Kedua wanita terbengong.“Di mana Molly?” Claire menatap mereka berdua dengan tatapan sinis.Salah satu wanita menjawab dengan hati-hati, “Tadi … kami nampak Molly dibawa pergi sama Wanda dan lainnya. Kami juga nggak tahu dia dibawa ke mana.”Si Wanda lagi! Tatapan Claire semakin dingin.Wanda dan temannya sedang berada di dalam asrama. Mereka sedang tertawa terbahak-bahak ketika membahas masalah penindasan yang mereka lakukan terhadap Molly.Tiba-tiba pintu asrama didobrak. Orang di dalam kamar pun terkejut hingga terbengong.Wanda melihat Claire yang masuk ke dalam kamar, lalu berdiri. “Hei, kamu nggak tahu sopan ….”“Plak!” Wanita yang duduk di ranjang pun terbengong.Wanda yang ditampar memegang pipinya, lalu menatap Claire dengan terkejut. “Kamu … kamu malah berani memukulku?”“Plak!” Claire menampar wajahnya lagi. “Di mana Molly?”Menyadari Claire datang untuk mencari Molly, Molly yang ditampar pun berdiri. “Setelah pukul aku, kamu malah ingin tahu keberadaannya? Asal kamu tahu
Claire mengambilkan segelas air hangat untuk Molly. “Kamu pasti sudah kelaparan. Masih ada mi instan yang kamu berikan kepadaku waktu itu. Aku seduhkan, ya.”Molly mengangguk, lalu menyesap air hangat. Kemudian, Claire kembali melihat Molly. “Maaf, aku sudah melibatkanmu.”Claire juga tidak menyangka Wanda akan menyusahkan Molly. Sekarang gara-gara dirinya, Molly malah dikurung semalaman di kamar mandi.Molly memaksakan dirinya untuk tersenyum. “Semua ini bukan salah kamu. Sebenarnya semua ini salah aku sendiri. Sudah tiga bulan datang ke sini, tapi aku masih belum berhasil mempelajari apa pun. Sepertinya orang sepertiku nggak bakal bisa jadi pasukan elite.”Kondisi fisik Molly tidaklah bagus. Dia bahkan tidak sanggup untuk mengalahkan beberapa wanita itu. Dia dikurung di dalam kamar mandi, lalu disiram. Setelah dipikir-pikir, Molly merasa sangat malu.Claire menyeduh mi instan di samping. Dia berjalan ke sisi Molly, lalu duduk di sampingnya. “Kamu bukan hanya bisa menjadi pasukan eli
“Iya, Pak, dia mengancam kami tanpa sebab. Dia bahkan memukul Wanda. Padahal kami nggak pernah berhubungan sama dia.”Personel mereka sangatlah banyak. Tentu saja mereka tidak takut dengan Claire seorang diri.Saat Claire hendak mengatakan sesuatu, Instruktur menggebrak meja. “Sudahlah, semuanya tidak perlu dijelaskan lagi. Kamp pelatihan bukanlah tempat yang cocok untuk kamu. Sekarang, kemas barang-barang kamu dan tinggalkan tempat ini.”Wanda dan yang lain merasa sangat gembira. Meski Claire sangat hebat, pada akhirnya dia akan diusir, ‘kan?Claire berdiri di tempat, sepertinya dia tidak berniat untuk pergi. Dia pun tertegun. “Aku suruh kamu pergi!”“Aku nggak boleh pergi.” Nada bicara Claire sangatlah serius. “Lagi pula, semua ini salah mereka. Kenapa aku yang pergi?”Instruktur tidak pernah bertemu dengan anggota yang keras kepala dan tidak menuruti perintahnya. Dia kembali menggebrak meja dan berdiri. “Claire, kamu jangan keterlaluan. Di sini kamp pelatihan. Kamu sudah melanggar a
“Sekarang kamu malah belajar untuk memfitnah anggota lain? Menindas anggota lain? Leon, kamu harus menghukum mereka. Kalau nggak, bisa jadi kejadian seperti ini akan terulang lagi.”Berhubung Yvonne telah ikut campur dalam masalah ini, Leon juga tidak bisa berkata lain lagi. Dia pun berkata kepada mereka, “Kalian lari sepuluh lingkaran!”Meski Wanda dan yang lainnya merasa tidak bersedia, mereka juga hanya bisa menerima nasib mereka saja.Setelah Wanda dan yang lainnya meninggalkan ruangan, Claire juga mengikuti Yvonne untuk keluar ruangan. “Terima kasih, kamu membantuku lagi.”Claire tahu Yvonne datang untuk membantunya. Jadi, sudah seharusnya Claire berterima kasih kepadanya.“Kakak iparku, kamu jangan bersikap sungkan sama aku. Oh, ya, semalam sore Tuan Javier kemari, ya? Apa kamu beri tahu dia masalah kamu tersesat di area terlarang?”Sebenarnya Yvonne ingin melaporkan masalah itu kepada Javier. Belum sempat Yvonne melapor, Tuan Javier malah telah mengetahuinya.Claire menggeleng.
Meninggalkan tempat ini? Satu minggu lagi?Hardy terbengong, lalu bertanya, “Kamu akan pergi secepat ini?”“Iya, aku hanya mengikuti pelatihan selama setengah bulan saja. Aku akan pergi setelah nilai ujianku keluar,” balas Claire dengan datar.Oleh sebab itu, Claire tidak berniat berhubungan banyak dengan orang-orang di sini. Dia hanya ingin menyelesaikan misinya saja.Terlihat kekecewaan di wajah Hardy. Ternyata si Cantik akan pergi secepat ini. Bagaimana ini? Hardy sungguh tidak merelakannya.“Tuan Hardy, jadi jangan buang-buang waktumu di diriku.”Hardy merasa sangat canggung, hanya saja dia berkata dengan serius, “Ini namanya bukan buang-buang waktu. Lagi pula, aku bersedia melakukannya.”“Kalau begitu, aku akan terus terang sama kamu. Aku sudah … menikah dan punya anak. Jadi, serius … jangan buang waktu di diriku.”Hardy terbengong dalam beberapa saat. “Kamu … nggak lagi bercanda, ‘kan? Meski kamu nggak ingin menerimaku, kamu juga nggak usah mengarang cerita.”“Aku nggak bohong da
“Kak Claire, apa kamu benar-benar ingin mengikuti ujian?” tanya Molly dengan suara kecil.“Tenang saja, aku yakin dengan diriku.” Claire menepuk-nepuk pundaknya.Saat ini, Instruktur Leon, Hudson, dan Yvonne memasuki balai ujian. Tentu saja, ada juga Rosy di samping mereka.Menyadari kedatangan Rosy, Claire spontan menyipitkan matanya. Kenapa dia bisa berada di sini?Rosy duduk di bangku wakil penguji, lalu bertatapan dengan Claire sambil tersenyum.“Itu kakak senior kita, namanya Rosy. Dia akan menjadi salah satu penguji pada ujian hari ini.”“Kak Rosy cantik sekali.”Banyak penonton memuji Rosy. Rosy satu generasi dengan Hudson dan Yvonne. Jadi, Rosy memang adalah senior mereka.Pada saat ini, kedatangan Javier menggemparkan seluruh orang di tempat.“Astaga! Bukankah cowok itu Tuan Javier?”“Tuan Javier malah datang ke kamp pelatihan? Apa dia datang untuk menyaksikan ujian? Wah, kita beruntung amet!”“Wah! Bukankah dia itu tuan muda dari Keluarga Fernando?” Molly sungguh tidak menyan
Claire tidak meladeninya. Dia mengeluarkan sebuah cincin hitam, lalu memasangkannya di jari telunjuknya. Kemudian, Claire pun berjalan ke atas arena pertandingan.Lona juga mengikuti langkah Claire menaiki arena. Lona adalah seorang wanita berambut pendek dengan postur tubuh kurus. Dia mengamati Claire sekilas, lalu menatapnya dengan tatapan meremehkan.Apa mereka yakin Lona disuruh untuk melawan wanita lemah seperti ini? Sepertinya wanita ini tidak akan tahan sanggup untuk menerima pukulannya? Dia sudah pasti akan kalah telak.Pasir di dalam jam mulai mengalir. Lona ingin mengakhiri pertandingan dengan cepat. Dia tidak ingin menghabiskan waktu berharganya di diri anak baru.Sewaktu Lona melawan Claire, dia mengira dirinya sanggup menghadapi anak baru itu hanya dengan satu pukulan. Tak disangka Claire malah bisa mengelak pukulannya dan meraih pergelangan tangannya.Dalam sesaat, Lona yang meremehkan lawannya kehilangan keseimbangan. Claire memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkann
Protes yang dilakukan Lona membuat semua orang di bawah pentas merasa kaget.“Ternyata dia membawa barang tajam. Itu namanya curang.”“Iya, apa kataku? Mana mungkin dia bisa mengalahkan Kak Lona?”Wanda menjerit terhadap Instruktur Leon, “Claire melukai lawannya dan bermain curang. Masa Kak Lona yang kalah? Nggak adil, dong!”“Iya!”Meski orang-orang di sebelahnya tidak tahu apa yang terjadi, mereka juga tidak setuju jika Claire bermain curang.Raut wajah Javier terlihat sangat mengerikan. Sepertinya instruktur di samping menyadari sesuatu. Saat dia hendak mengumumkan keputusan, Claire pun berkata, “Apa di dalam aturan pertandingan tercantum bahwa peserta nggak boleh melukai orang lain?”Leon terbengong sejenak, lalu menjawab, “Memang tidak ada aturan seperti itu di dalam peraturan pertandingan ….”“Kalau nggak ada, kenapa kalian menyalahkan aku telah melukai orang lain? Bukankah dia juga telah melukaiku?” Raut wajah Claire terlihat sangat pucat. Hingga saat ini, lengan Claire terasa s