Share

Bab 464

“Emm, aku iri dia memiliki orang tua yang begitu mencintainya. Aku juga iri dengan kebebasan yang dimilikinya.” Cahya pun tersenyum.

Kesepian di mata Cahya membuat Claire yakin bahwa dia memang sangat iri dengan Javier.

Cahya kembali berkata dengan nada datar, “Dulu pernah ada yang bilang sama aku. Kalau kita hidup tanpa impian dan tidak berani hidup menjadi diri sendiri, kehidupan itu akan sangat menyedihkan.”

Cahya memalingkan kepala untuk menatap wanita di sampingnya. “Orang yang mengatakan ucapan itu adalah ibunya Javier, Tante Prisca.”

Kali ini Claire terbengong melongo dan tidak berbicara.

Kemudian, Cahya menambahkan, “Aturan keluargaku sangatlah ketat. Sejak kecil, selain harus belajar tata krama, aku juga diwajibkan untuk belajar banyak pengetahuan lainnya. Setelah aku bersekolah di sekolah swasta, bidang studi yang harus kupelajari pun semakin banyak lagi. Aku bahkan tidak punya waktu untuk rileks sama sekali. Bahkan, aku tidak berani berharap untuk bisa berteman.”

Claire men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
sedih ya masa kecilnya cah ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status