Share

Bab 2231

Penulis: Daun Jahe
Derrick yang sedang mengendarai mobil melirik kaca spion tengah sekilas. “Aku sudah menyelidiki latar belakang Hiro. Ibunya adalah artis yang sangat terkenal dulu, namanya Merry. Sebelum Merry melahirkan Hiro, dia memiliki seorang anak perempuan. Anak perempuan itu adalah istrinya Tuan Hardy, Nona Naomi. Kemudian, kakak sepupunya adalah istri dari Kepala Keluarga Ozara di Area Andes. Kepala Keluarga Ozara di Area Andes adalah kakeknya Tuan Javier.”

Jules menekan-nekan tulang hidungnya. Ternyata bocah itu memiliki hubungan dengan Keluarga Fernando?

Tiba-tiba Jessie mengangkat kepalanya. “Ngapain kamu selidiki dia?”

Jules menyipitkan matanya. Dia membuka tutup bibirnya dengan perlahan. “Aku cemburu.”

Jessie melingkari leher Jules, lalu meluruskan kakinya di atas paha Jules. “Untuk apa cemburu? Yang aku sukai dan cintai itu kamu!”

Derrick berlagak tidak mendengar apa-apa.

Jules langsung menggendong Jessie, memangku Jessie di atas pahanya. Dia mencubit dagu Jessie, lalu tertawa. “Coba kamu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2232

    “Betul juga.” Levin melipat kedua kakinya, lalu berdeham. “Bagaimanapun tidak banyak pria sepertiku. Meskipun aku punya wanita yang aku sukai, kalau dia sudah punya pasangan, aku pun tidak akan memiliki pemikiran lain lagi. Aku punya batasan dalam menjadi orang.”Jessie tersenyum. “Seperti kamu terhadap Dacia?”Levin kembali berbaring di tempat duduk dengan santai. “Aku akui aku memang merasa tidak rela. Tapi, aku kalah dalam soal urutan. Kalau aku bisa kenal dia lebih awal, mana mungkin Dacia akan menjadi milik kakakmu?”Mobil telah tiba di hotel Kota Jimbar. Jessie dan Levin berjalan menuruni mobil. Di bawah kawalan sekuriti, mereka pun masuk ke dalam lobi hotel.Kamar Jessie diatur bersebelahan dengan Levin. Dia mendorong koper berjalan ke dalam kamar. Tidak lama kemudian, terdengar suara bel pintu.Jessie membuka pintu. Pelayan berdiri di luar sembari berkata, “Nona Jessie, kamarmu ada di lantai paling atas.”Jessie sungguh merasa syok. “Aku nggak pesan suite.”Pelayan tersenyum. “

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2233

    Hiro menurunkan tangannya sembari mengangguk. Dia menatap Jules sekilas, lalu meninggalkan tempat.Jules menatap bayangan punggungnya. Dia sangat pintar dalam menyembunyikan perasaannya. Sepertinya kali ini Jules bertemu dengan saingan “tangguh”.…Di Grup Angkasa.Kabar dua kepala departemen dan seorang manajer dipecat dari perusahaan telah tersebar luas di seluruh departemen perusahaan. Langkah ini sengaja dilakukan demi memberi contoh kepada yang lain.Ketika para karyawan yang pernah diam-diam menggosip soal Dacia mendengar kabar itu, wajah mereka menjadi pucat dalam seketika. Mereka sungguh takut mereka akan menjadi yang selanjutnya.Di dalam ruangan.Edwin sedang melaporkan hasil penyelidikan. “Anggota kita sudah mengikutinya selama dua hari. Kami menyadari hubungan wanita itu dengan suaminya tidaklah akur. Satu tahun lalu, suaminya memiliki simpanan di tempat dia bekerja. Jadi, wanita itu mengajukan cerai. Kebetulan wanita selingkuhan suaminya itu hamil. Dia mengatakan dia menye

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2234

    Hanya saja, ponsel tidak berhenti berdering. Mellisa mengangkat dengan kesal. “Aku sudah bilang jangan hubungi aku lagi.”“Mellisa, aku benar-benar sangat merindukanmu. Biarkan aku menemuimu, ya. Aku jamin aku akan bercerai dengan wanita tua itu. Aku akan menikahimu.”Terlintas ekspresi galak di wajah Mellisa. “Kita ketemu lagi setelah kamu bercerai nanti. Aku nggak ingin dijuluki simpanan sama orang-orang.”Panggilan langsung diakhiri. Ekspresi Mellisa berubah muram. Dengan nyali ciutnya dia malah ingin menikahi Mellisa? Heh! Mellisa bisa bersamanya juga karena melihat dia rela menghabiskan uang untuk bermain bersamanya. Dia malah anggap serius. Lucu sekali!Jika Mellisa ingin menikah, tentu saja dia akan menikah dengan konglomerat.Kandidat yang paling cocok tak lain adalah anak kedua dari Javier Fernando. Memangnya kenapa kalau dia sudah memiliki calon istri? Asalkan dia masih belum menikah, masih belum melahirkan anak, dia pun masih ada kesempatan lagi.Selama setengah tahun ini, M

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2235

    Jerremy tertegun beberapa detik. “Kenapa kamu bertanya seperti ini?”Tatapan Dacia kelihatan muram. “Apa kamu sangat memercayai psikiater yang bernama Mellisa itu?”Jerremy menatap ekspresi Dacia. Dia tersenyum, lalu mengusap wajah Dacia. “Kenapa kamu berpikir sembarangan? Aku percaya sama dia karena profesinya, bukan yang lain.”Usai berbicara, Jerremy pun terbengong sejenak. Apa yang dilakukannya tadi? Apa Jerremy sedang menjelaskan?“Aku ….”“Aku percaya sama kamu.” Tiba-tiba Dacia mengatakan dengan perlahan, “Jerry, aku memilih untuk percaya sama kamu.”Sepertinya Dacia memang sudah berpikir terlalu banyak. Bagaimanapun, dengan kondisi Clara sekarang, Dacia memang tidak memiliki bukti lain untuk mencurigai Mellisa.Dua hari kemudian, Jerremy membawa Dacia kembali ke Vila Kandara, sekalian menjemput Clara. Clara yang sekarang lebih diam daripada sebelumnya. Dia jadi tidak suka berbicara lagi. Setelah pulang, dia hanya terus mengurung diri di kamar.Dacia dan Jerremy berjalan ke kama

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2236

    Dacia menyandarkan kepalanya di atas dada Jerremy. Jerremy tertegun sejenak. Dia dapat merasakan Dacia sedang merasa tegang. Jerremy pun spontan mengulurkan tangan untuk memeluk Dacia. “Ada apa sebenarnya?”“Bisa nggak kita ganti psikiater lain?” Setelah ragu dalam waktu yang sangat lama, akhirnya Dacia mengatakannya.Kondisi penyakit Clara memang parah saja. Bukannya Mellisa adalah seorang psikiater unggul? Dia tidak berhasil menyembuhkannya dalam waktu setengah tahun, yang ada kondisi penyakit Clara malah lebih parah lagi. Apa alasannya? Clara juga tidak mungkin menolak pengobatan, apalagi menolak konsumsi obat tanpa sebab.Tadi, Clara mengatakan efek samping yang dialaminya setelah mengonsumsi obat, seperti insomnia, sakit kepala, dan mimpi buruk. Tiba-tiba Dacia kepikiran dengan ucapan Clara saat bunuh diri setengah tahun lalu.Seorang anak yang lugu memang bisa berbohong, tetapi tidak mungkin akan mengambinghitamkan orang lain. Anak-anak hanya akan menuruti perintah tanpa berpikir

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2237

    Jerremy menopang pipi Dacia, lalu mengecup air mata yang membasahi wajahnya. “Meskipun salah, kita cuma bisa melanjutkan kesalahan ini untuk selamanya. Dacia, aku tidak ada kebiasaan untuk gonta-ganti pasangan. Aku juga tidak akan menggantimu.”Setelah emosi Dacia stabil, dia pun ketiduran. Jerremy memanggil dokter pribadi untuk memeriksanya. Dokter berjalan keluar kamar. “Tuan Muda Jerry, emosi bumil memang tidak stabil. Kamu harus mengalihkan perhatiannya. Kalau bumil terlalu pesimis dan juga terlalu banyak pikiran, nantinya dia malah akan depresi.”Kedua tangan Jerremy dikepalkan dengan erat. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan genggamannya, lalu mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah dokter meninggalkan rumah, Jerremy melihat ke sisi kamar. Tiba-tiba Jerremy kepikiran dengan ucapan Jodhiva waktu itu, hubungan mereka berdua bukan terpaut oleh seorang Clara. Sebelumnya, Jerremy memang sudah mengetahui keberadaan Clara.Berhubung Jerremy memilih untuk menerimanya, Clara pun bukan lagi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2238

    “Nona Dacia, aku tahu kamu sangat mencemaskannya. Tapi, aku ini psikiater. Kalau aku nggak punya keyakinan, aku juga nggak mungkin bercanda dengan nyawa pasien.” Mellisa tersenyum. “Aku memang sudah memberinya obat. Tapi, obat-obat itu untuk mengobati insomnia dan sakit kepala. Jadi, dia bukan insomnia setelah makan obat. Aku berani jamin nggak ada masalah dengan obatku. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa memeriksanya.”Usai berbicara, Mellisa mengeluarkan sebotol obat tidur untuknya. Namun, Dacia tidak mengambilnya. Dia memutar bola matanya, lalu berkata, “Aku percaya sama kamu.”Mellisa memasukkan obat ke dalam tas, lalu menatap bingkai foto di atas dinding. “Sebenarnya Clara tidak ingin diobati juga gara-gara kamu.”Dacia merasa bingung. “Gara-gara aku?”“Seandainya penyakit dia sudah sembuh, dia khawatir kamu akan mencampakkannya. Itulah alasannya dia menolak untuk berobat.” Mellisa menatapnya. “Apalagi kamu lagi mengandung sekarang. Bagi Clara, setelah anakmu dilahirkan, posisiny

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2239

    Ariel tertegun. Dia merasa malu hingga wajahnya memerah. Ucapannya menjadi terbata-bata. “Itu … itu karena aku berutang sama kamu. Jadi, aku sungkan sama kamu!”Terlukis senyuman di dalam tatapan Jodhiva. Dia mengusap bibir Ariel. “Tuan Muda Ariel dari Pulau Persia malah bisa bersikap sungkan?”Ariel meronta hendak berdiri. Jodhiva menahan Ariel ke dalam pelukannya, lalu berkata dengan suara serak, “Kalau kamu sembarangan gerak lagi, aku pun kehabisan akal.”Ariel pun tertegun di tempat. Wajahnya seketika merona. “Kalau kamu berani, aku pasti akan membuatmu nggak bisa memiliki keturunan lagi!”Jodhiva mendengus dingin sembari mengangkat-angkat alisnya. “Jadi, bagaimana dengan kamu?”Hawa panas mengepul di atas kepala Ariel. Otaknya seketika tidak bisa berputar sama sekali.Dalam masalah hubungan, Ariel boleh dikatakan tidak paham akan apa pun. Hanya saja, Ariel yang sedang bergaul dengan para pria itu tentu mengerti maksud ucapan Jodhiva.Saat Ariel menyamar sebagai pria, dia tidak mer

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status