Jerremy menopang Dacia. “Sudah berbulan-bulan, kenapa kamu masih saja merasa mual?”Pundak Dacia gemetar.Jangan-jangan Dacia menangis lagi? Jerremy langsung menahan pundak Dacia, lalu memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Jerremy. “Dacia ….”Namun, tidak terlihat setetes air mata pun di wajah Dacia. Akhirnya Jerremy merespons. Dia menyingkirkan tangan Dacia dan terlihat senyuman di wajahnya.Jerremy mencubit dagu Dacia. “Apa kamu lagi mentertawakanku?”Dacia segera mengalihkan pandangannya.Tiba-tiba bibir Jerremy menempel di atas bibir Dacia. Tangan Dacia menopang di atas pundak Jerremy. Tatapannya kelihatan agak linglung.Ketika menyadari Dacia tidak mendorong dan meronta, Jerremy pun menggendongnya ke atas ranjang. Kali ini, Dacia mulai tersadar. “Sebentar ….”“Sudah delapan bulan.” Jerremy mencium pergelangan tangan Dacia. Suaranya terdengar serak.Sejak Dacia mengandung, mereka hanya pernah berhubungan sekali di saat trimester awal. Namun waktu itu, Dacia sangat menolak, jadi
Selesai Yusa minum alkohol, dia melihat ke sisi Hiro. “Hiro, dengan adanya kamu dalam tim kami, aku yakin rating drama ini pasti akan bagus.”Sebagai asisten sutradara yang baru pertama kali terlibat dalam pengarahan, Hiro dan Sutradara Yusa memiliki pandangan yang sangat berbeda soal kreasi seni. Hanya saja, pandangan Hiro justru mendapat apresiasi tinggi dari Yusa.Hiro pun tersenyum. “Aku merasa sangat terhormat bisa belajar dari Pak Yusa.”Levin yang duduk di samping Jessie menaruh kacang tanah ke atas piring, lalu berbisik, “Kamu jago akting juga.”Setelah mendengar gumaman Levin, Jessie pun menyenggol sikunya. “Jangan banyak bicara. Minum saja yang banyak.”Levin mendekati Jessie. “Apa bocah itu punya perasaan sama kamu?”Jessie merasa bingung. “Sebenarnya apa yang ada di dalam benakmu? Aku dan dia cuma teman saja.”“Kamu menganggapnya sebagai teman. Tapi, belum pasti dia menganggapmu sebagai temannya. Aku itu seorang laki-laki. Laki-laki tidak akan salah dalam menilai laki-laki.
Levin tersenyum. “Kalau aku bilang aku melakukannya demi kamu?”“Kak Hiro, kamu ….”Jessie terbengong sejenak. Apa yang sedang Hiro katakan?Hiro mengulurkan tangannya untuk memegang helai rambut Jessie. Tatapannya kelihatan datar. “Aku lagi berpikir, kalau waktu itu kita tidak ke luar negeri, apa mungkin aku punya kesempatan untuk berdiri di sampingmu? Dengan begitu, aku pun tidak usah melihatmu menikah dengan pria lain.”Dulu, Hiro tahu Jessie menyukai seorang lelaki yang bernama Jules. Dia mengira rasa suka di masa muda itu akan menghilang dengan gampangnya. Asalkan Hiro terus menemani di sisi Jessie, dia pun akan melupakan Hiro, lalu menerimanya.Namun, saat mengetahui Jessie pergi ke Negara Hyugana untuk sekolah akting, Hiro berpikir jika dirinya bisa bertemu kembali dengan Jessie, dia berharap bisa berdiri di sisi Jessie. Oleh sebab itu, Hiro melepaskan akademi bisnisnya, lalu mulai belajar untuk menjadi sutradara. Hanya saja, setelah Hiro pulang dari luar negeri, semuanya pun s
Derrick yang sedang mengendarai mobil melirik kaca spion tengah sekilas. “Aku sudah menyelidiki latar belakang Hiro. Ibunya adalah artis yang sangat terkenal dulu, namanya Merry. Sebelum Merry melahirkan Hiro, dia memiliki seorang anak perempuan. Anak perempuan itu adalah istrinya Tuan Hardy, Nona Naomi. Kemudian, kakak sepupunya adalah istri dari Kepala Keluarga Ozara di Area Andes. Kepala Keluarga Ozara di Area Andes adalah kakeknya Tuan Javier.”Jules menekan-nekan tulang hidungnya. Ternyata bocah itu memiliki hubungan dengan Keluarga Fernando?Tiba-tiba Jessie mengangkat kepalanya. “Ngapain kamu selidiki dia?”Jules menyipitkan matanya. Dia membuka tutup bibirnya dengan perlahan. “Aku cemburu.”Jessie melingkari leher Jules, lalu meluruskan kakinya di atas paha Jules. “Untuk apa cemburu? Yang aku sukai dan cintai itu kamu!”Derrick berlagak tidak mendengar apa-apa.Jules langsung menggendong Jessie, memangku Jessie di atas pahanya. Dia mencubit dagu Jessie, lalu tertawa. “Coba kamu
“Betul juga.” Levin melipat kedua kakinya, lalu berdeham. “Bagaimanapun tidak banyak pria sepertiku. Meskipun aku punya wanita yang aku sukai, kalau dia sudah punya pasangan, aku pun tidak akan memiliki pemikiran lain lagi. Aku punya batasan dalam menjadi orang.”Jessie tersenyum. “Seperti kamu terhadap Dacia?”Levin kembali berbaring di tempat duduk dengan santai. “Aku akui aku memang merasa tidak rela. Tapi, aku kalah dalam soal urutan. Kalau aku bisa kenal dia lebih awal, mana mungkin Dacia akan menjadi milik kakakmu?”Mobil telah tiba di hotel Kota Jimbar. Jessie dan Levin berjalan menuruni mobil. Di bawah kawalan sekuriti, mereka pun masuk ke dalam lobi hotel.Kamar Jessie diatur bersebelahan dengan Levin. Dia mendorong koper berjalan ke dalam kamar. Tidak lama kemudian, terdengar suara bel pintu.Jessie membuka pintu. Pelayan berdiri di luar sembari berkata, “Nona Jessie, kamarmu ada di lantai paling atas.”Jessie sungguh merasa syok. “Aku nggak pesan suite.”Pelayan tersenyum. “
Hiro menurunkan tangannya sembari mengangguk. Dia menatap Jules sekilas, lalu meninggalkan tempat.Jules menatap bayangan punggungnya. Dia sangat pintar dalam menyembunyikan perasaannya. Sepertinya kali ini Jules bertemu dengan saingan “tangguh”.…Di Grup Angkasa.Kabar dua kepala departemen dan seorang manajer dipecat dari perusahaan telah tersebar luas di seluruh departemen perusahaan. Langkah ini sengaja dilakukan demi memberi contoh kepada yang lain.Ketika para karyawan yang pernah diam-diam menggosip soal Dacia mendengar kabar itu, wajah mereka menjadi pucat dalam seketika. Mereka sungguh takut mereka akan menjadi yang selanjutnya.Di dalam ruangan.Edwin sedang melaporkan hasil penyelidikan. “Anggota kita sudah mengikutinya selama dua hari. Kami menyadari hubungan wanita itu dengan suaminya tidaklah akur. Satu tahun lalu, suaminya memiliki simpanan di tempat dia bekerja. Jadi, wanita itu mengajukan cerai. Kebetulan wanita selingkuhan suaminya itu hamil. Dia mengatakan dia menye
Hanya saja, ponsel tidak berhenti berdering. Mellisa mengangkat dengan kesal. “Aku sudah bilang jangan hubungi aku lagi.”“Mellisa, aku benar-benar sangat merindukanmu. Biarkan aku menemuimu, ya. Aku jamin aku akan bercerai dengan wanita tua itu. Aku akan menikahimu.”Terlintas ekspresi galak di wajah Mellisa. “Kita ketemu lagi setelah kamu bercerai nanti. Aku nggak ingin dijuluki simpanan sama orang-orang.”Panggilan langsung diakhiri. Ekspresi Mellisa berubah muram. Dengan nyali ciutnya dia malah ingin menikahi Mellisa? Heh! Mellisa bisa bersamanya juga karena melihat dia rela menghabiskan uang untuk bermain bersamanya. Dia malah anggap serius. Lucu sekali!Jika Mellisa ingin menikah, tentu saja dia akan menikah dengan konglomerat.Kandidat yang paling cocok tak lain adalah anak kedua dari Javier Fernando. Memangnya kenapa kalau dia sudah memiliki calon istri? Asalkan dia masih belum menikah, masih belum melahirkan anak, dia pun masih ada kesempatan lagi.Selama setengah tahun ini, M
Jerremy tertegun beberapa detik. “Kenapa kamu bertanya seperti ini?”Tatapan Dacia kelihatan muram. “Apa kamu sangat memercayai psikiater yang bernama Mellisa itu?”Jerremy menatap ekspresi Dacia. Dia tersenyum, lalu mengusap wajah Dacia. “Kenapa kamu berpikir sembarangan? Aku percaya sama dia karena profesinya, bukan yang lain.”Usai berbicara, Jerremy pun terbengong sejenak. Apa yang dilakukannya tadi? Apa Jerremy sedang menjelaskan?“Aku ….”“Aku percaya sama kamu.” Tiba-tiba Dacia mengatakan dengan perlahan, “Jerry, aku memilih untuk percaya sama kamu.”Sepertinya Dacia memang sudah berpikir terlalu banyak. Bagaimanapun, dengan kondisi Clara sekarang, Dacia memang tidak memiliki bukti lain untuk mencurigai Mellisa.Dua hari kemudian, Jerremy membawa Dacia kembali ke Vila Kandara, sekalian menjemput Clara. Clara yang sekarang lebih diam daripada sebelumnya. Dia jadi tidak suka berbicara lagi. Setelah pulang, dia hanya terus mengurung diri di kamar.Dacia dan Jerremy berjalan ke kama