"Aku hanya takut ... kehilangan kamu."Charles sangat jarang bersikap serius seperti ini. Di luar dia selalu bersikap jail dan dingin. Terkadang itu membuat orang tidak bisa memahami pikirannya, tapi jarang sekali melihat dia begini serius.Violet mencubit hidung Charles dengan ringan, lalu berkata, "Aku bisa melindungi diriku sendiri. Meskipun aku nggak bisa, aku masih memilikimu untuk melindungiku, 'kan?"Setelah mendengar itu, seulas senyuman akhirnya muncul di wajah Charles.Dia tidak takut apa-apa. Dia hanya takut Violet terluka."Jadi, mobil bunga itu ....""Aku menerimanya. Tolong Tuan Charles bantu aku mengantarkannya ke apartemenku."Kemudian, Violet mengeluarkan kartu apartemennya dan memberinya kepada Charles.Violet tersenyum dan berkata, "Kamu harus memenuhi semuanya dengan bunga, ya.""Oke."Charles memegang kartu apartemen tersebut dan tersenyum.Pada saat yang sama, Nyonya Besar Fernandez yang sedang di rumah sudah mendapatkan kabar. Dia melihat foto di tangannya, kemud
Violet baru saja memasuki pintu Kediaman Fernandez ketika dia mendengar suara sesuatu pecah. Cangkir teh kebetulan sekali jatuh di sebelah kaki Violet.Nyonya Besar Fernandez sedang duduk di sofa, sementara Romeo yang berpakaian jas berdiri tegak di depan Nyonya Besar Fernandez. Ekspresinya terlihat datar.Nyonya Besar Fernandez tertawa sinis, kemudian dia menegur Romeo, "Romeo, Nenek tahu biasanya kamu sibuk dengan pekerjaanmu. Tapi, kamu juga harus menjaga keluargamu. Sudah berapa hari kamu dan istrimu nggak bertemu? Sekarang istrimu nggak tinggal di rumah, melainkan pindah ke luar. Karena itu, seharusnya kamu lebih peduli padanya. Kalau nggak, istrimu bisa jadi pergi dengan orang lain dan kamu malah nggak tahu apa-apa!"Ketika mendengar kata-kata yang jahat itu, Violet hanya tersenyum. Dia berjalan masuk, lalu tersenyum pada Nyonya Besar Fernandez sambil berkata, "Nenek, kenapa kamu marah sekali? Sebenarnya apa yang terjadi?"Nyonya Besar Fernandez melirik sinis Violet, kemudian dia
"Nenek!"Kening Romeo sangat berkerut. Nyonya Besar Fernandez tahu Romeo menyukai Violet, jadi dia mengurangi nadanya sedikit, tapi dia tetap berkata, "Aku juga bukannya nggak memberimu kesempatan. Kalau aku mengekspos hubunganmu dan pria ini, kamu pasti akan dihina semua orang! Selain itu, aku menjamin nggak akan ada orang yang mau menikahimu!""Cukup!"Romeo menyela Nyonya Besar Fernandez dengan sinis. Dia mengoyak semua foto itu, lalu membuangnya ke tong sampah.Nyonya Besar Fernandez tidak menyangka cucunya masih melindungi Violet setelah mengetahui Violet berselingkuh dengan pria lain di luar. Raut wajah Nyonya Besar Fernandez langsung menjadi masam. "Romeo ....""Nenek, aku percaya pada Violet. Tak peduli apa pun, dia adalah satu-satunya istriku."Romeo menggenggam tangan Violet.Nyonya Besar Fernandez berkata dengan emosi, "Romeo! Kenapa kamu sangat mencintai wanita sial ini?! Kenapa kamu sangat bodoh? Kalau kamu seperti ini, bagaimana Nenek bisa menghadapi moyang kita?!""Bu Ma
"Tapi, bagaimana kalau saat itu Charles sudah nggak menginginkanmu?""Dia bukan kamu. Dia akan mencintaiku selamanya."Nada Violet dingin, tapi itu langsung menusuk hati Romeo.Romeo tertawa karena dia merasa itu konyol. "Aku nggak menginginkanmu? Violet, dengarkan aku baik-baik, aku selamanya nggak mungkin nggak menginginkanmu. Meskipun kamu memintaku menyerahkan Kota Poseidon, aku juga akan melakukannya tanpa mengedipkan mata! Tapi, bagaimana dengan Charles? Apa yang pernah dia lakukan untukmu?""Dia nggak akan menipuku dan mempermalukanku. Dia akan menyerahkan segala miliknya padaku. Dia akan memberiku nyawanya dan hatinya. Dia nggak akan peduli dengan posisi dan hanya akan berdiri di sisiku selamanya. Dia nggak akan meninggalkanku dan nggak akan membunuhku demi wanita lain!"Violet mencurahkan semua yang ingin dia katakan.Menurutnya, Charles tidak pernah perlu dibandingkan dengan Romeo."Membunuhmu? Bagaimana mungkin aku ingin membunuhmu?!"Romeo menarik lengan Violet dan mencoba
Tidak ada yang tidur malam ini. Keesokan harinya, sebelum matahari keluar, Levi sudah tiba untuk mengantar Violet dan Romeo ke bandara.Kali ini mereka akan syuting acara varietas di sebuah pulau. Pulaunya sudah dipesan terlebih dahulu oleh kru acara. Yang pergi ada lebih dari satu pasangan, tapi setiap pasangan yang sudah bercerai akan tinggal di apartemen yang terpisah.Entah apakah ini karena status Romeo, tapi Violet dan Romeo ditempatkan oleh kru acara ke sebuah vila kecil. Meskipun rumah tersebut tidak seluas Kediaman Fernandez, ia memiliki dua lantai dan seulas 100 meter persegi.Tamu yang lain tinggal di area berbeda, jadi tidak akan bertemu Violet dan Romeo dalam waktu dekat.Permintaan kru acara sangat sederhana. Violet dan Romeo hanya perlu tinggal di rumah yang terpencil ini selama satu bulan. Untuk materi acara, masa syuting akan selama satu hingga dua bulan.Menurut naskah yang diberikan kru acara, Violet dan Romeo akan memasuki rumah bersama-sama.Yang pastinya rumah ini
"..."Melihat Romeo bersikeras ingin membantu, Violet pun tidak berkata apa-apa dan membiarkan Romeo memasaknya.Romeo membuka bungkusan mi instan. Setelah dia mengisi air dan menunggu air mendidih, dia memasukkan bumbu ke dalam.Namun, jelas kalau Romeo adalah orang yang tidak sering memakan mi instan. Melihat air akan meluap, Romeo kewalahan. Violet maju untuk mematikan api, kemudian dia berkata, "Kamu tunggu di luar saja, ya?"Melihat Violet bukan sedang berdiskusi dengannya, Romeo pun keluar dengan patuh kali ini.Lima menit kemudian, Violet menghidangkan mi instan di ruang tamu. Mereka berdua masih tidak berbicara.Situasi tadi tidak menghangatkan hubungan mereka. Suasananya malah makin suram."Aku ...."Romeo ingin berbicara, tapi Violet malah berkata, "Jangan berbicara saat makan."Romeo menelan kembali kata-kata yang ingin diucapkan. Violet memakan minya. Beberapa menit kemudian, semangkuk mi sudah dihabiskannya. Lalu, dia pergi ke dapur sendirian untuk mencuci mangkuknya.Natha
Jadi, Violet mundur beberapa langkah, lalu bertanya, "Bagaimana kalau kamu mengobrol denganku?""Mengobrol ...."Romeo terdiam.Dia tidak pandai mengobrol.Hanya saja, saat dia berhadapan dengan Violet, benaknya ingin bertanya semua hal tentang hubungan Violet dan Charles.Pada akhirnya, Romeo bertanya, "Bagaimana hidupmu belakangan ini?""Baik." Violet sekalian bertanya, "Kamu?""Kurang baik."Violet tercengang ketika dia mendapat jawaban itu. Setelah itu, dia mendongak dan menghadap kamera. Dia berkata, "Hapus bagian ini. Aku akan bertanya sekali lagi."Violet berpura-pura bertanya, "Kamu? Bagaimana hidupmu belakangan ini?"Melihat Violet sibuk memasak, Romeo pun tahu kalau Violet melakukan ini untuk materi rekaman. Dia tersenyum dan berkata, "Sangat baik.""Baguslah."Hari sudah sore ketika Violet selesai merebus daging. Beberapa jam lagi, langit akan menjadi gelap.Kru acara berkata tempat ini dekat pantai dan langit malam di sini sangat indah.Violet dan Romeo duduk di koridor. La
"Aduh!"Tangan Violet tersentuh panci yang panas, jadi dia mendesis kesakitan dan segera memegang kedua telinganya untuk mengurangi rasa panas itu."Kenapa?"Romeo berjalan ke dapur. Melihat tangan Violet terkena panas, dia segera meraih tangan Violet dan menyiramnya dengan air dingin.Violet melirik Romeo, lalu melirik tangannya yang digenggam Romeo.Romeo menyadari apa yang dia lakukan tiba-tiba, jadi dia menarik kembali tangannya dan berkata, "Kamu ... lakukan saja sendiri."Violet membilas tangannya dengan tenang. Romeo tampak sedikit malu, kemudian dia berkata, "Aku akan mencari salep untukmu."Setelah itu, Romeo keluar dari dapur dan mencari kotak P3K di ruang tamu.Violet tidak berkata apa-apa. Lalu, dia menatap Romeo yang berada di luar dapur dan berkata, "Nggak apa-apa kalau kamu nggak menemukannya."Tidak ada salep untuk luka bakar di kotak P3K. Romeo pun mengerutkan alisnya. Violet berjalan ke kamar mandi dengan santai. Dia mengeluarkan pasta gigi baru, kemudian mengoleskann
Apa ini?Violet melihat ke dalam amplop, lalu menemukan sebuah kunci.Setelah dia memegang kunci tersebut, dia melihat alamat di kertas.Violet tercengang.Ini ... rumah?Saat Violet berjalan keluar dari kastel, sosok Howard sudah tidak terlihat. Hanya ada sebuah mobil yang berhenti di depan pintu masuk.Charles keluar dari mobil. Dia hanya memakai kemeja hitam sekarang. Jasnya sudah ditinggalkan. Melihat Violet sudah keluar, dia pun memeluknya.Violet mencium bau alkohol di tubuh Charles. Dia tahu Charles minum banyak hari ini, jadi dia berkata, "Jangan macam-macam. Orang-orang bisa melihat kita.""Biarkan mereka melihat." Charles berkata dengan suara rendah, "Lagi pula, mereka nggak memiliki istri sebaik punyaku.""Hentikan."Violet dapat merasakan tatapan sopir. Dia baru saja mendorong Charles, tapi Charles malah memeluk pinggangnya, lalu menggendongnya."Charles! Kamu mau aneh-aneh karena sudah mabuk, ya?""Siapa bilang aku mabuk?"Seulas senyuman tersungging di bibir Charles, kemu
Violet tidak menyangka Gwen akan begitu bersemangat membuka amplopnya. Dia pun berkata, "Bagaimana kalau Kak Gwen membantuku membukanya?""Bagaimana boleh? Kamu harus melakukannya sendiri."Gwen tertawa, lalu berkata, "Mungkin kamu akan menemukan amplop yang sebesar harga satu bangunan."Violet pun tertawa saat mendengar itu.Dia tahu yang datang hari ini semuanya adalah orang kaya. Mereka tidak akan pelit dengan hadiah mereka. Namun, mendapatkan sebuah amplop yang sebesar harga satu bangunan terlalu berlebihan.Saat ini, pelayan mengetuk pintu di luar.Gwen berkata, "Masuk."Pelayan membuka pintu, kemudian berkata, "Nyonya, tadi Tuan Charles bilang dia menunggu Anda di aula.""Aku mengerti. Aku akan keluar sekarang."Violet sudah mengganti ke gaun hitam yang lebih simpel. Dia berjalan ke aula di luar tempat pernikahan. Dia baru mengambil beberapa langkah ketika ada lengan yang melingkari lehernya dan menariknya ke sudut.Awalnya Violet ingin melawan. Dia menggigit lengan itu, tapi kem
Kata-kata Nicholas membuat Violet tertawa.Nicholas juga tertawa. "Sudah, aku nggak boleh terlalu lama di sini. Selamat atas pernikahanmu. Saat kamu pulang, jangan lupa membuka hadiahmu.""Oke."Violet mengiakannya.Violet tersenyum dengan cerah saat melihat Nicholas memakai helmnya dan pergi."Vio! Kenapa kamu sendirian di sini?"Gwen mengangkat gaunnya dan berlari ke arah Violet. Violet melihat wajah Gwen yang masih merah, lalu berkata, "Kenapa? Pernyataan cintanya berhasil?"Saat Gwen mendengar itu, wajahnya makin merah. "Dari awal kamu sudah tahu, ya?""Tentu saja!"Gwen berkata, "Kenapa kamu membiarkan William bertindak sembarangan? Nggak ada orang yang melamar di pernikahan orang lain ....""Kalian bukan orang luar. Lagi pula, kami senang kalau kalian bisa bersama."Violet tersenyum, lalu Gwen memalingkan mukanya dengan malu."Kenapa kalian berada di sini? Saatnya pengantin wanita mengganti pakaian."Senyuman Violet menjadi kaku ketika dia mendengar dia harus mengubah pakaian.Gw
Suara William sangat besar. Suasana langsung menjadi hening.Gwen tercengang."Menikah ...."William juga tercengang. Awalnya dia hanya ingin meminta Gwen menjadi pacarnya, tapi karena dia mabuk, dia malah mengungkapkan isi hatinya yang sebenarnya.Saat William panik dan ingin mengganti kata-katanya, semua orang mendadak berteriak, "Terima! Terima! Terima!""Aku ...."William dan Gwen langsung merasa malu. Gwen melihat cincin yang diberikan William, lalu wajahnya menjadi semerah tomat. Dia segera berkata, "Hari ini adalah pernikahan Violet dan Charles. Ngapain kamu? Cepat berdiri!""Aku nggak peduli! Kalau kamu nggak setuju, aku nggak akan berdiri!"William mulai bermain curang setelah dia mabuk. Gwen pun merasa tak berdaya. Dia hanya bisa mengulurkan tangannya ke arah William dan berkata, "Ya, ya. Aku terima! Cepat!"William sangat senang karena Gwen menyetujuinya. Dia segera memasangkan cincin di jari manis Gwen.Saat Violet melihat adegan itu, dia hampir tertawa. "Tuan Muda William,
"Kota Oaker adalah wilayah kekuasaan Tuan Howard. Kami memang seharusnya bersulang dengan Tuan Howard. Kalau nggak, kami nggak akan bisa mengadakan pernikahan sebagus ini, 'kan?"Violet melihat Charles. Charles pun tidak menolak. Dia mengambil gelas alkohol di meja dengan patuh, kemudian bersulang dengan gelas Howard.Melihat Charles meminum alkoholnya, Howard juga menghabiskan alkoholnya.Saat Violet melihat itu, dia tersenyum.Dia melihat orang lain yang duduk di meja VIP, tapi dia tidak melihat Nathan."Kak Gwen, di mana Tuan Nathan?" bisik Violet.Gwen melihat ke kiri dan ke kanan. Dia juga tidak melihat Nathan. Gwen berkata, "Setelah semua orang masuk, dia menghilang. Aku juga nggak tahu dia pergi ke mana. Jangan-jangan dia pergi dulu karena dia memiliki urusan?"Jacob di samping berkata, "Dia sudah memberikan hadiah yang begitu mahal, tapi dia malah langsung pergi sebelum minum bersama pengantin. Apa ada yang salah dengan otak Tuan Nathan?"Gwen menyepak Jacob, lalu berkata, "Ber
Apa Charles tidak takut?Melihat wiski sudah datang, William pun langsung meminumnya.Saat melihat ekspresi malu dan panik William, Howard yang berada di seberang mendengus. "Pengecut.""Apa? Siapa yang kamu bilang pengecut?!"William langsung menjadi berani. Dia menunjuk Howard dan berkata, "Jangan mengira aku nggak berani menghajarmu karena kamu lebih lama mengenal Charles! Kuberi tahu kamu, aku baru sahabatnya Charles!""Siapa yang ingin merebut Charles darimu? Kamu boleh mencoba untuk menghajarku.""Kamu!"William baru ingin mengayunkan tinjunya. Jacob takut masalah ini menjadi besar, jadi dia segera menghentikan William dan berkata, "Hari ini adalah hari baik Charles dan Violet. Kamu jangan macam-macam!""Kamu benar ...." William langsung merasa sedih, kemudian dia berkata, "Charles saja sudah mendapatkan cintanya, tapi aku belum! Kenapa?!"Jacob tidak tahu bagaimana menghibur William yang sedih. Dia hanya bisa menepuk bahu William.Begitu dia menepuk William, William muntah.Will
"Cepat, cepat! Gaun resepsi! Di mana gaun resepsi?"Gwen mencari gaun yang mau diganti Violet dengan panik. Ketika dia baru tiba di ruang ganti, seorang pelayan menyerahkan gaun putih kepada Gwen. Gwen tidak sempat melihatnya dengan saksama dan memberikannya kepada Violet. Saat pelayan melihat itu, dia segera berkata, "Nona Gwen, itu bukan milik Nyonya, tapi milik Anda.""Aku? Kenapa pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian?"Agnes bergegas berjalan mendekat. Saat dia mendengar pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian, dia segera berkata, "Pengiring pengantin wanita perlu mengganti pakaian? Di mana punyaku?""Maaf, Nona Agnes. Hanya Nona Gwen yang perlu mengganti pakaian."Agnes berkata dengan kesal, "Kami sama-sama pengiring pengantin wanita. Kenapa Gwen boleh mengganti pakaian, sedangkan aku nggak boleh? Aku nggak peduli! Aku juga ingin mengganti pakaian!"Melihat Agnes juga ingin mengganti pakaian pengiring pengantin wanita, pelayan itu pun merasa sedikit dilema.
Howard yang sedang duduk di meja VIP meminum alkoholnya, lalu dia bertanya dengan alis berkerut, "Apa hubungan Andrew dengan Violet? Kenapa Andrew menjadi keluarga pihak perempuan?""Seharusnya hubungan mereka hanya atasan dan bawahan."Setelah Howard mendengar itu, dia meletakkan gelasnya dan berkata, "Benar juga, Keluarga Gloria sudah nggak ada siapa-siapa. Mereka nggak mungkin mengeluarkan Freddy yang berada di dalam penjara.""Yang Bos katakan benar."Musik pengiring dalam ruangan sangat keras sehingga Howard merasa gendang telinganya akan rusak."Siapa yang mengatur pernikahan ini?""Saya ... kurang tahu."Howard menghela napas berat. Kalau bukan karena pengantin pria dan wanita, Howard pasti sudah pergi."Tuan Charles, apa Anda bersedia untuk mencintai wanita di sebelah Anda selama sisa hidup Anda dalam suka dan duka, dalam keadaan sehat maupun sakit, dalam kekayaan maupun kemiskinan? Anda bersedia tidak akan pernah meninggalkannya dan tinggal bersamanya selamanya?""Saya bersedi
Gwen di sebelah berkata dengan penuh semangat, "Sudah mau masuk, sudah mau masuk! Akhirnya kalian sudah mau masuk!"Gwen berbicara sambil membantu Violet.Agnes tiba-tiba menjadi gugup. "Kamu sudah mau menikah? Jadi, apa yang harus kulakukan?""Kita berjalan di samping pengantin wanita. Nanti ada gadis pembawa bunga yang mengangkat gaun pengantin Violet. Nggak apa-apa!"Setelah itu, dua anak kecil yang lucu membuka pintu. Ketika melihat kedua anak kecil yang lembut itu, Gwen merasa hatinya akan meleleh."Anak siapa ini? Tuan Besar benar-benar teliti!"Ada satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Mereka berdua terlihat seperti boneka. Saat Gwen ingin menyentuh mereka, anak kecil itu malah menepuk tangan Gwen. Dia berkata dengan serius, "Tante, nanti bedakku hilang!""Bedak?"Anak sekecil ini sudah tahu apa itu bedak?Tunggu!Gwen dipanggil Tante?Sebelum Gwen sempat berbicara, anak kecil lainnya berkata, "Tante, tolong jangan ganggu pekerjaan kami."Kemudian, kedua anak itu berjalan