Share

Bab 750

Penulis: Daun Jahe
Javier yang tampak seksi memerangkap Claire sehingga Claire tidak bisa kabur lagi.

....

Javier menggendong Claire kembali ke kamar. Claire bersandar di pelukan Javier dan rambut Claire yang basah menempel di lehernya. Wajah Claire yang memerah tampak menawan.

Javier meletakkan Claire di sofa. Kemudian, Claire menendang Javier, lalu berpindah ke sisi lain dan berbaring di tempat itu.

Javier mengambil handuk di kamar mandi, lalu duduk di sofa sambil menyeka rambut Claire. Javier tertawa dan bertanya, "Kamu marah lagi, ya?"

Claire mendengus dan mengabaikan Javier. Sementara itu, Javier menyeka rambut Claire dengan sabar dan berujar, "Siapa suruh kamu mengelabuiku?"

Claire berbalik, lalu menopang kepalanya dan memandang Javier seraya membentak, "Jadi, ini salahku?"

Javier tertawa dan menyahut, "Bukan."

Claire berbaring di kaki Javier, sedangkan Javier membelai rambut Claire yang setengah basah. Javier tersenyum dan berkomentar, "Rambutmu sangat bagus."

Claire menatap Javier dan menimpali,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Maya Swana
Koin ku kok gk dpkai berkurang mulu pdhal aku ngumpulin buat baca skaligus aja
goodnovel comment avatar
Just Rara
waduh ada yg masangin javier sm cahya ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 751

    Rina duduk di hadapan Claire dan berkata, "Maaf sudah merepotkanmu, Nyonya Claire.""Nggak apa-apa." Claire tersenyum sembari melanjutkan, "Nggak repot sama sekali. Aku justru datang karena ingin meminta bantuanmu."Rina bertanya dengan bingung, "Bantuan apa yang Nyonya ingin aku lakukan?"Claire tersenyum dan menjawab, "Tentu saja berpura-pura pacaran."Mendengar ini, Rina sontak terbelalak. "Kamu jangan salah paham. Maksudku adalah Cahya dan Javier berteman sejak kecil. Nggak ada salahnya kalau kita memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat hubungan mereka makin erat." Claire menambahkan, "Beberapa hari ini, kamu juga sudah melihat interaksi mereka berdua. Mereka memang terlihat berselisih, tapi aku merasa hubungan mereka sebenarnya baik-baik saja."Rina tentu saja bisa melihat dengan jelas. Dia sudah mengikuti Cahya untuk waktu yang lama. Meskipun memiliki banyak kenalan di dunia hiburan, Cahya hanya memiliki sedikit teman dekat. Rina tahu bahwa Cahya dan Javier sudah kenal lama. M

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 752

    Claire menopang dagu dengan tangannya sembari bertanya, "Mungkin dia bukan meneleponmu untuk urusan kantor?"Javier mendongak untuk melihat istrinya sejenak. Belum lama yang lalu, telepon dari Roger telah terputus. Namun, pria itu malah lagi-lagi menelepon. Kali ini, Javier memutuskan untuk mengangkat teleponnya, lalu bertanya, "Ada apa?"Begitu telepon tersambung, Roger langsung berkata, "Tuan Javier, kenapa kamu baru mengangkat teleponku? Aku sudah diteror media secara gila-gilaan!"Mendengar ini, Javier agak memicingkan matanya sambil bertanya, "Untuk apa mereka mencarimu?""Bukannya kamu mengajak Tuan Cahya bekerja sama dalam proyek investasi Pulau Yanno? Para wartawan itu meneleponku demi menanyakan hal ini." Usai berkata demikian, Roger kembali bergumam, "Tapi, bukannya kamu lagi berbulan madu sekarang? Kenapa malah sibuk dengan proyek investasi? Apa kamu ingin membuat hotel pemandian air panas?"Begitu mendengar penjelasannya, Javier tampak mengernyit. Kemudian, dia tiba-tiba me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 753

    Cahya dan Javier memang berteman. Kini, perihal kerja sama proyek investasi antara keduanya di Pulau Yanno telah terungkap di internet. Hal ini pun makin memvalidasi hubungan dekat mereka.Tindakan Cahya yang menolak tawaran pekerjaan demi membantu teman akan sangat mudah mendapatkan dukungan dari para penggemar. Selain itu, berita negatif juga tidak bisa menyerangnya begitu saja.Pihak yang batal bekerja sama dengan Cahya mungkin akan merasa kesal. Namun, mengingat kedudukan Javier di dunia bisnis, termasuk kekuatan finansial Grup Angkasa yang tidak bisa diremehkan, kalaupun mereka berani bergosip secara diam-diam, tetapi siapa yang akan berani mempermasalahkannya?Setelah berdiri di depan jendela dan merenung sejenak, Cahya pun kembali ke mejanya untuk meminum kopi, lalu berucap, "Dari apa yang kutahu, Javier bukan tipe orang yang akan secara tiba-tiba mengulurkan tangan tanpa diminta."Mendengar ini, Rina sontak menunduk sambil menjelaskan, "Maaf, Kak Cahya. Sebenarnya, Nyonya Clair

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 754

    George yang sopan pun menjabat tangan Louis, lalu menyebutkan namanya, "George."Louis segera berkata, "Ternyata kamu adalah George."George tampak memicingkan mata sembari bertanya, "Apa kamu mengenalku?"Sementara itu, Candice yang kebingungan pun mendekati Louis untuk bertanya, "Kenapa kamu bisa tahu George?"Louis menatapnya dan menjawab dengan jujur, "Dari foto itu."Setelah tertegun sejenak, Candice baru tersadar kembali dan segera bertanya, "Apa? Ayahku mengirim foto itu kepadamu?"Mendengar ini, Louis pun berkata sambil tersenyum, "Dia hanya mengirimkan foto tunanganku. Apa ada yang salah?""Kamu ...." Candice sontak tidak bisa berkata-kata.George hanya diam dan menyaksikan interaksi mereka sejenak. Beberapa saat kemudian, dia berpamitan seraya tersenyum, "Aku jenguk nenekku dulu, ya."Begitu mendengar perkataannya, Candice langsung mengabaikan Louis, lalu menatap George sambil bertanya, "Nenekmu dirawat inap?" Hal ini membuat raut wajah Louis menjadi suram.Sementara itu, Geo

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 755

    Louis memegang bahu Candice, lalu bertanya, "Kamu tidak percaya diri, ya?"Candice mendorongnya perlahan sembari menjawab, "Aku benar-benar nggak bisa ...."Saat ini, pria tua itu tiba-tiba berdiri sambil berucap, "Bagaimana kalau kamu coba memainkannya?"Candice sangat terkejut mendengarnya. Dia sontak melambaikan tangan dan menolak, "Kakek, aku ...."Akan tetapi, pria tua itu malah berkata sembari tersenyum ramah, "Nggak apa-apa, dicoba saja. Kalau mainnya jelek, aku juga nggak akan menyalahkanmu."Segera setelah itu, Louis pun mendorong Candice ke depan. Wanita itu menoleh untuk melihatnya, lalu mengambil tehyan dari tangan si pria tua. Candice sudah sangat lama tidak menyentuh alat musik. Begitu memegangnya lagi, dia amat terkejut dan kembali merasakan apa yang sudah lama tidak dirasakannya.Kemudian, Candice duduk di tempat pria tua itu tadi. Kini, orang-orang yang sedang berjalan di taman menatap ke arahnya. Usai menenangkan pikiran, Candice mulai menarik senarnya. Mungkin karena

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 756

    Saat ini, Candice tampak mencubit pipinya sendiri, lalu memandang Louis sambil bertanya, "Ini bukan mimpi, 'kan? Kakek yang tadi, dia ternyata adalah ... idolaku!"Louis pun bantu mencubitnya sembari bertanya, "Sakit, 'kan?"Candice tampak mengangguk seraya menjawab, "Sakit!"Sementara itu, Louis yang mencubitnya malah enggan melepaskan tangannya. Kemudian, dia segera melanjutkan, "Baguslah kalau sakit. Kamu cukup beruntung bisa bertemu dengannya."Candice hanya menatapnya. Setelah sekian lama, dia baru sadar dan menepis tangan pria itu sembari bertanya, "Kamu pasti sengaja, 'kan?"Namun, Louis malah mengangkat alis seraya berbalik bertanya, "Sengaja apa?"Segera setelah itu, Candice menunjuknya dan kembali bertanya, "Kamu itu guru di Akademi Musik Royal. Sejak awal, kamu sudah tahu bahwa dia adalah Senior Johan, 'kan?"Louis segera menepis jari wanita itu, lalu menjelaskan dengan serius, "Memangnya kenapa kalau aku tahu? Bukan berarti aku yang sengaja mempertemukan kalian. Apalagi, ka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 757

    Rina sontak tidak bisa berkata apa-apa. Kenapa dia merasa agak prihatin dengan Javier? Sementara itu, Javier dan Cahya kembali ke dalam mobil dengan ekspresi suram. Melihat keadaan ini, Rina pun bertanya, "Kenapa? Apa kalian nggak mencapai kesepakatan?"Javier segera mencibir, lalu menatap Cahya sekilas sebelum berkata, "Ada orang bodoh yang tidak cocok berbisnis. Kalau bukan karena aku, dia pasti sudah dibodohi orang lain." Sementara itu, Cahya menoleh ke arahnya sambil membalas, "Aku rela dibodohi. Memangnya apa hubungannya denganmu?"Javier tampak melipat kedua tangannya, lalu berkata, "Benar juga. Lagi pula, itu bukan uangku."Segera setelah itu, Cahya langsung menginjak pedal gas dan beranjak pergi. Begitu kembali ke hotel, Cahya memberikan kunci mobil kepada Rina dan langsung kembali ke kamarnya tanpa berbasa-basi. Sementara itu, Rina menoleh ke arah Claire sambil berucap, "Nyonya Claire, aku akan menyusul Kak Cahya dulu."Claire pun mengangguk. Javier yang berada di sisinya so

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 758

    Rina mengangguk sambil menjawab, "Untungnya ada Tuan Javier. Kak Cahya selalu berkecimpung di industri hiburan, jadi dia nggak tahu apa-apa tentang industri bisnis. Kemarin, kalau bukan Tuan Javier, Kak Cahya benar-benar akan dibodohi.""Pihak lain meminta Kak Cahya untuk berinvestasi sebanyak 100 miliar dan kontraknya sebenarnya sangat jelas, tapi dia bilang nggak akan ada keuntungan di tahap awal," jelas Rina.Claire meminum jusnya, lalu menjelaskan dengan santai, "Pengembangan industri hotel pemandian air panas di Pulau Yanno memang sangat bagus dan menarik banyak pebisnis dari luar daerah untuk berinvestasi. Tapi, mereka juga menentukan target.""Bagaimanapun, ini adalah investasi besar. Pebisnis yang berpengalaman akan sangat berhati-hati. Sementara itu, Cahya jarang terlibat dalam industri bisnis. Mereka seharusnya menargetkannya karena ini," timpal Claire.Ketika pihak lain berani mengajukan permintaan agar Cahya menyuntikkan dana sebesar 100 miliar sebagai investor, itu artinya

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2758

    Yogi mengangguk. “Aku akan melakukannya.”Setelah berpamitan dengan Shawn, mereka bertiga memasuki bandara.Pada saat bersamaan, di bandara Kota Jimbar.Mike dan Emilia mengantar Hiro di depan pintu. Mike menyerahkan koper kepadanya. “Kalau ada waktu, sering main ke sini.”Hiro mengambil kopernya sembari mengangguk. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya, berjalan ke dalam bandara.Emilia yang sedang menggendong kucing menggigit bibirnya. Dia menundukkan kepalanya menatap Kiumi. “Kelak mungkin kamu tidak akan bertemu Paman lagi.”Mike melirik Emilia sekilas. “Astaga, masih tidak merelakannya?”“Kiumi yang nggak merelakannya.”“Aku rasa kamu yang tidak merelakannya.” Mike membalikkan tubuhnya dengan tersenyum, kemudian berjalan ke depan mobil. Emilia mengikuti di belakang. Mike membuka pintu. “Kamu ini masih kecil. Kamu selesaikan sekolahmu, lalu usahakan untuk kuliah di ibu kota.”Emilia duduk di bangku samping pengemudi. Ketika mendengar kuliah di ibu kota, dia langsung memalingkan kepala

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2757

    Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2756

    Pada saat ini, pengurus rumah bergegas ke dalam rumah. “Tuan, ada yang melapor, katanya mereka melihat Tuan Yogi di dalam kota.”Benny spontan berdiri. “Apa benar?”Apa Yogi telah kembali?“Iya, dia lagi berada di Kediaman Keluarga Tanoto.”Ketika mendengar Yogi pergi ke Kediaman Keluarga Tanoto, Benny langsung menggebrak meja. “Begitu pulang, malah langsung ke Kediaman Keluarga Tanoto, sepertinya dia benar-benar tidak menganggap dirinya sebagai bagian dari Keluarga Amkasa!”Sekarang Febri sangat panik. Dia hanya berharap putranya bisa kembali. “Suamiku, berhubung dia sudah kembali, biarkan dia pergi tebus Anton. Bukannya Yogi itu anak sulungmu? Sekarang nyawa Anton sangat penting!”Kening Benny berkerut. Tangannya dikepal erat.Tidak lama kemudian, Yogi dan Dessy berada di halaman luar. Begitu Benny melihat kepulangannya, Benny pun terbengong sejenak. Ekspresinya seketika berubah muram. “Bukannya kamu tidak bersedia untuk pulang?”Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Yogi. “Kalau

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2755

    Shawn kelihatan tidak senang.Tobias tersenyum. “Kata siapa kaki Yogi akan dipertaruhkan? Daripada Sorox membuat Anton cacat, lebih baik Yogi turun tangan sendiri saja.”Shawn terbengong sejenak. “Suruh Yogi turun tangan sendiri?”Tobias mencondongkan tubuhnya ke depan. “Sekarang satu kaki Jomin sudah dipatahkan, tapi nyawanya baik-baik saja. Setelah istirahat selama setengah tahun, dia masih bisa turun dari ranjang dan berjalan secara normal. Aku dengar-dengar Sorox sangat sadis, tapi sekarang dia hanya mengancam Keluarga Amkasa untuk mengalah dengan Jomin. Kenapa dia tidak turun tangan?”Shawn kembali terbengong. “Apa maksudmu, Sorox punya maksud lain?”Tobias menuang air ke dalam gelasnya. “Sorox adalah seorang penguasa lokal di Miamar yang memiliki kekuasaan besar. Bisnis yang dia jalankan tidak bersih dan asal-usulnya juga tidak jelas. Selain itu, barang-barang mereka biasanya dikirim melalui jalur air, yang mana harus melewati wilayah Keluarga Amkasa.”“Lagi pula, nyawa Jomin tid

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2754

    Latar belakang keluarganya Intan terlalu kuat, membuatnya kesulitan untuk mengangkat kepala di depan orang lain. Setahun setelah kematian Intan, Benny menikah lagi. Keluarga Intan memakinya sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih, tapi dia tetap menahannya. Namun, Shawn justru memaksanya menyerahkan Keluarga Amkasa kepada Yogi.Semakin ditekan, Benny semakin tidak mau berkompromi. Benny hanya ingin membuktikan kepada Shawn bahwa tanpa keluarganya dan tanpa putranya, Yogi, Keluarga Amkasa tetap bisa berkembang pesat.Namun, kali ini Anton malah dihadapkan dengan masalah serius. Jika bukan demi Anton, mana mungkin Benny bersedia merendahkan dirinya untuk mencari Yogi?Febri menarik tangannya. “Jadi, apa Yogi setuju? Dia juga anakmu. Bagaimanapun juga, dia tidak akan menolak, ‘kan? Yang terpenting, kita harus suruh Yogi membawa Anton pulang.”“Setuju?” Benny menepis tangan Febri, lalu berkata dengan gusar, “Kalau kamu bisa mengurus Anton kesayanganmu, apa mungkin dia akan melakukan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2753

    Yogi menurunkan kelopak matanya. “Pak Guru sudah berbudi terhadapku dan juga sangat memprioritaskanku. Seumur hidupku, aku tidak akan mengecewakan harapan Pak Guru. Kalau tidak, aku, Yogi, akan mati dengan mengenaskan.”Kemudian, Yogi melangkah mundur selangkah, lalu berlutut. Saat dia hendak bersujud untuk menyembah Tobias, Tobias langsung memapahnya. “Berdirilah, anak laki-laki jangan sembarangan berlutut. Aku merasa tidak cocok untuk mengatakan hal seserius ini dengan berlutut.”Yogi mengangkat kepalanya untuk menatap Tobias. “Pak Guru.”Tobias memapahnya untuk berdiri. “Panggil aku Ayah saja.”Yogi tersenyum. “Ayah.”“Patuh.” Tobias mengangguk dengan puas sembari menatapnya. “Besok aku dan Dessy akan temani kamu untuk pulang ke Yasia Tenggara.”“Ayah, aku bisa pulang sendiri.”“Tidak boleh. Kalau aku tidak berada di sana, orang-orang itu pasti akan menindasmu. Sekarang kamu itu putraku, aku mesti membelamu.”Devin dan yang lainnya ikut tersenyum. Mereka sungguh gembira atas masalah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2752

    Yogi tersenyum. “Sekarang sudah tidak tergolong benci.”“Semua ini juga bukan tergantung kemauanmu. Yogi, selama masih ada darah Keluarga Amkasa di dirimu, kamu mesti pulang bersamaku!”Benny langsung melayangkan perintah kasar. Meskipun dengan diculik, dia juga tidak akan mengizinkan Yogi menolak permintaannya.Devin dan yang lain juga tidak tinggal diam. Mereka takut orang-orang itu akan membawa Yogi secara paksa.Pada saat ini, Tobias yang berjalan dengan menopang tongkat dan juga dipapah Dessy berjalan ke dalam. Salah satu tangannya diletakkan di belakang punggung sembari memegang tasbih. “Lho, pagi-pagi malah sudah seramai ini. Ternyata Pak Benny juga lagi di sini.”Langsung terlukis ekspresi tidak bersahabat di atas wajah Yogi. “Pak Tobias, kenapa kamu juga ada di ibu kota?”“Ariel sedang berada di ibu kota. Tentu saja aku juga mesti bersamanya. Hari ini aku kepikiran untuk melihat muridku. Siapa sangka aku akan bertemu kamu di sini.”Tobias menunjukkan senyuman bersahabat. Dia m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2751

    Gerakan Hiro berhenti. Dia mengangkat kelopak matanya. “Kenapa kamu bertanya seperti ini?”Emilia menggaruk wajahnya. “Kamu sudah tinggal lama di penginapan ini, apalagi kamu juga sudah akrab dengan orang-orang di penginapan. Tiba-tiba kamu mau pergi, mungkin mereka akan nggak merelakanmu.”Tiba-tiba Hiro tertawa. “Terkadang aku masih akan kembali.”“Ah … begitu, ya?” Emilia tertawa canggung.Hiro melihat ke sisi Kiumi. “Kalau begitu, malam ini Kiumi tidur di tempatku saja.”Emilia mengangguk. “Oke, kalau begitu, aku nggak ganggu waktu istirahatmu lagi.”Emilia membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan tempat. Langkah kakinya sangat cepat ketika menuruni tangga. Kebetulan dia bertemu dengan Mike, dia pun merasa kaget. “Bos?”Ketika Mike tidak melihat Kiumu, dia tahu apa yang telah Emilia lakukan. Mike spontan tersenyum. “Kenapa kamu malah merasa gugup? Apa kamu tidak merelakan kepergiannya?”“Nggak, ah!”“Sudahlah, aku sudah kenal lama sama kamu, apa mungkin aku tidak memahamimu? Apa kam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status