Share

Bab 2281

Ariel menyingkirkan tangan Jodhiva dan membuang muka. "Sudah kuduga, kamu memang berniat buruk."

Jodhiva bingung, lalu menarik Ariel ke arahnya. "Masa mau mendapatkanmu itu berniat buruk?"

"Iya." Jawabannya terdengar keras kepala, tapi telinga Ariel malah memerah.

Dia lalu melepaskan diri dari pelukan Jodhiva dan mengambil ponsel. "Aku rindu ayahku. Aku akan meneleponnya, jangan mendekat." Kemudian, Ariel pun buru-buru kabur tanpa menoleh.

Jodhiva bersandar di kursi, tangannya memegang dahi, dan dia pun tertawa. Dia merasa lucu dengan wanita yang jual mahal ini.

Di sisi lain, Mellisa mengurung diri selama dua hari. Telepon dan pesan singkatnya terus diteror dan dikirimi makian.

Selama dua hari ini, dia meringkuk di sofa dan hampir tidak tidur. Keadaannya sungguh mengenaskan.

Saat ini, kalau dia keluar rumah, para tetangganya juga akan memicing dan meludahinya. Tempat ini benar-benar sudah tidak bisa ditempati olehnya.

Gara-gara Manuel, semua ini salahnya!

Mellisa mengingatkan diri untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status