Share

Bab 223

"Karina, kamu nggak tahu malu, hanya bisa mengandalkan kekuatan pria untuk menindas orang lain! Kamu pikir kamu akan mendapatkan hasil yang baik?" Yani memelototi Karina dengan kesal, seperti ingin memakannya hidup-hidup.

"Apa salahnya mengandalkan kekuatan pria?" Karina tersenyum. Rafael berulang kali menekankan bahwa untuk mencarinya jika terjadi sesuatu. Dia punya pilihan ini, mengapa tidak menggunakannya?

"Setidaknya aku nggak pernah mengambil inisiatif untuk menyakiti orang lain. Yani, aku tahu kalau aku nggak mulia, tapi aku nggak sejahat dan sehina dirimu."

"Kamu yang tercela!"

"Siapa yang tercela biarkan semua orang menilai setelah kita pergi ke ruang kantor Pak Zuhri."

"Beraninya kamu!" teriak Yani dengan panik. Jika masalah ini tersebar luas, masa depannya pasti akan berakhir.

"Kamu berani menjebakku, aku tentu berani membeberkan kejahatanmu. Sekarang ada dua cara. Pertama, berinisiatif untuk mengakui perbuatanmu dan secara sukarela mundur dari berpartisipasi dalam pertemuan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status