Share

Bab 2287

Yusa mengangguk.

Sekitar pukul setengah sembilan, tim penolong tiba di tempat. Mereka meninggalkan lokasi syuting dan sampai di penginapan yang ada di kaki gunung. Melihat mereka, semua kru pun menghela napas lega.

Levin berjalan mendekat. "Akhirnya kalian kembali, aku khawatir semalaman."

Jessie berdiri dengan tangan di belakang dan berlagak tenang. "Apanya yang perlu dikhawatirkan? Cuma badai salju."

Levin malah tertawa. "Aku rasa, kalau suamimu menemani, kamu bahkan tidak takut kiamat, 'kan? "

Setelah mereka kembali ke kamar untuk mandi dan mengganti pakaian, semuanya pun menikmati sarapan di restoran.

Secangkir air tahu yang hangat membuat jiwa Jessie hidup kembali. Minuman ini sungguh membuat lambungnya terasa nyaman.

Pada saat ini, Levin menenteng sarapannya dan duduk di seberang Jessie. Dia memperhatikan sekitar. "Suamimu tidak ikut makan sarapan?"

Sambil makan mi, Jessie menjawab, "Dia makannya di kamar, bareng Pak Yusa."

"Jessie."

Gerakan Jessie terhenti. Begitu menoleh, dia m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status