Apa yang tidak bisa dilakukan wanita cantik? Kenapa dia harus sekali belajar keuangan di Universitas Ace?Sandra berkata kepada Evelyn, "Aku merasa dia ingin merebut pacarmu. Dia sengaja belajar di kampus kita untuk mencari masalah denganmu."Wajah Evelyn tampak pucat. Dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan Jane dan Sandra.Kalau ada Violet, bukankah kebohongannya bisa terekspos dengan mudah?"Evelyn? Ada apa denganmu, Evelyn?"Jane mengibaskan tangannya di depan muka Evelyn.Evelyn tersadar, lalu berkata, "A ... aku baik-baik saja. Aku tiba-tiba nggak enak badan. Aku nggak akan masuk kelas sore ini."Evelyn berbaring sendirian di tempat tidurnya. Otaknya tidak berhenti berpikir sebenarnya bagaimana Violet bisa masuk Universitas Ace.Jangan-jangan Violet tidak mengandalkan Romeo, melainkan menggunakan uangnya sendiri untuk masuk ke Universitas Ace?Saat Evelyn memikirkan itu, dia pun menggenggam selimutnya dengan erat.Dia belajar dengan sangat keras selama bertahun-tahu
Namun, sekarang ....Apa ini karena Violet?Evelyn mengingat dengan jelas kalau dulu Romeo sangat membenci Violet."Nggak, aku nggak boleh membiarkannya mengambil Romeo. Nggak boleh ...."...Pagi-pagi Violet sudah tiba di kelas. Murid S2 Universitas Ace tidak banyak. Setiap tahun, kelas keuangan hanya ada satu.Orang-orang di kelas ini adalah orang kaya atau bangsawan atau memiliki kecerdasan yang luar biasa.Violet duduk di barisan terakhir. Dia baru masuk kuliah, jadi dia tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian. Kalau Nyonya Besar Fernandez tahu dia kuliah di Universitas Ace, Nyonya Besar Fernandez pasti akan datang ke kampus dan membuat keributan.Bam!Tiba-tiba, ada yang menendang buka pintu kelas.Beberapa pria yang duduk di depan dan sedang membaca buku mengerutkan kening mereka. Mereka bersiap-siap untuk memarahi orang, tapi setelah mereka melihat siapa yang masuk, mereka menutup mulut.Violet mendongak, lalu dia mengikuti semua orang melihat ke arah pintu.Dia melihat Nic
Violet menatap Nicholas yang sok misterius, lalu menjawab dengan sinis, "Nggak."Jawaban itu seolah-olah berada di luar sangka Nicholas."Kamu nggak mau tahu?""Aku nggak tertarik."Lagi pula, tak peduli siapa dosennya, Violet hanya ingin menjadi murid yang baik. Yang penting dia bisa tamat dengan lancar."Kalau begitu, apa kamu tahu siapa aku?""Tuan Muda Nicholas. Tadi Dekan sudah bilang.""Jadi, kamu masih berani berbicara bersamaku dengan nada seperti itu?"Violet memiringkan kepalanya dan menatap Nicholas dengan serius. "Maaf, sekarang waktunya belajar."Nicholas tampak sangat penasaran. Dia hendak mendekat dan lanjut berbicara dengan Violet, tapi William yang berada di podium mengangkat kacamatanya. Kemudian, dia menunjuk Nicholas yang duduk di barisan paling belakang sambil berkata, "Murid yang di belakang, jangan merayu wanita saat kelas!"Yang benar saja! Dia harus melindungi wanita yang disukai sahabatnya!Nicholas pun mengerutkan alisnya dengan kesal. Namun, ketika dia melih
"Kamu tenang saja. Aku tahu apa yang kulakukan. Terima kasih."Violet mengangkat ranselnya, lalu berjalan keluar kelas.Apa yang dikatakan William benar. Violet memang ingin mendekati Nicholas.Walaupun semua orang tahu Nathan Edris adalah orang yang kejam, mereka tidak tahu di masa depan adiknya, Nicholas, akan menjadi orang yang jauh lebih berbahaya. Kalau Violet bisa menjadi teman Nicholas dulu, masa depannya akan menjadi lebih mulus.Namun, sifat Nicholas berbeda. Dia membenci orang yang menyanjung dan menjilatnya.Nicholas sangat mirip dengan Romeo. Di kehidupan sebelumnya, Violet sangat berusaha untuk menyenangkan Romeo, alhasil itu malah membuat Romeo sangat membencinya. Sebelum Violet mati, Romeo bahkan tidak mau melihatnya.Namun, begitu dia bersikap cuek kepada orang seperti itu, mereka akan terus mengejarnya.Jadi, Violet sengaja memutar agar dia tidak bertemu dengan Nicholas di pintu utama Kelas B.Langit perlahan-lahan menjadi gelap. Setelah bangun tidur, Violet merasa pus
Nicholas mengernyit. Saat dia menoleh, dia melihat Romeo yang sedang memegang payung.Selain kakaknya, tidak ada orang di Kota Poseidon yang mempunyai aura seperti ini."Romeo?"Kemudian, Nicholas mendengus. "Kenapa aku harus menurunkannya?""Karena aku adalah suaminya."Tatapan mata Romeo tampak sangat berbahaya.Ketika mendengar kata "suami", sekujur tubuh Nicholas membeku.Romeo membuang payungnya sebelum dia mengambil Violet dari Nicholas. Levi yang berdiri di sebelah mengambil payung tersebut, lalu dia berdiri dekat di belakang Romeo.Sedangkan Nicholas masih mematung.Violet adalah ... istrinya Romeo?Di rumah sakit, Violet perlahan-lahan siuman. Di luar masih turun hujan.Dia samar-samar mengingat dia dihentikan oleh Nicholas di dekat pintu masuk Kelas B. Setelah itu, apa yang terjadi.Violet memaksakan dirinya untuk bangkit. Saat dia menoleh, dia malah melihat Romeo sedang menopang pipinya sambil tidur."Nyonya Violet, Anda sudah bangun?"Levi masuk sambil membawa tas kerja.Ro
Violet memperhatikan tatapan mata Romeo. Dia tahu tidak ada gunanya lagi meskipun dia bersikap keras kepala.Kalau dia terus menantang Romeo, mungkin hari ini Romeo akan membawanya pulang secara paksa.Violet pun menghela napas.Untuk saat ini, dia menunduk dulu."Aku mengerti." Violet berkata, "Aku akan pulang setidaknya dua kali seminggu. Boleh, 'kan?""Tiga kali.""Kamu!"Violet ingin marah, tapi setelah dia melihat mata Romeo, dia menekan amarahnya.Pendidikan S2 di Universitas Ace tidak terlalu menegangkan. Pulang tiga kali seminggu bukanlah sebuah masalah. Romeo pasti sudah bertanya pada Kepala Universitas, makanya dia mengajukan syarat itu.Violet menenangkan dirinya, kemudian dia menyunggingkan seulas senyuman sinis kepada Romeo. "Oke, tiga kali. Apa Tuan Romeo masih ada syarat lain?""Begitu aku meneleponmu, kamu harus pulang. Aku akan meminta Levi menjemputmu."Violet menarik napas dalam-dalam. Dia lanjut tersenyum dan berkata, "Oke. Apa masih ada lagi?""Untuk sementara, ngg
Evelyn ingin sekali memasuki kelas ini.Namun, Violet dapat memasukinya dengan enteng.Saat memikirkan ini, Evelyn pun mengepalkan tangannya dengan erat. Tiba-tiba, dia membuka pintu kelas.Tindakan itu menarik perhatian semua orang di kelas. William memiringkan kepalanya sambil menatap Evelyn. Dia merasa orang di depan pintu ini terlihat agak familier. Namun, Evelyn sudah mengenali William adalah orang yang hari itu membantu Violet di pelelangan."Kamu dari kelas mana?" tanya William dengan bingung.Violet juga telah melihat Evelyn yang berdiri di depan pintu.Evelyn juga terkejut oleh tindakannya sendiri. Dia berkata dengan panik, "Maaf, aku salah kelas."Setelah mengatakan itu, Evelyn menutup pintu kelas.Begitu pintunya tertutup, jantung Evelyn berdetak dengan sangat cepat.Sepertinya tadi dosen itu tidak mengenalinya.Namun, dia tahu kalau orang itu adalah presiden Grup Airlangga.Mereka jelas-jelas pernah bertemu, tapi William sama sekali tidak mengingatnya.Di depan mata orang-o
Jenna menarik Violet masuk ke dalam mobil. Lalu, mereka pergi ke kelab malam terdekat.Jenna dan Violet turun dari mobil. Dari awal sudah ada yang memesan ruang pribadi.Berbeda dengan keributan di luar, di dalam ruang pribadi jelas lebih diam.Begitu pintu ruang pribadi dibuka, Violet melihat Nicholas yang sedang duduk di sofa.Nicholas berpakaian hitam dan tatapan matanya menjadi agak sinis. Wajahnya saja sudah membuat orang merasa dia sangat galak. Sekarang dia terlihat lebih liar.Tadi Violet sudah melihat mobil di belakang Jenna. Dia tahu kalau Nicholas ingin bertemu dengannya.Benar saja, Jenna langsung pergi.Di dalam ruang pribadi tinggal Violet dan Nicholas."Tuan Muda Nicholas, kamu nggak usah bertemu denganku di tempat seperti ini, 'kan?"Violet berbalik dan ingin keluar, tapi pintu ruang pribadi sudah dikunci.Violet juga tidak takut. Sebagai istrinya Romeo, Nicholas tidak akan berani melakukan apa-apa padanya. Inilah kenapa Violet berani datang."Di sini aman. Nggak ada ya
Tengah malam, di Kediaman Edris.Eddie mengantar Romeo ke ruang kerja Nathan.Tidak ada yang berjaga malam ini di Kediaman Edris. Romeo melihat Nathan tidak khawatir sama sekali, jadi dia berkata, "Apa kamu nggak takut ketahuan mengantarku ke sini?"Gwen, William, Jacob dan Agnes sedang menginap di tempat ini.Kalau Violet dan Charles pulang tengah malam, pertemuan Romeo dengan Nathan sudah tidak bisa disembunyikan.Nathan berkata, "Charles terluka karenamu dan dia masih berada di rumah sakit sekarang. Mereka nggak akan cepat pulang.""Bagaimana dengan Jacob dan Agnes?""Bukankah Jacob orangmu? Kamu khawatir dia akan mengeksposmu?"Nathan selalu terlihat mampu mengendalikan semua situasi sehingga menyulitkan orang untuk mengetahui apa yang dia pikirkan.Eddie mempersilakan Romeo duduk, lalu menuangkan teh untuk Romeo.Nathan berkata, "Setelah apa yang kamu lakukan, Violet sudah sepenuhnya membencimu. Hal ini sudah menjadi heboh di berita dan kamu harus mengundurkan diri menjadi CEO Gru
Setelah orang-orang itu pergi, Violet baru bertanya, "Romeo sudah dibawa ke ruang interogasi?""Ya, dia sedang diinterogasi. Untuk saat ini dia nggak bisa menjumpai siapa-siapa."Devon tampak dilema.Violet diam untuk beberapa saat.Dia bergegas kemari dari rumah sakit adalah untuk bertanya apa tujuan Romeo membunuhnya.Romeo bukanlah orang yang tidak tenang seperti ini.Selain itu, dia tidak akan pernah membunuh seseorang dengan sembrono.Pasti ada yang tidak beres."Kalau begitu, aku akan menunggu Romeo di sini."Kemudian, Violet duduk di kursi.Melihat itu, Devon pun berkata dengan dilema, "Tuan Romeo pasti akan diinterogasi sepanjang hari. Nyonya Griffin, saya mendengar Tuan Charles terluka. Lebih baik Anda pergi menjaganya. Kurang baik kalau nggak ada yang menemani Tuan Charles. Setelah kami mendapatkan informasi besok pagi, saya akan segera mengutus orang untuk mencari Anda."Violet terus mengkhawatirkan luka Charles.Kalau bukan karena jarak kantor polisi dan rumah sakit dekat,
"Ini Nyonya Besar Fernandez. Jaga mulutmu."Levi berdiri di samping Nyonya Besar Fernandez. Ketika orang itu melihat Levi, dia tidak lanjut berbicara.Nyonya Besar Fernandez berkata, "Ke mana kalian membawa pergi Romeo? Lepaskan dia sekarang juga! Kalau hal ini menjadi besar, aku nggak akan memaafkan kalian!"Nyonya Besar Fernandez membelalakkan matanya. Dia tampak berantakan saat ini dan tidak terkendali seperti biasanya.Saat ini, Devon keluar dari sudut. Melihat Nyonya Besar Fernandez sudah datang, dia berjalan mendekat sambil tersenyum. Devon berkata, "Nyonya Besar, kenapa Anda datang malam-malam?""Romeo sudah ditangkap oleh orang kalian. Menurutmu, kenapa aku datang?""Aduh, ini merepotkan. Tuan Romeo sudah melukai orang dan orang itu adalah Tuan Charles. Masalah ini serius dan kami harus memberikan penjelasan kepada Tuan dan Nyonya Griffin. Sekarang Tuan Romeo berada di ruang interogasi. Kalau Nyonya Besar ingin bertemu dengan Tuan Romeo, aku bisa mengaturnya.""Charles? Dia kir
Pisau lipat itu hampir menembus perut kanan Charles dan ada sedikit darah yang mengalir keluar."Jangan bergerak!"Di belakang, sekelompok polisi keluar. Mereka bergegas mengepung Romeo.Romeo mengangkat kedua tangannya. Matanya tertuju pada Violet yang sedang mengkhawatirkan Charles.Kemudian, Violet menoleh ke arah Romeo."Romeo! Apa kamu sudah gila?"Dia sudah memikirkan sepuluh ribu cara bagaimana Romeo mungkin akan menyerangnya, tapi dia tidak pernah menyangka Romeo akan menggunakan cara rendahan seperti ini dengan membunuhnya demi Keluarga Fernandez.Romeo berkata dengan sinis, "Walaupun sayang karena aku gagal membunuhmu, setidaknya kali ini aku membalas Charles atas tikamannya sebelumnya.""Kamu!""Bawa dia pergi!"Polisi segera menarik Romeo ke mobil polisi.Staf medis segera tiba. Charles melihat Violet yang bermata merah di sebelahnya. Dia mengulurkan tangan untuk mengacak-acak rambut Violet, kemudian dia berkata sambil tersenyum, "Aku baik-baik saja. Ini hanya luka kulit."
Di pinggiran kota, Violet mengemudi mobil ke tempat janjinya dengan Romeo.Romeo sedang berdiri di tengah-tengah jalan terpencil yang dikelilingi oleh rumah-rumah tua. Sepertinya itu sudah lama tidak ditinggali.Violet bertanya, "Kenapa kamu memanggilku kemari? Apa yang ingin kamu bicarakan denganku?"Romeo memperhatikan Violet sebentar, lalu berkata, "Dulu Howard bersumpah dia akan membunuhmu dalam waktu tiga bulan. Aku nggak menyangka kamu akan selamat."Saat Violet mendengar itu, dia tertawa sinis. Dia berkata, "Sepertinya Tuan Romeo nggak senang aku selamat.""Violet, orang jujur nggak akan berbohong. Apa kamu yang menyebar berita itu?"Nada Romeo terdengar sedikit sinis.Akhir-akhir ini beredar rumor CEO Grup Fernandez membunuh istrinya dan polisi juga mulai menyelidikinya.Terutama belakangan ini Romeo selalu menghilang. Jadi, orang-orang mencurigainya."Aku yang menyebarnya?" Violet mendadak tertawa. "Romeo, aku belum jatuh sampai begitu hina dan nggak tahu malu. Karena dendam d
Violet menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku nggak tahu. Tapi, nggak apa untuk tinggal di sisi mereka. Lagi pula, kita nggak mengekang mereka. Kita hanya perlu mengetahui gerak-gerik mereka."Saat ini, William turun dari lantai atas, lalu berkata, "Kenapa kalian mengobrol di ruang tamu? Ayo nonton televisi sebentar."Setelah itu, William menyalakan televisi.Ada laporan berita terbaru dari televisi."CEO Grup Fernandez dicurigai membunuh istrinya dan saat ini tidak dapat dihubungi. Polisi sedang menyelidiki kasus ini lebih lanjut."Setelah mendengarkan berita televisi, Gwen dan William melihat Violet secara bersamaan.William buru-buru mengangkat kedua tangannya. Dia berkata dengan panik, "A ... Aku nggak sengaja. Aku hanya menyalakan televisi secara sembarang. Kenapa langsung muncul berita, sih?!""Cukup! Diam kamu!" Gwen memukul William, lalu dia berkata, "Kenapa kalau dia membunuh istrinya? Itu pasti berita palsu. Apa orang seperti Romeo perlu membunuh orang secara pribadi?"V
Saat Howard mendengar itu, dia yang sedang memakan apel langsung berhenti bergerak. Dia menunjuk dirinya sendiri dan bertanya, "Dia menyuruhku yang membayarnya? Apa aku suaminya? Apa dia salah kasih?"Glenn berkata, "Dia nggak salah kasih. Violet mengutus orang menyampaikan pesan. Dia bilang selain menghasilkan panas, mesin itu nggak mempunyai manfaat lain. Dia nggak ingin tertipu. Dia bilang dia sudah cukup baik karena nggak melapornya.""..."Di Kediaman Edris.Gwen memperhatikan wajah Violet, lalu berkata, "Nggak ada yang beda. Ini perawatan yang harganya puluhan juta?""Mesinnya diproduksi oleh Grup Lionel. Semuanya tergantung pada merek."Keluarga Lionel dari Kota Oaker adalah perusahaan yang bergerak di bidang pornografi, perjudian dan narkoba. Siapa yang bisa mengharapkan perusahaan ini mengembangkan produk kecantikan?Apa orang yang menggunakannya tidak takut?Perusahaan ini didirikan murni untuk menipu orang.Perusahaan kecantikan merek mewah mengandalkan selebritas dan iklan
Violet merasa mesin itu mulai digunakan di wajahnya. Beberapa menit kemudian, dia berkata, "Alat kalian lumayan bagus. Sepertinya aku nggak pernah menjumpainya di tempat lain.""Ini dikembangkan oleh perusahaan kami sendiri. Semuanya dikirim melalui udara.""Dari perusahaan mana? Mungkin aku mengenalnya.""Kami adalah perusahaan milik Grup Lionel dan semuanya legal. Nona, kami dapat diandalkan. Kami juga disertifikasi oleh otoritas medis."Violet mendengar, lalu berkata, "Aku mempunyai satu teman yang melakukan bisnis ini. Dia ingin masuk mesin seperti ini. Apa kalian bisa menyediakannya?""Ini ...."Manajer itu tampak dilema, lalu dia berkata, "Semua mesin kecantikan kami disediakan oleh perusahaan dan nggak boleh dijual di luar.""Oh, ya? Sayang sekali." Violet menghela napas sebelum berkata, "Temanku hanya ingin mesin yang memuaskan. Walaupun harganya tinggi, itu nggak masalah. Awalnya aku pikir mesin ini bagus, tapi sayangnya ...."Manajer menatap ekspresi murung Violet, kemudian d
Perusahaan Kecantikan Victoria.Violet menundukkan kepala untuk melihat kartu nama di tangannya. Lalu, dia memarkirkan mobil sport edisi terbatasnya di pinggir jalan.Mobil sport berwarna pink terang itu sungguh menarik perhatian.Terutama kaki panjang Violet dan kulitnya yang cerah. Saat ini dia berpakaian lebih cantik, jadi itu langsung menangkap perhatian staf toko.Toko mereka belum pernah melihat wanita secantik Violet!"Nona, apa Anda pelanggan baru? Perawatan apa yang ingin Anda lakukan?"Manajer berjalan ke depan Violet, lalu dia memperhatikan mata Violet. Violet melepaskan kacamata hitam dan menunjukkan sepasang matanya yang indah. Manajer itu pun terpesona.Cantik sekali!"Temanku yang merekomendasi tempat ini. Dengar-dengar kalian ada perawatan kecantikan, jadi aku ingin mencobanya."Violet duduk di sofa dengan santai, lalu mengambil brosur di atas meja.Saat ini cincin berlian seukuran telur di tangan Violet langsung menarik perhatian seluruh staf toko. Tak hanya itu, dia j