Share

Kenyataan Pahit

“Tumben jam segini udah pulang,” ucap Lena heran saat melihat Gatra tiba di rumah di saat seharusnya ia berada di rumah sakit.

“Ada yang mau kuomongin, Ma,” jawab Gatra to the point.

“Nggak bisa lewat telepon aja sampai kamu harus pulang segala?” Keheranan Lena semakin menjadi.

“Ini penting, Ma, nggak bisa lewat telepon.”

Gatra kemudian menuntun Lena untuk duduk bersamanya.

“Ada apa, Gat?” desak Lena ingin tahu.

Gatra mengambil napas sesaat sebelum mulai bicara. Tadi saat di mobil ia berpikir keras bagaimana caranya mengatakan semua yang terjadi pada Lena. Gatra khawatir jika sang ibu tidak kuat mendengarnya sehingga mengakibatkan sesuatu yang fatal.

“Ada apa, Gat?” Lena mengulangi pertanyaannya yang belum sempat dijawab Gatra. ”Tadi jadi kan fitting baju pengantin?”

“Jadi, Ma.”

“Mama bisa bayangin pasti Kiera cantik banget pakai baju itu.” Lena tersenyum bahagia. Otaknya mulai merancang bayangan Kiera menggunakan gaun pernikahannya.

“Iya, Ma.”

“Kamu kok lesu gini sih, Gat? Ada masala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Klo mmang ibumu siap menerima bakalan gak punya cucu ya lnjt saja Gat. Biarkan ibumu lihat penderitaanmu stlh menikah di bawah tekanan seorang Kiera. Prioritaskan rasa malu ibumu dr pd melihatmu bahagia. Tunggu nnti stlh melihat kamu menderita, baru ibumu minta kau ceraikan Kiera.
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Lena nih kenapa gak bisa ngertiin Gatra sih. Dari dulu sama Tata juga gitu, sama Kiera sekarang juga gitu. Emang udah siap kalo Gatra gak bahagia, dan gak bisa punya cucu. Tapi ya moga hanya emosi sesaat. Gak sabar tunggu Gatra balikan soalnya, wkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status