Kisah cinta sekolah memang kisah cinta yang paling indah dan menarik. Lisa adalah seorang siswi pintar tapi pemalu yang diam-diam mencintai seniornya, dia tiba-tiba bertemu dengan seseorang yang bernama Aldy dan juga mereka tahu rahasia satu sama lain. Demi menjaga rahasia mereka bersekutu. Pada masa muda memang banyak masalah. Kisah cinta polos dan membingungkan akan dimulai sekarang. Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah lisa ditakdir sebagai jodoh saya? Temukan sisi positif di kisah saya. Aku Kamu dan Takdir
View More"Bos mau pergi kemana kok langsung lari?" tanya Budi melihat bosnya tiba-tiba berlari. Terhenti.... Kemudian berbalik ke arah ke arah Budi... "Ngga mau jadi pria bucin lagi!" Aldy menjawab dengan santainya. Semangat...!! ....Ku pikir aku cuma bisa mengakhiri perasaan ini semuanya hanya dengan kata selamat tinggal... Namun tidak semudah itu aku harus menyerah, berlari mengejar harapan meski sudah tahu apa yang akan jadi jawaban.... Meskipun sudah tahu nanti akhirnya, tapi aku tak mau juga membuatnya terluka. Aku tak akan meninggalkanmu begitu saja... Walaupun aku sudah tahu kamu akan bersama dia, ijinkan aku tetap mencintaimu dengan tulus walau tak ter balas..... Hossh.. Hossh.. Hossh.. (suara napas tergesa gesa)Genggam tangan gadis itu dari belakang, dengan reflek Lisa menengok ke arah belakangnya.. "Aa.. Aldy?!" tergugup Lisa mengucap nama itu. Lisa langsung menarik tanganya dari genggaman Aldy hingga terlepas, hatinya meyakinkan dirinya
Aldy yang saat ini hanya berdiri didepan jendela memandang kearah lapangan dengan tatapan yang penuh harapan itu juga diiringi bibirnya yang melebar tersenyum. "Bukankah itu Aldy? Kenapa dia berdiri disana dan tersenyum sendiri? Ayok kita mendekat ke sana" Budi melihat tingkat yang tak wajar seorang Aldy berusaha membujuk temanya juga untuk mendekat ke sana. Tak satupun mengikuti Budi untuk mendekat ke tempat Aldy, karena mereka merasa beberapa hari terakhir mood orang itu sedang tidak baik jadi takut kalau menggangu dia malahan mereka menjadi sasaran pelampiasan jika itu terjadi sesuatu hal sangat mengerikan bagi mereka ber tiga. "Dah kami tinggal dulu ada urusan mendadak!" ucap mereka bertiga langsung lari secepatnya menghilang seketika. Aldy yang sudah berdiri agak lama ternyata sedang mengamati seseorang dari kejauhan, dia menatap ke arah lapangan sekolah yang sedang digunakan untuk penilaian pelajaran olah raga. M
"Hai Lisa! Masih sibuk ya" sapa Budi dengan tersenyum dia sudah berada di pintu ruang kelas. Emang anak monyet tuh orang!! Aldy merasakan sangat kesal dengan kelakuan Budi yang kini sudah berada didalam ruang kelas Lisa. Bertambah tambah kesal ketika dia melihat Budi yang menunjuk ke arahnya, tapi hanya terdiam saat pandangannya beralih menatap Lisa. Mereka berdua saling beradu tatapan satu sama lain, seper sekian lama gelagat mereka berdua canggung salah tingkah dan mengalihkan pandangan. "Ahhh.. Ahh -- ganteng banget sih ya ampun idaman sekali jika jadi suami" teriak terpesona teman-teman Lisa yang melihat Aldy yang ada didepan kelasnya. Suara berisik dari teman-teman Lisa terdengar dari ruangan itu, saat kebayakan orang berusaha keluar dari ruang kelas didepan sudah ada Budi menutup nutup pintu keluar. "...itu ada penjual tahu bulat tapi berbentuk lingkaran kan bego ya haaha" Budi mencoba menenangka
Sampai dimana baru pertama kalinya Maya melihat Lisa dekat dengan seorang pria waktu pesta ulang tahun Galih kemarin. "Waktu itu Aku merasa seperti menemukan satu alasan yang sangat tepat untuk menghiraukan kata-kata yang telah aku tanam selama ini yang sudah ku pendam dalam-dalam selama ini.... Jadi sudah jelas ada Aldy yang selalu berada disisimu? Sedangkan Galih juga belum jadi pasangan kamu juga, jadi ngga ada masalah dong jika aku mengejarnya kembali? Aku yang selama ini selalu mencari alasan yang tepat ... tapi apa hasil... sesuatu yang bukan hakku tak akan pernah jadi milikku...." ungkap Maya yang matanya berlinang air mata tak tersadari keluar menyangkut perasaannya yang terluka. "...Aku suka pada dia karena Lisa yang tak ada duanya perempuan seperti dia... Jawaban Galih saat itu sangat jelas terdengar oleh telingaku. Sekali lagi aku minta maaf Lisa.... " sambung Maya yang masih menjelaskan waktu dirinya menyatakan perasaan terhadap Galih.&nbs
Apa?! Dia orangnya sangat lembut?! Teriak kaget Miya mendengar perkataan Lisa itu, apakah selama ini cuma Lisa yang diperlakukan sangat lembut? tambah masuk satu beban lagi dalam hati Lisa. Hufft...!! "Iya... Aku kira cuma mengungkapkan perasaan saja hal yang paling sulit untuk diputuskan tapi ternyata menolak orang lebih sulit" keluh Lisa semakin resah harus bersikap bagaimana. -- RUANG TATA USAHA -- Seorang guru sudah berumur menunjuk sebuah ruangan dimana buku mata pelajaran terletak disana, meminta tolong Lisa untuk diambil kemudian dibawa ke kelasnya. Sepintas selesai keluar dari ruang TU, dia mendengar sekilas keluh kesah para seniornya murid kelas tiga yang membahas padatnya jadwal yang harus dihadapi seperti try out, pelajaran tambahan, latihan soal-soal, kemudian ujian kelulusan. mendengar itu semua, pikiranya langsung tertuju pasti Galih juga sekarang masih sibuk banget me
"Kamu itu benar benar suka sama dia atau mungkin kamu sudah membiasakan perasaan suka padanya hingga terlanjur larut sampai sekarang?" sebuah pertanyaan mengerucut begitu tajam dari ucapan Miya. Apa maksudnya itu?! Seseorang jika sudah menaruh perasaan dalam hati yang paling dalam dengan jangka waktu yang sangat lama bisa jadi itu akan terbiasa. Lalu perasaan itu berlanjut susah untuk dirubah, tentu saja tidaklah baik untuk kehidupan seseorang itu bahkan akan menolak cinta sejati yang akan datang. »Beda lagi sama Witing tresno jalaran soko kulino yah, yang artinya Cinta itu datang karena terbiasa.« Entah tak tahu lagi Lisa harus menjawab pertanyaan itu, apakah memang benar yang diucapkan Miya itu? Kalo itu semua tidak benar lantas kenapa saat Galih mengungkapkan perasaannya, Lisa tidak bisa menjawab. Tatapan kosong dari kedua mata Lisa, mencoba untuk menanyakan kepada hatinya sendiri. Cinta terbiasa dengan Cinta sejati beda tip
Hah apa....!! Dua sejoli yang kini bersatu padu sudah nampak tidak ada ke canggungan lagi antara satu dengan yang lain, Lisa sudah menjelesakan permasalahan yang kini dia hadapi belakangan ini. Ekspresi terkejut yang ditunjukkan dari wajah Miya yang hanya mendenger panjang plus rumit penjelasan Lisa. Sssttt!!!Sssttt!!! Lisa berulangkali lagi dan lagi memperingatkan agar tidak terkejut berlebiahan apalagi harus merahasiakan dari publik seluruh orang. Sebuah keberuntungan hoki yang luar biasa yang diperoleh Lisa bisa sampai dua cowok terganteng, populer, pintar se satu seklahan itu bisa menyukai satu gadis yang padahal banyak gadis lain juga menyukai kedua cowok tersebut. Setelah meceritakannya semua, Lisa juga pun kini sudah bertanya bagaimana tanggapan dan solusi dari Miya. Lisa banyak melontarkan banyak pertanyaan setelah selesai bercerita karena baru kali ini hidupnya tertimpa masalah yang amat rum
Aku yang selama ini ternyata salah...Aku selalu lari dari masalah...Entah aku yang benar atau yang salah, tapi tak ada keberanian untuk menyelesaikan ...Pelarian itu tak akan menyelesaikan apa pun..Yang ada memperbesar beban pikiran.. Mungkin permasalahan ini membuatku belajar, harus berani mencoba menghadapi bukan malah berlari. Semua akan selesai jika diselesaikan, yang ditunda akan memperbanyak. Kalau banyak masalah datang ke diriku, ya atasi saja satu persatu. -- Kelas X - 2 -- Menatap ke depan ruangan itu sesekali mengatur hembusan nafas agar lebih rilex. Klek....!!Kreekkk.... __Buka! Perlahan Lisa melangkah masuk ke kelasnya, sesekali menatap ke seluruh sisi ruang. Setelah menemukan lalu dia berlari ke arah orang yang dia cari. Lisa langsung menarik sahabatnya itu untuk mengikuti ajakannya, merasa sedikit aneh melihat tingkah Lisa menyeret nyeret tangannya
Badai di semesta hatiku yang mencampur aduk semua perasaan kini perlahan berlalu...Hilang tak berbekas setelah keluar satu kata darinya, bisa dibilang tepat dia sebagai malaikat penyelamat. Apa itu kata yang tepat?Deg!Apa mungkin seperti ini lebih baik, seperti sebelum aku mengenal dia tak ada sesuatu apapun yang terjadi selama ini....Pikirannya masih tertuju dengan kata yang dia dengar keluar dari mulut Aldy tadi, Lisa masih duduk sendiri melamun.Plak!!Uhkk.. Uhkk!!"Hai Lisa! Kamu lagi apa?" dengan suara keras bersamaan tampolan dipunggung, seseorang mengagetkan dari belakang dia duduk."..eh ini lagi... menikmati udara segar.. Iya udara segar hiiihi.." jawab Lisa gerogi.Orang ini yang selalu bisa membaca suasana orang lain dan selalu muncul dimana mana."Hari ini kenapa kok kamu begitu muram ngga ceria? Pasti kamu masih ada masalah kan? Kayak aku gini dong! Ada masalah a
Namaku Lisa Fasyafatain, umur 16 tahun. Demi kakak kelas SMP yamg aku suka aku akhirnya mengikuti dia masuk SMA yang sama dengan dia. Brukkk!! "lihat-lihat kalau jalan kutu buku" seorang pria berjalan tanpa menghiraukan siap yang ia tabrak. "Maaf" Lisa berkata dengan lirih matanya tertuju kepada pria yang tadi menabraknya dan menjauh tanpa menghiraukan sekitar. Apa yang dia percaya, apa yang dia harapkan. Senang, sedih, pertemuan dan perasaannya yang paling berarti. Semua bermulai dari saat ini, di musim bunga dan semuanya mulai bermekaran. Bell berbunyi bertanda istirahat, Lisa duduk ditaman sekolah bersama temanya Miya. "Lisa, kamu tau ngga? Hasil poling cowok terganteng satu sekolahan sudah keluar lo!" tanya Miya sambil mengeluarkan bekal ia bawa dari rumah. Lisa menjawabnya dengan menggelengkan kepala bertanda tidak tahu. "Namanya Aldy, dia bahkan mengalahkan kak Galih" cetus Miya lagi.&n...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments