Sinar matahari menyinari lantai kamar tidur melalui tirai yang setengah tertutup. Itu membuat kamar terlihat sangat hangat.Violet mengucek matanya yang mengantuk, lalu dia duduk di tempat tidur. Rambut panjangnya sedikit berantakan. Wajahnya yang polos masih tampak sedikit kantuk.Alarm ponsel membangunkannya. Dia mengambil ponselnya, lalu dia melihat pemberitahuan dari kru acara. Mereka memintanya dan Romeo bangun sebelum jam delapan untuk berkumpul di pantai.Violet berjalan ke lemari, lalu memilih kaus putih dan celana jin yang sederhana. Dia memiliki tubuh yang langsing. Walaupun dia berpakaian paling sederhana, dia tetap memiliki daya tarik yang berbeda.Saat Violet turun ke bawah, Romeo sudah siap dan sedang menunggu.Romeo memakai kemeja berwarna gelap dengan kerah sedikit terbuka. Dia terlihat kasual, tapi elegan.Kedua orang itu tercengang ketika mereka melihat satu sama lain.Romeo tidak pernah melihat Violet berpenampilan begitu kasual. Wajah polos Violet tidak membuatnya t
"Tunggu .... Videografer ....""Nggak usah memedulikannya."Setelah Romeo mengatakan itu, Violet bertanya dengan bingung, "Dari mana kamu mendapatkan uang?"Di hari pertama mereka mengikuti acara, ponsel mereka sudah diserahkan. Nomor ponsel yang digunakan Romeo kini diberikan oleh kru acara. Nomor-nomor di kontak bukunya cuman beberapa nomor darurat, apalagi uang."Ini bisnis Keluarga Fernandez, jadi nggak memerlukan uang."Kata-kata Romeo membuat Violet tenggelam dalam pikirannya.Kenapa dia tidak tahu kalau Keluarga Fernandez juga terlibat dalam industri taksi?Beberapa menit kemudian, taksi sudah tiba di pantai. Sutradara tercengang ketika dia melihat sebuah taksi muncul di lokasi. Sutradara berjalan mendekat untuk melihat. Dia tampak sedikit bingung.Sutradara bertanya, "Apa itu mobil kita?""Bukan."Violet dan Romeo berjalan ke pantai. Sutradara menggaruk kepalanya dengan stres.Kenapa pasangan ini sangat aneh?"Di mana videografer yang mengikuti Kak Violet dan Tuan Romeo?"Staf
"Bro, ini baru jam delapan. Kumohon padamu, biarkan aku tidur!"William sudah mau gila.Dia tidak tidur semalam karena menemani Charles datang ke tempat sialan ini. Sebelum dia sempat beristirahat, Charles sudah menyewa mobil untuk satu bulan. Kemudian, mereka datang ke pantai sialan ini untuk melihat progres rekaman acara.Kalau bukan karena Charles adalah sahabatnya, William sudah lama berhenti!Berengsek! Siapa yang jatuh cinta, siapa yang repot? Seorang agen saja tidak melakukan hal sebanyak yang William lakukan."Sebentar lagi."Teropong Charles dapat melihat jauh. Dia melihat Violet dan Romeo sudah menaiki perahu nelayan. Saat Charles melihat itu, dia mengerutkan alisnya dan berkata, "Pergi beli perahu nelayan.""Apa katamu?"William melompat di dalam mobil.Perahu nelayan?Di tempat jelek ini ada perahu nelayan?Kru acara ini benar-benar miskin. Bagi orang kaya seperti mereka, biasanya mereka tidak akan datang ke tempat seperti ini untuk berpacaran.Lingkungannya biasa saja. Lok
Violet juga tercengang."Ini ...." Violet bertanya dengan terkejut, "Lobster? Tiga pon?"Violet berjalan mendekat, kemudian dia melihat satu ekor kepiting yang besar. "Sepuluh pon kepiting raja?""Dugong?"Romeo diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "Nggak hanya itu. Masih ada udang galah dan kepiting salju.""..."Violet tercengang. Dia benar-benar kaget.Meskipun kawasan laut ini disebut pulau makanan laut, mereka tidak mungkin bisa menangkap begitu banyak makanan laut yang bagus.Violet melihat videografernya. Tatapan matanya seakan-akan sedang bertanya apa-apaan dengan acara kalian? Apa kalian mengira penonton itu bodoh?Videografer segera menggelengkan kepalanya yang berarti ini sungguh bukan kerjaan mereka. Kru acara tidak memiliki uang sebanyak itu.Meskipun begitu, karena mereka sudah menangkap makanan-makanan laut ini, mereka tidak mungkin melemparkannya kembali.Seperti yang dikatakan orang, jangan pernah menolak rezeki dari Tuhan.Ambil saja.Violet tidak sadar, tapi Romeo
"Hatchiuuu!"Violet yang sedang di dalam bus dan perjalanan pulang tiba-tiba bersin."Sialan. Siapa yang menggosipiku di belakang?"Begitu Violet mengatakan itu, dia merasakan ada tangan yang menyentuh keningnya. Dia mengangkat kepalanya, lalu baru menyadari kalau itu tangan Romeo.Raut wajah Romeo tampak serius ketika dia berkata, "Kamu demam."Dia mengingat ketika dia baru menikahi Violet, tubuh Violet kurang sehat. Neneknya pernah memberitahunya dan memintanya untuk lebih menjaga Violet. Di Kediaman Fernandez juga mempunyai berbagai obat milik Violet saat dia baru pindah masuk.Namun, kemudian dia merasa Violet tidak memiliki tubuh yang lemah.Dia selalu pergi ke mana-mana dan tidak pernah kalah berdebat.Violet mendorong tangan Romeo, lalu berkata, "Ini hanya demam ringan. Aku akan cepat sembuh."Saat Violet melihat kamera, dia mengalihkan pandangannya. Romeo bertanya pada videografer, "Kapan kita turun?""Satu perhentian lagi.""Apa ada apotek di sekitar?""Em ...." Videografer it
Levi terkejut saat dia mendengar itu. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan melihat banyak komentar sudah mulai menyebar dengan liar.Nyonya Besar Fernandez benar-benar sudah menyebarkan perceraian Violet dan Romeo!"Nyonya Besar! Apa kamu tahu konsekuensi dari perbuatanmu?!""Konsekuensi?" Nyonya Besar Fernandez tertawa sinis, kemudian dia berkata, "Konsekuensinya adalah nona muda dari Keluarga Gloria yang sudah bangkrut itu tidak dapat mengendalikan Romeo kita lagi.""Apa yang dikatakan Nyonya Besar benar. Berapa nilai seorang putri Keluarga Gloria yang sudah bangkrut? Bagaimana dia bisa memiliki status di Kota Poseidon kalau bukan karena dia bersama Tuan Romeo?""Menurutku, Violet bisa mengikuti acara varietas itu pasti berkat Tuan Romeo, 'kan?""Nyonya Besar benar-benar hebat. Anda nggak hanya mengekspos perjanjian perceraian Violet dan Tuan Romeo, tapi juga foto Violet berselingkuh dengan pria lain. Dengan begitu, kami nggak usah takut pasar saham Grup Fernandez akan jatuh. Bagaim
Mata Violet mendadak terbuka. Punggungnya basah dengan keringat dingin.Romeo di samping sedang merendah handuk. Ketika dia menoleh dan melihat Violet sudah bangun, dia bertanya, "Apa kamu mau makan?"Saat Violet melihat Romeo, dia makin takut dan tanpa sadar mundur. Itu terlihat oleh Romeo."Mimpi buruk, ya?"Ya, itu mimpi buruk.Dalam mimpinya, Violet seolah-olah kembali ke kehidupan sebelumnya. Dia seperti hantu karena dia sudah mati di dunia itu.Namun, saat dia melihat batu nisannya sendiri, rasa sakit dia sekarat di meja operasi seperti kembali melanda tubuhnya."Romeo, aku ...."Violet ingin berbicara.Namun, Romeo menyela Violet dengan tatapan matanya.Dia mengerutkan alisnya dan mengingatkan Violet dengan gerakan mulut. "Ada kamera."Karena itu, Violet berusaha menekan suasana hatinya. Dia tersenyum dengan paksa dan berkata, "Ya, aku bermimpi buruk.""Kamu demam. Aku barusan mengukur suhumu, itu 38 derajat. Aku akan membuat bubur untukmu. Obatmu sudah aku letakkan di atas meja
"Kru acara saja sampai berhenti merekam. Seharusnya sudah ada beritanya. Kalau kamu nggak mau memberitahuku, aku bisa melihatnya sendiri."Lalu, Violet langsung mengambil ponselnya. Awalnya Romeo ingin berbicara, tapi Violet sudah membuka halaman berita. Ekspresi Romeo pun menjadi serius."Perjanjian perceraian terungkap .... Violet Gloria berselingkuh ...."Violet membaca berita di ponselnya, lalu dia mendadak merasa ini sangat konyol.Di kolom komentar bahkan ada yang mengatakan meskipun hanya terlihat punggung pria misterius itu, penampilan dan sosoknya saja sudah menunjukkan kalau pria itu adalah seorang gigolo."Aku akan mengatasi masalah ini. Kamu nggak perlu khawatir.""Aku nggak khawatir."Violet meletakkan ponselnya, kemudian dia berkata, "Tapi, aku ingin tahu bagaimana kabar ini bisa tersebar.""Levi bilang dia melihat Evelyn bersama nenekku."Saat mendengar nama Evelyn, senyuman di wajah Violet langsung menghilang.Mimpi buruk tadi telah mengagetkannya sehingga dia berkering
Apa ini?Violet melihat ke dalam amplop, lalu menemukan sebuah kunci.Setelah dia memegang kunci tersebut, dia melihat alamat di kertas.Violet tercengang.Ini ... rumah?Saat Violet berjalan keluar dari kastel, sosok Howard sudah tidak terlihat. Hanya ada sebuah mobil yang berhenti di depan pintu masuk.Charles keluar dari mobil. Dia hanya memakai kemeja hitam sekarang. Jasnya sudah ditinggalkan. Melihat Violet sudah keluar, dia pun memeluknya.Violet mencium bau alkohol di tubuh Charles. Dia tahu Charles minum banyak hari ini, jadi dia berkata, "Jangan macam-macam. Orang-orang bisa melihat kita.""Biarkan mereka melihat." Charles berkata dengan suara rendah, "Lagi pula, mereka nggak memiliki istri sebaik punyaku.""Hentikan."Violet dapat merasakan tatapan sopir. Dia baru saja mendorong Charles, tapi Charles malah memeluk pinggangnya, lalu menggendongnya."Charles! Kamu mau aneh-aneh karena sudah mabuk, ya?""Siapa bilang aku mabuk?"Seulas senyuman tersungging di bibir Charles, kemu
Violet tidak menyangka Gwen akan begitu bersemangat membuka amplopnya. Dia pun berkata, "Bagaimana kalau Kak Gwen membantuku membukanya?""Bagaimana boleh? Kamu harus melakukannya sendiri."Gwen tertawa, lalu berkata, "Mungkin kamu akan menemukan amplop yang sebesar harga satu bangunan."Violet pun tertawa saat mendengar itu.Dia tahu yang datang hari ini semuanya adalah orang kaya. Mereka tidak akan pelit dengan hadiah mereka. Namun, mendapatkan sebuah amplop yang sebesar harga satu bangunan terlalu berlebihan.Saat ini, pelayan mengetuk pintu di luar.Gwen berkata, "Masuk."Pelayan membuka pintu, kemudian berkata, "Nyonya, tadi Tuan Charles bilang dia menunggu Anda di aula.""Aku mengerti. Aku akan keluar sekarang."Violet sudah mengganti ke gaun hitam yang lebih simpel. Dia berjalan ke aula di luar tempat pernikahan. Dia baru mengambil beberapa langkah ketika ada lengan yang melingkari lehernya dan menariknya ke sudut.Awalnya Violet ingin melawan. Dia menggigit lengan itu, tapi kem
Kata-kata Nicholas membuat Violet tertawa.Nicholas juga tertawa. "Sudah, aku nggak boleh terlalu lama di sini. Selamat atas pernikahanmu. Saat kamu pulang, jangan lupa membuka hadiahmu.""Oke."Violet mengiakannya.Violet tersenyum dengan cerah saat melihat Nicholas memakai helmnya dan pergi."Vio! Kenapa kamu sendirian di sini?"Gwen mengangkat gaunnya dan berlari ke arah Violet. Violet melihat wajah Gwen yang masih merah, lalu berkata, "Kenapa? Pernyataan cintanya berhasil?"Saat Gwen mendengar itu, wajahnya makin merah. "Dari awal kamu sudah tahu, ya?""Tentu saja!"Gwen berkata, "Kenapa kamu membiarkan William bertindak sembarangan? Nggak ada orang yang melamar di pernikahan orang lain ....""Kalian bukan orang luar. Lagi pula, kami senang kalau kalian bisa bersama."Violet tersenyum, lalu Gwen memalingkan mukanya dengan malu."Kenapa kalian berada di sini? Saatnya pengantin wanita mengganti pakaian."Senyuman Violet menjadi kaku ketika dia mendengar dia harus mengubah pakaian.Gw
Suara William sangat besar. Suasana langsung menjadi hening.Gwen tercengang."Menikah ...."William juga tercengang. Awalnya dia hanya ingin meminta Gwen menjadi pacarnya, tapi karena dia mabuk, dia malah mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya.Saat William panik dan ingin mengganti kata-katanya, semua orang mendadak berteriak, "Terima! Terima! Terima!""Aku ...."William dan Gwen langsung merasa malu. Gwen melihat cincin yang diberikan William, lalu wajahnya menjadi semerah tomat. Dia segera berkata, "Hari ini adalah pernikahan Violet dan Charles. Ngapain kamu? Cepat berdiri!""Aku nggak peduli! Kalau kamu nggak setuju, aku nggak akan berdiri!"William mulai bermain curang setelah dia mabuk. Gwen pun merasa tak berdaya. Dia hanya bisa mengulurkan tangannya ke arah William dan berkata, "Ya, ya. Aku terima! Cepat!"William sangat senang karena Gwen menyetujuinya. Dia segera memasangkan cincin di jari manis Gwen.Saat Violet melihat adegan itu, dia hampir tertawa. "Tuan Muda William,
"Kota Oaker adalah wilayah kekuasaan Tuan Howard. Kami memang seharusnya bersulang dengan Tuan Howard. Kalau nggak, kami nggak akan bisa mengadakan pernikahan sebagus ini, 'kan?"Violet melihat Charles. Charles pun tidak menolak. Dia mengambil gelas alkohol di meja dengan patuh, kemudian bersulang dengan gelas Howard.Melihat Charles meminum alkoholnya, Howard juga menghabiskan alkoholnya.Saat Violet melihat itu, dia tersenyum.Dia melihat orang lain yang duduk di meja VIP, tapi dia tidak melihat Nathan."Kak Gwen, di mana Tuan Nathan?" bisik Violet.Gwen melihat ke kiri dan ke kanan. Dia juga tidak melihat Nathan. Gwen berkata, "Setelah semua orang masuk, dia menghilang. Aku juga nggak tahu dia pergi ke mana. Jangan-jangan dia pergi dulu karena dia memiliki urusan?"Jacob di samping berkata, "Dia sudah memberikan hadiah yang begitu mahal, tapi dia malah langsung pergi sebelum minum bersama pengantin. Apa ada yang salah dengan otak Tuan Nathan?"Gwen menyepak Jacob, lalu berkata, "Ber
Apa Charles tidak takut?Melihat wiski sudah datang, William pun langsung meminumnya.Saat melihat ekspresi malu dan panik William, Howard yang berada di seberang mendengus. "Pengecut.""Apa? Siapa yang kamu bilang pengecut?!"William langsung menjadi berani. Dia menunjuk Howard dan berkata, "Jangan mengira aku nggak berani menghajarmu karena kamu lebih lama mengenal Charles! Kuberi tahu kamu, aku baru sahabatnya Charles!""Siapa yang ingin merebut Charles darimu? Kamu boleh mencoba untuk menghajarku.""Kamu!"William baru ingin mengayunkan tinjunya. Jacob takut masalah ini menjadi besar, jadi dia segera menghentikan William dan berkata, "Hari ini adalah hari baik Charles dan Violet. Kamu jangan macam-macam!""Kamu benar ...." William langsung merasa sedih, kemudian dia berkata, "Charles saja sudah mendapatkan cintanya, tapi aku belum! Kenapa?!"Jacob tidak tahu bagaimana menghibur William yang sedih. Dia hanya bisa menepuk bahu William.Begitu dia menepuk William, William muntah.Will
"Cepat, cepat! Gaun resepsi! Di mana gaun resepsi?"Gwen mencari gaun yang mau diganti Violet dengan panik. Ketika dia baru tiba di ruang ganti, seorang pelayan menyerahkan gaun putih kepada Gwen. Gwen tidak sempat melihatnya dengan saksama dan memberikannya kepada Violet. Saat pelayan melihat itu, dia segera berkata, "Nona Gwen, itu bukan milik Nyonya, tapi milik Anda.""Aku? Kenapa pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian?"Agnes bergegas berjalan mendekat. Saat dia mendengar pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian, dia segera berkata, "Pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian? Di mana punyaku?""Maaf, Nona Agnes. Hanya Nona Gwen yang perlu mengganti pakaian."Agnes berkata dengan kesal, "Kami sama-sama pengiring pengantin wanita. Kenapa Gwen boleh mengganti pakaian, sedangkan aku nggak boleh? Aku nggak peduli! Aku juga ingin mengganti pakaian!"Melihat Agnes juga ingin mengganti pakaian pengiring pengantin wanita, pelayan itu pun merasa sedikit dilema.
Howard yang sedang duduk di meja VIP meminum alkoholnya, lalu dia bertanya dengan alis berkerut, "Apa hubungan Andrew dengan Violet? Kenapa Andrew menjadi keluarga pihak perempuan?""Seharusnya hubungan mereka hanya atasan dan bawahan."Setelah Howard mendengar itu, dia meletakkan gelasnya dan berkata, "Benar juga, Keluarga Gloria sudah nggak ada siapa-siapa. Mereka nggak mungkin mengeluarkan Freddy yang berada di dalam penjara.""Yang Bos katakan benar."Musik pengiring dalam ruangan sangat keras sehingga Howard merasa gendang telinganya akan rusak."Siapa yang mengatur pernikahan ini?""Saya ... kurang tahu."Howard menghela napas berat. Kalau bukan karena pengantin pria dan wanita, Howard pasti sudah pergi."Tuan Charles, apa Anda bersedia untuk mencintai wanita di sebelah Anda selama sisa hidup Anda dalam suka dan duka, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam kekayaan maupun kemiskinan? Anda bersedia tidak akan pernah meninggalkannya dan tinggal bersamanya selamanya?""Saya bersedi
Gwen di sebelah berkata dengan penuh semangat, "Sudah mau masuk, sudah mau masuk! Akhirnya kalian sudah mau masuk!"Gwen berbicara sambil membantu Violet.Agnes tiba-tiba menjadi gugup. "Kamu sudah mau menikah? Jadi, apa yang harus kulakukan?""Kita berjalan di samping pengantin wanita. Nanti ada gadis pembawa bunga yang mengangkat gaun pengantin Violet. Nggak apa-apa!"Setelah itu, dua anak kecil yang lucu membuka pintu. Ketika melihat kedua anak kecil yang lembut itu, Gwen merasa hatinya akan meleleh."Anak siapa ini? Tuan Besar benar-benar teliti!"Ada satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka berdua terlihat seperti boneka. Saat Gwen ingin menyentuh mereka, anak kecil itu malah menepuk tangan Gwen. Dia berkata dengan serius, "Tante, nanti bedakku hilang!""Bedak?"Anak sekecil ini sudah tahu apa itu bedak?Tunggu!Gwen dipanggil Tante?Sebelum Gwen sempat berbicara, anak kecil lainnya berkata, "Tante, tolong jangan ganggu pekerjaan kami."Kemudian, kedua anak itu berjalan