Javier membuka pakaian yang membungkus tubuh Claire. Tatapannya seketika menjadi muram, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu. Ketika menyadari situasi tidaklah bagus, Claire pun hendak melarikan diri. Hanya saja, dia malah ditindih Javier di atas sofa.…Claire membungkus tubuhnya dengan jaket, lalu buru-buru kembali ke asrama. Namun, dia malah ketemu dengan Rosy dan Wanda di perjalanan.Rosy melihat pipi merona dan rambut berantakan Claire, apalagi Claire membungkus tubuhnya dengan jaket. Dapat ditebak apa yang telah terjadi di antara dia dengan Javier.Namun, Rosy menyembunyikan rasa bencinya. Sekarang masih belum saatnya untuk turun tangan.Awalnya Wanda tidak menyukai Claire, apalagi Claire malah memenangkan ujian praktik tadi. Ketika melihat dia kembali dengan diam-diam, Wanda pun menyindir, “Hmph, dari penampilan dia, sepertinya dia baru tidur sama cowok.”Ekspresi wajah Claire berubah muram. Dia hanya melirik Rosy sekilas, lalu pergi meninggalkan mereka.Wanda yang diabaikan it
Raut wajah Rosy berubah. Si Wanda ini memang tidak bisa melihat sikon. Biasanya jika Wanda berbicara seperti itu di hadapannya, dia juga tidak mempermasalahkannya. Namun sekarang, dia malah mengatakannya di hadapan Claire. Bukankah itu sama saja telah mempermalukan dirinya?Wanda tidak menyadari perubahan ekspresi dari wajah Rosy. Dia melihat Claire dengan galak. “Memangnya kenapa kalau kamu hebat? Asal kamu tahu, Tuan Javier lagi berada di kamp pelatihan. Kalau kamu berani turun tangan, aku ….”“Plak!” Wanda ditampar hingga terbengong. Kenapa dia malah berani?Claire menyunggingkan senyuman di wajahnya. “Kenapa? Apa kamu ingin Nona Rosy membantumu karena dia didukung oleh Tuan Javier? Kalau begitu, aku camkan sekali lagi! Meski Tuan Javier ada di sini, aku juga akan memukulmu. Mau coba?”“Kamu … kamu ….” Wanda tidak tahu harus berkata apa lagi. Kenapa Claire bisa bersikap begitu arogan? Siapa yang memberinya kekuatan seperti ini?“Kalau biasanya kamu nggak banyak bicara seperti sekara
Hudson memalingkan kepalanya melihat Rosy dengan kaget. Kenapa dia tiba-tiba mengatakan masalah ini?Rosy tidak berlagak lugu, melayangkan tatapannya ke sisi Hudson. “Aku tahu Nona Claire mungkin akan kalah dalam pertandingan itu, tapi bukankah ujian praktik itu adalah ujian menguji kekuatan fisik?”Ketika mendengar ucapan Rosy, Hudson merasa ucapannya cukup masuk akal.Berwin mengelus janggut sambil mengangguk. Sementara, Steven malah mengerutkan keningnya. “Kenapa cincin tergolong senjata?”Rosy menjelaskan dengan serius, “Cincin yang dikenakan Nona Claire berbeda dengan cincin biasa. Cincinnya itu sejenis barang untuk melindungi diri sendiri, ada sesuatu yang tajam tersimpan di dalam sana. Jadi, cincin itu bisa melukai lawan mainnya.”Steven tertegun sejenak seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Hudson terlihat agak kaget. “Jadi, cincin itu bukan hanya untuk melindungi diri saja, bisa melukai orang lain juga?”Pantas saja Lona mengatakan bahwa Claire telah melukainya dengan cincin
Salah! Itu karena kakek buyut Javier memiliki siasat yang cukup hebat.Dalam lingkungan yang berbeda, semua orang harus belajar untuk menyesuaikan diri. Jadi, tanpa siasat, mana mungkin kita bisa mengalahkan lawan?Kali ini, Berwin tidak ingin ikut campur lagi. Dia melambaikan tangannya. “Kalian tangani sendiri saja. Pokoknya, aku hanya ingin melihat nilainya saja.”Javier meninggalkan Kediaman Fernando. Saat dia berjalan ke depan mobil, tiba-tiba Rosy memanggilnya. Dia berjalan ke belakang Javier. “Javier, aku nggak punya maksud lain. Kita hanya lagi beda pendapat saja ….”“Rosy, urus dirimu sendiri. Jangan sampai aku ketahuan kamu melakukan gerak-gerik lain di belakangku.” Tanpa menoleh sama sekali, Javier langsung memasuki mobil.Rosy memandang mobil yang melaju pergi. Dia tertegun di tempat dan hatinya terasa membeku. Selain masalah cincin, Rosy tidak pernah bersikap keterlaluan sebelumnya. Namun, masalah itu malah diketahui oleh Javier?…Keesokan harinya.Hasil ujian praktik tela
Mengenai Wanda ….Claire telah dijebak beberapa kali, sepertinya sudah saatnya untuk beri pelajaran kepadanya.Wanda berjalan keluar asrama. Tiba-tiba tampak Claire sedang melipat kedua tangannya bersandar di tangga. Sepertinya Claire sedang menunggunya.Langkah kaki Wanda terhenti. Dirinya terasa tegang. “Kamu … apa yang kamu lakukan di sini?”Mungkin karena Wanda sedang sendirian di sini. Dulu jika ada teman yang menemaninya, dia pasti tidak akan bersikap seperti ini.Claire pun tersenyum sembari berjalan ke sisi Wanda.Tubuh Wanda semakin tegang lagi. Dia terus melangkah mundur. Tanpa berbasa-basi, Claire langsung menyeretnya ke hutan di belakang asrama.“Claire, kalau kamu berani sentuh aku, aku ….”“Apa yang ingin kamu lakukan?” Claire mengadang langkah Wanda. “Jangan khawatir, aku hanya ingin bertanya saja.”Sekujur tubuh Wanda gemetar. Kali ini, dia benar-benar ketakutan. “Apa yang ingin kamu tanyakan ….”Claire berkata, “Waktu itu kamu membohongiku ke area terlarang. Apa semua
Claire membalas tatapan Hardy dengan tidak takut. Dia melangkah maju dengan tersenyum, lalu melirik sekilas Wanda yang bersembunyi di belakang Hardy. “Benar, wajah asliku memang seperti ini. Aku nggak bakal luluh terhadap orang yang menjebakku.”“Hardy, kamu dengar ….” Wanda menarik-narik lengan Hardy, lalu menunjukkan ekspresi sedih.Hardy pun terbengong dalam sesaat. Kali ini, dia baru menyingkirkan tangan Wanda. Dia menatap Claire, lalu berkata, “Cantik, apa kamu … diancam oleh Wanda? Makanya ….”Apa iya seperti itu?“Kamu merasa aku lagi diancam?” Tatapan Claire sangatlah dingin. Dia berkata dengan ekspresi datar, “Wanda cari masalah sama aku karena kamu. Aku hanya ingin membalas semua yang pernah dia lakukan terhadapku. Kalau dia masih cari gara-gara lagi, aku juga nggak keberatan untuk sebarkan rekaman pembicaraan ini.”Hardy menatap Claire yang berada di hadapannya. Dia merasa wanita ini sangatlah asing atau dia memang tidak pernah memahami wanita ini. Sepertinya sejak masalah i
Wanda memberi tahu semua “aib buruk” yang dia ketahui. Lagi pula, Claire memang adalah orang seperti itu. Hardy sendiri juga sudah melihatnya dengan jelas.Ucapan Wanda membuat hati Molly merasa goyah. Dia tidak begitu memercayai omongan Wanda, tapi dia memang tidak begitu memahami Kak Claire. Bahkan, dia tidak mengetahui masalah Claire memiliki anak dan juga masalah hubungannya dengan Tuan Javier ….Jangan-jangan Claire memang seperti yang dikatakan Wanda?Hardy tidak menghiraukan Claire juga karena mengetahui masalahnya?“Molly, kamu pikirkan sendiri. Dia saja menyimpan rahasia terhadap kamu. Itu berarti dia nggak pernah menganggapmu sebagai temannya. Jadi, untuk apa kamu berbaik hati sama dia?”Kali ini, Molly merasa ucapan Wanda sangat masuk akal. Sepertinya Claire memang tidak menganggapnya sebagai teman. Dia tidak pernah menceritakan masalah pribadinya terhadap Molly. Seandainya dia benar-benar menganggap Molly sebagai temannya, kenapa Claire malah merahasiakannya ….Di dalam rua
Berhubung River yang mengajari ilmu bela diri terhadap Claire, seharusnya dia mengajari yang lain juga?Claire menyadari Javier terus menatapnya. Meski merasa gugup, Claire tetap menjawab dengan tersenyum, “Paman River melihat aku sendirian membesarkan anak-anak di luar negeri, jadi dia mengajariku ilmu bela diri. Memangnya ada yang salah?”Javier tersenyum. “Tentu saja.”Meski istri kesayangannya tidak memberi tahu sekarang, kelak Javier juga akan mengetahuinya.Selesai makan, Claire keluar dari ruangan di lantai dua. Wanda yang sedang berondok di tempat sembunyi penasaran petinggi mana yang berhasil digaetnya.Tepat di saat melihat Hudson mengantar Javier keluar ruangan, raut wajah Wanda spontan berubah. Ternyata lelaki di dalam ruangan tadi adalah Tuan Javier?Heh, pantas saja Molly mengatakan Claire menolak Hardy. Ternyata dia telah menggoda lelaki yang lebih menonjol daripada Hardy! Molly duduk di samping ranjang sambil melihat ponselnya. Mendengar ada yang membuka pintu, dia pun
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe
Tahanan wanita lainnya juga merasa aneh. Mereka merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya saja.Beberapa tahanan menekan pundak Lidya. Lidya semakin tidak puas lagi dan melawan dengan semakin kuat. “Atas dasar apa kalian selalu mendapatkan keuntungan? Aku sudah mengorbankan putraku, tapi aku malah tidak mendapatkan apa pun! Silvia dan semua anggota Keluarga Tanzil! Aku kutuk kalian sial tujuh turunan!”Lidya dibawa pergi secara paksa.Para tahanan wanita di kantin mulai bergosip. Mereka semua merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya karena ditahan kelamaan.Pada saat ini, di akademi perfilman.Dengan dianugerahkan kehormatan kepada Daniel, itu berarti dia memiliki kedudukan di Negara Hyugana.Carly dan teman-teman lainnya sungguh gembira dengan apa yang diperoleh Dacia. “Eh, keluarga bangsawan, lho. Bukannya itu berarti Dacia akan menjadi anak bangsawan?”“Tentu saja. Kelak siapa juga yang berani menggosip Dacia dari belakang?”“Dacia, kamu jangan melupakan kami, ya.”Dacia tersenyu
Di depan meja rias, Chelsea sedang membantu Jessie untuk menyanggul rambutnya. Benn menerima undangan dari kerajaan. Chelsea sebagai pasangan Benn juga wajib menghadirinya. Apalagi acara ini adalah acara penobatan, siapa juga yang tidak ingin hadir. Acara penobatan ini bukan hanya acara penobatan pertama yang pernah dihadiri Chelsea, bahkan ini juga pertama kalinya Jessie menghadiri acara sesakral ini.“Selesai! Bagaimana hasil sanggulan Tante?” Chelsea mengambil cermin untuk becermin bagian belakang tubuh Jessie. Dari cermin yang dipegang Chelsea, Jessie bisa melihat rambutnya sendiri. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”“Tentu saja.” Chelsea menurunkan cerminnya. “Aku cukup percaya diri dengan bakatku.”Setelah Jessie selesai merias wajah dan mengganti gaunnya, dia pun berjalan ke aula. Ketika di koridor, dia menghentikan salah seorang pelayan. “Di mana Jules?”Pelayan menunjukkan arah kepada Jessie dengan ramah.Jessie berjalan ke ruang istirahat Jules. Ketika melihat pintu tidak di
Setelah dipikir-pikir kembali, biasanya Jane selalu memamerkan betapa baik kekasihnya terhadapnya. Ternyata semua itu hanya demi memenuhi ego Jane saja.Terdengar suara sirene mobil polisi di luar sana. Polisi mencari kemari. Mereka berdua bergegas melepaskan ikatan Dacia, lalu menghancurkan kamera CCTV.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar didobrak. Orang itu tidak lain adalah Jerremy.Ketika melihat Dacia masih berpakaian rapi dan tidak ada tanda-tanda untuk terluka, dia baru menghela napas lega.Kekasih Jane maju, lalu berkata dengan tersenyum, “Semua ini hanya salah paham. Kita tidak melakukan apa-apa terhadap istrimu ….”Belum sempat kekasih Jane menyelesaikan omongannya, wajahnya langsung ditinju. Dia spontan jatuh terpelanting ke belakang.Jerremy langsung memeluk Dacia, lalu menoleh untuk menunjuk si pria. “Alangkah bagusnya kalau semua itu hanya salah paham. Kalau tidak, kamu akan mati dengan mengenaskan.”Kebetulan pihak kepolisian juga datang. Entah apa yang dikatakan Jerrem
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli
Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac
Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran
Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”
Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.