." Rafael menganalisis secara rasional.

Karina cemberut dan berkata, "Kak Abila nggak akan seperti itu."

"Aku bilang akan seperti itu pasti seperti itu," ujar Rafael dengan tegas.

Karina tidak tahu bahwa alih-alih mengintrospeksi diri sendiri, orang sering kali lebih cenderung mengalihkan tanggung jawab kepada orang-orang di sekitarnya dan menganggap kegagalannya karena kesalahan orang lain.

Melihat Karina tetap diam, Rafael menambahkan, "Sekalipun mereka benar-benar mencintai satu sama lain, Keluarga Anuma nggak akan setuju seorang gadis dari keluarga biasa menjadi menantu mereka. Hubungan kakak seniormu dengan Zayn ditakdirkan berakhir dengan tragedi."

Karina tertawa setelah mendengar itu dan berkata, "Kalau begitu, bukankah kita juga sebuah tragedi?"

Keluarga Sta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 219

    Karina membanting ponselnya ke ranjang empuk, seolah-olah ponsel itu adalah Rafael. Dia menggertakkan gigi dan berkata, "Kamu salah. Aku hanya khawatir kamu nggak akan bisa meladeni wanita-wanita itu, lalu mati karena kelelahan.""Oh, bisa-bisanya kamu bicara seperti itu. Karina, nggak kelihatan, ternyata kamu sangat mesum."Karina senjata makan tuan, dia tersipu sejenak dan berkata, "Kamu yang mesum. Aku ... aku hanya mengatakan yang sebenarnya!"Rafael membalas ucapan itu dengan tenang, "Bagaimana dengan diriku, bukankah baru semalam kamu merasakannya? Bukankah kamu juga menikmatinya? Kenapa? Apa kamu tiba-tiba menderita amnesia?"'Kenapa orang ini bisa mengucapkan kata-kata senonoh seperti itu dengan begitu santai?'Karina merasa dia terlalu malu untuk bertemu siapa pun.Dia berguling-guling di ranjang, terlalu malu untuk melakukan apa pun.'Ingin mati rasanya, harus bagaimana?'"Karina, jangan berpura-pura bodoh. Jujur saja, apa kamu menikmatinya semalam?"Rafael terus memaksa Kari

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 220

    "Latar belakang keluarga Zayn nggak biasa," ujar Karina yang memilih kata-kata agar tidak menyakiti perasaan Abila."Lalu apa?" ​​Nada suara Abila terdengar sedikit dingin."Sebenarnya kalian berdua nggak cocok. Kak Abila, bukankah idola itu untuk digemari? Ketika kamu benar-benar menjadi dekat dengannya, sifat aslinya akan semakin jelas. Aku khawatir kamu kecewa."Abila mengatupkan bibirnya, memandang Karina dengan sedikit marah dan berkata, "Karina, bukankah itu pilihanku sendiri meskipun nanti aku kecewa atau nggak? Kenapa kamu harus menghentikanku?""...."Karina menyadari bahwa dirinya sebenarnya tidak pandai dalam hal semacam ini."Aku bukan berusaha menghentikanmu, aku hanya takut kamu terluka."Mendengar ini, Abila tiba-tiba terlihat serius dan berkata, "Karina, di matamu, apa aku orang yang begitu rapuh?""Tentu saja nggak." Karina menggelengkan kepalanya. Sepengetahuannya, Abila selalu merupakan wanita yang sangat mandiri."Setiap orang berhak mengejar kebahagiaan. Sekalipun

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 221

    Zayn langsung mengerti apa yang sedang terjadi.Dia terus memasang senyuman yang seakan dapat menghipnotis semua makhluk hidup di wajahnya. Senyuman itu membuat Abila semakin terlena. "Kamu tahu 'Gagak'? Masuklah ke dalam dan cari administrator bernama 'Entrada', lalu beri tahu namaku. Dia akan menambahkanmu ke grup anggota inti," ujar Zayn.Ini jauh lebih efektif dibandingkan memberikan nomor ponsel.Senyuman di wajah Abila semakin melebar. Dia mengangguk berulang kali dan berkata, "Aku tahu. Dewa Zayn, ke depannya mohon kerja samanya, ya!"Zayn tersenyum dan berkata, "Jangan panggil aku Dewa Zayn, panggil saja Zayn."".... Zayn," panggil Abila dengan pelan sambil tersipu malu."Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa nanti." Saat Zayn berbalik pergi, Abila menatap punggungnya yang menawan.Abila terlena cukup lama menatap orang yang sudah menjauh itu.Melihat ini, Karina menghela napas. Dia tidak begitu mengerti apa itu cinta pada pandangan pertama, tetapi dia sedikit khawatir meli

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 222

    Yani terkejut dengan sikap Karina itu.Dia bertanya dengan tergagap, "Karina, apa yang ingin kamu lakukan?""Yani, sebenarnya aku sangat kecewa padamu," ujar Karina dengan serius sambil menatap lurus ke arah Yani.Kedua mata Yani melebar karena terkejut. "Apa maksudmu?" tanyanya."Saat tahun pertama kuliah, aku pikir kita bisa menjadi teman, tapi kamu merusaknya hanya karena rasa irimu."Karina mengenang tahun pertama mereka. Awalnya, mereka ditempatkan di kelas yang sama dan hubungan mereka tidak seburuk sekarang.Yani seakan-akan baru saja mendengar sebuah lelucon besar. Dia tersenyum dingin dan mencibir, "Karina, otakmu sudah rusak, ya? Kamu dan aku, berteman? Sungguh sebuah lelucon."Karina tidak peduli dengan apa yang Yani katakan dan lanjut berkata, "Kamu membenciku karena aku berada diperingkat pertama dan menjadi mahasiswa favorit Pak Neo. Jadi, kamu berkonspirasi dengan Simon untuk menjebakku, ingin menghancurkan reputasiku. Kamu tahu kenapa Simon membayar mahal atas perbuatan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 223

    "Karina, kamu nggak tahu malu, hanya bisa mengandalkan kekuatan pria untuk menindas orang lain! Kamu pikir kamu akan mendapatkan hasil yang baik?" Yani memelototi Karina dengan kesal, seperti ingin memakannya hidup-hidup."Apa salahnya mengandalkan kekuatan pria?" Karina tersenyum. Rafael berulang kali menekankan bahwa untuk mencarinya jika terjadi sesuatu. Dia punya pilihan ini, mengapa tidak menggunakannya?"Setidaknya aku nggak pernah mengambil inisiatif untuk menyakiti orang lain. Yani, aku tahu kalau aku nggak mulia, tapi aku nggak sejahat dan sehina dirimu.""Kamu yang tercela!""Siapa yang tercela biarkan semua orang menilai setelah kita pergi ke ruang kantor Pak Zuhri.""Beraninya kamu!" teriak Yani dengan panik. Jika masalah ini tersebar luas, masa depannya pasti akan berakhir."Kamu berani menjebakku, aku tentu berani membeberkan kejahatanmu. Sekarang ada dua cara. Pertama, berinisiatif untuk mengakui perbuatanmu dan secara sukarela mundur dari berpartisipasi dalam pertemuan

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 224

    Setelah Yani mengakui bahwa dia yang sudah menjebak Karina, Karina merasa akar permasalahan sudah teratasi dan rumor tentangnya pasti akan hilang. Alhasil, dia sekarang merasa lega.Dia segera mengisi ulang pulsa dan bersiap melaporkan hasilnya kepada Rafael."Halo? Apa Tuan Muda Rafael sedang sibuk sekarang?" Nada bicara Karina menjadi lebih penuh perhatian."Masih berani kamu berinisiatif meneleponku? Kamu masih ingin memohon padaku untuk urusan teman perempuanmu itu?" Nada bicara Rafael terdengar anggun, tetapi kata-katanya selalu membuat Karina ingin memukulnya.Karina berusaha menenangkan diri dan tidak meladeni kata-kata provokatif Rafael.Dia terus tersenyum dan berkata, "Aku meneleponmu untuk melaporkan hasil pertarunganku.""Oh?""Yani sudah mengambil inisiatif untuk mengakui kalau dia yang menyebarkan rumor itu.""Begitu saja, sudah mengakui?" Rafael tidak puas dengan hasilnya. Dia kemudian berkata dengan sedikit kesal, "Karina, kamu mau bodoh sampai kapan baru puas? Kalau ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-23
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 225

    "Aku nggak peduli, yang aku peduli hanya pendapat orang yang peduli padaku," ujar Karina sambil tersenyum.Karina asik mengobrol sambil berjalan. Saat dia hendak menyeberangi jalan, kembali ke kampus untuk mengambil barang-barangnya.Rafael terdiam sesaat, menyadari nada bicara Karina samar-samar terdengar senang."Karina, kenapa aku nggak menyadari kalau kamu begitu pandai berbicara sebelumnya? Sebenarnya, kamu cukup pandai menyenangkan hati pria, bukan?""Aku sendiri nggak tahu apakah aku pandai menyenangkan hati pria, tapi yang pasti, kalau seseorang memperlakukanku dengan baik, aku akan memperlakukannya dua kali lebih baik.""Apa menurutmu aku memperlakukanmu dengan baik?""Memangnya kamu nggak memperlakukanku dengan baik?" tanya balik Karina.Setelah mengenal Rafael cukup lama, Karina tidak buta, dia tentu tahu Rafael memperlakukannya dengan baik atau tidak.Meskipun Rafael sedikit mendominasi dan terkadang keras kepala, dia memperlakukan Karina dengan sangat baik. Selain itu, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 226

    Karina sedikit bingung akan sikapnya Zayn itu. Sekalipun dirinya tadi hampir tertabrak mobil karena tidak melihat jalan, bukan berarti Zayn dapat menceramahinya, bukan?Namun, memikirkan Zayn baru saja menyelamatkannya, Karina tidak bisa berkata banyak.Dia seperti seorang murid sekolah dasar yang melakukan kesalahan, menundukkan kepalanya dan mendengarkan ajaran Zayn."Karina, kamu bukan anak kecil lagi, sudah dewasa, kenapa sikapmu masih terlihat seperti anak kecil?""Kamu nggak melihat ke jalan saat berjalan?""Nggak ada gunanya kamu punya sepasang mata."Perkataan Zayn semakin lama semakin keterlaluan. Abila, yang berdiri di samping, sudah tidak tahan mendengarnya. Dia tersenyum dan segera menyela, "Zayn, jangan marah lagi. Lihatlah Karina, dia pasti sudah tahu dirinya salah. Benar 'kan, Karina?"Karina mengangguk dengan lesu, lalu berkata dengan sedikit jengkel, "Aku mungkin sedikit terbawa suasana hari ini, merasa sangat senang. Zayn, makasih sudah menarikku tadi."Jika bukan kar

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24

Bab terbaru

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 290

    "Kalian!" teriak Karina.Karina merasa kesal. Dia memandang para wartawan dengan marah, lalu hendak membungkuk untuk mengambil dokumen-dokumen yang berserakan di tanah. Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang ini peduli? Demi mendapatkan berita utama, mereka semua tidak segan-segan menggunakan cara apa pun.Dokumen yang tercecer di tanah itu sudah diinjak-injak oleh mereka sebelum sempat diambil Karina. "Cukup! Hubunganku dengan Pak Rafael memangnya ada hubungan dengan kalian?" teriak Karina dengan kesal sambil kembali berdiri tegak.Orang-orang itu sudah menghabiskan kesabaran Karina."Nona Karina, apakah Nona marah karena pernyataan kami benar? Apakah Nona benar-benar merayu CEO Grup Stalin demi bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya?""Nggak!" balas Karina dengan cepat."Jika tidak, bisakah Nona mengungkapkan bagaimana Nona dan Pak Rafael bertemu? Apakah Nona merasa bisa menjadi seperti Cinderella?""Benar, Nona Karina, Keluarga Stalin adalah keluarga terkenal. Apakah Nona y

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 289

    Pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan dari keseluruhan kejadian ini adalah Amy.Di dalam mobil.Karina berdebar-debar dan bergumam, "Hubungan kita telah diketahui publik, aku nggak tahu bagaimana reaksi dari pihak kampus ...."Memiliki hubungan dengan Rafael pasti akan menimbulkan sensasi. Karina tahu itu dan dia hanya berharap reaksi orang-orang tidak terlalu berlebihan.Namun, pasti akan menarik banyak perhatian orang terhadapnya.Karina menghela napas, dia merasa tidak ingin pergi ke kampus untuk sementara waktu.Begitu Karina selesai berbicara, Rafael sudah memegang tangannya. Sentuhan hangat itu membuat Karina terkejut. Karina menoleh, menatap Rafael dengan bingung. Terlihat Rafael sedang memandang keluar jendela mobil sambil menopang dagunya, seperti sedang menikmati pemandangan, dan berkata dengan datar, "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisimu."Wanita mana pun pasti akan tersentuh hatinya mendengar perkataan itu.Sudut mata Karina melengkung. Dia menggeser p

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 288

    Karina menggeleng, raut wajahnya tampak bimbang. "Nggak, hanya saja ini terlalu mendadak, aku merasa belum siap.""Apa yang perlu kamu takutkan? Bukankah aku ada di depanmu untuk melindungimu? Kamu hanya perlu bersembunyi di belakangku dengan tenang," jawab Rafael dengan sangat santai dan lancar seakan-akan dia telah berlatih berkali-kali.Hati Karina menjadi hangat. Awalnya dia merasa sedikit bimbang, tetapi sekarang semuanya seketika menjadi jelas. Apa pun yang terjadi, bukankah Rafael selalu ada untuknya?Mengapa dirinya harus khawatir berlebihan?Karina pun mengangguk dengan bersemangat, tersenyum manis dan berkata dengan gaya menggemaskan, "Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu."Rafael mengangkat alisnya ketika dia melihat ekspresi antusias Karina dan berkata, "Kalau aku nggak melindungimu, aku harus melindungi siapa?"Mendengar itu, Karina tertawa lebih bahagia.....Setelah itu, atas permintaan keras Rafael, Karina baru bisa keluar dari ruang perawatan khusus di rumah sakit s

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 287

    "Eh?" Karina mengusap hidungnya, lalu menatap Rafael."Kamu sudah tahu aku sebaik ini, jadi kamu menikah denganku atau nggak?" tanya Rafael sambil memegang dagu Karina, tersenyum lebar.Karina mengangguk mantap dan berkata, "Asalkan kamu mau menikahiku, aku akan menikah denganmu."Rafael benar, jika kamu ingin memakai mahkota, harus siap menanggung bebannya. Rafael telah melakukan begitu banyak hal untuknya, lalu mengapa dirinya tidak menghadapi orang-orang yang datang untuk memprovokasinya demi Rafael?Jika sudah mencintai, mengapa dirinya tidak sanggup menghadapi sedikit kesulitan demi Rafael?Mendengar jawaban yang pasti, Rafael tersenyum lebar, matanya yang hitam penuh arti. "Kamu yakin?"Karina mengangguk tegas. "Aku yakin."Tiba-tiba, Rafael menekan bahu Karina, menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku merasa lega.""Eh?"Karina tertegun, matanya berkedip-kedip. 'Apa maksudnya?'Ekspresi Rafael tiba-tiba tampak serius, menatap ke arah Karina dan berkata dengan sungguh-su

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 286

    Dia bilang ingin berjalan bersama dengan Rafael, tetapi tidak dapat melakukan banyak hal untuk Rafael dan ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Karina menghela napas, sorot matanya berkilap dan dia bertanya dengan tidak percaya diri, "Rafael, kenapa kamu begitu baik padaku? Kupikir aku sudah cukup baik, tapi setelah bersamamu, aku baru menyadari kalau aku masih jauh dari cukup baik. Apa aku benar-benar bisa menjadi wanita yang berdiri di sisimu?""Bisa atau nggak kamu menjadi wanita yang berada di sisiku, itu terserah padaku. Aku bilang kamu bisa, maka kamu bisa.""Tapi aku masih belum cukup baik," ujar Karina sambil menggigit bibirnya, kembali merasa ragu."Oh?""Aku punya temperamen yang buruk."Rafael mengangguk, mengakuinya, "Memang, temperamenmu ini sulit ditoleransi oleh kebanyakan orang. Selain itu, kamu suka mempermasalahkan hal-hal kecil, seperti landak yang bisa menyakiti orang jika ia terdesak."Mendengar komentar itu, Karina makin merasa tertekan, "Dan aku juga nggak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 285

    "Bukan begitu!" Karina tiba-tiba menjadi emosional, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Aku sungguh menyukaimu!""Tapi kamu bahkan nggak memiliki keberanian untuk menghadapi masa depan bersamaku. Kalau kamu ingin memakai mahkota, berarti harus siap menanggung bebannya. Apa kamu bahkan nggak mengerti prinsip ini?""Aku mengerti semua itu!""Kamu benar-benar mengerti?" Rafael mengangkat alisnya.Karina mengangguk dengan tegas, dia menggigit bibirnya dan wajahnya terlihat sedikit bingung."Aku sudah memikirkan semua ini sejak lama, tapi ... aku kurang percaya diri," ujar Karina.Karina menundukkan kepala, suaranya melemah, "Dibandingkan berurusan dengan keluargamu dan teman-temanmu, aku lebih suka berada di laboratorium dengan peralatan dingin. Aku punya temperamen yang buruk, kalau ada orang yang membuatku kesal, aku akan membalasnya. Nggak masalah kalau hanya dengan orang luar, tapi kalau itu terjadi pada orang-orang terdekatmu, aku khawatir akan membuat mereka marah. Aku nggak ingin mem

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 284

    Karina tercekat.Melihat ekspresi konyol Karina, Rafael tersenyum dan mencubit wajah kecilnya. "Kenapa? Kamu sangat bahagia sampai nggak bisa berkata-kata?" tanya Rafael.Karina mengatupkan bibirnya dan menghindari tangan Rafael. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan muram, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk nggak bercanda? Hal ini nggak mungkin terjadi.""Kenapa?"​​ tanya Rafael, yang senyumannya sedikit memudar, sambil menatap Karina.'Kenapa?'Karina juga menanyakan hal sama pada dirinya sendiri di dalam hatinya.Karena kesenjangan status di antara mereka terlalu besar. Meskipun sekarang mereka bersama, tidak ada jaminan mereka tetap dekat seperti ini di masa depan.Dua orang dengan nilai dan pandangan hidup yang berbeda, Karina tidak berpikir mereka bisa melangkah jauh bersama.Secara rasional, dia dan Rafael tidak akan pernah bisa mencapai akhir, jadi sebaiknya mereka menghentikan hubungan ini. Akan tetapi, secara emosional, putus setelah jatuh cinta lebih sulit dari per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 283

    'Kenapa reaksi Rafael malah aneh?'Tepat ketika pikiran Karina melayang ke mana-mana, Rafael tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang menghiasi wajah tampannya itu sungguh membuat orang terpesona."Karina, jujur saja, cara kamu mengungkapkan perasaanmu berstandar rendah, nggak ada tekniknya sama sekali. Di antara wanita yang pernah menyatakan perasaannya padaku, kamu mungkin yang terburuk.""...."Senyuman Karina memudar.Namun, Rafael melanjutkan tanpa menyadari perubahan ekspresi itu, "Aku sarankan kamu untuk belajar bagaimana menyatakan cinta. Apa yang kamu katakan terlalu lugas dan nggak romantis sama sekali."Kali ini, senyuman di wajah Karina sepenuhnya hilang, lalu terdengar suara gertakan gigi.'Siapa pun tolong seret bajingan bermulut tajam ini keluar dari sini!''Di tengah suasana yang begitu indah, bisa-bisanya dia mengungkit wanita lain! Nggak hanya itu, dia bahkan mengatakan cara aku menyatakan perasaanku adalah terburuk!''Romantis! Romantis!''Kalau kamu begitu ingin romantis,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

DMCA.com Protection Status