"Aduh!"Tangan Violet tersentuh panci yang panas, jadi dia mendesis kesakitan dan segera memegang kedua telinganya untuk mengurangi rasa panas itu."Kenapa?"Romeo berjalan ke dapur. Melihat tangan Violet terkena panas, dia segera meraih tangan Violet dan menyiramnya dengan air dingin.Violet melirik Romeo, lalu melirik tangannya yang digenggam Romeo.Romeo menyadari apa yang dia lakukan tiba-tiba, jadi dia menarik kembali tangannya dan berkata, "Kamu ... lakukan saja sendiri."Violet membilas tangannya dengan tenang. Romeo tampak sedikit malu, kemudian dia berkata, "Aku akan mencari salep untukmu."Setelah itu, Romeo keluar dari dapur dan mencari kotak P3K di ruang tamu.Violet tidak berkata apa-apa. Lalu, dia menatap Romeo yang berada di luar dapur dan berkata, "Nggak apa-apa kalau kamu nggak menemukannya."Tidak ada salep untuk luka bakar di kotak P3K. Romeo pun mengerutkan alisnya. Violet berjalan ke kamar mandi dengan santai. Dia mengeluarkan pasta gigi baru, kemudian mengoleskann
Langit sudah sepenuhnya gelap. Romeo meminta Violet naik ke atas untuk beristirahat sebentar. Violet pun kembali ke kamarnya. Namun, dia khawatir materinya belum cukup, jadi dia turun lagi setelah beristirahat selama satu jam.Violet melihat beberapa lauk yang tiba-tiba muncul di atas meja. Dia bertanya dengan bingung, "Lauk ini ....""Cobalah. Apa rasanya enak atau nggak?"Romeo entah kapan memakai celemek. Dia benar-benar terlihat seperti bapak rumah tangga.Violet juga tidak segan. Dia langsung duduk di kursi.Violet melihat beberapa lauk di atas meja dan bertanya, "Bakso daging rebus, ayam kecap dan ... bebek bakar?"Kening Violet sangat berkerut. "Kamu yang memasak ini semua?"Makanan-makanan ini lumayan rumit dibuat."Uhuk ...."Romeo berdeham, kemudian dia melirik tong sampah yang tak jauh dari mereka.Violet menyadari tatapan mata Romeo, jadi dia mengarahkan matanya ke tong sampah di dapur. Tong sampah itu penuh dengan makanan gosong.Violet tidak bisa tertawa. "Itu semua sampa
Kenapa Violet bisa tahu film kesukaan Romeo?Violet sama sekali tidak menyadari keterkejutan Romeo. Dia memilih film dengan asal. Saat dia menoleh ke arah Romeo, dia bertemu dengan tatapan curiga Romeo.Violet baru tiba-tiba mengingat kalau itu adalah hal yang pernah dikatakan Romeo kepada Violet di kehidupan sebelumnya.Dia masih mengingat sebelum dia terlahir kembali, pada hari ulang tahun pernikahan mereka yang pertama, Nyonya Besar Fernandez berusaha mempertemukan mereka. Jadi, dia memerintah Romeo dan Violet pergi menonton film.Waktu itu, dia sangat senang. Ketika dia bertanya apa film kesukaan Romeo, Romeo menjawab "Dunia Absurd". Pada saat itu, filmnya baru saja tayang. Itu juga pertama kalinya Romeo tersenyum ketika keluar dari bioskop bersamanya. Romeo berkata film itu bagus.Namun, setelah mereka terlahir kembali, Romeo tidak pernah memberi tahu Violet apa film kesukaannya.Saat Romeo menatapnya dengan curiga, Violet segera menjelaskan, "Aku mengingat sepertinya Levi pernah
Saat Romeo mendengar itu, dia langsung mengerutkan alisnya dan menjawab, "Bukan.""Aku juga merasa kamu nggak seromantis ini."Violet mengangkat kepalanya untuk melihat bintang-bintang di langit. Seulas senyuman muncul di wajahnya.Ketika kembang api berlangsung selama sepuluh menit, ekspresi Violet menjadi sedikit serius. "Acara ini ... lumayan mahal."Melihat dari halaman ini, kembang api bermekaran dengan menakjubkan dan penuh warna. Itu seperti yang biasa dilihat di drama TV. Sungguh indah.Pada sepuluh detik pertama, Violet masih menikmati kejutan dari kembang api itu. Namun, saat kembang api itu sudah berlangsung selama sepuluh menit, Violet sudah agak tidak bisa menahannya.Dia menggosok telinganya.Sambil bergumam di dalam hatinya.20 juta, 40 juta, 60 juta ....Lima belas menit kemudian, akhirnya kembang api itu berhenti.Hebat. Kembang api senilai dua miliar. Acara ini lebih kaya daripada yang dibayangkan Violet.Setelah pertunjukan kembang api itu berakhir, Romeo bertanya, "
Sinar matahari menyinari lantai kamar tidur melalui tirai yang setengah tertutup. Itu membuat kamar terlihat sangat hangat.Violet mengucek matanya yang mengantuk, lalu dia duduk di tempat tidur. Rambut panjangnya sedikit berantakan. Wajahnya yang polos masih tampak sedikit kantuk.Alarm ponsel membangunkannya. Dia mengambil ponselnya, lalu dia melihat pemberitahuan dari kru acara. Mereka memintanya dan Romeo bangun sebelum jam delapan untuk berkumpul di pantai.Violet berjalan ke lemari, lalu memilih kaus putih dan celana jin yang sederhana. Dia memiliki tubuh yang langsing. Walaupun dia berpakaian paling sederhana, dia tetap memiliki daya tarik yang berbeda.Saat Violet turun ke bawah, Romeo sudah siap dan sedang menunggu.Romeo memakai kemeja berwarna gelap dengan kerah sedikit terbuka. Dia terlihat kasual, tapi elegan.Kedua orang itu tercengang ketika mereka melihat satu sama lain.Romeo tidak pernah melihat Violet berpenampilan begitu kasual. Wajah polos Violet tidak membuatnya t
"Tunggu .... Videografer ....""Nggak usah memedulikannya."Setelah Romeo mengatakan itu, Violet bertanya dengan bingung, "Dari mana kamu mendapatkan uang?"Di hari pertama mereka mengikuti acara, ponsel mereka sudah diserahkan. Nomor ponsel yang digunakan Romeo kini diberikan oleh kru acara. Nomor-nomor di kontak bukunya cuman beberapa nomor darurat, apalagi uang."Ini bisnis Keluarga Fernandez, jadi nggak memerlukan uang."Kata-kata Romeo membuat Violet tenggelam dalam pikirannya.Kenapa dia tidak tahu kalau Keluarga Fernandez juga terlibat dalam industri taksi?Beberapa menit kemudian, taksi sudah tiba di pantai. Sutradara tercengang ketika dia melihat sebuah taksi muncul di lokasi. Sutradara berjalan mendekat untuk melihat. Dia tampak sedikit bingung.Sutradara bertanya, "Apa itu mobil kita?""Bukan."Violet dan Romeo berjalan ke pantai. Sutradara menggaruk kepalanya dengan stres.Kenapa pasangan ini sangat aneh?"Di mana videografer yang mengikuti Kak Violet dan Tuan Romeo?"Staf
"Bro, ini baru jam delapan. Kumohon padamu, biarkan aku tidur!"William sudah mau gila.Dia tidak tidur semalam karena menemani Charles datang ke tempat sialan ini. Sebelum dia sempat beristirahat, Charles sudah menyewa mobil untuk satu bulan. Kemudian, mereka datang ke pantai sialan ini untuk melihat progres rekaman acara.Kalau bukan karena Charles adalah sahabatnya, William sudah lama berhenti!Berengsek! Siapa yang jatuh cinta, siapa yang repot? Seorang agen saja tidak melakukan hal sebanyak yang William lakukan."Sebentar lagi."Teropong Charles dapat melihat jauh. Dia melihat Violet dan Romeo sudah menaiki perahu nelayan. Saat Charles melihat itu, dia mengerutkan alisnya dan berkata, "Pergi beli perahu nelayan.""Apa katamu?"William melompat di dalam mobil.Perahu nelayan?Di tempat jelek ini ada perahu nelayan?Kru acara ini benar-benar miskin. Bagi orang kaya seperti mereka, biasanya mereka tidak akan datang ke tempat seperti ini untuk berpacaran.Lingkungannya biasa saja. Lok
Violet juga tercengang."Ini ...." Violet bertanya dengan terkejut, "Lobster? Tiga pon?"Violet berjalan mendekat, kemudian dia melihat satu ekor kepiting yang besar. "Sepuluh pon kepiting raja?""Dugong?"Romeo diam untuk beberapa saat, lalu berkata, "Nggak hanya itu. Masih ada udang galah dan kepiting salju.""..."Violet tercengang. Dia benar-benar kaget.Meskipun kawasan laut ini disebut pulau makanan laut, mereka tidak mungkin bisa menangkap begitu banyak makanan laut yang bagus.Violet melihat videografernya. Tatapan matanya seakan-akan sedang bertanya apa-apaan dengan acara kalian? Apa kalian mengira penonton itu bodoh?Videografer segera menggelengkan kepalanya yang berarti ini sungguh bukan kerjaan mereka. Kru acara tidak memiliki uang sebanyak itu.Meskipun begitu, karena mereka sudah menangkap makanan-makanan laut ini, mereka tidak mungkin melemparkannya kembali.Seperti yang dikatakan orang, jangan pernah menolak rezeki dari Tuhan.Ambil saja.Violet tidak sadar, tapi Romeo