Tidak ada yang tidur malam ini. Keesokan harinya, sebelum matahari keluar, Levi sudah tiba untuk mengantar Violet dan Romeo ke bandara.Kali ini mereka akan syuting acara varietas di sebuah pulau. Pulaunya sudah dipesan terlebih dahulu oleh kru acara. Yang pergi ada lebih dari satu pasangan, tapi setiap pasangan yang sudah bercerai akan tinggal di apartemen yang terpisah.Entah apakah ini karena status Romeo, tapi Violet dan Romeo ditempatkan oleh kru acara ke sebuah vila kecil. Meskipun rumah tersebut tidak seluas Kediaman Fernandez, ia memiliki dua lantai dan seulas 100 meter persegi.Tamu yang lain tinggal di area berbeda, jadi tidak akan bertemu Violet dan Romeo dalam waktu dekat.Permintaan kru acara sangat sederhana. Violet dan Romeo hanya perlu tinggal di rumah yang terpencil ini selama satu bulan. Untuk materi acara, masa syuting akan selama satu hingga dua bulan.Menurut naskah yang diberikan kru acara, Violet dan Romeo akan memasuki rumah bersama-sama.Yang pastinya rumah ini
"..."Melihat Romeo bersikeras ingin membantu, Violet pun tidak berkata apa-apa dan membiarkan Romeo memasaknya.Romeo membuka bungkusan mi instan. Setelah dia mengisi air dan menunggu air mendidih, dia memasukkan bumbu ke dalam.Namun, jelas kalau Romeo adalah orang yang tidak sering memakan mi instan. Melihat air akan meluap, Romeo kewalahan. Violet maju untuk mematikan api, kemudian dia berkata, "Kamu tunggu di luar saja, ya?"Melihat Violet bukan sedang berdiskusi dengannya, Romeo pun keluar dengan patuh kali ini.Lima menit kemudian, Violet menghidangkan mi instan di ruang tamu. Mereka berdua masih tidak berbicara.Situasi tadi tidak menghangatkan hubungan mereka. Suasananya malah makin suram."Aku ...."Romeo ingin berbicara, tapi Violet malah berkata, "Jangan berbicara saat makan."Romeo menelan kembali kata-kata yang ingin diucapkan. Violet memakan minya. Beberapa menit kemudian, semangkuk mi sudah dihabiskannya. Lalu, dia pergi ke dapur sendirian untuk mencuci mangkuknya.Natha
Jadi, Violet mundur beberapa langkah, lalu bertanya, "Bagaimana kalau kamu mengobrol denganku?""Mengobrol ...."Romeo terdiam.Dia tidak pandai mengobrol.Hanya saja, saat dia berhadapan dengan Violet, benaknya ingin bertanya semua hal tentang hubungan Violet dan Charles.Pada akhirnya, Romeo bertanya, "Bagaimana hidupmu belakangan ini?""Baik." Violet sekalian bertanya, "Kamu?""Kurang baik."Violet tercengang ketika dia mendapat jawaban itu. Setelah itu, dia mendongak dan menghadap kamera. Dia berkata, "Hapus bagian ini. Aku akan bertanya sekali lagi."Violet berpura-pura bertanya, "Kamu? Bagaimana hidupmu belakangan ini?"Melihat Violet sibuk memasak, Romeo pun tahu kalau Violet melakukan ini untuk materi rekaman. Dia tersenyum dan berkata, "Sangat baik.""Baguslah."Hari sudah sore ketika Violet selesai merebus daging. Beberapa jam lagi, langit akan menjadi gelap.Kru acara berkata tempat ini dekat pantai dan langit malam di sini sangat indah.Violet dan Romeo duduk di koridor. La
"Aduh!"Tangan Violet tersentuh panci yang panas, jadi dia mendesis kesakitan dan segera memegang kedua telinganya untuk mengurangi rasa panas itu."Kenapa?"Romeo berjalan ke dapur. Melihat tangan Violet terkena panas, dia segera meraih tangan Violet dan menyiramnya dengan air dingin.Violet melirik Romeo, lalu melirik tangannya yang digenggam Romeo.Romeo menyadari apa yang dia lakukan tiba-tiba, jadi dia menarik kembali tangannya dan berkata, "Kamu ... lakukan saja sendiri."Violet membilas tangannya dengan tenang. Romeo tampak sedikit malu, kemudian dia berkata, "Aku akan mencari salep untukmu."Setelah itu, Romeo keluar dari dapur dan mencari kotak P3K di ruang tamu.Violet tidak berkata apa-apa. Lalu, dia menatap Romeo yang berada di luar dapur dan berkata, "Nggak apa-apa kalau kamu nggak menemukannya."Tidak ada salep untuk luka bakar di kotak P3K. Romeo pun mengerutkan alisnya. Violet berjalan ke kamar mandi dengan santai. Dia mengeluarkan pasta gigi baru, kemudian mengoleskann
Langit sudah sepenuhnya gelap. Romeo meminta Violet naik ke atas untuk beristirahat sebentar. Violet pun kembali ke kamarnya. Namun, dia khawatir materinya belum cukup, jadi dia turun lagi setelah beristirahat selama satu jam.Violet melihat beberapa lauk yang tiba-tiba muncul di atas meja. Dia bertanya dengan bingung, "Lauk ini ....""Cobalah. Apa rasanya enak atau nggak?"Romeo entah kapan memakai celemek. Dia benar-benar terlihat seperti bapak rumah tangga.Violet juga tidak segan. Dia langsung duduk di kursi.Violet melihat beberapa lauk di atas meja dan bertanya, "Bakso daging rebus, ayam kecap dan ... bebek bakar?"Kening Violet sangat berkerut. "Kamu yang memasak ini semua?"Makanan-makanan ini lumayan rumit dibuat."Uhuk ...."Romeo berdeham, kemudian dia melirik tong sampah yang tak jauh dari mereka.Violet menyadari tatapan mata Romeo, jadi dia mengarahkan matanya ke tong sampah di dapur. Tong sampah itu penuh dengan makanan gosong.Violet tidak bisa tertawa. "Itu semua sampa
Kenapa Violet bisa tahu film kesukaan Romeo?Violet sama sekali tidak menyadari keterkejutan Romeo. Dia memilih film dengan asal. Saat dia menoleh ke arah Romeo, dia bertemu dengan tatapan curiga Romeo.Violet baru tiba-tiba mengingat kalau itu adalah hal yang pernah dikatakan Romeo kepada Violet di kehidupan sebelumnya.Dia masih mengingat sebelum dia terlahir kembali, pada hari ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, Nyonya Besar Fernandez berusaha mempertemukan mereka. Jadi, dia memerintah Romeo dan Violet pergi menonton film.Waktu itu, dia sangat senang. Ketika dia bertanya apa film kesukaan Romeo, Romeo menjawab "Dunia Absurd". Pada saat itu, filmnya baru saja tayang. Itu juga pertama kalinya Romeo tersenyum ketika keluar dari bioskop bersamanya. Romeo berkata film itu bagus.Namun, setelah mereka terlahir kembali, Romeo tidak pernah memberi tahu Violet apa film kesukaannya.Saat Romeo menatapnya dengan curiga, Violet segera menjelaskan, "Aku mengingat sepertinya Levi pernah
Saat Romeo mendengar itu, dia langsung mengerutkan alisnya dan menjawab, "Bukan.""Aku juga merasa kamu nggak seromantis ini."Violet mengangkat kepalanya untuk melihat bintang-bintang di langit. Seulas senyuman muncul di wajahnya.Ketika kembang api berlangsung selama sepuluh menit, ekspresi Violet menjadi sedikit serius. "Acara ini ... lumayan mahal."Melihat dari halaman ini, kembang api bermekaran dengan menakjubkan dan penuh warna. Itu seperti yang biasa dilihat di drama TV. Sungguh indah.Pada sepuluh detik pertama, Violet masih menikmati kejutan dari kembang api itu. Namun, saat kembang api itu sudah berlangsung selama sepuluh menit, Violet sudah agak tidak bisa menahannya.Dia menggosok telinganya.Sambil bergumam di dalam hatinya.20 juta, 40 juta, 60 juta ....Lima belas menit kemudian, akhirnya kembang api itu berhenti.Hebat. Kembang api senilai dua miliar. Acara ini lebih kaya daripada yang dibayangkan Violet.Setelah pertunjukan kembang api itu berakhir, Romeo bertanya, "
Sinar matahari menyinari lantai kamar tidur melalui tirai yang setengah tertutup. Itu membuat kamar terlihat sangat hangat.Violet mengucek matanya yang mengantuk, lalu dia duduk di tempat tidur. Rambut panjangnya sedikit berantakan. Wajahnya yang polos masih tampak sedikit kantuk.Alarm ponsel membangunkannya. Dia mengambil ponselnya, lalu dia melihat pemberitahuan dari kru acara. Mereka memintanya dan Romeo bangun sebelum jam delapan untuk berkumpul di pantai.Violet berjalan ke lemari, lalu memilih kaus putih dan celana jin yang sederhana. Dia memiliki tubuh yang langsing. Walaupun dia berpakaian paling sederhana, dia tetap memiliki daya tarik yang berbeda.Saat Violet turun ke bawah, Romeo sudah siap dan sedang menunggu.Romeo memakai kemeja berwarna gelap dengan kerah sedikit terbuka. Dia terlihat kasual, tapi elegan.Kedua orang itu tercengang ketika mereka melihat satu sama lain.Romeo tidak pernah melihat Violet berpenampilan begitu kasual. Wajah polos Violet tidak membuatnya t