“Iya, persyaratan Nona Yunita cukup bagus. Oh, ada juga Nona Mellisa, si psikiater itu. Dengar-dengar, dulu Nona Mellisa satu sekolah sama Tuan Muda Jerry. Kemudian, dia ke luar negeri untuk mendalami ilmu psikolog. Dia itu orangnya cantik dan baik hati, lebih unggul berkali-kali lipat daripada si Dacia itu ….”Ariel menatap bayangan punggung sekelompok wanita yang semakin menjauh. Dia spontan menyipitkan matanya. Seharusnya orang yang mereka maksud adalah adiknya Jodhiva?Ariel mengusap dagunya. Apa karyawan perusahaan boleh menggosip wanita dari bos mereka sendiri? Menarik!Di dalam ruangan, Jodhiva mengusap jam tangannya, lalu mengangkat kelopak matanya. “Mellisa?”Jerremy menunduk menatap minumannya. “Dia itu satu sekolah sama aku dan Jessie. Aku juga tidak begitu mengingatnya. Kebetulan aku lagi mencarikan psikiater untuk Clara. Dia pun belajar soal psikolog. Jadi, aku pun menjadikannya sebagai dokternya Clara.”“Jerry, apa kamu punya pendapat terhadap Clara.” Jari-jari tangan Jod
Jodhiva meninggalkan ruangan, lalu menghentikan langkahnya di koridor. Dia memalingkan kepalanya menatap Ariel yang sedang memainkan ikan di dalam akuarium. Ariel mengetuk kaca akuarium, lalu membuka lebar mulutnya untuk mengejutkan ikan-ikan.Jodhiva pun tertawa.Ariel memalingkan kepalanya, lalu menutup mulutnya. Dia segera berdiri, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. “Sudah selesai ngobrolnya?”Jodhiva menahan tawanya. “Apa seru bermain dengan ikan mas?”Ariel melipat kedua tangan di depan dada sembari berlagak tenang. Sebenarnya dia sungguh merasa canggung. Jodhiva malah memergoki kelakuannya yang sedang mengagetkan ikan. “Tidak ada yang seru.”Jodhiva berhenti di hadapan Ariel, menundukkan kepalanya, lalu mengusap kening Ariel dengan lembut. “Kamu permainkan aku saja?”Siapa pun yang digoda seperti ini, jantungnya pasti akan berdetak tidak karuan. Namun, berbeda dengan Ariel, dia malah menyipitkan matanya untuk menatap Jodhiva. “Jangan-jangan kamu punya kebiasaan aneh?”Jodhiva pun
Jessie membalas dengan perlahan, “Hubungan Kak Jerry dengan Dacia sangat bagus. Mereka berdua bukan menikah karena hamil. Aku tidak tahu dari mana asal gosip itu. Tapi aku harap kalian bisa jaga sikap kalian. Aku nggak berharap mendengar ucapan itu lagi.”Usai berbicara, Jessie langsung memasuki gedung perusahaan.Jessie pergi melapor ke ruangan Samuel. Samuel mengangkat kelopak matanya untuk menatap Jessie. “Akhirnya kamu pulang juga. Kebetulan sekali.”Samuel meletakkan skenario di atas meja. “Drama genre misteri ‘Embun’ akan mulai syuting dalam dua hari ini. Kemarin mereka bahkan memanggilmu untuk melakukan fitting kostum. Aku khawatir kamu tidak bisa kembali tepat waktu, jadi aku menundanya sehari untukmu.”Jessie mengambil skenario. “Di mana Levin?”“Dia sudah masuk ke lokasi syuting. Semua kekayaan bocah itu sudah disita oleh ayahnya. Sekarang dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Selama setengah tahun ini, dia merasakan apa yang namanya miskin. Aku rasa semua itu cukup bagus. S
Jules tersenyum. Tatapannya masih tertuju pada sisi kontrak. “Drama ini diperani oleh istriku. Tentu saja aku mesti mendukungnya.”Direktur utama merasa Jules sedang memamerkan kemesraan. Maksudnya, Jules ingin menginvestasi istrinya?Tetiba direktur utama kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Ngomong-ngomong, juga ada orang yang menginvestasi dana besar dalam drama Jessie. Orang itu juga belajar perfilman. Sebelumnya dia pernah diterpa gosip bersama Jessie ….”Belum selesai direktur utama menyelesaikan omongannya, dia tiba-tiba merasa suhu di dalam ruangan berubah sangat dingin. Dia melihat ke sisi AC sekilas, padahal AC tidak sedang dinyalakan!Pandangan Jules tertuju pada nama Hiro. Dia menutup kontrak, lalu berkata, “Kalau begitu, aku akan jadi sponsor terbesar dalam drama ini.”Direktur utama terdiam membisu. Apa Jules sedang merasa cemburu? Dunia orang kaya memang sulit untuk dimengerti.Jules meninggalkan ruangan. Derrick sedang menunggu di koridor. “Tuan Muda.”Langkah kaki Jules
Jerremy menopang Dacia. “Sudah berbulan-bulan, kenapa kamu masih saja merasa mual?”Pundak Dacia gemetar.Jangan-jangan Dacia menangis lagi? Jerremy langsung menahan pundak Dacia, lalu memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Jerremy. “Dacia ….”Namun, tidak terlihat setetes air mata pun di wajah Dacia. Akhirnya Jerremy merespons. Dia menyingkirkan tangan Dacia dan terlihat senyuman di wajahnya.Jerremy mencubit dagu Dacia. “Apa kamu lagi mentertawakanku?”Dacia segera mengalihkan pandangannya.Tiba-tiba bibir Jerremy menempel di atas bibir Dacia. Tangan Dacia menopang di atas pundak Jerremy. Tatapannya kelihatan agak linglung.Ketika menyadari Dacia tidak mendorong dan meronta, Jerremy pun menggendongnya ke atas ranjang. Kali ini, Dacia mulai tersadar. “Sebentar ….”“Sudah delapan bulan.” Jerremy mencium pergelangan tangan Dacia. Suaranya terdengar serak.Sejak Dacia mengandung, mereka hanya pernah berhubungan sekali di saat trimester awal. Namun waktu itu, Dacia sangat menolak, jadi
Selesai Yusa minum alkohol, dia melihat ke sisi Hiro. “Hiro, dengan adanya kamu dalam tim kami, aku yakin rating drama ini pasti akan bagus.”Sebagai asisten sutradara yang baru pertama kali terlibat dalam pengarahan, Hiro dan Sutradara Yusa memiliki pandangan yang sangat berbeda soal kreasi seni. Hanya saja, pandangan Hiro justru mendapat apresiasi tinggi dari Yusa.Hiro pun tersenyum. “Aku merasa sangat terhormat bisa belajar dari Pak Yusa.”Levin yang duduk di samping Jessie menaruh kacang tanah ke atas piring, lalu berbisik, “Kamu jago akting juga.”Setelah mendengar gumaman Levin, Jessie pun menyenggol sikunya. “Jangan banyak bicara. Minum saja yang banyak.”Levin mendekati Jessie. “Apa bocah itu punya perasaan sama kamu?”Jessie merasa bingung. “Sebenarnya apa yang ada di dalam benakmu? Aku dan dia cuma teman saja.”“Kamu menganggapnya sebagai teman. Tapi, belum pasti dia menganggapmu sebagai temannya. Aku itu seorang laki-laki. Laki-laki tidak akan salah dalam menilai laki-laki.
Levin tersenyum. “Kalau aku bilang aku melakukannya demi kamu?”“Kak Hiro, kamu ….”Jessie terbengong sejenak. Apa yang sedang Hiro katakan?Hiro mengulurkan tangannya untuk memegang helai rambut Jessie. Tatapannya kelihatan datar. “Aku lagi berpikir, kalau waktu itu kita tidak ke luar negeri, apa mungkin aku punya kesempatan untuk berdiri di sampingmu? Dengan begitu, aku pun tidak usah melihatmu menikah dengan pria lain.”Dulu, Hiro tahu Jessie menyukai seorang lelaki yang bernama Jules. Dia mengira rasa suka di masa muda itu akan menghilang dengan gampangnya. Asalkan Hiro terus menemani di sisi Jessie, dia pun akan melupakan Hiro, lalu menerimanya.Namun, saat mengetahui Jessie pergi ke Negara Hyugana untuk sekolah akting, Hiro berpikir jika dirinya bisa bertemu kembali dengan Jessie, dia berharap bisa berdiri di sisi Jessie. Oleh sebab itu, Hiro melepaskan akademi bisnisnya, lalu mulai belajar untuk menjadi sutradara. Hanya saja, setelah Hiro pulang dari luar negeri, semuanya pun s
Derrick yang sedang mengendarai mobil melirik kaca spion tengah sekilas. “Aku sudah menyelidiki latar belakang Hiro. Ibunya adalah artis yang sangat terkenal dulu, namanya Merry. Sebelum Merry melahirkan Hiro, dia memiliki seorang anak perempuan. Anak perempuan itu adalah istrinya Tuan Hardy, Nona Naomi. Kemudian, kakak sepupunya adalah istri dari Kepala Keluarga Ozara di Area Andes. Kepala Keluarga Ozara di Area Andes adalah kakeknya Tuan Javier.”Jules menekan-nekan tulang hidungnya. Ternyata bocah itu memiliki hubungan dengan Keluarga Fernando?Tiba-tiba Jessie mengangkat kepalanya. “Ngapain kamu selidiki dia?”Jules menyipitkan matanya. Dia membuka tutup bibirnya dengan perlahan. “Aku cemburu.”Jessie melingkari leher Jules, lalu meluruskan kakinya di atas paha Jules. “Untuk apa cemburu? Yang aku sukai dan cintai itu kamu!”Derrick berlagak tidak mendengar apa-apa.Jules langsung menggendong Jessie, memangku Jessie di atas pahanya. Dia mencubit dagu Jessie, lalu tertawa. “Coba kamu
Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka
Yogi mengangguk. “Aku akan melakukannya.”Setelah berpamitan dengan Shawn, mereka bertiga memasuki bandara.Pada saat bersamaan, di bandara Kota Jimbar.Mike dan Emilia mengantar Hiro di depan pintu. Mike menyerahkan koper kepadanya. “Kalau ada waktu, sering main ke sini.”Hiro mengambil kopernya sembari mengangguk. Kemudian, dia membalikkan tubuhnya, berjalan ke dalam bandara.Emilia yang sedang menggendong kucing menggigit bibirnya. Dia menundukkan kepalanya menatap Kiumi. “Kelak mungkin kamu tidak akan bertemu Paman lagi.”Mike melirik Emilia sekilas. “Astaga, masih tidak merelakannya?”“Kiumi yang nggak merelakannya.”“Aku rasa kamu yang tidak merelakannya.” Mike membalikkan tubuhnya dengan tersenyum, kemudian berjalan ke depan mobil. Emilia mengikuti di belakang. Mike membuka pintu. “Kamu ini masih kecil. Kamu selesaikan sekolahmu, lalu usahakan untuk kuliah di ibu kota.”Emilia duduk di bangku samping pengemudi. Ketika mendengar kuliah di ibu kota, dia langsung memalingkan kepala
Seperti kata pepatah, setiap kerugian pasti akan disertai dengan keuntungan. Lagi pula, dari dermaga itu, Keluarga Amkasa hanya akan mendapat pemasukan dari biaya singgah kapal dagang Organisasi Naga.Sekarang, setelah kaki putra Sorox patah akibat dipukul oleh Anton, Keluarga Amkasa sama sekali tidak menunjukkan respons apa pun, itu berarti mereka telah sepenuhnya menyinggung Sorox.Jangan harap mereka bisa berbisnis seperti biasa di masa depan. Bahkan, Organisasi Naga mungkin akan menjadi musuh Keluarga Amkasa. Meskipun mereka tidak lagi menggunakan dermaga Keluarga Amkasa, mereka tetap bisa membuka jalur baru dengan cara mereka sendiri.Pada akhirnya, Keluarga Amkasa justru mempersempit jalan mereka sendiri hanya demi mempertahankan keuntungan kecil ini.Yogi membalikkan kepalanya untuk melihat Dessy. “Ayo, kita pergi.”“Yogi, sebenarnya apa maksudmu? Sebenarnya kamu mau bantu atau tidak!” jerit Febri.Tanpa menoleh, Yogi berkata, “Tunggu kabar saja.”Kemudian, Yogi meninggalkan tem
Pada saat ini, pengurus rumah bergegas ke dalam rumah. “Tuan, ada yang melapor, katanya mereka melihat Tuan Yogi di dalam kota.”Benny spontan berdiri. “Apa benar?”Apa Yogi telah kembali?“Iya, dia lagi berada di Kediaman Keluarga Tanoto.”Ketika mendengar Yogi pergi ke Kediaman Keluarga Tanoto, Benny langsung menggebrak meja. “Begitu pulang, malah langsung ke Kediaman Keluarga Tanoto, sepertinya dia benar-benar tidak menganggap dirinya sebagai bagian dari Keluarga Amkasa!”Sekarang Febri sangat panik. Dia hanya berharap putranya bisa kembali. “Suamiku, berhubung dia sudah kembali, biarkan dia pergi tebus Anton. Bukannya Yogi itu anak sulungmu? Sekarang nyawa Anton sangat penting!”Kening Benny berkerut. Tangannya dikepal erat.Tidak lama kemudian, Yogi dan Dessy berada di halaman luar. Begitu Benny melihat kepulangannya, Benny pun terbengong sejenak. Ekspresinya seketika berubah muram. “Bukannya kamu tidak bersedia untuk pulang?”Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah Yogi. “Kalau
Shawn kelihatan tidak senang.Tobias tersenyum. “Kata siapa kaki Yogi akan dipertaruhkan? Daripada Sorox membuat Anton cacat, lebih baik Yogi turun tangan sendiri saja.”Shawn terbengong sejenak. “Suruh Yogi turun tangan sendiri?”Tobias mencondongkan tubuhnya ke depan. “Sekarang satu kaki Jomin sudah dipatahkan, tapi nyawanya baik-baik saja. Setelah istirahat selama setengah tahun, dia masih bisa turun dari ranjang dan berjalan secara normal. Aku dengar-dengar Sorox sangat sadis, tapi sekarang dia hanya mengancam Keluarga Amkasa untuk mengalah dengan Jomin. Kenapa dia tidak turun tangan?”Shawn kembali terbengong. “Apa maksudmu, Sorox punya maksud lain?”Tobias menuang air ke dalam gelasnya. “Sorox adalah seorang penguasa lokal di Miamar yang memiliki kekuasaan besar. Bisnis yang dia jalankan tidak bersih dan asal-usulnya juga tidak jelas. Selain itu, barang-barang mereka biasanya dikirim melalui jalur air, yang mana harus melewati wilayah Keluarga Amkasa.”“Lagi pula, nyawa Jomin tid
Latar belakang keluarganya Intan terlalu kuat, membuatnya kesulitan untuk mengangkat kepala di depan orang lain. Setahun setelah kematian Intan, Benny menikah lagi. Keluarga Intan memakinya sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih, tapi dia tetap menahannya. Namun, Shawn justru memaksanya menyerahkan Keluarga Amkasa kepada Yogi.Semakin ditekan, Benny semakin tidak mau berkompromi. Benny hanya ingin membuktikan kepada Shawn bahwa tanpa keluarganya dan tanpa putranya, Yogi, Keluarga Amkasa tetap bisa berkembang pesat.Namun, kali ini Anton malah dihadapkan dengan masalah serius. Jika bukan demi Anton, mana mungkin Benny bersedia merendahkan dirinya untuk mencari Yogi?Febri menarik tangannya. “Jadi, apa Yogi setuju? Dia juga anakmu. Bagaimanapun juga, dia tidak akan menolak, ‘kan? Yang terpenting, kita harus suruh Yogi membawa Anton pulang.”“Setuju?” Benny menepis tangan Febri, lalu berkata dengan gusar, “Kalau kamu bisa mengurus Anton kesayanganmu, apa mungkin dia akan melakukan
Yogi menurunkan kelopak matanya. “Pak Guru sudah berbudi terhadapku dan juga sangat memprioritaskanku. Seumur hidupku, aku tidak akan mengecewakan harapan Pak Guru. Kalau tidak, aku, Yogi, akan mati dengan mengenaskan.”Kemudian, Yogi melangkah mundur selangkah, lalu berlutut. Saat dia hendak bersujud untuk menyembah Tobias, Tobias langsung memapahnya. “Berdirilah, anak laki-laki jangan sembarangan berlutut. Aku merasa tidak cocok untuk mengatakan hal seserius ini dengan berlutut.”Yogi mengangkat kepalanya untuk menatap Tobias. “Pak Guru.”Tobias memapahnya untuk berdiri. “Panggil aku Ayah saja.”Yogi tersenyum. “Ayah.”“Patuh.” Tobias mengangguk dengan puas sembari menatapnya. “Besok aku dan Dessy akan temani kamu untuk pulang ke Yasia Tenggara.”“Ayah, aku bisa pulang sendiri.”“Tidak boleh. Kalau aku tidak berada di sana, orang-orang itu pasti akan menindasmu. Sekarang kamu itu putraku, aku mesti membelamu.”Devin dan yang lainnya ikut tersenyum. Mereka sungguh gembira atas masalah
Yogi tersenyum. “Sekarang sudah tidak tergolong benci.”“Semua ini juga bukan tergantung kemauanmu. Yogi, selama masih ada darah Keluarga Amkasa di dirimu, kamu mesti pulang bersamaku!”Benny langsung melayangkan perintah kasar. Meskipun dengan diculik, dia juga tidak akan mengizinkan Yogi menolak permintaannya.Devin dan yang lain juga tidak tinggal diam. Mereka takut orang-orang itu akan membawa Yogi secara paksa.Pada saat ini, Tobias yang berjalan dengan menopang tongkat dan juga dipapah Dessy berjalan ke dalam. Salah satu tangannya diletakkan di belakang punggung sembari memegang tasbih. “Lho, pagi-pagi malah sudah seramai ini. Ternyata Pak Benny juga lagi di sini.”Langsung terlukis ekspresi tidak bersahabat di atas wajah Yogi. “Pak Tobias, kenapa kamu juga ada di ibu kota?”“Ariel sedang berada di ibu kota. Tentu saja aku juga mesti bersamanya. Hari ini aku kepikiran untuk melihat muridku. Siapa sangka aku akan bertemu kamu di sini.”Tobias menunjukkan senyuman bersahabat. Dia m
Gerakan Hiro berhenti. Dia mengangkat kelopak matanya. “Kenapa kamu bertanya seperti ini?”Emilia menggaruk wajahnya. “Kamu sudah tinggal lama di penginapan ini, apalagi kamu juga sudah akrab dengan orang-orang di penginapan. Tiba-tiba kamu mau pergi, mungkin mereka akan nggak merelakanmu.”Tiba-tiba Hiro tertawa. “Terkadang aku masih akan kembali.”“Ah … begitu, ya?” Emilia tertawa canggung.Hiro melihat ke sisi Kiumi. “Kalau begitu, malam ini Kiumi tidur di tempatku saja.”Emilia mengangguk. “Oke, kalau begitu, aku nggak ganggu waktu istirahatmu lagi.”Emilia membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan tempat. Langkah kakinya sangat cepat ketika menuruni tangga. Kebetulan dia bertemu dengan Mike, dia pun merasa kaget. “Bos?”Ketika Mike tidak melihat Kiumu, dia tahu apa yang telah Emilia lakukan. Mike spontan tersenyum. “Kenapa kamu malah merasa gugup? Apa kamu tidak merelakan kepergiannya?”“Nggak, ah!”“Sudahlah, aku sudah kenal lama sama kamu, apa mungkin aku tidak memahamimu? Apa kam