WIlliam langsung membeli satu apartemen. Bagaimana itu tidak mahal? Dan itu bukan tempat tinggal yang dekat dengan kampus biasa, melainkan kampus elite!Saat memikirkan hal itu, William pun menyetir sambil melirik Charles dengan tajam."Apa katamu?"Tadi Violet tidak mendengarnya.Charles berkata, "Dia bilang rumahnya nggak begitu mahal."Pada saat ini, mobil mendadak berhenti di sebuah tikungan. Violet yang tidak duduk dengan bagus langsung jatuh ke dada Charles yang padat.Dia mendengar suara sinis dan serius di atas kepalanya yang berkata, "William, hati-hati.""Ya, ya!"Dasar pria yang melupakan sahabatnya setelah ada pacar!Mobil berhenti di sebuah gedung kelas atas yang terletak di seberang Universitas Ace. Charles meletakkan sebuah kartu lift di tangan Violet. "Aku sudah membantumu menginput informasi pribadimu. Lain kali kamu tinggal menggunakan kartu ini untuk keluar masuk. Gedung ini sangat aman. Kebanyakan orang yang tinggal di sini adalah orang terkenal. Kamu juga bisa mend
Sore hari, Violet pergi ke kampus untuk melapor. Dia hanya mengenakan pakaian kasual. Ketika dia berjalan di kampus, dia menjadi pemandangan yang indah."Cantik sekali. Apa dia mahasiswa baru?""Apa kamu pernah melihatnya? Apa dia murid dari kampus kita?""Sepertinya aku pernah melihatnya saat ujian masuk kemarin. Dia mahasiswa baru, 'kan?"Orang-orang di sekitar saling berbisik. Semuanya diam-diam melirik ke arah Violet.Seorang senior yang lumayan tampan berlari menghampiri Violet, lalu berinisiatif bertanya, "Hai, apa kamu murid baru di kampus ini?"Violet menganggukkan kepalanya. "Ya.""Di mana gedung asramamu? Apa kamu mau aku mengantarmu?""Nggak perlu. Aku nggak tinggal di asrama.""Kalau begitu, aku akan mengantarmu ke kelas. Aku murid tahun ketiga. Seharusnya anak tahun pertama melapor ke Kelas A.""Bukan, aku mau pergi ke Kelas B.""Kelas B?"Senior itu tercengang.Violet menganggukkan kepalanya. "Aku mau pergi ke Kelas B untuk melapor.""Tapi, Kelas B ...."Bukankah itu temp
Apa yang tidak bisa dilakukan wanita cantik? Kenapa dia harus sekali belajar keuangan di Universitas Ace?Sandra berkata kepada Evelyn, "Aku merasa dia ingin merebut pacarmu. Dia sengaja belajar di kampus kita untuk mencari masalah denganmu."Wajah Evelyn tampak pucat. Dia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan Jane dan Sandra.Kalau ada Violet, bukankah kebohongannya bisa terekspos dengan mudah?"Evelyn? Ada apa denganmu, Evelyn?"Jane mengibaskan tangannya di depan muka Evelyn.Evelyn tersadar, lalu berkata, "A ... aku baik-baik saja. Aku tiba-tiba nggak enak badan. Aku nggak akan masuk kelas sore ini."Evelyn berbaring sendirian di tempat tidurnya. Otaknya tidak berhenti berpikir sebenarnya bagaimana Violet bisa masuk Universitas Ace.Jangan-jangan Violet tidak mengandalkan Romeo, melainkan menggunakan uangnya sendiri untuk masuk ke Universitas Ace?Saat Evelyn memikirkan itu, dia pun menggenggam selimutnya dengan erat.Dia belajar dengan sangat keras selama bertahun-tahu
Namun, sekarang ....Apa ini karena Violet?Evelyn mengingat dengan jelas kalau dulu Romeo sangat membenci Violet."Nggak, aku nggak boleh membiarkannya mengambil Romeo. Nggak boleh ...."...Pagi-pagi Violet sudah tiba di kelas. Murid S2 Universitas Ace tidak banyak. Setiap tahun, kelas keuangan hanya ada satu.Orang-orang di kelas ini adalah orang kaya atau bangsawan atau memiliki kecerdasan yang luar biasa.Violet duduk di barisan terakhir. Dia baru masuk kuliah, jadi dia tidak ingin menarik terlalu banyak perhatian. Kalau Nyonya Besar Fernandez tahu dia kuliah di Universitas Ace, Nyonya Besar Fernandez pasti akan datang ke kampus dan membuat keributan.Bam!Tiba-tiba, ada yang menendang buka pintu kelas.Beberapa pria yang duduk di depan dan sedang membaca buku mengerutkan kening mereka. Mereka bersiap-siap untuk memarahi orang, tapi setelah mereka melihat siapa yang masuk, mereka menutup mulut.Violet mendongak, lalu dia mengikuti semua orang melihat ke arah pintu.Dia melihat Nic
Violet menatap Nicholas yang sok misterius, lalu menjawab dengan sinis, "Nggak."Jawaban itu seolah-olah berada di luar sangka Nicholas."Kamu nggak mau tahu?""Aku nggak tertarik."Lagi pula, tak peduli siapa dosennya, Violet hanya ingin menjadi murid yang baik. Yang penting dia bisa tamat dengan lancar."Kalau begitu, apa kamu tahu siapa aku?""Tuan Muda Nicholas. Tadi Dekan sudah bilang.""Jadi, kamu masih berani berbicara bersamaku dengan nada seperti itu?"Violet memiringkan kepalanya dan menatap Nicholas dengan serius. "Maaf, sekarang waktunya belajar."Nicholas tampak sangat penasaran. Dia hendak mendekat dan lanjut berbicara dengan Violet, tapi William yang berada di podium mengangkat kacamatanya. Kemudian, dia menunjuk Nicholas yang duduk di barisan paling belakang sambil berkata, "Murid yang di belakang, jangan merayu wanita saat kelas!"Yang benar saja! Dia harus melindungi wanita yang disukai sahabatnya!Nicholas pun mengerutkan alisnya dengan kesal. Namun, ketika dia melih
"Kamu tenang saja. Aku tahu apa yang kulakukan. Terima kasih."Violet mengangkat ranselnya, lalu berjalan keluar kelas.Apa yang dikatakan William benar. Violet memang ingin mendekati Nicholas.Walaupun semua orang tahu Nathan Edris adalah orang yang kejam, mereka tidak tahu di masa depan adiknya, Nicholas, akan menjadi orang yang jauh lebih berbahaya. Kalau Violet bisa menjadi teman Nicholas dulu, masa depannya akan menjadi lebih mulus.Namun, sifat Nicholas berbeda. Dia membenci orang yang menyanjung dan menjilatnya.Nicholas sangat mirip dengan Romeo. Di kehidupan sebelumnya, Violet sangat berusaha untuk menyenangkan Romeo, alhasil itu malah membuat Romeo sangat membencinya. Sebelum Violet mati, Romeo bahkan tidak mau melihatnya.Namun, begitu dia bersikap cuek kepada orang seperti itu, mereka akan terus mengejarnya.Jadi, Violet sengaja memutar agar dia tidak bertemu dengan Nicholas di pintu utama Kelas B.Langit perlahan-lahan menjadi gelap. Setelah bangun tidur, Violet merasa pus
Nicholas mengernyit. Saat dia menoleh, dia melihat Romeo yang sedang memegang payung.Selain kakaknya, tidak ada orang di Kota Poseidon yang mempunyai aura seperti ini."Romeo?"Kemudian, Nicholas mendengus. "Kenapa aku harus menurunkannya?""Karena aku adalah suaminya."Tatapan mata Romeo tampak sangat berbahaya.Ketika mendengar kata "suami", sekujur tubuh Nicholas membeku.Romeo membuang payungnya sebelum dia mengambil Violet dari Nicholas. Levi yang berdiri di sebelah mengambil payung tersebut, lalu dia berdiri dekat di belakang Romeo.Sedangkan Nicholas masih mematung.Violet adalah ... istrinya Romeo?Di rumah sakit, Violet perlahan-lahan siuman. Di luar masih turun hujan.Dia samar-samar mengingat dia dihentikan oleh Nicholas di dekat pintu masuk Kelas B. Setelah itu, apa yang terjadi.Violet memaksakan dirinya untuk bangkit. Saat dia menoleh, dia malah melihat Romeo sedang menopang pipinya sambil tidur."Nyonya Violet, Anda sudah bangun?"Levi masuk sambil membawa tas kerja.Ro
Violet memperhatikan tatapan mata Romeo. Dia tahu tidak ada gunanya lagi meskipun dia bersikap keras kepala.Kalau dia terus menantang Romeo, mungkin hari ini Romeo akan membawanya pulang secara paksa.Violet pun menghela napas.Untuk saat ini, dia menunduk dulu."Aku mengerti." Violet berkata, "Aku akan pulang setidaknya dua kali seminggu. Boleh, 'kan?""Tiga kali.""Kamu!"Violet ingin marah, tapi setelah dia melihat mata Romeo, dia menekan amarahnya.Pendidikan S2 di Universitas Ace tidak terlalu menegangkan. Pulang tiga kali seminggu bukanlah sebuah masalah. Romeo pasti sudah bertanya pada Kepala Universitas, makanya dia mengajukan syarat itu.Violet menenangkan dirinya, kemudian dia menyunggingkan seulas senyuman sinis kepada Romeo. "Oke, tiga kali. Apa Tuan Romeo masih ada syarat lain?""Begitu aku meneleponmu, kamu harus pulang. Aku akan meminta Levi menjemputmu."Violet menarik napas dalam-dalam. Dia lanjut tersenyum dan berkata, "Oke. Apa masih ada lagi?""Untuk sementara, ngg
"Bawa kami ke sana."Nada perintah Charles membuat karyawan itu tidak senang. "Tuan, aku sudah bilang aku nggak mempunyai wewenang itu ...."Charles tidak suka bertele-tele. Dia langsung menghampiri karyawan itu, lalu meletakkan pisau pendek di depan perut karyawan. Raut wajah karyawan itu berubah. Saat dia hendak berteriak meminta tolong, Charles berkata dengan sinis, "Kamu boleh mencobanya. Apa orang lain akan menyelamatkanmu dulu atau kamu mati dulu?"Demi keselamatannya sendiri, karyawan itu hanya bisa berkata dengan berani, "Ba ... baik ...."Lalu, karyawan itu membalikkan tubuhnya. Charles berkata, "Jangan berpura-pura pintar di depanku. Aku tahu semua trikmu."Violet melihat Charles. Dia tahu kalau saat ini Charles tidak ingin mengungkapkan dirinya.Setelah diancam Charles, karyawan itu segera membawa mereka ke lantai bawah tanah.Bawah tanah sangat berisik. Ini adalah sebuah kasino yang besar dan hukum luar negeri telah menyatakan dengan jelas kalau kasino bawah tanah seperti i
"Kakak, Kakak, apa kamu mau membeli bunga?"Seorang anak laki-laki yang lucu dan ada sedikit kotoran di mukanya berjalan ke arah Violet sambil memegang sebuket bunga layu.Hati Violet melembut sedikit. Saat dia hendak menerima bunga dari anak laki-laki itu, Charles langsung mengulurkan tangannya untuk menangkap pergelangan tangan anak laki-laki itu."Ah!"Anak laki-laki itu menjerit kesakitan. Bunga-bunga tersebut jatuh ke tanah dan ada sebuah pisau pendek tersembunyi di dalamnya.Violet terkejut ketika melihat itu.Charles berkata dengan sinis, "Perampokan di jalan? Apa kamu nggak takut mati?"Wajah anak laki-laki itu memucat setelah melihat tatapan sinis Charles. Dia meninggalkan pisau pendek di tanah, kemudian segera melarikan diri.Violet menundukkan kepalanya. Pisau pendek di tanah itu terlihat sangat kasar, tapi bilahnya tajam. Itu pasti diasah anak laki-laki itu.Violet bertanya, "Kenapa mereka mau membunuh orang?""Hukum di daerah kumuh luar negeri berantakan. Untuk bertahan hi
"Aku nggak peduli! Satu rumah saja nggak bisa dibelinya. Aku nggak akan menikah dengan orang nggak berguna seperti itu!"Agnes melihat Howard dengan jijik, kemudian dia menggandeng tangan Megan dan berkata, "Ayo pergi berbelanja. Aku meminta papiku membelikanku mal. Kamu boleh memilih apa saja yang kamu suka."Kemudian, Agnes menarik Megan keluar. Dia sama sekali tidak memedulikan Howard.Howard tetap tersenyum, tapi setelah dua wanita itu pergi, ekspresinya langsung menjadi masam.Setelah dia menghancurkan Charles dengan kekuatan Keluarga Knowles, dia pasti akan membunuh wanita itu!Pada saat yang sama ....Pesawat dari Kota Poseidon sudah mendarat di luar negeri.Violet memakai kacamata hitam dan topi. Dia memeluk lengan Charles sambil berjalan keluar dari bandara.Karena Violet adalah seorang publik figur sebelumnya, dia takut wajahnya akan menarik perhatian. Berita tentang kedatangan mereka di luar negeri belum tersebar. Agar tidak ada yang tahu, dia dan Charles tidak berharap dike
Tengah malam, rumah Keluarga Lionel di luar negeri.Agnes menggandeng tangan Megan sambil berjalan ke kamar tamu di lantai dua."Aku meminta orang pagi-pagi menyiapkan kamar ini untukmu. Kamu tinggal di sini saja dan anggap rumah ini sebagai rumahmu sendiri."Saat Megan melihat dekorasi kamar yang mewah, dia berkata dengan dilema, "Tapi ... ini rumah Keluarga Lionel di luar negeri. Bukankah kurang pas kalau aku tinggal di sini?""Apa yang kamu takutkan? Kamu adalah sahabatku. Jangankan tinggal di sini, walaupun kamu tinggal di rumahku, papiku nggak akan berkata apa-apa. Terlebih lagi, Howard sendiri yang mengizinkanmu menginap di sini. Aku nggak menyuruhnya."Ketika mengungkit nama Howard, Agnes tampak jijik."Agnes, bagaimanapun juga, Tuan Howard adalah CEO Grup Lionel dan kamu adalah tunangannya. Seharusnya kamu menghormatinya.""Menghormatinya? Dia kira dia siapa? Orang seperti Howard bahkan nggak pantas membantuku memakai sepatu." Agnes memanyunkan bibirnya dan berkata, "Aku benar-
Nathan melihat kedua orang itu, kemudian dia mengalihkan pandangannya dan berkata, "Kalian pergi saja. Perawatan medis di luar negeri lebih maju dan itu akan membantu rehabilitasi narkoba Nona Violet. Kalian nggak perlu mengkhawatirkan Kota Poseidon. Karena keributan yang dibuat Nona Violet sebelumnya, Howard nggak bisa mendirikan bisnisnya di Kota Poseidon untuk sementara. Walaupun dia sudah menyebarkan rumor di luar negeri, dia nggak akan tinggal lama di Kota Poseidon. Mungkin dia sudah lama meninggalkan Kota Poseidon, hanya saja kabarnya belum keluar.""Baik. Terima kasih."Setelah itu, Charles menarik tangan Violet keluar dari ruang kerja.Violet jarang melihat Charles seserius ini. Dia pun bertanya, "Apa situasi di luar negeri sangat sulit?""Nggak begitu.""Kalau ya, kamu nggak akan menunjukkan ekspresi seperti ini."Saat Charles mendengar itu, dia berhenti. Violet bertanya, "Bagaimana kalau bisnis-bisnismu di luar negeri diambil?""Usaha-usaha yang kulakukan di luar negeri selam
William tidak sempat menjelaskan. Dia segera menelepon Charles, kemudian meminta Charles segera pulang ke Kediaman Edris.Masalahnya sudah menjadi besar. Walaupun tidak ada orang di Kota Poseidon yang mengetahuinya, anak buah Charles selalu mengawasi situasi luar negeri secara diam-diam. Begitu terjadi sesuatu, dia akan langsung memberi tahu mereka.Kini sudah tengah malam. Charles dan Violet pulang dengan tergesa-gesa. Pada saat yang sama, Violet sedang memeluk seekor anjing Golden Retriever kecil.Gwen tercengang. "Ke mana kalian pergi tengah-tengah malam? Kenapa kalian bisa membawa pulang seekor anjing?"Samson memiringkan kepalanya dan melihat sekeliling rumah.Violet menurunkan Samson, lalu menjawab, "Aku ingin memeliharanya. Kalian bilang ada masalah di luar negeri. Sebenarnya apa yang terjadi?"Nathan yang sedang duduk di depan meja kantor berkata, "Ada keributan di antara beberapa tim kecil di luar negeri belakangan ini. Kami cepat mengetahuinya. Meskipun kami sudah menghentika
Saat melihat keramahan anjing ini, hati Violet hampir meleleh."Baik sekali. Apa ada yang mengajarimu?"Violet berbicara dengan anjing tersebut, tapi dia sengaja melirik Charles.Charles berkata dengan sangat serius, "Sayang, aku difitnah. Selama ini aku menyuruh anak buahku menjaganya.""Benarkah?"Violet melihat anjing kecil itu dengan aneh.Anjing kecil itu hanya menatap Violet dan bahkan terus menggonggong kecil.Saat Violet melihat anjing kecil berusia tiga bulan ini, dia benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak menciumnya.Sepertinya dia dan anjing kecil ini benar-benar sudah ditakdirkan."Sayang, apa namamu?"Violet menatap mata anjing Golden Retriever kecil itu. Anjing Golden Retriever kecil itu sepertinya tahu kalau ia punya nama. Ia mengulurkan kakinya kecilnya, lalu menggaruk perut Violet.Violet pun tercengang.Charles di sebelah berkata, "Ia belum punya nama. Apa kamu ingin memberinya nama?"Violet menatap anjing itu, lalu menundukkan kepala untuk melihat perutnya s
Tatapan mata Charles sangat lembut. Siapa pun tidak akan menyangka Tuan Charles yang terkenal kejam ternyata bisa menunjukkan ekspresi selembut itu.Wajah Violet memerah dan dia berbisik, "Bukankah aku sudah memberitahumu jawabannya?"Charles berlutut dengan satu kaki, lalu dia menjentikkan jarinya.Saat ini, seekor anjing Golden Retriever kecil mengibaskan ekornya dan berlari ke sisi Charles. Violet terkejut ketika melihat anjing Golden Retriever kecil itu mengenakan dasi merah.Anjing itu duduk di sebelah Charles. Matanya yang besar menatap Violet. Ia menggoyangkan ekornya sambil mengeluarkan lidah. Ia melihat Violet seakan-akan Violet adalah majikannya.Charles mengambil bunga dan cincin yang dibawa oleh anjing Golden Retriever kecil itu.Dia membuat cincin pertunangan untuk Violet. Itu adalah cincin berlian sebesar telur merpati yang lebih cantik dari yang dikenakan Violet sekarang.Violet tercengang. "Cincin?""Ini cincin lamaran."Belakangan ini Charles sudah menonton banyak vide
Saat Gwen melihat itu, dia buru-buru berkata, "Gawat! Kali ini kita benar-benar sudah kehilangan mereka!"Pada saat yang sama, Violet yang sedang duduk di dalam mobil Charles melihat kaca spion dengan aneh."Aneh ....""Kenapa?""Bukankah kita sudah melewati jalan ini?""Benar.""Kenapa kita mengambil jalan ini lagi?""Ada yang mengikuti kita tadi.""Mobil Rolls Royce tadi?""Ya.""Sepertinya itu mobil William."Saat Charles mendengar itu, dia tersenyum.Violet langsung tahu kalau orang yang mengikuti mereka tadi adalah William."Charles, apa kamu ingin menculikku?"Seulas senyuman tersungging di bibir Violet. Charles malah mengulurkan tangannya untuk mencubit hidung Violet, lalu dia berkata, "Ya. Aku nggak hanya ingin menculikmu, tapi aku lebih ingin mengikatmu di sisiku agar kamu nggak jauh-jauh dariku."Gombalan yang mendadak itu membuat wajah Violet langsung memerah.Dia berkata, "Dulu Tuan Charles nggak pandai menggombal seperti ini, loh. Tak disangka sekarang dia terus-menerus me