Violet pergi tanpa menoleh. Kemudian, Evelyn menarik-narik tangan Romeo sambil berkata, "Romeo, menurutku, Kak Violet hanya mengatakan itu karena dia marah. Kamu nggak bisa menganggap seriusnya. Jangan marah."Romeo menarik kembali tangannya dengan ekspresi datar.Evelyn tercengang saat dia melihat tangannya yang kosong.Romeo berkata, "Aku masih ada urusan di perusahaan. Kamu belajar baik-baik di rumah. Kalau kamu perlu apa-apa, beri tahu Bu Martha.""Ro ...."Evelyn ingin memanggil Romeo, tapi Romeo sudah beranjak pergi.Bu Martha sedang menyapu lantai. Ketika dia melihat pemandangan itu, dia mendengus pada Evelyn.Pasangan suami istri itu hanya sedang bertengkar, tapi Evelyn malah benar-benar menganggap dirinya sebagai nyonya rumah.Saat Evelyn melihat ekspresi Bu Martha, dia langsung merasa marah dan malu.Siang hari, Violet bersama Gwen kembali ke apartemen di seberang universitas.Gwen berkata dengan semangat, "Kamu benar-benar bilang kepada Romeo kamu mau bercerai? Apa dia setuj
Pekerja kebersihan Kota Poseidon bertindak dengan sangat cepat. Area pembuangan limbah yang dibeli Violet sebelumnya juga mulai dibersihkan. Dalam beberapa bulan, area itu akan terlihat baru. Untuk menghemat waktu, Violet pun mulai bekerja.Karena dokumen persetujuan kota sebelumnya, banyak pengusaha mulai berinvestasi di bisnis Violet. Modalnya tidak hanya cukup, tapi berlimpah-limpah.Malam hari, Violet mengadakan pesta kecil di rumahnya. William meletakkan dokumen di atas meja, lalu berseru, "Modal sebesar ratusan triliun dalam setengah bulan. Nona Violet, kamu sungguh luar biasa."Charles berkata, "Kalau kamu punya uang, kamu bisa memulai bisnis lain sebelum menyelesaikan proyek."Violet mengangguk, lalu dia berkata, "Aku tahu, makanya aku memindahkan sedikit dana untuk melakukan investasi kecil dulu.""Investasi kecil?" Charles mengangkat alisnya. "Beberapa ratus miliar nggak termasuk investasi kecil."Violet tidak menduga pengalihan dana sebesar beberapa ratus miliar yang dilakuk
Violet baru saja naik mobil, lalu Levi berkata, "Nyonya, nanti Anda berbicara lebih lembut, ya. Tuan Romeo nggak akan bercerai dengan Anda."Violet memejamkan matanya dan berkata, "Kapan Nyonya Besar pergi ke rumah?""Sore ini."Seperti yang ditebak Violet.Nyonya Besar Fernandez pasti tiba di rumah pada sore hari, kemudian membuat keributan sampai sekarang. Setelah dia tenang, dia baru menyuruh Violet pulang.Nyonya Besar Fernandez adalah orang yang harus selalu ditaati. Dia tidak mengizinkan siapa pun menentangnya.Violet menebak saat ini Evelyn sudah diusir keluar oleh Nyonya Besar Fernandez.Mobil berhenti di depan pintu Kediaman Fernandez. Pintu rumah terbuka, jadi Violet langsung masuk. Bu Martha sedang berdiri di samping dengan hormat, sedangkan Nyonya Besar Fernandez duduk di sofa.Terakhir, Violet baru melihat Romeo yang sedang berlutut di lantai. Di dalam rumah sudah tidak ada jejak Evelyn.Nyonya Besar Fernandez berkata dengan sinis, "Apa kamu sudah menyimpan barang-barangny
Keluarga Fernandez selalu tegas terhadap anak-anaknya. Romeo juga dibesarkan oleh Nyonya Besar Fernandez sejak kecil. Jadi, saat ini dia tidak berani menghindar.Nyonya Besar Fernandez mengayunkan tangan dengan sekuat tenaganya. Dia baru memukul beberapa kali, tapi memar-memar sudah muncul di tubuh Romeo.Violet melihat dengan mata sinis. Romeo menggertakkan giginya kuat-kuat dan tidak pernah bersuara sama sekali.Pada akhirnya, rotan Nyonya Besar Fernandez patah. Setelah itu, dia bertanya dengan sinis, "Kamu masih nggak mau meminta maaf?"Romeo tetap diam saja.Violet memahami sifat Romeo. Dia sudah dipukul sampai begini, tapi dia masih tidak mau membuka mulutnya. Itu berarti dia tidak mau meminta maaf.Violet berkata, "Nenek, jangan marah lagi. Sebenarnya, aku nggak menyalahkan Romeo. Dia sudah seperti ini, jadi lebih baik kita segera memanggil dokter untuk memeriksanya."Violet berpura-pura bersikap masuk akal. Kemarahan Nyonya Besar Fernandez pun sedikit mereda.Sebagai neneknya Ro
"Berhenti mengancamku dengan Universitas Ace. Paling kita bercerai dan keluarga kita sama-sama rugi."Violet sama sekali tidak khawatir Romeo akan memberi tahu rahasianya kepada Nyonya Besar Fernandez. Romeo masih perlu menjaga rahasia itu dengan baik, setidaknya sampai dia sudah mendapatkan manfaat yang cukup dari Keluarga Gloria.Sesuai tebakan Violet, Romeo menarik napas dalam-dalam sebelum bertanya, "Sebenarnya apa maumu?""Mari kita membuat kesepakatan. Aku akan membantumu membujuk Nenek, tapi kamu juga harus bekerja sama denganku.""Bekerja sama denganmu?"Romeo menatap Violet dengan curiga. "Sesimpel itu?""Di mata orang luar, kamu harus menjadi suami yang sempurna dan selalu menurutiku. Di depan Keluarga Gloria, kamu harus menghormatiku, membelaku di saat yang tepat dan menjadi pendukungku. Syaratku memerlukan usaha yang sangat sedikit darimu. Kamu nggak akan rugi apa-apa."Violet tidak bertele-tele. Di depan Keluarga Gloria, dia masih memerlukan bantuan Romeo. Namun, setelah m
"Pria itu benar-benar pintar. Awalnya, aku mengira sainganku. Tapi, beberapa hari ini banyak pengusaha yang menarik modal. Aku terus menjumpai mereka, tapi aku nggak bisa membuat mereka tinggal. Pada akhirnya, aku menangkap satu orang dan menghajarnya sampai dia hampir mati. Orang itu baru bilang kalau itu arahan Romeo. Siapa pun yang berinvestasi di bisnis Keluarga Winfield, itu sama dengan melawannya."Gwen perlahan-lahan makin emosi dan raut wajah Violet menjadi masam.Dia tahu Romeo pintar, tapi dia tidak tahu Romeo akan melakukan itu demi Evelyn.Walaupun Gwen bermarga Winfield, siapa yang tidak tahu kalau Gwen adalah cucunya Tuan Besar Griffin?Menyerang Keluarga Winfield sama dengan menyinggung Tuan Besar Griffin. Meskipun Romeo bodoh, tidak seharusnya dia menyerang Gwen."Kamu tenang dulu. Serahkan masalah ini padaku."Kemudian, Violet menutup telepon.Awalnya, dia tidak ingin melakukan apa-apa pada Romeo dan Evelyn. Namun, sepertinya dia terlalu baik. Romeo sama sekali tidak b
"Violet, apa kata-katamu harus begitu jahat?"Romeo berdiri di depan Evelyn. Suaranya juga menjadi dingin.Saat ini Violet terlalu malas untuk beromong kosong dengan Romeo. Dia langsung berkata, "Kalau kamu nggak mau Nenek melihat foto ini, sebaiknya kamu menuruti perkataanku."Romeo menyipitkan matanya dan bertanya, "Apa maumu?""Aku mau kamu melepaskan Keluarga Winfield dan menebus mereka."Romeo tidak mungkin meminta maaf. Meminta maaf hanya perlu mulut bergerak tanpa mengeluarkan biaya apa pun, itu tidak seefektif kompensasi.Romeo menjawab dengan dingin, "Nggak mungkin.""Nggak mungkin? Oke. Aku akan menunjukkan foto ini kepada Nenek. Biar Nenek tahu kalau kamu berbohong padanya, kalau kamu menemaniku keluar hari ini hanya untuk bisa bertemu dengan Evelyn."Violet lanjut berkata, "Lagi pula, aku nggak akan rugi apa-apa. Tapi, sekarang Nenek sudah memotong semua sponsor dan biaya hidup Evelyn. Aku benar-benar nggak berani membayangkan kalau foto ini dilihat oleh Nenek, bagaimana na
Ketika Violet sampai di perusahaan Gwen, Gwen sedang melihat jumlah uang yang baru masuk ke dalam rekeningnya dengan girang."Vio! Kamu sangat hebat. Wajah bajingan itu pasti sangat jelek sekarang, 'kan?"Gwen tidak menyangka Romeo bisa membayar kompensasi sebesar itu. Namun, Gwen tidak akan menolak uang. Meskipun tadi sempat terjadi sedikit kerusuhan, dia mendapat untung!"Kamu sudah menerima kompensasinya?"Satu jam barusan berlalu. Gwen sendiri juga tidak menduga akan begini cepat.Gwen berkata, "Aku menebak seharusnya dia memakai uang pribadinya dulu untuk membayar perusahaanku. Kalau nggak, aku nggak mungkin bisa menerima uang begini cepat. Halah! Romeo pasti takut malu, makanya dia mentransferku dengan uangnya sendiri."Violet tidak melihat Charles dan William di perusahaan, jadi dia bertanya, "Di mana mereka? Perusahaanmu baru terkena masalah besar. Kenapa mereka nggak ada?""Ketika Charles tahu perusahaan terkena masalah, dia langsung menghilang. Dia juga menyuruhku jangan memb
"Apa kamu benar-benar berencana memilih manajer baru dari beberapa orang itu?""Aku nggak akan membiarkan orang yang bersedia melakukan apa pun demi keuntungan menjadi manajer.”"Kalau begitu, kamu ...."Sebelum Violet sempat menyelesaikan kalimatnya, dia menyadari kalau Charles melakukan itu agar orang lain yang membantunya membunuh.Pada akhirnya, Robby dipukul sampai mati oleh beberapa karyawan itu.Dan beberapa karyawan itu juga akan saling membunuh untuk posisi jabatan.Pada akhirnya, tidak ada satu pun yang hidup."Hebat kamu, Charles. Aku nggak mengizinkanmu membunuh orang, jadi kamu meminta orang lain yang membunuh?""Sayang, aku difitnah." Charles berkata dengan sangat sedih, "Kalau mereka nggak serakah, bagaimana mungkin mereka akan bertindak? Orang seperti itu pantas mati."Setelah itu, Charles bahkan mengulurkan kedua tangannya dan berkata, "Tanganku bersih, loh. Aku nggak melakukan hal jahat apa pun.""Kamu masih mengatakannya?!"Violet mendorong kepala Charles.Charles ha
Beberapa satpam itu ditarik keluar oleh karyawan lainnya. Terdengar teriakan yang mengenaskan terus-menerus di luar kasino.Charles berdiri dari kursi, kemudian dia berkata dengan sinis, "Aku hanya nggak pulang beberapa bulan, tapi kalian malah menjual tempat ini kepada orang lain. Sepertinya aku nggak cukup tegas. Robby, apa menurutmu yang kukatakan benar?"Robby menyeka keringatnya, lalu segera berkata, "Tuan Charles, ini perintah dari atas. Saya tahu saya salah .... Saya akan mengatakannya! Saya akan mengatakan semuanya! Ke ... Keluarga Knowles yang mencari kita dan ingin bekerja sama. Karena Anda nggak ada, Pak Felix yang membuat keputusan untuk bekerja sama dengan Keluarga Knowles. Nggak ada yang tahu kalau ternyata ... Keluarga Knowles sudah lama bekerja sama dengan Grup Lionel. Ini perintah dari Pak Felix, kami para bawahan nggak berani melawannya ....""Felix Wright?"Charles tertawa sinis.Robby menganggukkan kepalanya, lalu berkata, "Ini semua perintah Pak Felix! Saya mengira
Karyawan itu berkata dengan ekspresi masam ,"Tuan dan Nyonya, silakan tunggu sebentar. Saya akan menggantikan cip kalian."Masih ada pelanggan di sekitar, jadi mereka belum boleh membesarkan hal ini.Namun, saat karyawan itu membawa pergi cipnya, dia melihat anak buahnya."Cepat pergi tahu Manajer kalau ada orang yang bermain curang di kasino.""Baik."Beberapa menit kemudian, karyawan yang tadi disandera oleh Charles berjalan masuk bersama satpam.Karyawan itu menunjuk Charles, lalu berkata dengan lantang, "Itu dia! Dia mengancamku membawanya masuk dengan pisau!"Setelah mendengar itu, sepuluh satpam segera melangkah maju dan mengepung Charles bersama Violet.Setelah ketua satpam melihat Charles dan Violet, dia berkata, "Kalian yang masuk dengan paksa?"Charles diam saja dan masih meminum tehnya dengan santai.Melihat dirinya diabaikan, satpam itu segera mengangkat tongkat listriknya untuk memukul Charles.Namun, setelah manajer yang dipanggil melihat muka Charles, wajahnya langsung m
Beberapa menit kemudian, karyawan itu meletakkan cip di depan Charles. Dia bertanya, "Tuan, apa Anda pernah bermain ini?""Nggak.""Judi ini paling mudah. Anda bertaruh besar atau kecil? Lalu, Anda hanya perlu meletakkan cipnya."Setelah mendengar penjelasan karyawan, Violet sengaja bertanya, "Bagaimana yang dimaksud besar dan kecil?""Lihat ini. Ada tiga dadu di sini. Kalau angka yang keluar di atas sebelas, maka itu besar. Kalau angkanya di bawah sepuluh, maka itu kecil.""Simpel sekali." Violet melihat Charles, kemudian berkata, "Sayang, kita bertaruh besar atau kecil?"Charles mengeluarkan setumpuk kartu, lalu meletakkannya di tangan Violet dan bertanya, "Terserahmu.""Oke .... Aku memilih besar."Violet meletakkan cip di sisi besar.Karyawan itu melirik dealer dan dealer langsung mengerti maksud karyawan itu. Saat gelas dadu dibuka, angka dadunya benar-benar besar.Orang-orang yang bertaruh besar mendapat uang.Violet menyerahkan cip yang dimenangkan kepada Charles, tapi Charles m
"Bawa kami ke sana."Nada perintah Charles membuat karyawan itu tidak senang. "Tuan, aku sudah bilang aku nggak mempunyai wewenang itu ...."Charles tidak suka bertele-tele. Dia langsung menghampiri karyawan itu, lalu meletakkan pisau pendek di depan perut karyawan. Raut wajah karyawan itu berubah. Saat dia hendak berteriak meminta tolong, Charles berkata dengan sinis, "Kamu boleh mencobanya. Apa orang lain akan menyelamatkanmu dulu atau kamu mati dulu?"Demi keselamatannya sendiri, karyawan itu hanya bisa berkata dengan berani, "Ba ... baik ...."Lalu, karyawan itu membalikkan tubuhnya. Charles berkata, "Jangan berpura-pura pintar di depanku. Aku tahu semua trikmu."Violet melihat Charles. Dia tahu kalau saat ini Charles tidak ingin mengungkapkan dirinya.Setelah diancam Charles, karyawan itu segera membawa mereka ke lantai bawah tanah.Bawah tanah sangat berisik. Ini adalah sebuah kasino yang besar dan hukum luar negeri telah menyatakan dengan jelas kalau kasino bawah tanah seperti i
"Kakak, Kakak, apa kamu mau membeli bunga?"Seorang anak laki-laki yang lucu dan ada sedikit kotoran di mukanya berjalan ke arah Violet sambil memegang sebuket bunga layu.Hati Violet melembut sedikit. Saat dia hendak menerima bunga dari anak laki-laki itu, Charles langsung mengulurkan tangannya untuk menangkap pergelangan tangan anak laki-laki itu."Ah!"Anak laki-laki itu menjerit kesakitan. Bunga-bunga tersebut jatuh ke tanah dan ada sebuah pisau pendek tersembunyi di dalamnya.Violet terkejut ketika melihat itu.Charles berkata dengan sinis, "Perampokan di jalan? Apa kamu nggak takut mati?"Wajah anak laki-laki itu memucat setelah melihat tatapan sinis Charles. Dia meninggalkan pisau pendek di tanah, kemudian segera melarikan diri.Violet menundukkan kepalanya. Pisau pendek di tanah itu terlihat sangat kasar, tapi bilahnya tajam. Itu pasti diasah anak laki-laki itu.Violet bertanya, "Kenapa mereka mau membunuh orang?""Hukum di daerah kumuh luar negeri berantakan. Untuk bertahan hi
"Aku nggak peduli! Satu rumah saja nggak bisa dibelinya. Aku nggak akan menikah dengan orang nggak berguna seperti itu!"Agnes melihat Howard dengan jijik, kemudian dia menggandeng tangan Megan dan berkata, "Ayo pergi berbelanja. Aku meminta papiku membelikanku mal. Kamu boleh memilih apa saja yang kamu suka."Kemudian, Agnes menarik Megan keluar. Dia sama sekali tidak memedulikan Howard.Howard tetap tersenyum, tapi setelah dua wanita itu pergi, ekspresinya langsung menjadi masam.Setelah dia menghancurkan Charles dengan kekuatan Keluarga Knowles, dia pasti akan membunuh wanita itu!Pada saat yang sama ....Pesawat dari Kota Poseidon sudah mendarat di luar negeri.Violet memakai kacamata hitam dan topi. Dia memeluk lengan Charles sambil berjalan keluar dari bandara.Karena Violet adalah seorang publik figur sebelumnya, dia takut wajahnya akan menarik perhatian. Berita tentang kedatangan mereka di luar negeri belum tersebar. Agar tidak ada yang tahu, dia dan Charles tidak berharap dike
Tengah malam, rumah Keluarga Lionel di luar negeri.Agnes menggandeng tangan Megan sambil berjalan ke kamar tamu di lantai dua."Aku meminta orang pagi-pagi menyiapkan kamar ini untukmu. Kamu tinggal di sini saja dan anggap rumah ini sebagai rumahmu sendiri."Saat Megan melihat dekorasi kamar yang mewah, dia berkata dengan dilema, "Tapi ... ini rumah Keluarga Lionel di luar negeri. Bukankah kurang pas kalau aku tinggal di sini?""Apa yang kamu takutkan? Kamu adalah sahabatku. Jangankan tinggal di sini, walaupun kamu tinggal di rumahku, papiku nggak akan berkata apa-apa. Terlebih lagi, Howard sendiri yang mengizinkanmu menginap di sini. Aku nggak menyuruhnya."Ketika mengungkit nama Howard, Agnes tampak jijik."Agnes, bagaimanapun juga, Tuan Howard adalah CEO Grup Lionel dan kamu adalah tunangannya. Seharusnya kamu menghormatinya.""Menghormatinya? Dia kira dia siapa? Orang seperti Howard bahkan nggak pantas membantuku memakai sepatu." Agnes memanyunkan bibirnya dan berkata, "Aku benar-
Nathan melihat kedua orang itu, kemudian dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Kalian pergi saja. Perawatan medis di luar negeri lebih maju dan itu akan membantu rehabilitasi narkoba Nona Violet. Kalian nggak perlu mengkhawatirkan Kota Poseidon. Karena keributan yang dibuat Nona Violet sebelumnya, Howard nggak bisa mendirikan bisnisnya di Kota Poseidon untuk sementara. Walaupun dia sudah menyebarkan rumor di luar negeri, dia nggak akan tinggal lama di Kota Poseidon. Mungkin dia sudah lama meninggalkan Kota Poseidon, hanya saja kabarnya belum keluar.""Baik. Terima kasih."Setelah itu, Charles menarik tangan Violet keluar dari ruang kerja.Violet jarang melihat Charles seserius ini. Dia pun bertanya, "Apa situasi di luar negeri sangat sulit?""Nggak begitu.""Kalau ya, kamu nggak akan menunjukkan ekspresi seperti ini."Saat Charles mendengar itu, dia berhenti. Violet bertanya, "Bagaimana kalau bisnis-bisnismu di luar negeri diambil?""Usaha-usaha yang kulakukan di luar negeri selam