Dari tadi Gwen sudah mendengkur, jadi dia tidak peduli dengan ucapan William.Violet yang duduk di belakang juga sedikit mengantuk karena dalam mobil terasa hangat. Wajahnya yang sudah merah menjadi makin merah.Charles mengambil selimut dari belakang, kemudian menyelimuti tubuh Violet."Tidurlah sebentar. Kita akan segera sampai."Violet menganggukkan kepalanya. Dia memang merasa lelah. Tanpa disadarinya, dia bersandar ke jendela mobil dan tertidur.Pada saat yang sama, Romeo baru mematikan komputernya di ruang kerja. Dia memijat pelipisnya, kemudian dia mengambil ponselnya. Dia masih belum mendapat kabar dari Violet.Beberapa saat kemudian, dia menerima telepon dari Levi.Romeo mengangkat telepon, lalu bertanya, "Di mana Violet?""Sepertinya Nyonya berada di kelab malam.""Kelab malam?"Romeo mengerutkan keningnya.Dulu Violet sangat jarang pergi ke tempat seperti itu. Belakangan ini dia cuma pernah pergi sekali, yaitu untuk bertemu dengan Nicholas.Waktu itu sudah terjadi keributan
Evelyn masih menunggu Romeo di ruang tamu. Ketika Evelyn melihat Romeo pulang dengan wajah masam, dia bertanya dengan hati-hati, "Kak Violet ... nggak pulang bersamamu?"Romeo berkata dengan ekspresi dingin, "Kalau dia nggak mau pulang, dia nggak usah pulang selamanya."Ketika mendengar Romeo berkata seperti itu, Evelyn diam-diam merasa senang.Violet benar-benar bodoh. Jelas-jelas dia punya kesempatan untuk mendapatkan hati Romeo, tapi dia malah sangat keras kepala.Namun, itu juga bagus. Selama Violet tidak ada di rumah ini, Evelyn bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mendekati Romeo dan menaklukkan hati Romeo.Evelyn menatap sisi wajah Romeo. Dia yakin dia bisa mendapatkan Romeo.Karena dulu dia dapat merasakan dengan samar kalau Romeo memiliki perasaan padanya, sikap Romeo kepadanya juga selalu berbeda dengan orang lain.Besok pagi, Violet bangun di tempat tidur dengan kepala pusing. Saat dia membuka matanya, dia melihat langit-langit putih. Interior di sekitarnya terlihat sangat
Begitu pertanyaan itu keluar dari mulut William, mata tiga orang itu tertuju pada Violet.Violet segera menyimpan pikirannya tadi. Dia menyentuh pipinya yang hangat dan berkata, "Mungkin ... aku masuk angin.""Kamu nggak boleh menganggap remeh masuk angin. Nanti aku akan meminta Charles mengantarmu ke rumah sakit."Gwen di sebelah segera menciptakan kesempatan agar mereka bisa berduaan.Violet menggelengkan kepalanya. "Ini bukan masalah besar. Aku akan baik-baik saja."Gwen menarik Violet untuk duduk. Sarapan Charles sangat sederhana, tapi sarapan mereka bertiga sangat bergizi.Kemarin Violet baru minum alkohol, jadi dia ingin memakan makanan yang berminyak dan pedas. Alhasil, pagi ini dia hanya dapat memakan sop bening yang lumayan mengunggah selera.Charles baru memakan beberapa suap, setelah itu dia membereskan piringnya. Melihat dia ingin keluar, William pun bertanya, "Kamu mau pergi ke mana pagi-pagi?""Aku keluar sebentar."Setelah Charles mengatakan itu, dia menutup pintu rumah.
Charles menjawabnya dengan datar.Violet berkata, "Kamu pandai memilih buah-buahan. Kamu bahkan lebih pandai daripada bibi di rumahku."Seulas senyuman tersungging di bibir Charles.Dia tentu tidak akan memberi tahu Violet kalau dia sudah mencoba satu per satu buah-buahan ini. Kalau tidak, dia juga tidak akan begitu lama di luar."Bzz, bzz ...."Di ruang tamu, suara bergetar yang samar terdengar dari kamar tidur.Gwen berkata, "Sepertinya ponsel seseorang berbunyi."Kemudian, mereka berempat saling bertatapan.William berkata, "Aku nggak pernah mendiamkan ponselku."Charles tidak berkata apa-apa. Gwen mengeluarkan ponselnya, lalu berkata, "Ponselku ada di sini."Violet baru mengingat semalam setelah dia menutup telepon Levi, dia langsung mendiamkan ponselnya karena dia merasa terganggu.Setelah mengingat itu, Violet buru-buru mendorong kursinya dan berlari ke kamar.Ponselnya sedang bergetar di kamar tidur. Ada telepon masuk dari Levi.Violet bergegas mengangkat telepon. "Halo?"Setela
"Nyonya, akhirnya Anda pulang!"Violet jarang melihat Bu Martha menangis seperti ini. Jelas sekali kalau dia sudah menderita beberapa hari ini di rumah."Bu Martha, apa Romeo ada di rumah?""Ada, ada! Tuan ada di rumah!"Bu Martha bimbang sejenak sebelum berkata, "Tapi, selain Tuan, di dalam juga ada wanita licik itu."Bu Martha menggertakkan giginya saat dia mengungkit Evelyn. Dia sangat membenci Evelyn.Violet sama sekali tidak terkejut Evelyn juga ada di rumah. Namun, Violet terkejut karena Evelyn masih bisa tinggal di Kediaman Fernandez setelah Nyonya Besar Fernandez muncul.Sepertinya Romeo sangat menyukai Evelyn sampai dia berani melawan Nyonya Besar Fernandez.Violet berjalan ke pintu, lalu dia menempel sidik jarinya. Namun, dia menyadari sidik jarinya gagal untuk membuka pintu.Bu Martha berkata, "Ketika Tuan pulang semalam, dia bilang dia sudah mengubah semua kata sandi pintu."Setelah itu, Bu Martha menekan kata sandi baru, baru Violet bisa melangkah masuk ke dalam Kediaman F
Violet pergi tanpa menoleh. Kemudian, Evelyn menarik-narik tangan Romeo sambil berkata, "Romeo, menurutku, Kak Violet hanya mengatakan itu karena dia marah. Kamu nggak bisa menganggap seriusnya. Jangan marah."Romeo menarik kembali tangannya dengan ekspresi datar.Evelyn tercengang saat dia melihat tangannya yang kosong.Romeo berkata, "Aku masih ada urusan di perusahaan. Kamu belajar baik-baik di rumah. Kalau kamu perlu apa-apa, beri tahu Bu Martha.""Ro ...."Evelyn ingin memanggil Romeo, tapi Romeo sudah beranjak pergi.Bu Martha sedang menyapu lantai. Ketika dia melihat pemandangan itu, dia mendengus pada Evelyn.Pasangan suami istri itu hanya sedang bertengkar, tapi Evelyn malah benar-benar menganggap dirinya sebagai nyonya rumah.Saat Evelyn melihat ekspresi Bu Martha, dia langsung merasa marah dan malu.Siang hari, Violet bersama Gwen kembali ke apartemen di seberang universitas.Gwen berkata dengan semangat, "Kamu benar-benar bilang kepada Romeo kamu mau bercerai? Apa dia setuj
Pekerja kebersihan Kota Poseidon bertindak dengan sangat cepat. Area pembuangan limbah yang dibeli Violet sebelumnya juga mulai dibersihkan. Dalam beberapa bulan, area itu akan terlihat baru. Untuk menghemat waktu, Violet pun mulai bekerja.Karena dokumen persetujuan kota sebelumnya, banyak pengusaha mulai berinvestasi di bisnis Violet. Modalnya tidak hanya cukup, tapi berlimpah-limpah.Malam hari, Violet mengadakan pesta kecil di rumahnya. William meletakkan dokumen di atas meja, lalu berseru, "Modal sebesar ratusan triliun dalam setengah bulan. Nona Violet, kamu sungguh luar biasa."Charles berkata, "Kalau kamu punya uang, kamu bisa memulai bisnis lain sebelum menyelesaikan proyek."Violet mengangguk, lalu dia berkata, "Aku tahu, makanya aku memindahkan sedikit dana untuk melakukan investasi kecil dulu.""Investasi kecil?" Charles mengangkat alisnya. "Beberapa ratus miliar nggak termasuk investasi kecil."Violet tidak menduga pengalihan dana sebesar beberapa ratus miliar yang dilakuk
Violet baru saja naik mobil, lalu Levi berkata, "Nyonya, nanti Anda berbicara lebih lembut, ya. Tuan Romeo nggak akan bercerai dengan Anda."Violet memejamkan matanya dan berkata, "Kapan Nyonya Besar pergi ke rumah?""Sore ini."Seperti yang ditebak Violet.Nyonya Besar Fernandez pasti tiba di rumah pada sore hari, kemudian membuat keributan sampai sekarang. Setelah dia tenang, dia baru menyuruh Violet pulang.Nyonya Besar Fernandez adalah orang yang harus selalu ditaati. Dia tidak mengizinkan siapa pun menentangnya.Violet menebak saat ini Evelyn sudah diusir keluar oleh Nyonya Besar Fernandez.Mobil berhenti di depan pintu Kediaman Fernandez. Pintu rumah terbuka, jadi Violet langsung masuk. Bu Martha sedang berdiri di samping dengan hormat, sedangkan Nyonya Besar Fernandez duduk di sofa.Terakhir, Violet baru melihat Romeo yang sedang berlutut di lantai. Di dalam rumah sudah tidak ada jejak Evelyn.Nyonya Besar Fernandez berkata dengan sinis, "Apa kamu sudah menyimpan barang-barangny