Sore hari, Violet pergi ke kampus untuk melapor. Dia hanya mengenakan pakaian kasual. Ketika dia berjalan di kampus, dia menjadi pemandangan yang indah."Cantik sekali. Apa dia mahasiswa baru?""Apa kamu pernah melihatnya? Apa dia murid dari kampus kita?""Sepertinya aku pernah melihatnya saat ujian masuk kemarin. Dia mahasiswa baru, 'kan?"Orang-orang di sekitar saling berbisik. Semuanya diam-diam melirik ke arah Violet.Seorang senior yang lumayan tampan berlari menghampiri Violet, lalu berinisiatif bertanya, "Hai, apa kamu murid baru di kampus ini?"Violet menganggukkan kepalanya. "Ya.""Di mana gedung asramamu? Apa kamu mau aku mengantarmu?""Nggak perlu. Aku nggak tinggal di asrama.""Kalau begitu, aku akan mengantarmu ke kelas. Aku murid tahun ketiga. Seharusnya anak tahun pertama melapor ke Kelas A.""Bukan, aku mau pergi ke Kelas B.""Kelas B?"Senior itu tercengang.Violet menganggukkan kepalanya. "Aku mau pergi ke Kelas B untuk melapor.""Tapi, Kelas B ...."Bukankah itu temp
Apa yang tidak bisa dilakukan wanita cantik? Kenapa dia harus sekali belajar keuangan di Universitas Ace?Sandra berkata kepada Evelyn, "Aku merasa dia ingin merebut pacarmu. Dia sengaja belajar di kampus kita untuk mencari masalah denganmu."Wajah Evelyn tampak pucat. Dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan Jane dan Sandra.Kalau ada Violet, bukankah kebohongannya bisa terekspos dengan mudah?"Evelyn? Ada apa denganmu, Evelyn?"Jane mengibaskan tangannya di depan muka Evelyn.Evelyn tersadar, lalu berkata, "A ... aku baik-baik saja. Aku tiba-tiba nggak enak badan. Aku nggak akan masuk kelas sore ini."Evelyn berbaring sendirian di tempat tidurnya. Otaknya tidak berhenti berpikir sebenarnya bagaimana Violet bisa masuk Universitas Ace.Jangan-jangan Violet tidak mengandalkan Romeo, melainkan menggunakan uangnya sendiri untuk masuk ke Universitas Ace?Saat Evelyn memikirkan itu, dia pun menggenggam selimutnya dengan erat.Dia belajar dengan sangat keras selama bertahun-tahu
Namun, sekarang ....Apa ini karena Violet?Evelyn mengingat dengan jelas kalau dulu Romeo sangat membenci Violet."Nggak, aku nggak boleh membiarkannya mengambil Romeo. Nggak boleh ...."...Pagi-pagi Violet sudah tiba di kelas. Murid S2 Universitas Ace tidak banyak. Setiap tahun, kelas keuangan hanya ada satu.Orang-orang di kelas ini adalah orang kaya atau bangsawan atau memiliki kecerdasan yang luar biasa.Violet duduk di barisan terakhir. Dia baru masuk kuliah, jadi dia tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian. Kalau Nyonya Besar Fernandez tahu dia kuliah di Universitas Ace, Nyonya Besar Fernandez pasti akan datang ke kampus dan membuat keributan.Bam!Tiba-tiba, ada yang menendang buka pintu kelas.Beberapa pria yang duduk di depan dan sedang membaca buku mengerutkan kening mereka. Mereka bersiap-siap untuk memarahi orang, tapi setelah mereka melihat siapa yang masuk, mereka menutup mulut.Violet mendongak, lalu dia mengikuti semua orang melihat ke arah pintu.Dia melihat Nic
Violet menatap Nicholas yang sok misterius, lalu menjawab dengan sinis, "Nggak."Jawaban itu seolah-olah berada di luar sangka Nicholas."Kamu nggak mau tahu?""Aku nggak tertarik."Lagi pula, tak peduli siapa dosennya, Violet hanya ingin menjadi murid yang baik. Yang penting dia bisa tamat dengan lancar."Kalau begitu, apa kamu tahu siapa aku?""Tuan Muda Nicholas. Tadi Dekan sudah bilang.""Jadi, kamu masih berani berbicara bersamaku dengan nada seperti itu?"Violet memiringkan kepalanya dan menatap Nicholas dengan serius. "Maaf, sekarang waktunya belajar."Nicholas tampak sangat penasaran. Dia hendak mendekat dan lanjut berbicara dengan Violet, tapi William yang berada di podium mengangkat kacamatanya. Kemudian, dia menunjuk Nicholas yang duduk di barisan paling belakang sambil berkata, "Murid yang di belakang, jangan merayu wanita saat kelas!"Yang benar saja! Dia harus melindungi wanita yang disukai sahabatnya!Nicholas pun mengerutkan alisnya dengan kesal. Namun, ketika dia melih
"Kamu tenang saja. Aku tahu apa yang kulakukan. Terima kasih."Violet mengangkat ranselnya, lalu berjalan keluar kelas.Apa yang dikatakan William benar. Violet memang ingin mendekati Nicholas.Walaupun semua orang tahu Nathan Edris adalah orang yang kejam, mereka tidak tahu di masa depan adiknya, Nicholas, akan menjadi orang yang jauh lebih berbahaya. Kalau Violet bisa menjadi teman Nicholas dulu, masa depannya akan menjadi lebih mulus.Namun, sifat Nicholas berbeda. Dia membenci orang yang menyanjung dan menjilatnya.Nicholas sangat mirip dengan Romeo. Di kehidupan sebelumnya, Violet sangat berusaha untuk menyenangkan Romeo, alhasil itu malah membuat Romeo sangat membencinya. Sebelum Violet mati, Romeo bahkan tidak mau melihatnya.Namun, begitu dia bersikap cuek kepada orang seperti itu, mereka akan terus mengejarnya.Jadi, Violet sengaja memutar agar dia tidak bertemu dengan Nicholas di pintu utama Kelas B.Langit perlahan-lahan menjadi gelap. Setelah bangun tidur, Violet merasa pus
Nicholas mengernyit. Saat dia menoleh, dia melihat Romeo yang sedang memegang payung.Selain kakaknya, tidak ada orang di Kota Poseidon yang mempunyai aura seperti ini."Romeo?"Kemudian, Nicholas mendengus. "Kenapa aku harus menurunkannya?""Karena aku adalah suaminya."Tatapan mata Romeo tampak sangat berbahaya.Ketika mendengar kata "suami", sekujur tubuh Nicholas membeku.Romeo membuang payungnya sebelum dia mengambil Violet dari Nicholas. Levi yang berdiri di sebelah mengambil payung tersebut, lalu dia berdiri dekat di belakang Romeo.Sedangkan Nicholas masih mematung.Violet adalah ... istrinya Romeo?Di rumah sakit, Violet perlahan-lahan siuman. Di luar masih turun hujan.Dia samar-samar mengingat dia dihentikan oleh Nicholas di dekat pintu masuk Kelas B. Setelah itu, apa yang terjadi.Violet memaksakan dirinya untuk bangkit. Saat dia menoleh, dia malah melihat Romeo sedang menopang pipinya sambil tidur."Nyonya Violet, Anda sudah bangun?"Levi masuk sambil membawa tas kerja.Ro
Violet memperhatikan tatapan mata Romeo. Dia tahu tidak ada gunanya lagi meskipun dia bersikap keras kepala.Kalau dia terus menantang Romeo, mungkin hari ini Romeo akan membawanya pulang secara paksa.Violet pun menghela napas.Untuk saat ini, dia menunduk dulu."Aku mengerti." Violet berkata, "Aku akan pulang setidaknya dua kali seminggu. Boleh, 'kan?""Tiga kali.""Kamu!"Violet ingin marah, tapi setelah dia melihat mata Romeo, dia menekan amarahnya.Pendidikan S2 di Universitas Ace tidak terlalu menegangkan. Pulang tiga kali seminggu bukanlah sebuah masalah. Romeo pasti sudah bertanya pada Kepala Universitas, makanya dia mengajukan syarat itu.Violet menenangkan dirinya, kemudian dia menyunggingkan seulas senyuman sinis kepada Romeo. "Oke, tiga kali. Apa Tuan Romeo masih ada syarat lain?""Begitu aku meneleponmu, kamu harus pulang. Aku akan meminta Levi menjemputmu."Violet menarik napas dalam-dalam. Dia lanjut tersenyum dan berkata, "Oke. Apa masih ada lagi?""Untuk sementara, ngg
Evelyn ingin sekali memasuki kelas ini.Namun, Violet dapat memasukinya dengan enteng.Saat memikirkan ini, Evelyn pun mengepalkan tangannya dengan erat. Tiba-tiba, dia membuka pintu kelas.Tindakan itu menarik perhatian semua orang di kelas. William memiringkan kepalanya sambil menatap Evelyn. Dia merasa orang di depan pintu ini terlihat agak familier. Namun, Evelyn sudah mengenali William adalah orang yang hari itu membantu Violet di pelelangan."Kamu dari kelas mana?" tanya William dengan bingung.Violet juga telah melihat Evelyn yang berdiri di depan pintu.Evelyn juga terkejut oleh tindakannya sendiri. Dia berkata dengan panik, "Maaf, aku salah kelas."Setelah mengatakan itu, Evelyn menutup pintu kelas.Begitu pintunya tertutup, jantung Evelyn berdetak dengan sangat cepat.Sepertinya tadi dosen itu tidak mengenalinya.Namun, dia tahu kalau orang itu adalah presiden Grup Airlangga.Mereka jelas-jelas pernah bertemu, tapi William sama sekali tidak mengingatnya.Di depan mata orang-o
Kalau mereka mengikuti Megan ... bagaimana dengan perusahaan di masa depan?"Itu .... Aku mau mengatakan sesuatu."Salah satu pemegang saham kecil berdiri, kemudian berkata, "Nggak peduli apa itu Keluarga Swiss atau Griffin, selama aku bisa menghasilkan uang dan mendapatkan dividen setiap tahun, aku nggak peduli dengan yang lainnya. Jadi, aku netral dalam pemungutan suara kali ini .... Aku netral."Pemegang saham kecil yang lainnya juga berdiri dan berkata, "Aku juga netral ....""Aku juga netral. Maaf, Pak Jasper ...."Beberapa orang yang berjanji akan mendukung Jasper satu per satu mundur.Charles berkata dengan santai, "Oh, ya. Teman lama kalian, Pak Felix, baru saja dikeluarkan dari perusahaan. Kalau ada yang ingin memiliki akhir yang sama dengannya, kalian boleh berdiri."Saat Jasper mendengar itu, raut wajahnya menjadi masam. "Charles, Pak Felix adalah pemegang saham besar kita di sini. Apa hakmu memecatnya?"Charles berkata, "Karena aku memegang 60% saham dan mempunyai hak mutla
Begitu Megan selesai berbicara, suasana di sekitar langsung menjadi berat.Megan menatap Charles lekat-lekat. Dia tahu pengaruh Keluarga Swiss di luar negeri sangat penting bagi Charles. Dia juga tahu bagaimana Charles bisa mendapatkan posisinya yang sekarang.Dia tidak percaya Charles akan melepaskan semua kerja kerasnya demi seorang wanita!Violet tersenyum melihat wanita yang tampak percaya diri itu.Dulu Megan benar-benar sudah dimanjakan Phillip. Dia sama sekali tidak tahu tentang bahaya di dunia luar.Sekarang Megan sudah tidak memiliki alat tawar untuk berdebat dengan Charles.Violet bertanya, "Di mana buktinya?"Megan mengerutkan alisnya. "Bukti apaan?""Tentu saja yang dikatakan Nona Megan tadi, syarat yang diberikan Pak Phillip kepada Charles ketika dia masih hidup." Violet tersenyum sambil berkata, "Nona Megan terus bilang Pak Phillip meminta Charles menikahimu, baru dia akan menyerahkan harta keluarganya. Kalau begitu, harus ada saksi yang bisa membuktikan Pak Phillip meman
"Megan, apa ini benar?"Jasper menatap Megan.Di depan semua orang, Megan berkata dengan perlahan, "Surat wasiatnya asli, tapi ... ada satu syarat di surat wasiat ini."Megan menatap Charles dan berkata, "Syarat Papi adalah Charles menikahiku. Dengan begitu, Charles baru bisa menjadi penerus Keluarga Swiss yang sah dan mendapatkan semua warisan papiku."Setelah Megan mengatakan itu, semua orang menoleh ke arah Violet.Tadi Charles mengakui Violet adalah istrinya di depan semua orang. Kalau begitu, Charles telah melanggar keinginan Phillip.Jari-jari Violet bergerak sedikit, kemudian Charles menggenggam tangannya lebih erat. Hati Violet tiba-tiba menjadi berat."Charles, saat papiku meninggal, dia mempercayakanku kepadamu dan memintamu menjagaku selamanya. Kamu pun menyetujuinya. Selain itu, papiku sudah lama ingin kamu menikahiku dan membuatmu menjadi menantu Keluarga Swiss. Semua orang tahu tentang ini.""Ya. Ketika Pak Phillip masih hidup, dia membesarkan Charles agar Charles menjadi
Pintu ruang rapat dibuka saat ini. Kemudian, Megan berjalan masuk sambil dikelilingi oleh pengawal.Megan memakai gaun panjang putih. Rambut lurus tergerai sampai pinggang. Aura lembut dan anggunnya sangat kuat.Sudah lama Violet tidak melihat Megan. Dia mengingat terakhir kali dia bertemu dengan Megan adalah di pesta pertunangannya dengan Charles.Saat ini Megan duduk di kursi seberang Charles.Jasper berjalan ke sisi Megan, kemudian berkata, "Megan adalah penerus yang kami putuskan!""Megan bukan hanya putri Pak Phillip, tapi dia juga belajar jurusan keuangan dan ekonomi. Beberapa tahun ini nilai kuliahnya juga sangat tinggi. Menurutku, dia lebih cocok daripada Tuan Charles.""Terus terang, kamu hanya orang luar. Kalau bukan karena kamu membunuh Pak Phillip, bagaimana mungkin kamu bisa menduduki jabatan ini bertahun-tahun?"Semua orang berbicara dan tampak tidak senang terhadap Charles.Kalau itu dulu, mereka tentu tidak mempunyai keberanian untuk berbicara dengan Charles seperti ini
Di ruang rapat, beberapa pemegang saham sedang mengobrol."Dulu aku membungkuk kepada Charles karena Pak Phillip. Tapi, sekarang Pak Phillip sudah nggak ada dan Charles malah masih memegang kekuasaan di sini. Pada rapat pemegang saham hari ini, mari semuanya memutuskan untuk memecatnya!""Ya, dia hanya seorang anak dari daerah kumuh. Bagaimana dia boleh menjadi penguasa Keluarga Swiss? Sebelumnya aku sudah nggak senang karena perusahaan Keluarga Swiss diubah Charles menjadi milik Grup Griffin. Sekarang Charles sudah kembali, kebetulan kita bisa menyelesaikan masalah ini!"...Di luar ruang rapat, Violet dapat mendengar beberapa orang itu berbicara dengan nada sinis tentang Charles. Hatinya pun terasa sakit.Dulu dia pernah mendengar banyak rumor tentang Charles. Ada yang berkata Charles tidak berperasaan. Ada yang berkata Charles kejam. Ketika identitas Charles sebagai penerus Keluarga Griffin belum diumumkan, semua orang menganggap Charles adalah dewa kematian yang berasal dari neraka
Alis Charles berkerut. Anak buah di belakang pun segera melangkah maju untuk menarik Susan."Ayah, cepat akui kesalahanmu kepada Tuan Charles! Bilang padanya lain kali kamu nggak akan berbuat salah lagi! Kita bersedia menyerahkan semua harta keluarga kita. Tuan Charles, ampuni ayahku!"Susan berlutut di depan Charles, lalu bersujud.Saat ini Susan tampak sangat kasihan, tapi itu membuat ekspresi Violet perlahan-lahan menjadi sinis.Charles berdiri. Dia berkata tanpa melirik Susan sama sekali, "Seret mereka keluar. Jangan mengasihani mereka.""Ini ...."Para anak buah saling bertatapan. Jelas mereka tersentuh karena tampang kasihan Susan. Namun, mereka tidak berani melawan perintah Charles. Mereka hanya bisa menarik ketiga orang itu keluar dari kantor."Tuan Charles! Tuan Charles!"Susan masih berteriak nama Charles, tapi mulut mereka segera dibungkam, lalu mereka ditarik keluar.Violet melihat Susan diseret, lalu berkata, "Luar negeri benar-benar luar biasa. Bahkan seorang anak kecil b
Violet melihat lencana sekolah di dada Susan, kemudian berkata, "Aku juga pernah mendengar tentang sekolah Nona Susan. Biaya sekolahnya triliunan per tahun. Menurutku, dengan gaji Pak Felix, seharusnya kamu nggak mampu membiayai keluargamu seperti ini."Susan melihat Felix dengan takut.Sementara Nyonya Wright buru-buru berkata, "Semua ini dari keluargaku! Nggak ada hubungannya dengan suamiku!""Nyonya Wright, jangan terburu-buru. Aku belum selesai bicara." Violet sengaja melirik Felix, kemudian berkata, "Ini belum termasuk pengeluaran Pak Felix membiayai kekasihnya. Aku melihat sekretaris tadi sangat menggairahkan dan seksi. Perhiasan-perhiasan yang dipakainya juga mahal. Pak Felix nggak hanya harus menafkahi keluarganya, tapi juga kekasihnya di luar. Gaji sebesar puluhan miliar setiap tahun nggak mungkin cukup untuk membiayai pemborosan seperti itu.""Apa?!"Ekspresi Nyonya Wright langsung berubah drastis ketika dia mendengar Felix memiliki kekasih di luar.Susan juga tidak menyangka
Melihat kedua orang itu tidak berbicara, Felix pun hanya bisa memberanikan diri untuk bertanya, "Apa ada yang ingin ditangani Tuan Charles kali ini?""Benar."Charles berkata dengan santai, "Bawa mereka masuk."Di luar, beberapa anak buah menarik masuk istri dan putri Felix.Tubuh Nyonya Wright yang membengkak sedang diikat dan riasannya sudah luntur karena air mata. Susan Wright, yang ditekan di lantai sebelahnya, juga menangis ketakutan. "Ayah! Tolong kami, Ayah!"Saat ini Susan masih memakai seragam sekolah. Jelas kalau dia diculik ketika dia sedang sekolah."Sayang! Susan ...."Wajah Felix memucat ketakutan. "Tuan Charles, ngapain Anda? Saya sudah bekerja bertahun-tahun untuk Anda, jadi kenapa Anda mau menculik istri dan putri saya?!""Pak Felix, ada yang salah dengan ucapanmu. Sebenarnya kamu bekerja untuk Tuan Charles atau Keluarga Knowles?"Nada bicara Violet lembut, tapi masih kedengaran tajam.Wajah Felix memucat ketika dia mendengar nama Keluarga Knowles."Tu ... Tuan Charles
"Apa kamu benar-benar berencana memilih manajer baru dari beberapa orang itu?""Aku nggak akan membiarkan orang yang bersedia melakukan apa pun demi keuntungan menjadi manajer.”"Kalau begitu, kamu ...."Sebelum Violet sempat menyelesaikan kalimatnya, dia menyadari kalau Charles melakukan itu agar orang lain yang membantunya membunuh.Pada akhirnya, Robby dipukul sampai mati oleh beberapa karyawan itu.Dan beberapa karyawan itu juga akan saling membunuh untuk posisi jabatan.Pada akhirnya, tidak ada satu pun yang hidup."Hebat kamu, Charles. Aku nggak mengizinkanmu membunuh orang, jadi kamu meminta orang lain yang membunuh?""Sayang, aku difitnah." Charles berkata dengan sangat sedih, "Kalau mereka nggak serakah, bagaimana mungkin mereka akan bertindak? Orang seperti itu pantas mati."Setelah itu, Charles bahkan mengulurkan kedua tangannya dan berkata, "Tanganku bersih, loh. Aku nggak melakukan hal jahat apa pun.""Kamu masih mengatakannya?!"Violet mendorong kepala Charles.Charles ha