Violet mengingat dengan jelas ketika dia menikah dengan Romeo di kehidupan sebelumnya, Nyonya Esme selalu tinggal di luar negeri. Pada tahun keempat setelah Violet menjadi menantu Keluarga Fernandez, baru Nyonya Esme pulang.Dan alasan Nyonya Esme pulang di kehidupan sebelumnya sangat sederhana. Itu karena suaminya kecanduan judi. Meskipun tubuhnya penuh dengan perhiasan, dia sudah tidak memiliki apa-apa. Nyonya Esme pulang karena dia telah dipukul dan dimaki suaminya, serta suaminya menyuruhnya meminta uang.Namun, sekarang baru tahun kedua. Kenapa Nyonya Esme mendadak pulang?Sepertinya semenjak Violet terlahir kembali, banyak hal yang sudah diganggunya.Nyonya Esme ... sangat sulit dihadapi."Kamu Violet, 'kan?" Setelah Nyonya Esme memperhatikan penampilan Violet, dia hanya tertawa sinis. "Kamu cantik. Pantas saja Romeo tergila-gila padamu."Kepala Violet pusing dan saat ini dia sama sekali tidak ingin berdebat dengan wanita di depannya. "Nyonya Esme, apa ada yang bisa kubantu?"Eks
"Aku tahu keluargamu sudah bangkrut dan nggak punya uang. Sebenarnya, kalau kamu memohon pada kami, kami bisa memberimu sedikit uang. Setidaknya kamu bisa bertahan hidup."Esme mengira dia bisa menggoyahkan Violet dengan berkata seperti itu. Namun, Violet malah membalas, "Maaf, aku nggak mengerti apa yang kamu katakan.""Kamu ...." Esme memelototi Violet, lalu dia berkata, "Violet, kamu yang memaksaku!"Violet diam saja. Esme pun melihat pengawalnya, kemudian beberapa pengawal itu segera naik ke lantai dua.Violet mengerutkan alisnya. Esme sudah duduk di sofa dengan santai dan menunggu pengawal menggeledah seluruh rumah ini.Para pengawal membuang benda-benda di atas meja dengan sembarangan dan membongkar lemari seolah-olah mereka bukan sedang mencari orang, melainkan membuat kekacauan.Esme bersandar ke sofa dengan malas, lalu bertanya, "Bagaimana?""Nyonya, kami nggak menemukan Tuan Romeo."Saat Esme mendengar itu, alisnya berkerut. Dia menoleh ke Violet, kemudian berkata, "Ternyata
"Ckck .... Kalian membuat keributan tanpa mencari tahu siapa pemilik rumah ini terlebih dahulu. Nyonya Esme, sepertinya aku terlalu memandang tinggi kamu."Ucapan Violet langsung membuat Esme murka.Violet menundukkan kepalanya, kemudian mengambil sebuah pecahan kaca. Dia sengaja menghela napas, lalu berkata, "Aduh .... Ratusan juta botol kaca ini pecah begitu saja. Kalau aku pemilik rumah ini, aku pasti akan sangat marah."Kemudian, Violet mengeluarkan ponselnya dan seolah-olah ingin menelepon. Esme segera berkata, "Hanya beberapa miliar. Kami bisa membayarnya. Keluarga Fernandez bukannya nggak memiliki uang sebesar itu."Sikap arogan Esme membuat Violet tertawa. Violet berkata, "Nyonya Esme, bukan Keluarga Fernandez, tapi Keluarga Marshall. Barang-barang ini dirusaki oleh Keluarga Marshall, jadi tentu saja kalian yang harus mengganti rugi. Kamu nggak mungkin memberi tahu Nyonya Besar dan meminta Nyonya Besar yang mengganti rugi, 'kan?""Kamu ....""Aku mendengar Nyonya Esme menikah d
Romeo menghampiri mereka dengan amarah membara. Pengawal ketakutan dan segera melepaskan Violet. Romeo maju untuk memeriksa tubuh Violet. "Biar aku lihat. Apa kamu terluka?""Nggak."Saat mendengar suara lemah Violet, ekspresi Romeo langsung menjadi mengerikan. Dia melirik sinis pengawal yang menahan lengan Violet. Pengawal itu segera menundukkan kepalanya. "Tuan Romeo ... ini perintah Nyonya Marshall.""Nyonya Marshall? Yang menggaji kalian itu Keluarga Marshall atau Keluarga Fernandez? Siapa yang mengizinkan kalian bersikap kurang ajar kepada nyonya kalian?!""Ya, Tuan Romeo."Tidak ada satu pun pengawal yang berani bersuara.Wajah Esme pucat pasi. Sorot mata Romeo sedingin es. Saat Esme mengangkat kepalanya, matanya bertemu dengan mata Romeo. Namun, sekarang dia sudah tidak memiliki keberanian dari sebelumnya. Esme berkata dengan takut-takut. "Romeo, kita sudah nggak bertemu selama beberapa tahun. Jadi, kamu nggak perlu begini marah. Lihat, bukankah Nona Violet baik-baik saja?""Seb
Pengawal-pengawal itu sudah pintar. Setelah mereka melihat ekspresi Romeo, mereka baru pergi.Violet baru menghela napas lega setelah orang-orang itu pergi.Romeo berjalan ke depan Violet lagi. Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening Violet, lalu dia berkata, "Kenapa demammu masih sangat panas.""Tanya tantemu. Tadi dia berisik sekali."Violet melihat kekacauan di lantai dan benar-benar tidak tahu kejahatan apa yang sudah dia lakukan. Dia tidak pernah mempunyai satu hari pun yang damai."Aku akan menangani masalah di sana.""Aku tahu. Aku nggak berencana ikut campur."Violet hendak kembali ke kamarnya. Ketika dia berdiri, dia tiba-tiba merasa pusing dan pandangannya menggelap.Dalam keadaan linglung, sepertinya dia mendengar ada yang memanggil namanya.Romeo maju untuk menangkap Violet, tapi kemudian Violet jatuh ke pelukan orang lain."Nggak perlu merepotkan Tuan Romeo. Aku bisa menjaga pacarku."Charles menggendong Violet. Selama itu, dia tidak melirik Romeo sekali pun."Ber
"Aku di sini! Astaga!"Seorang pria berambut pirang dengan mata biru berlari membawa peralatan medis.Pria itu sepertinya berusia sekitar 27 atau 28 tahun. Dia terlihat dewasa, tapi memiliki dialek Timur Laut. Ada kontras yang kuat antara ketampanan dan aksennya."Cepat. Kalau terjadi sesuatu padanya, Charles akan menghancurkan rumah sakitmu!""Hancurkan saja! Aku sudah lama muak bekerja dari pagi sampai malam setiap hari. Aku malah ingin memohon padanya untuk cepat menghancurkan rumah sakitku!"Charles berkata dengan dingin, "Kalau kamu masih nggak cepat periksa, aku akan menghancurkan kepalamu."Setelah Wilson mendengar itu, dia tidak berani bercanda lagi. Dia segera memeriksa kondisi Violet. Kemudian, Wilson sedikit terdiam. "Dia nggak memiliki masalah lain kecuali demam tinggi."William melihat Wilson dan tidak bisa berkata-kata. Dia berkata, "Apa lagi yang kamu inginkan? Seharusnya kamu senang dia baik-baik saja. Kalau nggak, Charles akan menghancurkan papan namamu."Wilson meliri
Ternyata putri Keluarga Gloria."Tuan Howard, dulu Freddy Gloria kehilangan banyak uang di tempat kita. Itu yang menyebabkan kebangkrutan Keluarga Gloria. Saya curiga Violet ini memiliki motif tersembunyi mendekati Anda. Bagaimana kalau kita ...."Robert membuat gerakan tangan menyayat lehernya."Jangan. Tinggalkan dia. Biar aku saja yang menangani ini."Robert terkejut. "Anda sendiri akan menangani ini? Bukankah itu terlalu merepotkan untuk Anda?""Kamu bilang dia sedang syuting acara varietas di pulau kita?""Ya. Hanya saja, karena masalah opini publik, syutingnya sudah dihentikan. Tapi, semua kru masih ada di sana. Menurut saya, kru acara dan yang lainnya nggak bisa langsung pergi.""Pergi buat persiapan. Aku juga ingin mengganti tempat liburanku."Melihat Howard ingin pergi ke pulau, Robert buru-buru berkata, "Tuan Howard, di pulau nggak hanya ada Violet, tapi juga Romeo. Bagaimana kalau ...."Sebelum Robert sempat menyelesaikan kalimatnya, Howard sudah menyipitkan kedua matanya de
Sepanjang malam ini Wilson kalah. Seluruh uangnya sudah habis. Sesekali terdengar suara berisik Wilson dan William dari ruang tamu.Di dalam kamar, Violet menyalakan televisi. Semua jaringan televisi tengah malam menyiarkan rumor tentang perceraiannya dengan Romeo. Foto punggung Charles yang buram juga ditempel besar-besar dan diberi label sebagai "gigolo".Padahal ini masalah yang serius, tapi ketika Violet melihat kata "gigolo" itu, dia benar-benar tidak bisa menahan tawanya.Charles di sebelah menaikkan alisnya dan berkata, "Apa itu lucu sekali?""Apa itu nggak lucu? Kamu dibilang gigolo."Violet tertawa sampai perutnya sakit. "Bisa-bisanya Tuan Charles yang biasanya terkenal menyeramkan dan dianggap setara dengan Romeo Fernandez di Kota Poseidon dikenal sebagai gigolo suatu hari."Charles mengetuk dahi Violet, lalu menegurnya, "Dasar wanita kejam."Nada Charles penuh dengan kasih sayang."Aku kejam? Aku belum bertanya padamu siapa yang menyuruhmu datang ke pulau? Apa kamu juga yang