Share

Bab 277

Penulis: Daun Jahe
Meninggalkan tempat ini? Satu minggu lagi?

Hardy terbengong, lalu bertanya, “Kamu akan pergi secepat ini?”

“Iya, aku hanya mengikuti pelatihan selama setengah bulan saja. Aku akan pergi setelah nilai ujianku keluar,” balas Claire dengan datar.

Oleh sebab itu, Claire tidak berniat berhubungan banyak dengan orang-orang di sini. Dia hanya ingin menyelesaikan misinya saja.

Terlihat kekecewaan di wajah Hardy. Ternyata si Cantik akan pergi secepat ini. Bagaimana ini? Hardy sungguh tidak merelakannya.

“Tuan Hardy, jadi jangan buang-buang waktumu di diriku.”

Hardy merasa sangat canggung, hanya saja dia berkata dengan serius, “Ini namanya bukan buang-buang waktu. Lagi pula, aku bersedia melakukannya.”

“Kalau begitu, aku akan terus terang sama kamu. Aku sudah … menikah dan punya anak. Jadi, serius … jangan buang waktu di diriku.”

Hardy terbengong dalam beberapa saat. “Kamu … nggak lagi bercanda, ‘kan? Meski kamu nggak ingin menerimaku, kamu juga nggak usah mengarang cerita.”

“Aku nggak bohong da
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
apa lg ni yg bakalan dilakuin si wanda sm claire?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 278

    “Kak Claire, apa kamu benar-benar ingin mengikuti ujian?” tanya Molly dengan suara kecil.“Tenang saja, aku yakin dengan diriku.” Claire menepuk-nepuk pundaknya.Saat ini, Instruktur Leon, Hudson, dan Yvonne memasuki balai ujian. Tentu saja, ada juga Rosy di samping mereka.Menyadari kedatangan Rosy, Claire spontan menyipitkan matanya. Kenapa dia bisa berada di sini?Rosy duduk di bangku wakil penguji, lalu bertatapan dengan Claire sambil tersenyum.“Itu kakak senior kita, namanya Rosy. Dia akan menjadi salah satu penguji pada ujian hari ini.”“Kak Rosy cantik sekali.”Banyak penonton memuji Rosy. Rosy satu generasi dengan Hudson dan Yvonne. Jadi, Rosy memang adalah senior mereka.Pada saat ini, kedatangan Javier menggemparkan seluruh orang di tempat.“Astaga! Bukankah cowok itu Tuan Javier?”“Tuan Javier malah datang ke kamp pelatihan? Apa dia datang untuk menyaksikan ujian? Wah, kita beruntung amet!”“Wah! Bukankah dia itu tuan muda dari Keluarga Fernando?” Molly sungguh tidak menyan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 279

    Claire tidak meladeninya. Dia mengeluarkan sebuah cincin hitam, lalu memasangkannya di jari telunjuknya. Kemudian, Claire pun berjalan ke atas arena pertandingan.Lona juga mengikuti langkah Claire menaiki arena. Lona adalah seorang wanita berambut pendek dengan postur tubuh kurus. Dia mengamati Claire sekilas, lalu menatapnya dengan tatapan meremehkan.Apa mereka yakin Lona disuruh untuk melawan wanita lemah seperti ini? Sepertinya wanita ini tidak akan tahan sanggup untuk menerima pukulannya? Dia sudah pasti akan kalah telak.Pasir di dalam jam mulai mengalir. Lona ingin mengakhiri pertandingan dengan cepat. Dia tidak ingin menghabiskan waktu berharganya di diri anak baru.Sewaktu Lona melawan Claire, dia mengira dirinya sanggup menghadapi anak baru itu hanya dengan satu pukulan. Tak disangka Claire malah bisa mengelak pukulannya dan meraih pergelangan tangannya.Dalam sesaat, Lona yang meremehkan lawannya kehilangan keseimbangan. Claire memanfaatkan kesempatan ini untuk menjatuhkann

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 280

    Protes yang dilakukan Lona membuat semua orang di bawah pentas merasa kaget.“Ternyata dia membawa barang tajam. Itu namanya curang.”“Iya, apa kataku? Mana mungkin dia bisa mengalahkan Kak Lona?”Wanda menjerit terhadap Instruktur Leon, “Claire melukai lawannya dan bermain curang. Masa Kak Lona yang kalah? Nggak adil, dong!”“Iya!”Meski orang-orang di sebelahnya tidak tahu apa yang terjadi, mereka juga tidak setuju jika Claire bermain curang.Raut wajah Javier terlihat sangat mengerikan. Sepertinya instruktur di samping menyadari sesuatu. Saat dia hendak mengumumkan keputusan, Claire pun berkata, “Apa di dalam aturan pertandingan tercantum bahwa peserta nggak boleh melukai orang lain?”Leon terbengong sejenak, lalu menjawab, “Memang tidak ada aturan seperti itu di dalam peraturan pertandingan ….”“Kalau nggak ada, kenapa kalian menyalahkan aku telah melukai orang lain? Bukankah dia juga telah melukaiku?” Raut wajah Claire terlihat sangat pucat. Hingga saat ini, lengan Claire terasa s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 281

    Setelah Molly mendengar ucapan itu, dia malah merasa gugup. “Kak Yvonne, kenapa Tuan Javier ingin bertemu dengan Kak Claire? Jangan-jangan dia merasa Kak Claire telah bermain curang?”Yvonne hanya bisa menunjukkan senyuman canggung saja. “Tentu saja bukan. Tenang saja.”Yvonne membawa Claire ke ruang kantor, lalu membuka pintu ruangan. Tampak Javier sedang duduk di sofa dengan menyilangkan kakinya. Selain itu, tampak juga keberadaan Rosy dan Hudson.Setelah menyadari kedatangan Claire, Javier pun berkata kepada mereka berdua, “Kalian keluar dulu.”Rosy membalikkan kepalanya dan melihat keberadaan Claire. Pada akhirnya, dia hanya bisa meninggalkan ruangan dengan terpaksa.Yvonne yang terakhir meninggalkan ruangan menutup pintu ruangan. Saat ini, hanya tersisa mereka berdua di dalam sana.“Kenapa berdiri sejauh itu?” Javier menyipitkan matanya, lalu menepuk-nepuk tempat duduk di sampingnya. “Duduk di sini.”“Ini kamp pelatihan. Ada banyak mata yang mengawasi kita. Nggak enak kalau keliha

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 282

    Javier membuka pakaian yang membungkus tubuh Claire. Tatapannya seketika menjadi muram, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu. Ketika menyadari situasi tidaklah bagus, Claire pun hendak melarikan diri. Hanya saja, dia malah ditindih Javier di atas sofa.…Claire membungkus tubuhnya dengan jaket, lalu buru-buru kembali ke asrama. Namun, dia malah ketemu dengan Rosy dan Wanda di perjalanan.Rosy melihat pipi merona dan rambut berantakan Claire, apalagi Claire membungkus tubuhnya dengan jaket. Dapat ditebak apa yang telah terjadi di antara dia dengan Javier.Namun, Rosy menyembunyikan rasa bencinya. Sekarang masih belum saatnya untuk turun tangan.Awalnya Wanda tidak menyukai Claire, apalagi Claire malah memenangkan ujian praktik tadi. Ketika melihat dia kembali dengan diam-diam, Wanda pun menyindir, “Hmph, dari penampilan dia, sepertinya dia baru tidur sama cowok.”Ekspresi wajah Claire berubah muram. Dia hanya melirik Rosy sekilas, lalu pergi meninggalkan mereka.Wanda yang diabaikan it

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 283

    Raut wajah Rosy berubah. Si Wanda ini memang tidak bisa melihat sikon. Biasanya jika Wanda berbicara seperti itu di hadapannya, dia juga tidak mempermasalahkannya. Namun sekarang, dia malah mengatakannya di hadapan Claire. Bukankah itu sama saja telah mempermalukan dirinya?Wanda tidak menyadari perubahan ekspresi dari wajah Rosy. Dia melihat Claire dengan galak. “Memangnya kenapa kalau kamu hebat? Asal kamu tahu, Tuan Javier lagi berada di kamp pelatihan. Kalau kamu berani turun tangan, aku ….”“Plak!” Wanda ditampar hingga terbengong. Kenapa dia malah berani?Claire menyunggingkan senyuman di wajahnya. “Kenapa? Apa kamu ingin Nona Rosy membantumu karena dia didukung oleh Tuan Javier? Kalau begitu, aku camkan sekali lagi! Meski Tuan Javier ada di sini, aku juga akan memukulmu. Mau coba?”“Kamu … kamu ….” Wanda tidak tahu harus berkata apa lagi. Kenapa Claire bisa bersikap begitu arogan? Siapa yang memberinya kekuatan seperti ini?“Kalau biasanya kamu nggak banyak bicara seperti sekara

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 284

    Hudson memalingkan kepalanya melihat Rosy dengan kaget. Kenapa dia tiba-tiba mengatakan masalah ini?Rosy tidak berlagak lugu, melayangkan tatapannya ke sisi Hudson. “Aku tahu Nona Claire mungkin akan kalah dalam pertandingan itu, tapi bukankah ujian praktik itu adalah ujian menguji kekuatan fisik?”Ketika mendengar ucapan Rosy, Hudson merasa ucapannya cukup masuk akal.Berwin mengelus janggut sambil mengangguk. Sementara, Steven malah mengerutkan keningnya. “Kenapa cincin tergolong senjata?”Rosy menjelaskan dengan serius, “Cincin yang dikenakan Nona Claire berbeda dengan cincin biasa. Cincinnya itu sejenis barang untuk melindungi diri sendiri, ada sesuatu yang tajam tersimpan di dalam sana. Jadi, cincin itu bisa melukai lawan mainnya.”Steven tertegun sejenak seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Hudson terlihat agak kaget. “Jadi, cincin itu bukan hanya untuk melindungi diri saja, bisa melukai orang lain juga?”Pantas saja Lona mengatakan bahwa Claire telah melukainya dengan cincin

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 285

    Salah! Itu karena kakek buyut Javier memiliki siasat yang cukup hebat.Dalam lingkungan yang berbeda, semua orang harus belajar untuk menyesuaikan diri. Jadi, tanpa siasat, mana mungkin kita bisa mengalahkan lawan?Kali ini, Berwin tidak ingin ikut campur lagi. Dia melambaikan tangannya. “Kalian tangani sendiri saja. Pokoknya, aku hanya ingin melihat nilainya saja.”Javier meninggalkan Kediaman Fernando. Saat dia berjalan ke depan mobil, tiba-tiba Rosy memanggilnya. Dia berjalan ke belakang Javier. “Javier, aku nggak punya maksud lain. Kita hanya lagi beda pendapat saja ….”“Rosy, urus dirimu sendiri. Jangan sampai aku ketahuan kamu melakukan gerak-gerik lain di belakangku.” Tanpa menoleh sama sekali, Javier langsung memasuki mobil.Rosy memandang mobil yang melaju pergi. Dia tertegun di tempat dan hatinya terasa membeku. Selain masalah cincin, Rosy tidak pernah bersikap keterlaluan sebelumnya. Namun, masalah itu malah diketahui oleh Javier?…Keesokan harinya.Hasil ujian praktik tela

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status