"Ckck .... Kalian membuat keributan tanpa mencari tahu siapa pemilik rumah ini terlebih dahulu. Nyonya Esme, sepertinya aku terlalu memandang tinggi kamu."Ucapan Violet langsung membuat Esme murka.Violet menundukkan kepalanya, kemudian mengambil sebuah pecahan kaca. Dia sengaja menghela napas, lalu berkata, "Aduh .... Ratusan juta botol kaca ini pecah begitu saja. Kalau aku pemilik rumah ini, aku pasti akan sangat marah."Kemudian, Violet mengeluarkan ponselnya dan seolah-olah ingin menelepon. Esme segera berkata, "Hanya beberapa miliar. Kami bisa membayarnya. Keluarga Fernandez bukannya nggak memiliki uang sebesar itu."Sikap arogan Esme membuat Violet tertawa. Violet berkata, "Nyonya Esme, bukan Keluarga Fernandez, tapi Keluarga Marshall. Barang-barang ini dirusaki oleh Keluarga Marshall, jadi tentu saja kalian yang harus mengganti rugi. Kamu nggak mungkin memberi tahu Nyonya Besar dan meminta Nyonya Besar yang mengganti rugi, 'kan?""Kamu ....""Aku mendengar Nyonya Esme menikah d
Romeo menghampiri mereka dengan amarah membara. Pengawal ketakutan dan segera melepaskan Violet. Romeo maju untuk memeriksa tubuh Violet. "Biar aku lihat. Apa kamu terluka?""Nggak."Saat mendengar suara lemah Violet, ekspresi Romeo langsung menjadi mengerikan. Dia melirik sinis pengawal yang menahan lengan Violet. Pengawal itu segera menundukkan kepalanya. "Tuan Romeo ... ini perintah Nyonya Marshall.""Nyonya Marshall? Yang menggaji kalian itu Keluarga Marshall atau Keluarga Fernandez? Siapa yang mengizinkan kalian bersikap kurang ajar kepada nyonya kalian?!""Ya, Tuan Romeo."Tidak ada satu pun pengawal yang berani bersuara.Wajah Esme pucat pasi. Sorot mata Romeo sedingin es. Saat Esme mengangkat kepalanya, matanya bertemu dengan mata Romeo. Namun, sekarang dia sudah tidak memiliki keberanian dari sebelumnya. Esme berkata dengan takut-takut. "Romeo, kita sudah nggak bertemu selama beberapa tahun. Jadi, kamu nggak perlu begini marah. Lihat, bukankah Nona Violet baik-baik saja?""Seb
Pengawal-pengawal itu sudah pintar. Setelah mereka melihat ekspresi Romeo, mereka baru pergi.Violet baru menghela napas lega setelah orang-orang itu pergi.Romeo berjalan ke depan Violet lagi. Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kening Violet, lalu dia berkata, "Kenapa demammu masih sangat panas.""Tanya tantemu. Tadi dia berisik sekali."Violet melihat kekacauan di lantai dan benar-benar tidak tahu kejahatan apa yang sudah dia lakukan. Dia tidak pernah mempunyai satu hari pun yang damai."Aku akan menangani masalah di sana.""Aku tahu. Aku nggak berencana ikut campur."Violet hendak kembali ke kamarnya. Ketika dia berdiri, dia tiba-tiba merasa pusing dan pandangannya menggelap.Dalam keadaan linglung, sepertinya dia mendengar ada yang memanggil namanya.Romeo maju untuk menangkap Violet, tapi kemudian Violet jatuh ke pelukan orang lain."Nggak perlu merepotkan Tuan Romeo. Aku bisa menjaga pacarku."Charles menggendong Violet. Selama itu, dia tidak melirik Romeo sekali pun."Ber
"Aku di sini! Astaga!"Seorang pria berambut pirang dengan mata biru berlari membawa peralatan medis.Pria itu sepertinya berusia sekitar 27 atau 28 tahun. Dia terlihat dewasa, tapi memiliki dialek Timur Laut. Ada kontras yang kuat antara ketampanan dan aksennya."Cepat. Kalau terjadi sesuatu padanya, Charles akan menghancurkan rumah sakitmu!""Hancurkan saja! Aku sudah lama muak bekerja dari pagi sampai malam setiap hari. Aku malah ingin memohon padanya untuk cepat menghancurkan rumah sakitku!"Charles berkata dengan dingin, "Kalau kamu masih nggak cepat periksa, aku akan menghancurkan kepalamu."Setelah Wilson mendengar itu, dia tidak berani bercanda lagi. Dia segera memeriksa kondisi Violet. Kemudian, Wilson sedikit terdiam. "Dia nggak memiliki masalah lain kecuali demam tinggi."William melihat Wilson dan tidak bisa berkata-kata. Dia berkata, "Apa lagi yang kamu inginkan? Seharusnya kamu senang dia baik-baik saja. Kalau nggak, Charles akan menghancurkan papan namamu."Wilson meliri
Ternyata putri Keluarga Gloria."Tuan Howard, dulu Freddy Gloria kehilangan banyak uang di tempat kita. Itu yang menyebabkan kebangkrutan Keluarga Gloria. Saya curiga Violet ini memiliki motif tersembunyi mendekati Anda. Bagaimana kalau kita ...."Robert membuat gerakan tangan menyayat lehernya."Jangan. Tinggalkan dia. Biar aku saja yang menangani ini."Robert terkejut. "Anda sendiri akan menangani ini? Bukankah itu terlalu merepotkan untuk Anda?""Kamu bilang dia sedang syuting acara varietas di pulau kita?""Ya. Hanya saja, karena masalah opini publik, syutingnya sudah dihentikan. Tapi, semua kru masih ada di sana. Menurut saya, kru acara dan yang lainnya nggak bisa langsung pergi.""Pergi buat persiapan. Aku juga ingin mengganti tempat liburanku."Melihat Howard ingin pergi ke pulau, Robert buru-buru berkata, "Tuan Howard, di pulau nggak hanya ada Violet, tapi juga Romeo. Bagaimana kalau ...."Sebelum Robert sempat menyelesaikan kalimatnya, Howard sudah menyipitkan kedua matanya de
Sepanjang malam ini Wilson kalah. Seluruh uangnya sudah habis. Sesekali terdengar suara berisik Wilson dan William dari ruang tamu.Di dalam kamar, Violet menyalakan televisi. Semua jaringan televisi tengah malam menyiarkan rumor tentang perceraiannya dengan Romeo. Foto punggung Charles yang buram juga ditempel besar-besar dan diberi label sebagai "gigolo".Padahal ini masalah yang serius, tapi ketika Violet melihat kata "gigolo" itu, dia benar-benar tidak bisa menahan tawanya.Charles di sebelah menaikkan alisnya dan berkata, "Apa itu lucu sekali?""Apa itu nggak lucu? Kamu dibilang gigolo."Violet tertawa sampai perutnya sakit. "Bisa-bisanya Tuan Charles yang biasanya terkenal menyeramkan dan dianggap setara dengan Romeo Fernandez di Kota Poseidon dikenal sebagai gigolo suatu hari."Charles mengetuk dahi Violet, lalu menegurnya, "Dasar wanita kejam."Nada Charles penuh dengan kasih sayang."Aku kejam? Aku belum bertanya padamu siapa yang menyuruhmu datang ke pulau? Apa kamu juga yang
Esme sangat kesal.Padahal datang jauh-jauh dari luar negeri untuk menghasilkan sedikit uang di Kota Poseidon dengan menggunakan statusnya sebagai tante Romeo. Tak disangka, dia baru saja pulang, tapi sudah diusir oleh Romeo dengan kejam. Dia benar-benar sudah kehilangan mukanya di depan para pengawal Grup Fernandez.Dia sungguh marah!Ketika Esme memikirkan itu, dia makin rajin mengurut Nyonya Besar Fernandez dan berkata, "Tante, kamu harus membantuku.""Kamu sendiri yang nggak berguna, jadi jangan salahkan Romeo."Kepala Nyonya Besar Fernandez sangat sakit.Dia mengira Esme pintar setelah tinggal di luar negeri bertahun-tahun. Namun, ternyata Esme tetap tidak bisa menang dari Violet dan bahkan pulang dalam keadaan menyedihkan.Dia benar-benar tidak berguna!"Tante ...."Esme masih ingin memelas, tapi Nyonya Besar Fernandez berkata dengan jengkel, "Cukup. Ya sudah karena kamu gagal menjemput Romeo pulang. Seseorang akan membawanya pulang untukmu.""Maksud Tante ...."Esme bingung.Saa
Sepertinya Evelyn dan Nyonya Besar Fernandez memiliki hubungan yang dekat, jadi Esme berdiri di sebelah dengan sangat canggung.Setelah mereka mengobrol sejenak, Nyonya Besar Fernandez melirik Esme dan bertanya, "Kenapa kamu masih berdiri di sini?""Aku ...."Esme terlihat sedikit marah. Nyonya Besar Fernandez melambaikan tangannya dengan kesal dan berkata, "Kamu pulang dulu hari ini. Aku ingin berbicara sendirian dengan Alice.""Tapi ...."Esme masih ingin menetap, tapi Nyonya Besar Fernandez sudah menunjukkan sikapnya dengan jelas.Evelyn tersenyum kepada Esme, lalu berkata, "Sepertinya Nyonya Esme masih ingin berbicara dengan Nenek. Bagaimana kalau aku pulang dulu?"Setelah mendengar apa yang dikatakan Evelyn, Nyonya Besar Fernandez tidak menjawab, tapi Esme berkata dengan penuh tahu diri, "Nggak. Aku mempunyai sedikit urusan di rumah, jadi aku pergi dulu.Esme berdiri. Sebelum dia pergi, dia melirik cincin di jari Evelyn.Kalau dia tidak salah ingat, seharusnya itu cincin warisan K
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada
Setelah mendengar apa yang dikatakan pria itu, Romeo tanpa sadar memutar cincin di jarinya dan sorot matanya terlihat sedikit rumit."Ketemu! Ketemu!"William tiba-tiba berteriak. Semua orang pun menuju ke tempat William.William menunjuk sebuah rantai yang sedikit tua. Entah ada apa di bawah rantai, tapi itu membuat orang sedikit merinding."Aku saja."Jacob melangkah maju, lalu dia dan William menarik rantai itu dengan kuat.Rantai itu makin besar. Semua orang melihat tanah di depan mereka mendadak mulai bergerak.Agnes ketakutan dan bersembunyi di belakang Violet.Kemudian, muncul sebuah lubang besar di tanah itu."A ... apa itu?"Agnes menunjuk lubang besar itu.Sepertinya sudah lama orang tidak membukanya karena dalamnya bau apak."Bukankah itu sangat jelas? Itu lubang." Gwen berkata, "Sangat normal ada beberapa lubang saat menggali gunung. Tapi, Keluarga Edris nggak membangun kereta bawah tanah, jadi untuk apa lubang ini?"Violet berkata, "Ayo turun.""Aku jalan di depan."Charle
"Kalian nggak usah mengerti. Kalian hanya perlu menemukan lokasi gerbang istana."Jacob bertanya dengan bingung, "Lokasi gerbang istana?""Dalam diagram, gerbang melambangkan api, yang berarti jantung pada tubuh manusia."Violet berkata, "Tempat ini dikelilingi oleh pegunungan dan air yang merupakan fengsui bagus untuk harta karun. Di depan adalah gunung, lalu di tengah adalah sungai yang berkelok-kelok."Gwen membungkuk untuk melihat gambar Violet, kemudian berkata, "Kalau menurut heksagrammu, bukankah gerbang ada di posisi ini?"Gwen menunjuk tepat arah selatan mereka.Semua orang menoleh ke arah selatan. Pegunungan di sana sudah berubah menjadi jalan.Dapat dilihat lokasi Keluarga Edris meratakan gunung berada tepat di gerbang istana."Tapi, nggak ada apa-apa di sini. Jangan-jangan ... benaran di bawah tanah?"Bulu kuduk Agnes berdiri.Di atas sini saja sudah begitu kacau, apalagi di bawah?Dia tidak akan turun meskipun dia dibunuh!Charles diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "K
"Ya. Pusat apa? Api apa? Itu terdengar mistis."Gwen juga tidak paham apa yang barusan dikatakan Violet.Semua orang tampak bingung.Violet tiba-tiba berjalan ke rerumputan di dekatnya, lalu mengambil sebuah batu. Dia menggambar delapan heksagram di tanah.Dia menggambar sambil berkata, "Tiga garis terhubung. Tiga garis terputus."Setelah itu, dua heksagram yang berlawanan muncul di tanah. Satu berupa tiga garis yang saling terhubung, sedangkan satu lagi berupa tiga garis putus-putus."Tiga garis yang terhubung ini adalah gaya aktif. Garis yang putus-putus ini adalah gaya pasif."Violet lanjut berkata, "Bagian tengah yang kosong dikelilingi oleh api. Bagian tengah yang penuh dikelilingi oleh air."Violet menggambar dua heksagram yang berlawanan lagi. Satu dengan garis putus-putus di tengah, lalu garis yang terhubung di atas dan di bawah. Satu lagi dengan garis terhubung di tengah, garis putus-putus di atas dan di bawah."Astaga! Bukankah ini Diagram Chivax?"William terpana.Agnes dan
Mereka sudah di perjalanan gunung selama lebih dari setengah jam dan semua orang sangat mengantuk."Sialan!"Suara William yang tiba-tiba membangunkan semua orang. Terjadi belokan tajam, kemudian mobil berhenti dengan mendadak.Semua orang terkejut dan berteriak. Beberapa menit kemudian, mobil baru tenang.Wajah Agnes memucat dan dia berkata, "Kamu bisa menyetir atau nggak, sih?! Kalau nggak bisa, biar aku saja!""Ban mobil pecah, ya?"Gwen langsung membuka pintu mobil. Begitu juga dengan William.Ketika semua orang melihat itu, mereka juga turun dari mobil.Gwen memeriksa ban mobil, kemudian mengernyit dan berkata, "Kita sudah nggak bisa naik mobil. Batu sebesar itu sangat berbahaya di tengah-tengah jalan pegunungan."William di samping berkata, "Apa-apaan orang Keluarga Edris? Bagaimanapun juga, ini bisnis mereka. Kenapa mereka nggak merawatnya? Mereka bisa meminta orang sesekali membersihkan jalan."Gwen memutar bola matanya, lalu berkata, "Enak sekali kamu. Ada gerbang di depan jal