Violet baru saja memasuki pintu Kediaman Fernandez ketika dia mendengar suara sesuatu pecah. Cangkir teh kebetulan sekali jatuh di sebelah kaki Violet.Nyonya Besar Fernandez sedang duduk di sofa, sementara Romeo yang berpakaian jas berdiri tegak di depan Nyonya Besar Fernandez. Ekspresinya terlihat datar.Nyonya Besar Fernandez tertawa sinis, kemudian dia menegur Romeo, "Romeo, Nenek tahu biasanya kamu sibuk dengan pekerjaanmu. Tapi, kamu juga harus menjaga keluargamu. Sudah berapa hari kamu dan istrimu nggak bertemu? Sekarang istrimu nggak tinggal di rumah, melainkan pindah ke luar. Karena itu, seharusnya kamu lebih peduli padanya. Kalau nggak, istrimu bisa jadi pergi dengan orang lain dan kamu malah nggak tahu apa-apa!"Ketika mendengar kata-kata yang jahat itu, Violet hanya tersenyum. Dia berjalan masuk, lalu tersenyum pada Nyonya Besar Fernandez sambil berkata, "Nenek, kenapa kamu marah sekali? Sebenarnya apa yang terjadi?"Nyonya Besar Fernandez melirik sinis Violet, kemudian dia
"Nenek!"Kening Romeo sangat berkerut. Nyonya Besar Fernandez tahu Romeo menyukai Violet, jadi dia mengurangi nadanya sedikit, tapi dia tetap berkata, "Aku juga bukannya nggak memberimu kesempatan. Kalau aku mengekspos hubunganmu dan pria ini, kamu pasti akan dihina semua orang! Selain itu, aku menjamin nggak akan ada orang yang mau menikahimu!""Cukup!"Romeo menyela Nyonya Besar Fernandez dengan sinis. Dia mengoyak semua foto itu, lalu membuangnya ke tong sampah.Nyonya Besar Fernandez tidak menyangka cucunya masih melindungi Violet setelah mengetahui Violet berselingkuh dengan pria lain di luar. Raut wajah Nyonya Besar Fernandez langsung menjadi masam. "Romeo ....""Nenek, aku percaya pada Violet. Tak peduli apa pun, dia adalah satu-satunya istriku."Romeo menggenggam tangan Violet.Nyonya Besar Fernandez berkata dengan emosi, "Romeo! Kenapa kamu sangat mencintai wanita sial ini?! Kenapa kamu sangat bodoh? Kalau kamu seperti ini, bagaimana Nenek bisa menghadapi moyang kita?!""Bu Ma
"Tapi, bagaimana kalau saat itu Charles sudah nggak menginginkanmu?""Dia bukan kamu. Dia akan mencintaiku selamanya."Nada Violet dingin, tapi itu langsung menusuk hati Romeo.Romeo tertawa karena dia merasa itu konyol. "Aku nggak menginginkanmu? Violet, dengarkan aku baik-baik, aku selamanya nggak mungkin nggak menginginkanmu. Meskipun kamu memintaku menyerahkan Kota Poseidon, aku juga akan melakukannya tanpa mengedipkan mata! Tapi, bagaimana dengan Charles? Apa yang pernah dia lakukan untukmu?""Dia nggak akan menipuku dan mempermalukanku. Dia akan menyerahkan segala miliknya padaku. Dia akan memberiku nyawanya dan hatinya. Dia nggak akan peduli dengan posisi dan hanya akan berdiri di sisiku selamanya. Dia nggak akan meninggalkanku dan nggak akan membunuhku demi wanita lain!"Violet mencurahkan semua yang ingin dia katakan.Menurutnya, Charles tidak pernah perlu dibandingkan dengan Romeo."Membunuhmu? Bagaimana mungkin aku ingin membunuhmu?!"Romeo menarik lengan Violet dan mencoba
Tidak ada yang tidur malam ini. Keesokan harinya, sebelum matahari keluar, Levi sudah tiba untuk mengantar Violet dan Romeo ke bandara.Kali ini mereka akan syuting acara varietas di sebuah pulau. Pulaunya sudah dipesan terlebih dahulu oleh kru acara. Yang pergi ada lebih dari satu pasangan, tapi setiap pasangan yang sudah bercerai akan tinggal di apartemen yang terpisah.Entah apakah ini karena status Romeo, tapi Violet dan Romeo ditempatkan oleh kru acara ke sebuah vila kecil. Meskipun rumah tersebut tidak seluas Kediaman Fernandez, ia memiliki dua lantai dan seulas 100 meter persegi.Tamu yang lain tinggal di area berbeda, jadi tidak akan bertemu Violet dan Romeo dalam waktu dekat.Permintaan kru acara sangat sederhana. Violet dan Romeo hanya perlu tinggal di rumah yang terpencil ini selama satu bulan. Untuk materi acara, masa syuting akan selama satu hingga dua bulan.Menurut naskah yang diberikan kru acara, Violet dan Romeo akan memasuki rumah bersama-sama.Yang pastinya rumah ini
"..."Melihat Romeo bersikeras ingin membantu, Violet pun tidak berkata apa-apa dan membiarkan Romeo memasaknya.Romeo membuka bungkusan mi instan. Setelah dia mengisi air dan menunggu air mendidih, dia memasukkan bumbu ke dalam.Namun, jelas kalau Romeo adalah orang yang tidak sering memakan mi instan. Melihat air akan meluap, Romeo kewalahan. Violet maju untuk mematikan api, kemudian dia berkata, "Kamu tunggu di luar saja, ya?"Melihat Violet bukan sedang berdiskusi dengannya, Romeo pun keluar dengan patuh kali ini.Lima menit kemudian, Violet menghidangkan mi instan di ruang tamu. Mereka berdua masih tidak berbicara.Situasi tadi tidak menghangatkan hubungan mereka. Suasananya malah makin suram."Aku ...."Romeo ingin berbicara, tapi Violet malah berkata, "Jangan berbicara saat makan."Romeo menelan kembali kata-kata yang ingin diucapkan. Violet memakan minya. Beberapa menit kemudian, semangkuk mi sudah dihabiskannya. Lalu, dia pergi ke dapur sendirian untuk mencuci mangkuknya.Natha
Jadi, Violet mundur beberapa langkah, lalu bertanya, "Bagaimana kalau kamu mengobrol denganku?""Mengobrol ...."Romeo terdiam.Dia tidak pandai mengobrol.Hanya saja, saat dia berhadapan dengan Violet, benaknya ingin bertanya semua hal tentang hubungan Violet dan Charles.Pada akhirnya, Romeo bertanya, "Bagaimana hidupmu belakangan ini?""Baik." Violet sekalian bertanya, "Kamu?""Kurang baik."Violet tercengang ketika dia mendapat jawaban itu. Setelah itu, dia mendongak dan menghadap kamera. Dia berkata, "Hapus bagian ini. Aku akan bertanya sekali lagi."Violet berpura-pura bertanya, "Kamu? Bagaimana hidupmu belakangan ini?"Melihat Violet sibuk memasak, Romeo pun tahu kalau Violet melakukan ini untuk materi rekaman. Dia tersenyum dan berkata, "Sangat baik.""Baguslah."Hari sudah sore ketika Violet selesai merebus daging. Beberapa jam lagi, langit akan menjadi gelap.Kru acara berkata tempat ini dekat pantai dan langit malam di sini sangat indah.Violet dan Romeo duduk di koridor. La
"Aduh!"Tangan Violet tersentuh panci yang panas, jadi dia mendesis kesakitan dan segera memegang kedua telinganya untuk mengurangi rasa panas itu."Kenapa?"Romeo berjalan ke dapur. Melihat tangan Violet terkena panas, dia segera meraih tangan Violet dan menyiramnya dengan air dingin.Violet melirik Romeo, lalu melirik tangannya yang digenggam Romeo.Romeo menyadari apa yang dia lakukan tiba-tiba, jadi dia menarik kembali tangannya dan berkata, "Kamu ... lakukan saja sendiri."Violet membilas tangannya dengan tenang. Romeo tampak sedikit malu, kemudian dia berkata, "Aku akan mencari salep untukmu."Setelah itu, Romeo keluar dari dapur dan mencari kotak P3K di ruang tamu.Violet tidak berkata apa-apa. Lalu, dia menatap Romeo yang berada di luar dapur dan berkata, "Nggak apa-apa kalau kamu nggak menemukannya."Tidak ada salep untuk luka bakar di kotak P3K. Romeo pun mengerutkan alisnya. Violet berjalan ke kamar mandi dengan santai. Dia mengeluarkan pasta gigi baru, kemudian mengoleskann
Langit sudah sepenuhnya gelap. Romeo meminta Violet naik ke atas untuk beristirahat sebentar. Violet pun kembali ke kamarnya. Namun, dia khawatir materinya belum cukup, jadi dia turun lagi setelah beristirahat selama satu jam.Violet melihat beberapa lauk yang tiba-tiba muncul di atas meja. Dia bertanya dengan bingung, "Lauk ini ....""Cobalah. Apa rasanya enak atau nggak?"Romeo entah kapan memakai celemek. Dia benar-benar terlihat seperti bapak rumah tangga.Violet juga tidak segan. Dia langsung duduk di kursi.Violet melihat beberapa lauk di atas meja dan bertanya, "Bakso daging rebus, ayam kecap dan ... bebek bakar?"Kening Violet sangat berkerut. "Kamu yang memasak ini semua?"Makanan-makanan ini lumayan rumit dibuat."Uhuk ...."Romeo berdeham, kemudian dia melirik tong sampah yang tak jauh dari mereka.Violet menyadari tatapan mata Romeo, jadi dia mengarahkan matanya ke tong sampah di dapur. Tong sampah itu penuh dengan makanan gosong.Violet tidak bisa tertawa. "Itu semua sampa