Manuel menjatuhkan kamera mereka, lalu menunjuk mereka sambil memaki, "Aku ingatkan, kalian tak perlu ikut campur urusanku! Enyah sekarang! Jangan sampai kuhajar!""Pak Manuel jadi marah karena merasa malu? Yang kami dengar, kekasihmu ini adalah psikiater dari istrimu? Sejak kapan kalian punya hubungan seperti ini?"Para wartawan itu mengabaikan peringatan Manuel. Setelah kameranya dirusak, mereka langsung merekam dengan ponsel.Koridor di rumah sakit dipenuhi orang-orang. Para dokter pun segera datang untuk membubarkan keramaian. Bahkan, pasien dan pendamping yang ada di kamar-kamar sebelah pun melihat ke sana."Apa yang terjadi di sana?""Aku dengar, ada pria yang membawa pelakor ke kamar pasien tempat istrinya dirawat dan berselingkuh dengan terang-terangan di sana.""Buat malu kaum pria saja. Bisa-bisanya dia melakukan hal terkutuk seperti ini!"Berita ini menyebar dengan cepat di internet. Tajuk "pria terkutuk berlaku tak senonoh dengan selingkuhan di kamar tempat istri dirawat" l
Ariel menyingkirkan tangan Jodhiva dan membuang muka. "Sudah kuduga, kamu memang berniat buruk."Jodhiva bingung, lalu menarik Ariel ke arahnya. "Masa mau mendapatkanmu itu berniat buruk?""Iya." Jawabannya terdengar keras kepala, tapi telinga Ariel malah memerah.Dia lalu melepaskan diri dari pelukan Jodhiva dan mengambil ponsel. "Aku rindu ayahku. Aku akan meneleponnya, jangan mendekat." Kemudian, Ariel pun buru-buru kabur tanpa menoleh.Jodhiva bersandar di kursi, tangannya memegang dahi, dan dia pun tertawa. Dia merasa lucu dengan wanita yang jual mahal ini.Di sisi lain, Mellisa mengurung diri selama dua hari. Telepon dan pesan singkatnya terus diteror dan dikirimi makian.Selama dua hari ini, dia meringkuk di sofa dan hampir tidak tidur. Keadaannya sungguh mengenaskan.Saat ini, kalau dia keluar rumah, para tetangganya juga akan memicing dan meludahinya. Tempat ini benar-benar sudah tidak bisa ditempati olehnya.Gara-gara Manuel, semua ini salahnya!Mellisa mengingatkan diri untu
Jerremy menerima susu itu dan membantu Dacia menuangkannya ke dalam gelas, lalu mengantarkannya ke hadapan Dacia.Setelah Dacia meminumnya, Jerremy lekas mengupas cokelat dan menyuapinya.Sebenarnya, Dacia agak takut dengan persalinan ini. Namun, sikap Jerremy yang terus sibuk mengurusnya membuatnya tertawa.Jerremy bingung melihatnya. "Kenapa tertawa?""Jelas-jelas yang sakit itu aku, kok kamu yang lebih gugup?""Kamu kelihatannya sakit sekali. Setelah anak ini lahir, kita jangan tambah anak lagi."Dacia tercengang. Dia tidak menyangka Jerremy akan berkata begitu.Pada dasarnya, pria tidak akan pernah memahami seberapa sakitnya proses persalinan seorang wanita. Bagi sebagian pria, sesakit apa pun itu, wanita memang harus melahirkan, bukan?Namun, ada berapa banyak pria yang bisa merasa simpati dan peduli dengan betapa takutnya wanita saat melahirkan untuk pertama kali?Di tengah lamunan Dacia, Jerremy menyela, "Lagi pikir apa?"Dacia tersenyum. "Terima kasih."Jerremy merapikan helaia
"Ugh ...."Claire Adhitama yang perlahan pulih kesadarannya merasakan sakit kepala yang menusuk. Tubuhnya terasa seperti digilas oleh mobil, ketidaknyamanan pada tubuhnya membuatnya mengernyit. Dia ingin mendorong tubuh yang menimpanya itu, tetapi tidak bertenaga sama sekali.Dalam kegelapan, dia tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Claire hanya mencium wangi parfum Gucci yang khas dari tubuh pria itu.Pria itu tidak bersuara sama sekali. Dia hanya mencumbu leher Claire dengan perlahan ....Pagi harinya.Claire tiba-tiba terbangun.Dia terkejut saat menyadari dirinya sedang berbaring di tempat tidur tanpa sehelai kain pun yang menutupi tubuhnya. Di sampingnya, terbaring seorang pria asing yang membelakanginya.Wajah Claire pucat seketika. Adegan semalam makin jelas dalam benaknya. Ternyata semua itu bukan mimpi!Apa yang telah terjadi?Dia hanya ingat, malam sebelumnya adalah ulang tahunnya. Dia merayakannya bersama Kayla, kemudian setelah minum minuman yang diberikan oleh K
Di bandara ibu kota.Di antara kerumunan orang yang berlalu-lalang, muncul seorang ibu dan anak yang menarik perhatian banyak orang.Lebih tepatnya, seorang ibu yang membawa tiga orang anak kecil yang imut dan cantik.Wanita itu tampak dingin dan anggun. Dia menggendong seorang anak perempuan yang cantik dengan satu tangan. Anak itu memiliki rambut yang lebat dan bergelombang bagaikan boneka.Di belakang mereka diikuti oleh dua orang anak laki-laki berwajah mirip yang tampan. Sepasang mata mereka berwarna coklat dengan kulit yang putih mulus, mereka benar-benar tidak terlihat seperti manusia sungguhan!Wanita yang berdiri di depan mobil BMW itu melepas kacamata hitamnya. Melihat Claire yang sedang menggendong anaknya dan diikuti oleh dua bocah di belakangnya, dia menarik napas dalam-dalam."Buset, Claire, kamu sekali melahirkan tiga anak sekaligus?!"Hal ini benar-benar mengagetkannya!Yang lebih penting lagi, paras ketiga anaknya ini benar-benar mencengangkan.Dia benar-benar penasara
Claire menoleh dan bertemu dengan tatapan tajam pria itu. Ketika melihat penampilan pria itu, Claire sontak terkejut.Kulit pria itu tampak putih halus dengan wajah yang tampan. Terutama sepasang matanya yang berwarna kecoklatan, seakan-akan menyimpan rahasia yang sangat mendalam. Bibirnya yang terkatup erat tampak tipis dan menawan.Wajah ini mirip sekali dengan Jerry dan Jody, bahkan warna mata mereka juga sama!Saat melahirkan di Negara Sahara, Claire baru tahu bahwa ternyata anaknya adalah kembar tiga. Anak pertama dan kedua, Jody dan Jerry, sama sekali tidak mirip dengan ibunya.Hanya anak terakhir, Jessie yang terlihat agak mirip dengannya. Namun, warna rambutnya yang hitam mengilap tampak mirip dengan pria di hadapannya ini.Melihat pria ini, Claire langsung menundukkan pandangannya.Siapa dia? Apa hubungannya dengan Kayla?Javier menatap wajah Claire dengan alis yang berkerut. Wanita ini ....Melihat Javier menatap Claire lekat-lekat, Kayla langsung menggertakkan gigi. Dia memb
Semua orang tahu bahwa Javier adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan Negara Sahara. Dia juga merupakan teman dari putri Negara Sahara. Tentu saja, dia pernah melihat lencana dari keluarga kerajaan.Kalaupun Claire memalsukannya, tetap saja akan ketahuan!Claire tertawa sambil berkata, "Mana mungkin kutunjukkan benda berharga seperti itu kepadamu?"Dengan kata lain, Kayla tidak pantas melihatnya!Kayla kesal hingga tubuhnya gemetar, tetapi wajahnya tetap menunjukkan senyuman. "Bilang saja kamu nggak berani?""Javier, lihat saja, dia itu pembohong. Jelas sekali, dia tahu kamu adalah tamu kehormatan keluarga kerajaan dan bisa mengenali lencana yang asli. Makanya, dia nggak berani menunjukkannya."Sikap Kayla sangat berbeda ketika berhadapan dengan Javier.Javier mengerucutkan bibirnya dengan dingin dan berkata, "Dua triliun itu memang uangku. Aku juga yang mengusulkan untuk merekrut desainer bernama Zora. Kalau kamu bisa membuktikan bahwa kamu adalah Zora, aku nggak akan mempermasalahka
Claire berjalan ke arah balkon dengan ponselnya dan menjawab, "Ada apa? Apa Direktur Kayla sudah menyesal sekarang?"Mendengar ucapannya, Kayla menggertakkan gigi sambil berkata, "Claire, kamu jangan keterlaluan. Kami sudah cukup menghargaimu dengan menawarkan harga 2 triliun!""Oh ya? Kenapa kedengarannya seolah-olah aku sangat membutuhkan 2 triliun kalian ini?" Claire bersandar di pegangan balkon dan berkata dengan tersenyum, "Kalau kamu nggak tulus mau kerja sama, nggak usah telepon aku lagi.""Tunggu!" teriak Kayla.Dia duduk di belakang meja kerjanya dan berkata dengan sudut bibir terangkat, "Claire, jangan lupa kamu masih ada video itu di tanganku."Ketika mengungkit masalah "video", ekspresi Claire langsung menjadi muram.Lantaran tidak mendengar respons apa pun dari ujung telepon, Kayla berkata sambil tertawa, "Kalau kamu nggak mau aku membocorkan kejadian 6 tahun lalu, sebaiknya kamu datang ke sini besok pagi."Claire menarik napas dalam-dalam dan mengangguk. "Oke, aku ke sana