Esme sangat kesal.Padahal datang jauh-jauh dari luar negeri untuk menghasilkan sedikit uang di Kota Poseidon dengan menggunakan statusnya sebagai tante Romeo. Tak disangka, dia baru saja pulang, tapi sudah diusir oleh Romeo dengan kejam. Dia benar-benar sudah kehilangan mukanya di depan para pengawal Grup Fernandez.Dia sungguh marah!Ketika Esme memikirkan itu, dia makin rajin mengurut Nyonya Besar Fernandez dan berkata, "Tante, kamu harus membantuku.""Kamu sendiri yang nggak berguna, jadi jangan salahkan Romeo."Kepala Nyonya Besar Fernandez sangat sakit.Dia mengira Esme pintar setelah tinggal di luar negeri bertahun-tahun. Namun, ternyata Esme tetap tidak bisa menang dari Violet dan bahkan pulang dalam keadaan menyedihkan.Dia benar-benar tidak berguna!"Tante ...."Esme masih ingin memelas, tapi Nyonya Besar Fernandez berkata dengan jengkel, "Cukup. Ya sudah karena kamu gagal menjemput Romeo pulang. Seseorang akan membawanya pulang untukmu.""Maksud Tante ...."Esme bingung.Saa
Sepertinya Evelyn dan Nyonya Besar Fernandez memiliki hubungan yang dekat, jadi Esme berdiri di sebelah dengan sangat canggung.Setelah mereka mengobrol sejenak, Nyonya Besar Fernandez melirik Esme dan bertanya, "Kenapa kamu masih berdiri di sini?""Aku ...."Esme terlihat sedikit marah. Nyonya Besar Fernandez melambaikan tangannya dengan kesal dan berkata, "Kamu pulang dulu hari ini. Aku ingin berbicara sendirian dengan Alice.""Tapi ...."Esme masih ingin menetap, tapi Nyonya Besar Fernandez sudah menunjukkan sikapnya dengan jelas.Evelyn tersenyum kepada Esme, lalu berkata, "Sepertinya Nyonya Esme masih ingin berbicara dengan Nenek. Bagaimana kalau aku pulang dulu?"Setelah mendengar apa yang dikatakan Evelyn, Nyonya Besar Fernandez tidak menjawab, tapi Esme berkata dengan penuh tahu diri, "Nggak. Aku mempunyai sedikit urusan di rumah, jadi aku pergi dulu.Esme berdiri. Sebelum dia pergi, dia melirik cincin di jari Evelyn.Kalau dia tidak salah ingat, seharusnya itu cincin warisan K
Oscar juga berjalan ke depan Romeo. Dia berkata dengan sopan, "Tuan Romeo, salam kenal. Aku Oscar Kane, artis di bawah naungan Grup Fernandez."Oscar Kane adalah pria yang ceria. Romeo hanya menganggukkan kepalanya.Sedangkan dua pasangan lainnya ....Salah satu pasangan adalah pasangan yang pernah terkenal di industri. Mereka jatuh cinta karena sebuah drama, kemudian hidup bersama selama sepuluh tahun sebelum akhirnya berpisah. Itu adalah Simon Gonzalez, seorang aktor paruh baya yang berusia lebih dari 50 tahun, dan dewi Astrid Hadid."Akhirnya aku dapat bertemu dengan CEO legendaris kita."Sebuah suara menawan terdengar dari jauh. Lalu, tatapan mata semua orang menjadi tidak senang. Seorang wanita yang mengenakan gaun seksi dan memiliki riasan tebal datang. Dia terlihat sangat cantik.Violet mengingat seharusnya ini adalah Winter, seorang aktris lama. Dulu dia sangat sukses di industri hiburan karena dia mempunyai tubuh yang bagus dan wajah yang cantik. Karena ayahnya orang asing, di
"Kalau kami belum bercerai, kami juga nggak akan duduk di sini."Jawaban jujur Violet langsung membuat suasana menjadi panas.Kini kolom komentar makin ramai:"Nggak akan duduk di sini kalau mereka belum bercerai?! Terus terang sekali!""Sepertinya kita bisa mendapatkan banyak informasi dari kakak ini. Dia benar-benar nggak menghindar!""Aku tiba-tiba merasa Molly Sawyer ini agak licik."...Keterusterangan Violet langsung menarik banyak penggemar.Molly bertanya lagi dengan penasaran, "Apa alasannya? Apa karena foto ...."Molly berhenti berbicara di tengah dan berhasil membuat kamera fokus padanya.Kolom komentar makin ramai:"Nona ini benar-benar menanyakan apa saja! Dia tinggal bilang gigolo!""Buset. Dia berani sekali bertanya. Aku saja nggak berani!""Cepat jawab, cepat jawab. Itu gosip yang ingin diketahui satu negara!"...Sutradara melihat jutaan akun memasuki ruang siaran langsung dan terkejut.Betapa keponya warganet? Apa mereka memanggil seluruh keluarga mereka juga menonton
Setelah semua orang mengenal satu sama lain secara singkat, beban hari pertama mereka adalah mereka harus pergi ke daerah yang belum berkembang di pulau untuk bertahan hidup.Kru acara sudah menemukan sebuah area terlebih dahulu dan membuat garis pengaman. Mereka juga menyiapkan gelang pelarian untuk setiap orang demi memastikan keselamatan semua orang.Violet melirik gelang canggih di tangannya, lalu melirik Romeo dan bertanya, "Apa kamu bisa menggunakannya?""Gelang ini khusus untuk berpetualang. Nggak mudah rusak dan kualitasnya bagus.""Aku bertanya apa kamu bisa menggunakannya atau nggak ...."Violet malu untuk berkata dia tidak pandai menggunakannya. Romeo menunjuk tombol-tombol di atas sambil berkata, "Ini untuk memanggil bantuan. Ini untuk penentuan lokasi. Ini kompas yang umum digunakan, lalu ini adalah senter."Violet mengingat itu semua dengan cepat. Saat ini Molly juga tampak sedikit bingung. "Oscar, apa kamu bisa menggunakan ini?""Aku juga nggak bisa."Oscar menggaruk kep
Di ruang kerja vila, Charles sedang menonton siaran langsung di televisi. Di sebelah William memakan camilan dan berkata, "Memburu harta karun adalah game lama. Kenapa masih ada orang yang memainkan itu sekarang? Nathan pandai atau nggak? Nanti jangan sampai Violet kita makin kebingungan.""Nggak tahu."Charles terus memperhatikan kolom komentar.Layar sedang menunjukkan Violet dan Romeo setelah memasuki hutan.Daratan pulau ini rumit. Semua jalannya tidak bisa terlihat dengan jelas karena ditutupi oleh hutan."Aa!"Di kamera, Violet tersandung dan nyaris jatuh ke belakang.Romeo sedang menarik pergelangan tangan Violet. Kemudian, dia bertanya dengan alis berkerut, "Apa kamu baik-baik saja?""Ya."Violet melepaskan tangan Romeo, lalu lanjut berjalan.Kolom komentar:"Apa yang terjadi? Tadi jantungku berdebar untuk sesaat.""Siapa yang bisa menolak wajah setampan itu? Dia juga seorang CEO yang kaya.""Semangat, VioRo!""Hue, Kakak jangan bersama gigolo, bersama Tuan Romeo saja! Sepertin
Charles ingin memastikan Violet selalu aman.Saat ini, pengurus rumah tiba-tiba masuk dan berkata dengan cemas, "Tuan Charles, Tuan William, ada masalah!"Charles sangat jarang melihat pengurus rumah Nathan begini panik. Dia langsung merasakan ada yang tidak beres. Charles berdiri, lalu menuju ke ruang kerja Nathan.Ekspresi Nathan serius dan wajahnya bahkan tampak lebih pucat dari biasanya. Melihat Charles sudah datang, Nathan segera berkata, "Telepon orangmu. Suruh mereka datang ke sini sekarang juga."Charles bertanya dengan serius, "Apa yang terjadi?""Howard ada di sini."Kalimat itu langsung membuat suasana satu ruangan menjadi gugup.William berkata, "Kenapa Howard tiba-tiba datang ke sini?""Aku nggak menyangka Howard akan begitu tertarik pada Violet. Seharusnya Howard sudah menganggap Violet sebagai mangsa. Tadi orang kru acara bilang mereka melihat dua pria memasuki area terpencil."Charles berkata dengan marah, "Kamu jelas-jelas tahu ada yang aneh dengan itu, kenapa kamu ngg
"Nggak, sih ...."Videografer tampak sangat dilema, lalu dia menundukkan kepalanya untuk melihat kamera di tangannya.Tadi entah kapan sutradara mengalihkan adegan ke mereka.Percakapan tadi sudah disiarkan langsung ke seluruh negeri."Ada yang ingin meninggalkan kompetisi!""Lucu sekali. Semua orang sedang berkompetisi dengan serius, tapi hanya VioRo yang memikirkan cara untuk bermalas-malasan!""Kenapa aku merasa Romeo sangat jantan? Pria seharusnya seperti ini! Hadiah bukanlah apa-apa. Yang terpenting adalah istri!"...Violet melihat ke arah kamera, tapi dia tidak bisa tersenyum.Dia kira-kira bisa membayangkan apa yang sedang dikatakan warganet.Dia hanya berharap Charles tidak melihatnya ....Waktu terus berjalan, kemudian cuaca di pulau jelas berubah.Violet mendongak untuk melihat langit. Dia berkata, "Sepertinya sudah mau hujan.""Ya."Romeo melepaskan ranselnya, kemudian dia mengeluarkan jas hujan yang sudah disiapkan kru acara sebelumnya."Pakai jas hujan ini."Romeo menyera
Apa ini?Violet melihat ke dalam amplop, lalu menemukan sebuah kunci.Setelah dia memegang kunci tersebut, dia melihat alamat di kertas.Violet tercengang.Ini ... rumah?Saat Violet berjalan keluar dari kastel, sosok Howard sudah tidak terlihat. Hanya ada sebuah mobil yang berhenti di depan pintu masuk.Charles keluar dari mobil. Dia hanya memakai kemeja hitam sekarang. Jasnya sudah ditinggalkan. Melihat Violet sudah keluar, dia pun memeluknya.Violet mencium bau alkohol di tubuh Charles. Dia tahu Charles minum banyak hari ini, jadi dia berkata, "Jangan macam-macam. Orang-orang bisa melihat kita.""Biarkan mereka melihat." Charles berkata dengan suara rendah, "Lagi pula, mereka nggak memiliki istri sebaik punyaku.""Hentikan."Violet dapat merasakan tatapan sopir. Dia baru saja mendorong Charles, tapi Charles malah memeluk pinggangnya, lalu menggendongnya."Charles! Kamu mau aneh-aneh karena sudah mabuk, ya?""Siapa bilang aku mabuk?"Seulas senyuman tersungging di bibir Charles, kemu
Violet tidak menyangka Gwen akan begitu bersemangat membuka amplopnya. Dia pun berkata, "Bagaimana kalau Kak Gwen membantuku membukanya?""Bagaimana boleh? Kamu harus melakukannya sendiri."Gwen tertawa, lalu berkata, "Mungkin kamu akan menemukan amplop yang sebesar harga satu bangunan."Violet pun tertawa saat mendengar itu.Dia tahu yang datang hari ini semuanya adalah orang kaya. Mereka tidak akan pelit dengan hadiah mereka. Namun, mendapatkan sebuah amplop yang sebesar harga satu bangunan terlalu berlebihan.Saat ini, pelayan mengetuk pintu di luar.Gwen berkata, "Masuk."Pelayan membuka pintu, kemudian berkata, "Nyonya, tadi Tuan Charles bilang dia menunggu Anda di aula.""Aku mengerti. Aku akan keluar sekarang."Violet sudah mengganti ke gaun hitam yang lebih simpel. Dia berjalan ke aula di luar tempat pernikahan. Dia baru mengambil beberapa langkah ketika ada lengan yang melingkari lehernya dan menariknya ke sudut.Awalnya Violet ingin melawan. Dia menggigit lengan itu, tapi kem
Kata-kata Nicholas membuat Violet tertawa.Nicholas juga tertawa. "Sudah, aku nggak boleh terlalu lama di sini. Selamat atas pernikahanmu. Saat kamu pulang, jangan lupa membuka hadiahmu.""Oke."Violet mengiakannya.Violet tersenyum dengan cerah saat melihat Nicholas memakai helmnya dan pergi."Vio! Kenapa kamu sendirian di sini?"Gwen mengangkat gaunnya dan berlari ke arah Violet. Violet melihat wajah Gwen yang masih merah, lalu berkata, "Kenapa? Pernyataan cintanya berhasil?"Saat Gwen mendengar itu, wajahnya makin merah. "Dari awal kamu sudah tahu, ya?""Tentu saja!"Gwen berkata, "Kenapa kamu membiarkan William bertindak sembarangan? Nggak ada orang yang melamar di pernikahan orang lain ....""Kalian bukan orang luar. Lagi pula, kami senang kalau kalian bisa bersama."Violet tersenyum, lalu Gwen memalingkan mukanya dengan malu."Kenapa kalian berada di sini? Saatnya pengantin wanita mengganti pakaian."Senyuman Violet menjadi kaku ketika dia mendengar dia harus mengubah pakaian.Gw
Suara William sangat besar. Suasana langsung menjadi hening.Gwen tercengang."Menikah ...."William juga tercengang. Awalnya dia hanya ingin meminta Gwen menjadi pacarnya, tapi karena dia mabuk, dia malah mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya.Saat William panik dan ingin mengganti kata-katanya, semua orang mendadak berteriak, "Terima! Terima! Terima!""Aku ...."William dan Gwen langsung merasa malu. Gwen melihat cincin yang diberikan William, lalu wajahnya menjadi semerah tomat. Dia segera berkata, "Hari ini adalah pernikahan Violet dan Charles. Ngapain kamu? Cepat berdiri!""Aku nggak peduli! Kalau kamu nggak setuju, aku nggak akan berdiri!"William mulai bermain curang setelah dia mabuk. Gwen pun merasa tak berdaya. Dia hanya bisa mengulurkan tangannya ke arah William dan berkata, "Ya, ya. Aku terima! Cepat!"William sangat senang karena Gwen menyetujuinya. Dia segera memasangkan cincin di jari manis Gwen.Saat Violet melihat adegan itu, dia hampir tertawa. "Tuan Muda William,
"Kota Oaker adalah wilayah kekuasaan Tuan Howard. Kami memang seharusnya bersulang dengan Tuan Howard. Kalau nggak, kami nggak akan bisa mengadakan pernikahan sebagus ini, 'kan?"Violet melihat Charles. Charles pun tidak menolak. Dia mengambil gelas alkohol di meja dengan patuh, kemudian bersulang dengan gelas Howard.Melihat Charles meminum alkoholnya, Howard juga menghabiskan alkoholnya.Saat Violet melihat itu, dia tersenyum.Dia melihat orang lain yang duduk di meja VIP, tapi dia tidak melihat Nathan."Kak Gwen, di mana Tuan Nathan?" bisik Violet.Gwen melihat ke kiri dan ke kanan. Dia juga tidak melihat Nathan. Gwen berkata, "Setelah semua orang masuk, dia menghilang. Aku juga nggak tahu dia pergi ke mana. Jangan-jangan dia pergi dulu karena dia memiliki urusan?"Jacob di samping berkata, "Dia sudah memberikan hadiah yang begitu mahal, tapi dia malah langsung pergi sebelum minum bersama pengantin. Apa ada yang salah dengan otak Tuan Nathan?"Gwen menyepak Jacob, lalu berkata, "Ber
Apa Charles tidak takut?Melihat wiski sudah datang, William pun langsung meminumnya.Saat melihat ekspresi malu dan panik William, Howard yang berada di seberang mendengus. "Pengecut.""Apa? Siapa yang kamu bilang pengecut?!"William langsung menjadi berani. Dia menunjuk Howard dan berkata, "Jangan mengira aku nggak berani menghajarmu karena kamu lebih lama mengenal Charles! Kuberi tahu kamu, aku baru sahabatnya Charles!""Siapa yang ingin merebut Charles darimu? Kamu boleh mencoba untuk menghajarku.""Kamu!"William baru ingin mengayunkan tinjunya. Jacob takut masalah ini menjadi besar, jadi dia segera menghentikan William dan berkata, "Hari ini adalah hari baik Charles dan Violet. Kamu jangan macam-macam!""Kamu benar ...." William langsung merasa sedih, kemudian dia berkata, "Charles saja sudah mendapatkan cintanya, tapi aku belum! Kenapa?!"Jacob tidak tahu bagaimana menghibur William yang sedih. Dia hanya bisa menepuk bahu William.Begitu dia menepuk William, William muntah.Will
"Cepat, cepat! Gaun resepsi! Di mana gaun resepsi?"Gwen mencari gaun yang mau diganti Violet dengan panik. Ketika dia baru tiba di ruang ganti, seorang pelayan menyerahkan gaun putih kepada Gwen. Gwen tidak sempat melihatnya dengan saksama dan memberikannya kepada Violet. Saat pelayan melihat itu, dia segera berkata, "Nona Gwen, itu bukan milik Nyonya, tapi milik Anda.""Aku? Kenapa pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian?"Agnes bergegas berjalan mendekat. Saat dia mendengar pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian, dia segera berkata, "Pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian? Di mana punyaku?""Maaf, Nona Agnes. Hanya Nona Gwen yang perlu mengganti pakaian."Agnes berkata dengan kesal, "Kami sama-sama pengiring pengantin wanita. Kenapa Gwen boleh mengganti pakaian, sedangkan aku nggak boleh? Aku nggak peduli! Aku juga ingin mengganti pakaian!"Melihat Agnes juga ingin mengganti pakaian pengiring pengantin wanita, pelayan itu pun merasa sedikit dilema.
Howard yang sedang duduk di meja VIP meminum alkoholnya, lalu dia bertanya dengan alis berkerut, "Apa hubungan Andrew dengan Violet? Kenapa Andrew menjadi keluarga pihak perempuan?""Seharusnya hubungan mereka hanya atasan dan bawahan."Setelah Howard mendengar itu, dia meletakkan gelasnya dan berkata, "Benar juga, Keluarga Gloria sudah nggak ada siapa-siapa. Mereka nggak mungkin mengeluarkan Freddy yang berada di dalam penjara.""Yang Bos katakan benar."Musik pengiring dalam ruangan sangat keras sehingga Howard merasa gendang telinganya akan rusak."Siapa yang mengatur pernikahan ini?""Saya ... kurang tahu."Howard menghela napas berat. Kalau bukan karena pengantin pria dan wanita, Howard pasti sudah pergi."Tuan Charles, apa Anda bersedia untuk mencintai wanita di sebelah Anda selama sisa hidup Anda dalam suka dan duka, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam kekayaan maupun kemiskinan? Anda bersedia tidak akan pernah meninggalkannya dan tinggal bersamanya selamanya?""Saya bersedi
Gwen di sebelah berkata dengan penuh semangat, "Sudah mau masuk, sudah mau masuk! Akhirnya kalian sudah mau masuk!"Gwen berbicara sambil membantu Violet.Agnes tiba-tiba menjadi gugup. "Kamu sudah mau menikah? Jadi, apa yang harus kulakukan?""Kita berjalan di samping pengantin wanita. Nanti ada gadis pembawa bunga yang mengangkat gaun pengantin Violet. Nggak apa-apa!"Setelah itu, dua anak kecil yang lucu membuka pintu. Ketika melihat kedua anak kecil yang lembut itu, Gwen merasa hatinya akan meleleh."Anak siapa ini? Tuan Besar benar-benar teliti!"Ada satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka berdua terlihat seperti boneka. Saat Gwen ingin menyentuh mereka, anak kecil itu malah menepuk tangan Gwen. Dia berkata dengan serius, "Tante, nanti bedakku hilang!""Bedak?"Anak sekecil ini sudah tahu apa itu bedak?Tunggu!Gwen dipanggil Tante?Sebelum Gwen sempat berbicara, anak kecil lainnya berkata, "Tante, tolong jangan ganggu pekerjaan kami."Kemudian, kedua anak itu berjalan