Jodhiva meninggalkan ruangan, lalu menghentikan langkahnya di koridor. Dia memalingkan kepalanya menatap Ariel yang sedang memainkan ikan di dalam akuarium. Ariel mengetuk kaca akuarium, lalu membuka lebar mulutnya untuk mengejutkan ikan-ikan.Jodhiva pun tertawa.Ariel memalingkan kepalanya, lalu menutup mulutnya. Dia segera berdiri, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. “Sudah selesai ngobrolnya?”Jodhiva menahan tawanya. “Apa seru bermain dengan ikan mas?”Ariel melipat kedua tangan di depan dada sembari berlagak tenang. Sebenarnya dia sungguh merasa canggung. Jodhiva malah memergoki kelakuannya yang sedang mengagetkan ikan. “Tidak ada yang seru.”Jodhiva berhenti di hadapan Ariel, menundukkan kepalanya, lalu mengusap kening Ariel dengan lembut. “Kamu permainkan aku saja?”Siapa pun yang digoda seperti ini, jantungnya pasti akan berdetak tidak karuan. Namun, berbeda dengan Ariel, dia malah menyipitkan matanya untuk menatap Jodhiva. “Jangan-jangan kamu punya kebiasaan aneh?”Jodhiva pun
Jessie membalas dengan perlahan, “Hubungan Kak Jerry dengan Dacia sangat bagus. Mereka berdua bukan menikah karena hamil. Aku tidak tahu dari mana asal gosip itu. Tapi aku harap kalian bisa jaga sikap kalian. Aku nggak berharap mendengar ucapan itu lagi.”Usai berbicara, Jessie langsung memasuki gedung perusahaan.Jessie pergi melapor ke ruangan Samuel. Samuel mengangkat kelopak matanya untuk menatap Jessie. “Akhirnya kamu pulang juga. Kebetulan sekali.”Samuel meletakkan skenario di atas meja. “Drama genre misteri ‘Embun’ akan mulai syuting dalam dua hari ini. Kemarin mereka bahkan memanggilmu untuk melakukan fitting kostum. Aku khawatir kamu tidak bisa kembali tepat waktu, jadi aku menundanya sehari untukmu.”Jessie mengambil skenario. “Di mana Levin?”“Dia sudah masuk ke lokasi syuting. Semua kekayaan bocah itu sudah disita oleh ayahnya. Sekarang dia sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Selama setengah tahun ini, dia merasakan apa yang namanya miskin. Aku rasa semua itu cukup bagus. S
Jules tersenyum. Tatapannya masih tertuju pada sisi kontrak. “Drama ini diperani oleh istriku. Tentu saja aku mesti mendukungnya.”Direktur utama merasa Jules sedang memamerkan kemesraan. Maksudnya, Jules ingin menginvestasi istrinya?Tetiba direktur utama kepikiran sesuatu, lalu berkata, “Ngomong-ngomong, juga ada orang yang menginvestasi dana besar dalam drama Jessie. Orang itu juga belajar perfilman. Sebelumnya dia pernah diterpa gosip bersama Jessie ….”Belum selesai direktur utama menyelesaikan omongannya, dia tiba-tiba merasa suhu di dalam ruangan berubah sangat dingin. Dia melihat ke sisi AC sekilas, padahal AC tidak sedang dinyalakan!Pandangan Jules tertuju pada nama Hiro. Dia menutup kontrak, lalu berkata, “Kalau begitu, aku akan jadi sponsor terbesar dalam drama ini.”Direktur utama terdiam membisu. Apa Jules sedang merasa cemburu? Dunia orang kaya memang sulit untuk dimengerti.Jules meninggalkan ruangan. Derrick sedang menunggu di koridor. “Tuan Muda.”Langkah kaki Jules
Jerremy menopang Dacia. “Sudah berbulan-bulan, kenapa kamu masih saja merasa mual?”Pundak Dacia gemetar.Jangan-jangan Dacia menangis lagi? Jerremy langsung menahan pundak Dacia, lalu memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Jerremy. “Dacia ….”Namun, tidak terlihat setetes air mata pun di wajah Dacia. Akhirnya Jerremy merespons. Dia menyingkirkan tangan Dacia dan terlihat senyuman di wajahnya.Jerremy mencubit dagu Dacia. “Apa kamu lagi mentertawakanku?”Dacia segera mengalihkan pandangannya.Tiba-tiba bibir Jerremy menempel di atas bibir Dacia. Tangan Dacia menopang di atas pundak Jerremy. Tatapannya kelihatan agak linglung.Ketika menyadari Dacia tidak mendorong dan meronta, Jerremy pun menggendongnya ke atas ranjang. Kali ini, Dacia mulai tersadar. “Sebentar ….”“Sudah delapan bulan.” Jerremy mencium pergelangan tangan Dacia. Suaranya terdengar serak.Sejak Dacia mengandung, mereka hanya pernah berhubungan sekali di saat trimester awal. Namun waktu itu, Dacia sangat menolak, jadi
Selesai Yusa minum alkohol, dia melihat ke sisi Hiro. “Hiro, dengan adanya kamu dalam tim kami, aku yakin rating drama ini pasti akan bagus.”Sebagai asisten sutradara yang baru pertama kali terlibat dalam pengarahan, Hiro dan Sutradara Yusa memiliki pandangan yang sangat berbeda soal kreasi seni. Hanya saja, pandangan Hiro justru mendapat apresiasi tinggi dari Yusa.Hiro pun tersenyum. “Aku merasa sangat terhormat bisa belajar dari Pak Yusa.”Levin yang duduk di samping Jessie menaruh kacang tanah ke atas piring, lalu berbisik, “Kamu jago akting juga.”Setelah mendengar gumaman Levin, Jessie pun menyenggol sikunya. “Jangan banyak bicara. Minum saja yang banyak.”Levin mendekati Jessie. “Apa bocah itu punya perasaan sama kamu?”Jessie merasa bingung. “Sebenarnya apa yang ada di dalam benakmu? Aku dan dia cuma teman saja.”“Kamu menganggapnya sebagai teman. Tapi, belum pasti dia menganggapmu sebagai temannya. Aku itu seorang laki-laki. Laki-laki tidak akan salah dalam menilai laki-laki.
Levin tersenyum. “Kalau aku bilang aku melakukannya demi kamu?”“Kak Hiro, kamu ….”Jessie terbengong sejenak. Apa yang sedang Hiro katakan?Hiro mengulurkan tangannya untuk memegang helai rambut Jessie. Tatapannya kelihatan datar. “Aku lagi berpikir, kalau waktu itu kita tidak ke luar negeri, apa mungkin aku punya kesempatan untuk berdiri di sampingmu? Dengan begitu, aku pun tidak usah melihatmu menikah dengan pria lain.”Dulu, Hiro tahu Jessie menyukai seorang lelaki yang bernama Jules. Dia mengira rasa suka di masa muda itu akan menghilang dengan gampangnya. Asalkan Hiro terus menemani di sisi Jessie, dia pun akan melupakan Hiro, lalu menerimanya.Namun, saat mengetahui Jessie pergi ke Negara Hyugana untuk sekolah akting, Hiro berpikir jika dirinya bisa bertemu kembali dengan Jessie, dia berharap bisa berdiri di sisi Jessie. Oleh sebab itu, Hiro melepaskan akademi bisnisnya, lalu mulai belajar untuk menjadi sutradara. Hanya saja, setelah Hiro pulang dari luar negeri, semuanya pun s
Derrick yang sedang mengendarai mobil melirik kaca spion tengah sekilas. “Aku sudah menyelidiki latar belakang Hiro. Ibunya adalah artis yang sangat terkenal dulu, namanya Merry. Sebelum Merry melahirkan Hiro, dia memiliki seorang anak perempuan. Anak perempuan itu adalah istrinya Tuan Hardy, Nona Naomi. Kemudian, kakak sepupunya adalah istri dari Kepala Keluarga Ozara di Area Andes. Kepala Keluarga Ozara di Area Andes adalah kakeknya Tuan Javier.”Jules menekan-nekan tulang hidungnya. Ternyata bocah itu memiliki hubungan dengan Keluarga Fernando?Tiba-tiba Jessie mengangkat kepalanya. “Ngapain kamu selidiki dia?”Jules menyipitkan matanya. Dia membuka tutup bibirnya dengan perlahan. “Aku cemburu.”Jessie melingkari leher Jules, lalu meluruskan kakinya di atas paha Jules. “Untuk apa cemburu? Yang aku sukai dan cintai itu kamu!”Derrick berlagak tidak mendengar apa-apa.Jules langsung menggendong Jessie, memangku Jessie di atas pahanya. Dia mencubit dagu Jessie, lalu tertawa. “Coba kamu
“Betul juga.” Levin melipat kedua kakinya, lalu berdeham. “Bagaimanapun tidak banyak pria sepertiku. Meskipun aku punya wanita yang aku sukai, kalau dia sudah punya pasangan, aku pun tidak akan memiliki pemikiran lain lagi. Aku punya batasan dalam menjadi orang.”Jessie tersenyum. “Seperti kamu terhadap Dacia?”Levin kembali berbaring di tempat duduk dengan santai. “Aku akui aku memang merasa tidak rela. Tapi, aku kalah dalam soal urutan. Kalau aku bisa kenal dia lebih awal, mana mungkin Dacia akan menjadi milik kakakmu?”Mobil telah tiba di hotel Kota Jimbar. Jessie dan Levin berjalan menuruni mobil. Di bawah kawalan sekuriti, mereka pun masuk ke dalam lobi hotel.Kamar Jessie diatur bersebelahan dengan Levin. Dia mendorong koper berjalan ke dalam kamar. Tidak lama kemudian, terdengar suara bel pintu.Jessie membuka pintu. Pelayan berdiri di luar sembari berkata, “Nona Jessie, kamarmu ada di lantai paling atas.”Jessie sungguh merasa syok. “Aku nggak pesan suite.”Pelayan tersenyum. “