Share

Bab 2192

Tom berdiri di atas dek. Pada saat ini, si Gendut menghampirinya. “Tuan.”

Tom mengeluarkan sebatang rokok. “Suruh orang beri tahu Tobias, putrinya ada di tanganku. Coba lihat bagaimana pilihannya.”

Si Gendut mengangguk.

Ariel sedang duduk di atas ranjang. Pergelangan tangan yang tak berhenti meronta telah terluka. Bahkan, telah meninggalkan bekas yang cukup mendalam.

Mata Ariel memang disemprot merica. Hanya saja, untung saja tidak semua bagian matanya disemprot. Jadi, Ariel juga tidak akan kehilangan penglihatannya. Dia membuka matanya dengan perlahan. Rasa sakit masih terasa. Saat ini, penglihatannya terasa sangat lemah. Saat terkena cahaya, matanya pun terasa sangat sakit.

Ariel merintih kesakitan, tidak meronta lagi. Dia memiringkan tubuhnya berbaring di atas ranjang sembari tersenyum menyindir dirinya sendiri. “Ternyata ada saatnya aku lengah.”

Pada saat ini, ada yang memasuki ruangan. Orang itu datang untuk mengantar makanan. Sikapnya sangat tidak bagus. “Nona Ariel, makan sendir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status