Itu pasti lelucon terlucu yang pernah William dengar tahun ini.Saat paruh kedua perjamuan malam, pintu besar Restoran Beauty Field tiba-tiba terbuka. Beberapa pengawal berpakaian hitam menerobos masuk dan para satpam bahkan tidak bisa menghentikan mereka. Kemudian, Romeo yang mengenakan jas melangkah masuk. Tatapan matanya setajam pisau. Semua orang menahan napas dan tercengang ketika melihatnya. Mereka tidak menyangka Romeo akan datang.Romeo melihat sekeliling dengan matanya yang tajam. Pada akhirnya, tatapannya mendarat di Violet dan Gwen."Semuanya keluar."Romeo menyipitkan matanya dengan berbahaya. Lalu, satu per satu orang keluar dari Restoran Beauty Field."Romeo, apa maksudmu?"Gwen hendak melangkah maju, tapi William menahannya.Masalah wanita biarkan wanita yang menanganinya, tapi kalau itu masalah pria, William yang harus menanganinya.William berdiri di depan Gwen, kemudian dia berkata, "Romeo, hari ini adalah acara Keluarga Winfield. Kamu nggak mungkin nggak mengerti per
Saat tidak ada satu pun dari kedua pria itu yang mau mengalah, Levi muncul dari pintu depan. Dia buru-buru menghampiri Romeo, lalu membisikkan sesuatu ke telinganya.Raut wajah Romeo langsung menjadi masam. "Ayo pergi.""Baik, Tuan Romeo."Levi mengikuti Romeo. Ketika dia menoleh untuk melihat Violet, tatapan mata Levi terlihat tak berdaya dan cemas.Violet mengernyit dan berkata, "Charles, kamu nggak usah ikut campur dalam masalah ini."Dia tahu sesuatu pasti telah terjadi pada Evelyn. Kalau tidak, Romeo tidak akan pergi dengan terburu-buru.Kalau sesuatu sungguh terjadi pada Evelyn, Romeo benar-benar akan marah pada Violet.Violet tidak ingin Charles terlibat.Bagaimanapun juga, Charles tidak ada kaitannya dengan masalah ini.Charles berkata, "Dia nggak berani melakukan apa-apa padamu.""Kalaupun begitu, dia kira dia siapa? Bisa-bisanya dia membuat masalah sebesar ini hanya untuk seorang selingkuhan. Apa dia benar-benar mengira dia menguasai satu Kota Poseidon?"Gwen sangat marah.Vi
"Kami?"Romeo seolah-olah baru mendengar sebuah lelucon. Dia tertawa sinis, lalu berkata, "Ternyata kamu, Charles dan yang lainnya sudah menjadi 'kami'."Violet mengerutkan alisnya.Romeo maju. Dia mendekati Violet selangkah demi selangkah. Tubuhnya langsung melepaskan aura yang berat. "Waktu itu di restoran, apa kamu bersama Charles dan William? Gwen muncul hanya untuk membantumu, 'kan? Sebenarnya apa hubunganmu dengan Charles? Sudah sampai mana hubungan kalian?"Romeo mencengkeram pergelangan tangan Violet. Ketika Violet melihat mata merah Romeo, dia tanpa sadar menepis tangan Romeo. "Romeo, cukup! Aku sama sekali nggak mengerti apa yang kamu katakan!"Ketika kedua tangannya ditepis, Romeo tertawa sinis. Lalu, dia berkata, "Violet, sebaiknya kamu berdoa wajah Evelyn bisa disembuhkan. Kalau nggak, jangan salahkan aku karena menghancurkan Keluarga Winfield."Setelah itu, tiba-tiba terdengar teriakan Evelyn dari kamar pasien.Romeo tanpa sadar membuka pintu. Dia melihat Evelyn yang bera
Amarah membara di dalam hati Romeo. "Kalau dia mau pergi, biarkan saja dia."Evelyn berhenti menangis ketika dia mendengar apa yang dikatakan Romeo. Dia mendongak, lalu menatap Romeo dengan tatapan memelas. "Jadi, aku benar-benar boleh memulihkan diri di Kediaman Fernandez?"Romeo membelai kepala Evelyn dan berkata, "Nanti aku akan meminta Levi pergi ke asramamu untuk memindahkan barang-barangmu. Nggak nyaman bagimu tinggal di sekolah selama kamu memulihkan diri, jadi kamu tinggal di rumahku saja."Evelyn bersandar ke dada Romeo, lalu berbisik, "Terima kasih, Tuan Romeo ...."Levi di samping mengerutkan keningnya saat dia melihat pemandangan itu.Sebagai pengamat, dia bisa langsung tahu kalau Evelyn sedang berpura-pura. Namun, Romeo malah tidak menyadari ada yang aneh.Malam itu, Violet menelepon perusahaan pindahan dan memindahkan semua barangnya dari Kediaman Fernandez.Tengah malam, Romeo memapah Evelyn yang terluka ke Kediaman Fernandez. Perabot di dalam rumah menjadi jauh lebih se
Setelah Gwen selesai mendengar penjelasan Violet, dia bertepuk tangan."Hebat! Kamu benar-benar hebat!"Seulas senyuman tipis tersungging di bibirnya Violet.Sebenarnya, dia bukan sengaja ingin menyerang Evelyn. Hanya saja, Evelyn yang bertindak licik dulu. Violet juga tidak bisa menelan amarahnya begitu saja.Siang hari, Evelyn turun dengan pelan-pelan dari lantai dua. Karena kakinya sakit, agak sulit saat dia menuruni tangga. Namun, ketika Evelyn melihat Bu Martha yang sedang membersihkan ruang tamu, dia merasa superioritas."Bibi, aku lapar. Pergi masak sana."Nada Evelyn sangat kurang ajar. Dia bukan lagi Evelyn lemah yang dipeluk Romeo semalam.Setelah Bu Martha melihat Evelyn, dia merasa marah dan ekspresinya terlihat sangat tidak senang. Namun, Evelyn tetap tamu yang diundang oleh Romeo. Jadi, Bu Martha hanya bisa berkata, "Makan siang dimulai jam dua belas. Ini adalah peraturan yang ditetapkan Nyonya."Ketika nama Violet diungkit, Evelyn merasa ada yang menancapkan jarum ke jan
"Nggak ada hubungannya?! Vio adalah anak yang baik, tapi bisa-bisanya wanita ini membuatnya marah sampai dia pindah keluar. Apa kamu masih memiliki tanggung jawab sebagai seorang suami?!""Nenek, gara-gara Violet, Evelyn mengalami kecelakaan mobil! Dia ....""Cukup!" Nyonya Besar Fernandez menegur dengan sinis, "Demi wanita sepertinya, kamu malah menyalahkan istrimu. Apa kamu ini seorang pria?"Romeo tidak pernah melawan Nyonya Besar Fernandez, jadi saat ini dia juga tidak berani bersuara.Nyonya Besar Fernandez melirik Evelyn dengan sinis dan berkata, "Kamu, Keluarga Fernandez sudah membiayai pendidikanmu. Nggak apa-apa kalau kamu nggak bisa sukses, tapi kamu ingin mencoba menjadi Nyonya Fernandez? Jangan mengira aku nggak tahu apa isi hatimu! Sebaiknya kamu menyerah saja! Selama aku masih hidup, kamu pasti nggak bisa menjadi anggota Keluarga Fernandez."Akhirnya Romeo berkata, "Nenek, Evelyn bukan orang seperti itu.""Dia bukan orang seperti itu?"Nyonya Besar Fernandez mengeluarkan
"Telepon Violet dan suruh dia pulang.""Ha?"Levi yang berada di ujung telepon tercengang.Saat ini, Violet dan Gwen sedang bersenang-senang di ruang pribadi kelab malam.Violet jarang mendapat kesempatan untuk minum-minum. Sejak dia dilahirkan kembali, banyak hal yang sudah terjadi. Saat ini, di bawah pengaruh alkohol, rasa tidak senangnya lenyap seketika.Lalu, ponsel Violet berdering. Dia mengangkat telepon. Di ujung telepon, dia mendengar suara Levi berkata dengan ragu-ragu, "Nyonya, Tuan Romeo meminta Anda pulang ke rumah.""Ha? Apa katamu? Apa aku akan pulang hanya karena dia menyuruhku? Dia kira dia siapa?!"Violet terdengar mabuk dan Levi merasa ada yang tidak beres. "Nyonya, di mana Anda sekarang?""Di tempat yang nggak ada Romeo!"Setelah itu, Violet menutup telepon.Gwen memeluk Violet, lalu dia menyengir sambil berkata, "Bosan sekali kalau hanya kita berdua! Kakak akan mengajarimu sesuatu yang lebih seru!""Yang lebih seru?"Gwen menekan bel pelayan.Tak lama kemudian, seor
Meskipun William berkata seperti itu, dia bergerak makin cepat. Dua orang itu berlari keluar dari apartemen, kemudian mengemudi mobil dengan sangat cepat ke kelab malam.Dari awal pemilik kelab malam itu sudah menunggu di depan pintu. Setelah dia melihat William dan Charles turun dari mobil, dia buru-buru membungkuk kepada mereka. Kemudian, dia berkata, "Tuan Muda William, Tuan Charles, aku sudah menjaga dua nona itu dengan baik. Mereka masih di sini."William berhenti, lalu bertanya, "Berarti mereka masih bersama gigolo-gigolo itu di ruang pribadi?"Pemilik kelab malam itu tersenyum dengan canggung.Dua pria itu langsung mengerti."Dasar berengsek!" maki William.Setelah itu, William berjalan dengan cepat sambil bertanya, "Di mana ruangan mereka?""Yang ini."Pemilik kelab malam hendak membukakan pintu untuk William, tapi William langsung menendang terbuka pintu tersebut.Dia melihat beberapa pria sedang mengerumuni Violet dan Gwen. Dua wanita itu minum sampai wajah mereka sudah menja
Ketika Jacob dan Agnes diundang ke Kediaman Edris, mereka berdua tertegun dan duduk di sofa.William dan Gwen mendekat untuk melihat Jacob dan Agnes. Mereka memperhatikan kedua orang itu dengan sorot mata waswas dan meragukan."Woi, ngapain kamu melihatku?"Agnes melirik Gwen dengan kesal.Jacob sudah tidak bisa duduk diam. Dia bertanya dengan perasaan sedikit bersalah, "Ke ... Kenapa kamu juga melihatku?"William sengaja mengusap dagunya sambil berpura-pura berpikir."Mencurigakan, sangat mencurigakan."William berkata, "Kenapa putra dan putri Keluarga Knowles datang ke sini? Apa ada gerakan besar yang ingin dilakukan Keluarga Knowles di Kota Poseidon?""Aku mendengar Sherman, putra sulung Keluarga Knowles, sudah menjadi tokoh populer di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir ini. Dia mempunyai aura yang kuat, unggul dalam percakapan dan pengembangan diri. Selain itu, selama beberapa tahun ini dia sangat kuat dan tegas dengan metodenya. Dia adalah orang yang paling terkenal saat in
William berteriak, "Charles! Kita sahabat. Biarkan aku tetap hidup, ya?""Ya! Aku juga masih ingin hidup! Aku ini kakak kandungmu!"Sampai setengah, Gwen berhenti sejenak sebelum dia berkata, "Ka ... Kakak sepupu juga kakak!""..."Violet bertanya dengan hati-hati, "Apa orang bernama sandi K ini sangat menyeramkan?"William dan Gwen mengangguk.Setelah menyadari tidak ada gunanya mereka menutup telinga, kedua orang itu langsung menurunkan tangan setelah saling berpandangan. Gwen berkata, "Vio, dengarkan aku. Biarkan mereka yang menangani hal ini. Kami sama sekali nggak ingin tahu siapa orang bernama K ini.""Ya! Aku nggak penasaran sedikit pun!"William tampak tegas.Violet berkata dengan ragu, "Tapi ... kenapa kamu terlihat ingin mengetahuinya?"William terdiam."Identitas K nggak diketahui, tapi sebenarnya selama ini Grup Lionel bekerja untuk Grup K. Dulu kami selalu nggak bisa menemukan apa-apa tentang perusahaan ini karena dia terlalu misterius."William bertanya, "Misterius? Bagai
Violet dan Devon berdiri di luar kantor polisi dan menunggu.Violet melipat kedua lengannya di depan dada. Dia merasa sedikit tidak senang.Mereka hanya berbicara! Jadi, kenapa mengusir semua orang dari kantor polisi?Violet tidak senang.Ada rahasia di antara kedua pria itu.Dan mereka menyembunyikannya darinya.Beberapa menit kemudian, Charles keluar dari kantor polisi bersama Howard.Howard menggoyangkan tangannya yang sedang diborgol, lalu berkata, "Buka."Charles menoleh ke Devon dan berkata, "Bukalah.""Tuan Charles, kuncinya ...."Devon melirik Howard dengan dilema.Kuncinya tidak berada di tangan mereka!"Kuncinya ada padaku."Violet mengeluarkan kuncinya, lalu menyerahkannya kepada Devon. Kali ini Howard membuka borgolnya dengan patuh.Howard mengibaskan pergelangan tangannya, lalu dia langsung pergi.Violet menunjuk Howard, kemudian bertanya, "Kenapa dia pergi?""Biarkan dia."Kemudian, Charles menarik Violet ke mobil.Di dalam mobil, Violet melirik Charles yang sedang mengem
"Violet!"Ekspresi Howard terlihat amat masam. "Aku datang ke Kota Poseidon untuk menemukan orang yang sudah menjebak keluargaku! Cepat buka borgolku!""Menjebak? Maksud Tuan Howard, puluhan ribu mesin yang dikirim itu adalah untuk menjebakmu? Berhenti bercanda. Kamu adalah CEO Grup Lionel yang terkenal kejam dan mempunyai reputasi besar di luar. Siapa yang berani menyinggungmu?"Kata-kata Violet membuat Howard tertawa dengan emosi. "Aku terkenal kejam? Dari kamu melihatnya? Tapi, aku memang mempunyai reputasi di luar. Hanya saja, itu bukan berarti nggak ada yang berani menipuku!"Violet mengorek telinganya dan merasa Howard sedikit berisik. Dia berkata, "Tuan Howard, kamu ingin bilang kalau masalah ini nggak ada hubungannya denganmu? Oke, aku percaya. Charles juga percaya. Tapi, bagaimana kamu bisa membuat orang memercayaimu? Kamu muncul di pelabuhan Kota Poseidon hari ini dan secara pribadi mengirim mesin-mesin itu. Selain itu, hanya kamu dan Glenn yang ditemukan di pelabuhan. Sulit
Di luar kantor polisi Kota Poseidon.Mobil Charles dan Violet berhenti di luar. Devon berlari dari kejauhan, kemudian berkata, "Tuan Charles, Nyonya Griffin, akhirnya kalian sudah sampai!"Saat melihat Devon berkeringat dan wajahnya yang kuyu, Violet tahu kalau Howard pasti telah menimbulkan masalah di kantor polisi."Dia berada di dalam?""Ya, dia berada di dalam! Kumohon pada kalian, cepat bawa dia pergi. Aku benar-benar sudah nggak bisa bersabar!"Devon mengatup kedua tangannya ke arah Charles dan Violet. Dia seolah-olah sedang memuja Tuhan.Violet mengangkat alisnya dan berkata, "Ternyata Howard lumayan merepotkan.""Aku nggak masuk."Di samping, Charles sedang memutar kunci mobil di tangannya sambil berkata, "Kalau aku masuk, dia nggak akan mengucapkan sepatah kata pun.""Dia sendiri yang memintamu datang ke sini. Kamu benar-benar nggak mau masuk?""Aku malas melihatnya."Setelah mendengar kata-kata Charles, Violet tertawa. "Baiklah, aku mengerti."Di dalam kantor polisi, Howard e
Bam!Howard menendang meja di depannya, kemudian berkata, "Bukan aku yang membeli mesin itu dan aku bukan orang Kota Poseidon! Aku ini membantu kalian menangkap orang."Kedua interogator itu melihat Howard seolah-olah mereka sedang melihat orang gila.Seorang interogator bertanya dengan tenang, "Katakan, ada apa dengan tangan dan mesin di dalam kotak?""Aku sudah bilang dari tadi kalau aku ini datang ke Kota Poseidon untuk membantu kalian menangkap orang. Ngapain kamu menangkapku?!"Howard memang orang yang temperamental. Kini dia sedang berpikir bajingan mana yang telah menjebaknya. Dia sama sekali tidak ingin menjawab pertanyaan.Interogator mengabaikannya dan lanjut bertanya, "Sudah berapa kali kalian mengirim mesin itu? Siapa pembelinya? Siapa penjualnya?""Aku CEO Grup Lionel. Apa kalian pernah mendengar Keluarga Lionel dari Kota Oaker? Kalian menangkapku? Dan masih bertanya siapa penjualnya? Aku juga ingin tahu siapa yang membeli mesinku!""Kalau begitu, mesin itu berasal dari pe
Violet mengulurkan tangan untuk meraih tangan Charles.Charles terlihat cuek di luar, tapi sebenarnya dia memiliki hati paling lembut.Seharusnya para anak buah itu sudah mengikuti Charles selama beberapa tahun.Trik yang digunakan orang di balik masalah ini sangat jahat. Dia membuat mereka mematahkan sayap mereka sendiri dan melemparkan satu per satu bawahan mereka ke penjara."Aku baik-baik saja," ucap Charles dengan suara rendah.Dia menggenggam tangan Violet sambil berkata, "Ayo masuk ke dalam."Violet mengangguk.Ada puntung rokok dan sisa rokok berserakan di lantai ruang.Violet pernah melihat mesin-mesin ini di Kota Oaker.Dia juga mengingat Howard membawanya ke area terbuka yang sedang dibangun dulu. Howard mengatakan dia ingin membuat taman hiburan yang penuh dosa.Violet diam untuk beberapa saat, lalu dia berkata, "Sepertinya ini berhubungan dengan Howard."Di Kota Oaker, tanpa persetujuan Howard, mesin-mesin ini pasti tidak bisa dikirim ke Kota Poseidon.Charles melambaikan
Anak buah Charles menahan semua pelanggan di dalam.Charles berkata, "Antar mereka ke kantor polisi. Biarkan Pak Devon menginterogasi mereka.""Baik."Charles melihat sekelompok demi sekelompok pelanggan dibawa pergi, kemudian dia menoleh ke para karyawan yang ditahan di lantai dan berkata, "Kalian ingin berbicara sendiri atau ingin aku yang membuat kalian berbicara?""Sa ... saya!"Salah satu karyawan segera mendongak, kemudian berkata, "Tuan, beberapa dari kami ingin menghasilkan uang. Saat itu, salah satu teman kami bilang belakangan ini ada pengusaha berinvestasi untuk membuka arkade. Selama kamu bergabung dan membayar biaya waralaba, kamu dapat menjalankan bisnis sendiri! Dan kamu nggak perlu mengurus dekorasi lokasi dan mesin, tapi kalau kamu ingin bergabung dengan bisnis arkade ini, ada peraturan nggak tertulis yaitu penerima waralaba harus penduduk lokal Kota Poseidon! Selain itu, mereka harus memiliki latar belakang ....""Latar belakang yang kamu maksud adalah orang itu harus
Saat Jacob tidak tahu bagaimana menjawab, anak buah Charles tiba-tiba berlari masuk dari luar. Ketika dia melihat Violet, dia ragu sejenak. Maka itu, dia mendekati Charles dan berbisik kepadanya."Tuan ...."Di depan semua orang, Charles berkata, "Nggak ada orang luar di sini. Katakan saja.""Baik."Anak buah itu segera menegakkan punggungnya, lalu berkata, "Kediaman Fernandez kebakaran. Api menyebar dengan cepat dan telah habis terbakar!"Setelah kata-kata itu diucapkan, suasana langsung menjadi hening.Charles melirik sinis anak buahnya.Bulu kuduk anak buah itu langsung berdiri.Bukankah Charles yang berkata tidak ada orang luar di sini?Ketika tidak ada orang di aula yang berani berbicara, Jacob mendadak berteriak. Kemudian, dia mulai berakting dengan kaku. "Kediaman Fernandez? Kebakaran? Astaga, masalah ini besar. Seingatku, Nyonya Griffin adalah mantan istri Tuan Romeo, 'kan? Kita harus pergi melihatnya. Kalau benar-benar ada korban, kita harus membantu membersihkan tulang-tulang