Perasaan khawatir dan takut muncul di hati Javier, seolah-olah dia pernah merasakan hal yang sama dulu. Javier punya firasat buruk karena Claire tiba-tiba menghilang. Javier merogoh sakunya, dia baru sadar ternyata dia lupa membawa ponsel saat keluar.Cahya menyerahkan ponselnya kepada Javier dan berkata, "Coba kamu telepon dia."Javier juga tidak menolak bantuan Cahya. Pada saat-saat genting seperti ini, Javier tidak memedulikan hal lain lagi. Namun, Javier malah tidak bisa mengingat nomor telepon Claire.Javier memegang ponsel dengan erat dan berusaha mengingat nomor telepon Claire. Kenapa dia tidak bisa ingat? Tidak mungkin dia melupakan nomor telepon Claire.Cahya melihat gerakan Javier yang terhenti saat hendak memasukkan nomor telepon. Cahya langsung membuka daftar kontak dan berujar, "Ketik saja namanya."Raut wajah Javier menjadi muram. Namun, sekarang Javier tidak sempat menanyakan alasan Cahya mempunyai nomor telepon Claire. Javier langsung menelepon Claire.Akan tetapi, Clai
Ini adalah pertama kalinya Cahya memukul orang di depan Claire. Sementara itu, Claire juga baru pertama kali melihat Cahya begitu marah sampai-sampai tidak memedulikan citranya.Cahya berkata kepada Javier dengan ekspresi datar, "Tiga tahun yang lalu, saat kamu bilang di hadapan Claire bahwa kamu menyerahkan Claire kepadaku, aku sudah berniat memukulmu."Javier terdiam. Cahya maju dan mencengkeram kerah baju Javier, lalu membentak, "Kita tumbuh besar bersama, seharusnya kamu memahamiku. Kalau aku memang berniat merebut Claire darimu, aku pasti sudah turun tangan sejak awal. Apa aku akan memberimu kesempatan untuk bertindak?"Javier tetap tidak berbicara. Claire melepaskan kepalan tangannya, lalu menarik napas dalam-dalam dan berujar, "Tuan Cahya, kamu lepaskan dia dulu. Aku mau bicara dengannya."Cahya melepaskan tangannya, lalu mengambil topeng dan membersihkan pasir di tubuhnya. Setelah itu, Cahya baru pergi.Claire memandang Javier dengan sikap yang tenang dan menjelaskan, "Aku puny
Dessy terdiam sejenak, lalu berujar, "Oke, aku juga nggak bisa mengaturmu. Hanya ini yang mau aku bicarakan."Setelah mengakhiri panggilan telepon, Cahya menyerahkan ponsel kepada Rina. Kemudian, Rina berkata seraya menatap Cahya, "Fergus itu sutradara yang sangat terkenal di dunia hiburan. Semua aktor atau aktris tenar pun menghormatinya. Kalau kamu menolaknya, takutnya dia ...."Cahya menyela, "Nggak masalah, nanti aku akan menjelaskan kepadanya. Lagi pula, waktu yang diberikan Keluarga Chaniago kepadaku nggak banyak lagi. Aku nggak mungkin terus mengandalkan pencapaianku di dunia hiburan untuk membujuk keluargaku."Jika ingin meninggalkan Keluarga Chaniago, Cahya harus mendapatkan pengakuan kakeknya. Bagaimanapun, Cahya harus berhasil berinvestasi pada proyek di Pulau Yanno.Di sisi lain, Claire melempar bantal dan selimut ke sofa dan berucap pada Javier, "Malam ini kamu tidur di sini."Selesai bicara, Claire langsung kembali ke kamar tidur dan menutup pintu tanpa menoleh sedikit pu
Rina yang duduk di samping Cahya sengaja mengalihkan pembicaraan untuk mencairkan suasana di ruangan, "Semalam kita belum sempat pergi ke pemandian air panas. Bagaimana kalau malam ini kita pergi?"Cahya menjepit sushi dengan sumpit ke piringnya, sedangkan Javier mengambil cangkir dan meminum teh. Sementara itu, Rina memandang Claire yang tenang dengan tatapan memelas. Claire melirik Javier dan Cahya sekilas, lalu berujar, "Javier, bagaimana dengan janjimu semalam?"Gerakan Javier yang sedang meminum teh terhenti. Dia meletakkan cangkir teh di atas meja dan menatap Cahya lekat-lekat. Cahya menyipitkan matanya.Setelah beberapa saat, Javier melontarkan satu kata dengan enggan, "Maaf."Cahya sama sekali tidak mendongak saat berucap, "Aku nggak dengar."Javier memegang cangkir teh dengan erat dan berkata dengan geram, "Aku bilang maaf, semalam aku memukulmu. Tapi, kamu sudah memukul balik, jadi kita impas."Cahya menatap Javier sembari menyahut, "Oh. Karena Tuan Javier sudah minta maaf, a
Chelsea tertawa saat melihat Candice yang bersikap waswas kepadanya. Chelsea berkata dengan lugas, "Nona Chelsea nggak perlu khawatir, aku nggak akan berbuat macam-macam kepadamu. Aku hanya ingin berbincang."Hujan masih belum reda. Suasana di dalam kamar menjadi hening sesaat. Candice menunduk saat berbicara, "Kamu pasti mau memintaku meninggalkan Louis, 'kan? Tenang saja. Asalkan pertunangan kita dibatalkan, aku nggak akan berebut denganmu."Daripada membiarkan orang lain bicara sembarangan, lebih baik Candice langsung membicarakannya sekarang. Chelsea mengamati Candice beberapa saat, lalu tertawa dan berujar, "Aku memang berpikiran seperti itu sebelum pulang dari luar negeri."Chelsea memandang ke luar jendela sambil melanjutkan ucapannya dengan ekspresi kecewa, "Aku sudah menemaninya selama 6 tahun. Aku pikir sekalipun Louis minta putus, aku tetap bisa kembali ke sisinya setelah pulang."Candice tertegun, lalu menatap Chelsea dengan kebingungan. Raut wajah Chelsea tampak kecewa dan
Candice ragu-ragu sesaat, lalu membuka pintu dan menatap Louis seraya menyahut, "Mau."....Di Pulau Yanno, Claire, Javier, Cahya, dan Rina duduk di mobil sambil menikmati pemandangan di sekitar pulau. Kedua sisi jalan dipenuhi dengan pohon sakura yang berdampingan dengan laut. Ketika mobil memasuki terowongan bawah laut, mereka bisa menikmati pemandangan yang berbeda dari platform observasi.Tempat parkir di platform observasi dipenuhi dengan mobil turis. Banyak turis berdiri di platform observasi untuk menikmati pemandangan biota laut. Mobil Claire dan lainnya berhenti di tempat parkir, lalu Claire dan Nina berjalan menuju platform observasi.Terowongan bawah laut di Pulau Yanno merupakan proyek paling hebat di Negara Makronesia. Ini satu-satunya terowongan yang memungkinkan para pendatang untuk menikmati pemandangan laut. Selain itu, terowongan ini terdiri dari 2 tingkat. Tingkat atas dibuat untuk lintasan kereta api dan tingkat bawah dijadikan jalan bebas hambatan untuk dilalui mob
Claire sudah mengetahuinya sejak awal. Entah kenapa Javier tidak suka dengan Cahya. Claire berujar, "Jelas-jelas kamu yang selalu mencari masalah, tapi kamu malah menyalahkan orang ...."Javier mencium Claire untuk membuatnya diam. Claire menggunakan topi untuk menutupi wajah mereka berdua karena takut dilihat orang. Javier tersenyum puas, dia membenamkan wajahnya di leher Claire dan bersungut-sungut, "Claire, kapan kita baru bisa berduaan? Aku tidak mau membawa 2 pengganggu lagi. Selain itu ...."Claire mengangkat alis dan bertanya, "Apa?"Javier mengeluh, "Kamu juga tidak membolehkan aku tidur denganmu waktu malam."Javier bermanja-manja dengan Claire sehingga membuat Claire gugup. Claire mengamati sekeliling, lalu mendorong Javier dan mengingatkan, "Jangan macam-macam, banyak orang di sini."Javier tersenyum dan menimpali, "Bagaimana kalau waktu sepi?"Wajah Claire memerah dan dia membentak, "Jangan keterlaluan!"Javier berkata dengan tegas, "Aku tidak peduli."Saat pandangan semua
Javier yang tampak seksi memerangkap Claire sehingga Claire tidak bisa kabur lagi.....Javier menggendong Claire kembali ke kamar. Claire bersandar di pelukan Javier dan rambut Claire yang basah menempel di lehernya. Wajah Claire yang memerah tampak menawan.Javier meletakkan Claire di sofa. Kemudian, Claire menendang Javier, lalu berpindah ke sisi lain dan berbaring di tempat itu.Javier mengambil handuk di kamar mandi, lalu duduk di sofa sambil menyeka rambut Claire. Javier tertawa dan bertanya, "Kamu marah lagi, ya?"Claire mendengus dan mengabaikan Javier. Sementara itu, Javier menyeka rambut Claire dengan sabar dan berujar, "Siapa suruh kamu mengelabuiku?"Claire berbalik, lalu menopang kepalanya dan memandang Javier seraya membentak, "Jadi, ini salahku?"Javier tertawa dan menyahut, "Bukan."Claire berbaring di kaki Javier, sedangkan Javier membelai rambut Claire yang setengah basah. Javier tersenyum dan berkomentar, "Rambutmu sangat bagus."Claire menatap Javier dan menimpali,
Terdengar suara Yelena dari ujung telepon. “Apa Ayah dan Ibu nggak beri tahu kamu?”“Beri tahu apa?”Yelena tersenyum dingin. “Mereka minta uang sama kamu untuk mendaftarkanku ke akademi perfilman. Kebetulan, aku lolos ujian masuk.”Erin langsung berdiri. “Apa? Mereka daftarin kamu ke akademi perfilman? Kenapa kamu nggak beri tahu aku?”“Apa gunanya beri tahu kamu? Kamu selalu menuruti apa kata Ayah dan Ibu. Kalau diminta uang, kamu juga selalu memenuhi permintaan mereka. Uangmu itu seperti nggak ada nomor serinya. Gara-gara kamu, sekarang adik kita sudah tamat, tapi dia selalu saja tiduran di rumah, menunggu dikirim uang sama kamu. Kamu sudah seperti orang tuanya saja yang terus mengasuhnya. Semoga saat kamu tua nanti, dia bisa menjagamu.”“Yelena ….”Tanpa menunggu balasan dari Erin, Yelena langsung mengakhiri panggilan.Keesokan harinya, Yelena mendapatkan peran sebagai adik perempuannya Wilmar. Proto meminta Yelena untuk membaca naskah, lalu memintanya untuk menguasai peran dalam w
Samuel menjelaskan, “Pak Proto memiliki standar yang berbeda dalam memilih pemeran dibandingkan sutradara lain. Dia mencari artis yang benar-benar sesuai dengan kondisi karakter. Baginya, pengalaman pribadi artis yang mirip dengan karakter akan membantu mereka dalam menampilkan perasaan yang paling alami, sebab gadis berusia 20 tahun itu tidak memiliki banyak pengalaman akting.”Dacia merasa terkejut. Ternyata begitu alasannya.Bagaimanapun, dari enam karakter tersangka dalam cerita, ada dua karakter yang paling kompleks, yaitu abang dan adik perempuan dari Keluarga Martha.Adik perempuan dari “Tuan Wilmar” adalah karakter dengan latar belakang yang sangat khusus. Dalam Keluarga Martha, yang lebih mementingkan anak laki-laki dibandingkan perempuan, keberadaan gadis ini semata-mata adalah untuk menyelamatkan abangnya.Dia terpaksa berhenti sekolah di usia muda, bekerja di dunia malam, menghadapi berbagai macam orang dan gaya hidup mewah. Dia adalah karakter yang sangat rendah diri, teta
Ketika mendengar balasan Clara, Dacia spontan tersenyum. Sepertinya Jerremy menjalankan tanggung jawabnya sebagai paman dengan sangat baik.Tidak lama kemudian, Jerremy telah tiba di Vila Kandara. Dia berjalan ke dalam ruang tamu, lalu melihat Clara sedang bermain bersama Jennie di sana. Dacia menyuguhkan makan malam dari dapur, lalu mengangkat kepalanya. “Pulangnya cepat sekali?”Jerremy pun tersenyum. Dia melonggarkan dasinya, lalu berjalan mendekati Dacia. “Ini yang namanya kejutan? Kamu malah bawa putriku kabur dari rumah?”Dacia menyuapi sepotong daging ke mulut Jerremy. “Dicoba?”Jerremy memakannya. “Jam berapa sampainya?”Dacia membalas dengan serius, “Siang hari tadi. Tadi aku temani Jennie, lalu pergi ke Agensi Solar. Kemudian, aku bawa Jennie ke sini.”Tiba-tiba Jennie menangis.Clara menggendong Jennie. “Tante, sepertinya Adik lapar.”Hanya saat kelaparan saja, Jennie baru akan menangis.Dacia berjalan maju untuk menggendong Jennie. “Jennie sudah lapar. Kalau begitu, aku ma
Jessie bukan tipe orang yang mengejar ketenaran atau kekayaan. Meskipun persaingan di pasar sangat ketat, selalu ada naskah yang bagus, dia juga bisa memerankan karakter apa saja.Apalagi dalam naskahnya, ada karakter yang sesuai dengan usia Jessie. Sutradara Proto juga sudah menyiapkan beberapa kandidat untuk peran tersebut.Dua peran yang harus dipilih Dacia. Salah satunya adalah peran wanita yang diminta Sutradara Proto untuk diperankan oleh aktris muda berusia sekitar 20 tahun.Samuel mengangkat cangkir teh dan meminumnya dengan perlahan. “Ada Pak Proto sudah punya kandidat?”“Dia menginginkan sebagian besar artis dan peran pendukung berasal dari Area Homa. Empat pemeran utama masih dalam tahap seleksi. Dua peran lainnya, satu pria dan satu wanita, dia serahkan padaku. Peran pria harus memilih aktor sekitar 30 tahun, sedangkan peran wanita harus berusia 20 tahun.”Samuel mengusap dagunya, lalu berpikir sejenak, “Besok aku akan bantu lihatkan. Nanti aku ajak kamu ikut audisi.”Dacia
Fendra mengangguk. “Emm, berhubung kamu sudah punya pilihan, kamu bisa lakukan sesuai dengan keinginanmu. Ayah akan selalu mendukungmu.”Emiko merangkul lengan Fendra. “Terima kasih, Ayah.”…Satu bulan kemudian.Dacia duduk di pesawat menuju ke bandara ibu kota. Dia mendorong koper berjalan keluar bandara, kemudian dia menaiki taksi untuk menuju ke vila Keluarga Fernando.Dacia tidak ingin memberi tahu Jerremy karena ingin memberinya sebuah kejutan. Setelah mobil tiba di depan pintu vila Keluarga Fernando, Dacia mendorong koper ke dalam rumah.Baru saja memasuki rumah, terdengar suara tangis Jennie. Pengasuh pun sedang sibuk membujuknya. Saat melihat keberadaan Dacia, pengasuh merasa kaget. “Nyonya Dacia?”Dacia menyerahkan kopernya ke pelayan yang berdiri di samping, kemudian berjalan ke sisi pengasuh. “Biar aku gendong saja.”Pengasuh menyerahkan Jennie kepada Dacia. Saa Dacia menggendong Jennie ke dalam pelukannya, hatinya pun merasa luluh.Jennie sudah semakin besar. Dia memiliki
Setengah bulan kemudian, Jodhiva dan Ariel kembali dari Negara Shawana. Jodhiva menyerahkan wasiat kakek buyutnya kepada Claire.Claire terbengong ketika menerimanya.“Kakek Buyut meminta bantuan Paman Louis untuk menyerahkan wasiat ini kepadamu. Kata Paman Louis, dia berharap Keluarga Gufree masih bisa memiliki keturunan.”Claire mengusap wasiat di tangannya sembari tersenyum. “Aku mengerti. Jody, terima kasih.”“Ibu, aku pernah diskusi sama Ariel. Kelak kalau kami punya anak, tidak peduli anak kami laki-laki atau perempuan, kami bersedia membiarkan anak kami memikul tanggung jawab itu.”Claire menatap Jodhiva, lalu meletakkan tangannya di atas pundak Javier. “Ibu tahu kamu adalah putra sulung Keluarga Fernando. Kamu memikul tanggung jawab Keluarga Fernando. Jadi, tidak peduli apa pun pilihanmu, Ibu akan selalu mendukungmu.”Jodhiva pun tersenyum.Di sisi lain, ada banyak anak baru yang mendaftar kelas di balai seni bela diri. Ketika melihat banyak orang yang keluar masuk balai, tatap
Mobil melaju melewati hadapan Hiro.Di dalam mobil, Yura menyampaikan rasa minta maafnya kepada Bastian. Bastian hanya duduk tanpa berbicara sama sekali. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia mesti ikut campur dalam hubungan mereka. Mungkin Bastian sudah terbiasa untuk membantunya?Setelah terdiam selama beberapa saat, Bastian bertanya, “Kamu kerja di mana?”Yura juga terdiam sejenak, baru tersenyum. “Masih belum tahu. Mungkin di Negara Demar atau Negara Hyugana.”Bastian berdecak sembari melihat ke luar jendela. “Lebih baik ke Negara Shawana saja. Tentu saja, kalau kamu mau ke sana, aku bisa bantu kamu. Tapi aku bisa membantumu juga karena aku kenal sama kamu.”“Oke,” balas Yura dengan langsung, “Kalau aku memutuskan ke Negara Shawana, aku akan minta bantuan Tuan Bastian.”Beberapa hari kemudian, berita di Negara Shawana melaporkan kabar duka bahwa Wilson telah meninggal dunia. Para anggota keluarga kerajaan, bangsawan, serta tokoh-tokoh dari dunia politik menghadiri pemakamannya
Kelihatan sekali Gotama sedang menolak secara halus.Bastian terbengong selama beberapa detik. “Tapi, kamu tahu sendiri wanita dewasa itu membuat orang merasa lebih tenang. Fotonya saja yang kelihatan dewasa, tapi kenyataannya dia bagai anak kecil saja ….”“Maaf, aku tidak bisa menerima usianya. Meskipun dia baik, aku tetap tidak bisa menerimanya.” Usai berbicara, Gotama langsung meninggalkan tempat.“Hei, Tuan Gotama ….”Bastian melihat bayangan punggung yang semakin menjauh, lalu berdecak. “Malah permasalahkan soal umur. Apa kamu mau anak berusia 18 tahun? Dasar!”Yura yang tadinya duduk di baris belakang pun langsung duduk di hadapan Bastian. Dia tersenyum. “Gagal, ‘kan?”Bastian melipat kedua lengan di depan dada. “Aku lagi bantu cari jodoh buat kamu, bukan buat aku. Kenapa kamu masih bisa tertawa?”“Sudahlah, wajar kalau dia keberatan dengan usiaku. Lagi pula, aku juga tidak harus berpacaran, kok. Tapi aku benar-benar berterima kasih sama kamu karena sudah membantuku.”Yura hanya
Warganet hanya melihat nama Levin di dalam daftar nama pemeran, tapi mereka tidak tahu “Firdaus” adalah Levin. Setelah penggemar Levin mengenali idolanya, mereka pun terus memberi dukungan.[ Astaga! Akhirnya Levin akting dengan serius! ][ Levin bisa tenar juga berkat Kak Jessie. Hahaha. ][ Dari trailer, sepertinya akting Dik Levin lebih bagus berkali-kali lipat dari sebelumnya. Dulu dia saja hanya melakoni peran anak orang kaya, yang mirip dengan Levin. Semoga kali ini Dik Levin nggak mengecewakan kita semua. ][ Akhirnya Levin ada kemajuan. ]Di sisi lain, di Agensi Solar.Samuel duduk di kantor menyaksikan trailer dan juga komentar dari para warganet. Dia pun mendengus. “Bocah ini semakin hebat saja. Aku beri dia nilai 90.”Asisten terbengong. “Hanya 90 saja? Aku merasa nilai itu kerendahan.”Samuel melipat kedua lengannya di depan dada. “Rendah? Kalau dia menggunakan teknik aktingnya yang dulu, aku hanya akan beri dia nilai 75 saja. Nilai 90 sudah tergolong tinggi baginya. Kalau