"Kru acara saja sampai berhenti merekam. Seharusnya sudah ada beritanya. Kalau kamu nggak mau memberitahuku, aku bisa melihatnya sendiri."Lalu, Violet langsung mengambil ponselnya. Awalnya Romeo ingin berbicara, tapi Violet sudah membuka halaman berita. Ekspresi Romeo pun menjadi serius."Perjanjian perceraian terungkap .... Violet Gloria berselingkuh ...."Violet membaca berita di ponselnya, lalu dia mendadak merasa ini sangat konyol.Di kolom komentar bahkan ada yang mengatakan meskipun hanya terlihat punggung pria misterius itu, penampilan dan sosoknya saja sudah menunjukkan kalau pria itu adalah seorang gigolo."Aku akan mengatasi masalah ini. Kamu nggak perlu khawatir.""Aku nggak khawatir."Violet meletakkan ponselnya, kemudian dia berkata, "Tapi, aku ingin tahu bagaimana kabar ini bisa tersebar.""Levi bilang dia melihat Evelyn bersama nenekku."Saat mendengar nama Evelyn, senyuman di wajah Violet langsung menghilang.Mimpi buruk tadi telah mengagetkannya sehingga dia berkering
Violet duduk di tepi tempat tidur sambil melihat sebuah posting viral yang belum juga dihapus di ponselnya. Kolom komentar sudah heboh."Suami berselingkuh, dirinya sendiri juga berselingkuh. Semua orang kaya sama saja.""Apa semua orang sudah lupa tentang Violet memasuki Universitas Ace melalui pintu belakang?""Temanku satu universitas dengan Violet. Dia bilang kehidupan pribadi Violet sangat aktif!""Awalnya aku masih mengasihaninya, tapi alhasil .... Hmph. Dia sendiri yang mencari masalah.""Dengar-dengar Romeo sangat menyukai Violet. Dulu karena Violet berselingkuh, Romeo baru mencari selingkuhan juga. Setelah selingkuhannya hamil, Violet berpura-pura diculik dan menipu Romeo. Kemudian, dia juga mengambil kesempatan memeras uang Keluarga Fernandez!"...Isi komentar makin jahat. Pada akhirnya, Violet mematikan ponselnya dengan kesal.Kring, kring.Violet menundukkan kepalanya, lalu melihat telepon masuk dari nomor asing. Dia baru saja mengangkat telepon, kemudian dia mendengar seo
Violet mengingat dengan jelas ketika dia menikah dengan Romeo di kehidupan sebelumnya, Nyonya Esme selalu tinggal di luar negeri. Pada tahun keempat setelah Violet menjadi menantu Keluarga Fernandez, baru Nyonya Esme pulang.Dan alasan Nyonya Esme pulang di kehidupan sebelumnya sangat sederhana. Itu karena suaminya kecanduan judi. Meskipun tubuhnya penuh dengan perhiasan, dia sudah tidak memiliki apa-apa. Nyonya Esme pulang karena dia telah dipukul dan dimaki suaminya, serta suaminya menyuruhnya meminta uang.Namun, sekarang baru tahun kedua. Kenapa Nyonya Esme mendadak pulang?Sepertinya semenjak Violet terlahir kembali, banyak hal yang sudah diganggunya.Nyonya Esme ... sangat sulit dihadapi."Kamu Violet, 'kan?" Setelah Nyonya Esme memperhatikan penampilan Violet, dia hanya tertawa sinis. "Kamu cantik. Pantas saja Romeo tergila-gila padamu."Kepala Violet pusing dan saat ini dia sama sekali tidak ingin berdebat dengan wanita di depannya. "Nyonya Esme, apa ada yang bisa kubantu?"Eks
"Aku tahu keluargamu sudah bangkrut dan nggak punya uang. Sebenarnya, kalau kamu memohon pada kami, kami bisa memberimu sedikit uang. Setidaknya kamu bisa bertahan hidup."Esme mengira dia bisa menggoyahkan Violet dengan berkata seperti itu. Namun, Violet malah membalas, "Maaf, aku nggak mengerti apa yang kamu katakan.""Kamu ...." Esme memelototi Violet, lalu dia berkata, "Violet, kamu yang memaksaku!"Violet diam saja. Esme pun melihat pengawalnya, kemudian beberapa pengawal itu segera naik ke lantai dua.Violet mengerutkan alisnya. Esme sudah duduk di sofa dengan santai dan menunggu pengawal menggeledah seluruh rumah ini.Para pengawal membuang benda-benda di atas meja dengan sembarangan dan membongkar lemari seolah-olah mereka bukan sedang mencari orang, melainkan membuat kekacauan.Esme bersandar ke sofa dengan malas, lalu bertanya, "Bagaimana?""Nyonya, kami nggak menemukan Tuan Romeo."Saat Esme mendengar itu, alisnya berkerut. Dia menoleh ke Violet, kemudian berkata, "Ternyata
"Ckck .... Kalian membuat keributan tanpa mencari tahu siapa pemilik rumah ini terlebih dahulu. Nyonya Esme, sepertinya aku terlalu memandang tinggi kamu."Ucapan Violet langsung membuat Esme murka.Violet menundukkan kepalanya, kemudian mengambil sebuah pecahan kaca. Dia sengaja menghela napas, lalu berkata, "Aduh .... Ratusan juta botol kaca ini pecah begitu saja. Kalau aku pemilik rumah ini, aku pasti akan sangat marah."Kemudian, Violet mengeluarkan ponselnya dan seolah-olah ingin menelepon. Esme segera berkata, "Hanya beberapa miliar. Kami bisa membayarnya. Keluarga Fernandez bukannya nggak memiliki uang sebesar itu."Sikap arogan Esme membuat Violet tertawa. Violet berkata, "Nyonya Esme, bukan Keluarga Fernandez, tapi Keluarga Marshall. Barang-barang ini dirusaki oleh Keluarga Marshall, jadi tentu saja kalian yang harus mengganti rugi. Kamu nggak mungkin memberi tahu Nyonya Besar dan meminta Nyonya Besar yang mengganti rugi, 'kan?""Kamu ....""Aku mendengar Nyonya Esme menikah d
Romeo menghampiri mereka dengan amarah membara. Pengawal ketakutan dan segera melepaskan Violet. Romeo maju untuk memeriksa tubuh Violet. "Biar aku lihat. Apa kamu terluka?""Nggak."Saat mendengar suara lemah Violet, ekspresi Romeo langsung menjadi mengerikan. Dia melirik sinis pengawal yang menahan lengan Violet. Pengawal itu segera menundukkan kepalanya. "Tuan Romeo ... ini perintah Nyonya Marshall.""Nyonya Marshall? Yang menggaji kalian itu Keluarga Marshall atau Keluarga Fernandez? Siapa yang mengizinkan kalian bersikap kurang ajar kepada nyonya kalian?!""Ya, Tuan Romeo."Tidak ada satu pun pengawal yang berani bersuara.Wajah Esme pucat pasi. Sorot mata Romeo sedingin es. Saat Esme mengangkat kepalanya, matanya bertemu dengan mata Romeo. Namun, sekarang dia sudah tidak memiliki keberanian dari sebelumnya. Esme berkata dengan takut-takut. "Romeo, kita sudah nggak bertemu selama beberapa tahun. Jadi, kamu nggak perlu begini marah. Lihat, bukankah Nona Violet baik-baik saja?""Seb
Pengawal-pengawal itu sudah pintar. Setelah mereka melihat ekspresi Romeo, mereka baru pergi.Violet baru menghela napas lega setelah orang-orang itu pergi.Romeo berjalan ke depan Violet lagi. Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening Violet, lalu dia berkata, "Kenapa demammu masih sangat panas.""Tanya tantemu. Tadi dia berisik sekali."Violet melihat kekacauan di lantai dan benar-benar tidak tahu kejahatan apa yang sudah dia lakukan. Dia tidak pernah mempunyai satu hari pun yang damai."Aku akan menangani masalah di sana.""Aku tahu. Aku nggak berencana ikut campur."Violet hendak kembali ke kamarnya. Ketika dia berdiri, dia tiba-tiba merasa pusing dan pandangannya menggelap.Dalam keadaan linglung, sepertinya dia mendengar ada yang memanggil namanya.Romeo maju untuk menangkap Violet, tapi kemudian Violet jatuh ke pelukan orang lain."Nggak perlu merepotkan Tuan Romeo. Aku bisa menjaga pacarku."Charles menggendong Violet. Selama itu, dia tidak melirik Romeo sekali pun."Ber
"Aku di sini! Astaga!"Seorang pria berambut pirang dengan mata biru berlari membawa peralatan medis.Pria itu sepertinya berusia sekitar 27 atau 28 tahun. Dia terlihat dewasa, tapi memiliki dialek Timur Laut. Ada kontras yang kuat antara ketampanan dan aksennya."Cepat. Kalau terjadi sesuatu padanya, Charles akan menghancurkan rumah sakitmu!""Hancurkan saja! Aku sudah lama muak bekerja dari pagi sampai malam setiap hari. Aku malah ingin memohon padanya untuk cepat menghancurkan rumah sakitku!"Charles berkata dengan dingin, "Kalau kamu masih nggak cepat periksa, aku akan menghancurkan kepalamu."Setelah Wilson mendengar itu, dia tidak berani bercanda lagi. Dia segera memeriksa kondisi Violet. Kemudian, Wilson sedikit terdiam. "Dia nggak memiliki masalah lain kecuali demam tinggi."William melihat Wilson dan tidak bisa berkata-kata. Dia berkata, "Apa lagi yang kamu inginkan? Seharusnya kamu senang dia baik-baik saja. Kalau nggak, Charles akan menghancurkan papan namamu."Wilson meliri
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada