Dessy tersenyum. “Keinginanmu pasti akan terkabulkan.”Ariel membuka matanya. Dia menyadari dirinya sedang berbaring di atas kamar pasien. Disusul, dia mendengar suara Tobias dan juga Dessy. Ketika melihat Ariel sudah bangun, Tobias segera berjalan ke sisi ranjang. “Ariel, kamu sudah bangun?”Dessy tersenyum. “Akhirnya Nona bangun juga. Aku pergi panggil dokter!”Dokter berjalan ke dalam kamar pasien, lalu memeriksa Ariel. Kemudian, dokter berkata pada Tobias, “Pasien baik-baik saja, hanya saja ada air yang menumpuk di paru-paru dan sedikit demam.”Tobias mengangguk. “Terima kasih.”Dessy duduk di samping ranjang. “Nona, apa yang kamu rasakan?”Ariel menatap plafon dengan terbengong. Dia tidak berbicara sama sekali.Tobias berdiri dengan menopang tongkat. Hatinya terasa tenang. Namun, tiba-tiba Tobias kepikiran sesuatu dan dia pun merasa marah. “Kamu seharusnya tahu meski Tom menculikmu, dia juga tidak berani melakukan apa-apa terhadapmu. Kamu cukup menunggu kami datang menyelamatkanmu
Ariel tertegun sejenak, lalu terdiam.Sebenarnya Ariel juga tidak tahu kenapa dirinya bisa lompat ke dalam laut. Dia sangat membenci laut. Namun, dia masih saja hidup di atas pulau. Hanya saja, dia tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap laut.Setiap kali melaut untuk berbisnis, Ariel selalu memilih untuk tinggal di dalam kamar. Dia tidak akan pergi ke dek. Bahkan saat menemukan Jules di laut, dia juga menyuruh bawahannya yang sedang patroli untuk mengangkat Jules ke atas kapal. Sebenarnya dia bisa memilih untuk tidak menyelamatkan Ariel.Sebab, hidup matinya orang lain tidak ada hubungannya dengan Ariel. Mungkin dia kepikiran dengan ibunya yang juga mati di dalam laut yang dingin ini. Jadi, hati Ariel merasa goyah. Sebenarnya apa alasan Ariel memilih untuk melompat ke laut? Mungkin Ariel tidak ingin dirinya jatuh ke tangan Tom, lalu melibatkan Keluarga Oswaldo saja. Tatapan Ariel tertuju pada boneka merah muda di tangan Jodhiva. Dia langsung menunjukkan ekspresi risi. “Sudah segede
Tom ingin memonopoli semua area kekuasaan Puzo di pulau ini. Hanya dengan begitu, Tom baru memiliki kekuatan untuk menghadapi Keluarga Oswaldo.Si Gendut mengangguk. “Aku mengerti.”…Masalah Tom menguasai area barat daya sudah tersebar sampai ke Keluarga Oswaldo. Berhubung Organisasi Skelem bertindak dengan brutal, tak sedikit geng di area barat daya terpaksa menuruti perintah Tom.Kekacauan dan kerusuhan di sana membuat banyak toko tutup untuk berlindung. Bahkan, para pejalan kaki malah menjadi korban dalam kerusuhan itu. Banyak turis hanya bisa bersembunyi di hotel dan tidak berani keluar.Di Restoran Sameton, Tobias bersama Jodhiva dan yang lainnya duduk di ruang VIP untuk berdiskusi tentang langkah selanjutnya. Setelah mendengar laporan dari Dessy, Roger merasa marah. “Cara Tom seperti ini hanya akan membuat reputasi Pulau Persia semakin buruk. Bisa jadi bisnis Keluarga Oswaldo juga akan terkena imbasnya. Meski Tom benar-benar berhasil menguasai wilayah Puzo, aku rasa orang-orang
Semua ini sudah direncanakan sejak Tom datang ke Pulau Persia dua tahun silam. Sams hanyalah pion Tom saja.Tom berhasil mendapatkan rasa percaya Sams, kemudian berhasil menghasut Sams mengalihkan dana Geng Markus kepadanya. Dengan dalih membantu Sams, Tom pun menjadi dalang di balik semuanya.Semua itu cukup menjelaskan bagaimana seorang buronan yang tidak memiliki apa pun, bisa tiba di Pulau Persia yang asing baginya, apalagi mampu mengendalikan semuanya. Bahkan, anggota Organisasi Skelem diam-diam berhasil disogoknya.Puzo merasa emosi hingga sekujur tubuhnya gemetar. “Dasar berengsek! Transaksi apa yang kamu lakukan dengan mereka!”Tom membungkukkan tubuhnya untuk menatap Puzo. Dia tidak bisa menyembunyikan betapa gembiranya dia saat ini. “Tentu saja setelah aku menggantikan posisimu, aku akan membagikan keuntungan buat mereka.”Puzo tertegun di tempat.Tom langsung berdiri, lalu berjalan ke samping. “Aku akui kamu cukup ambisius. Kamu ingin memperluas kekuasaanmu sampai ke Europia
Tom berusaha untuk menghindari tembakan di kerumunan. Si Gendut dan dua pria berpakaian hitam lainnya membuka tembakan sembari membawa Tom meninggalkan tempat.Saat ini, Tom sudah berhasil memasuki mobil. Si Gendut dan pria berpakaian hitam juga ikut memasuki mobil. Pihak kepolisian mengejar keluar vila. Peluru tak berhenti ditembakkan ke tubuh mobil. Namun, mobil melaju kencang meninggalkan orang-orang di belakang.Hujan semakin lebat saja. Mobil mengebut di tengah hujan.Pria berpakaian hitam yang mengemudi mobil menyadari ada mobil di depan sana. Dia segera menginjak pedal rem, lalu memutar setir mobil ke jalan yang satu lagi.Tom menggertakkan giginya. “Sialan! Aku sudah meremehkan Puzo. Kita mesti segera meninggalkan Pulau Persia.”Pihak kepolisian luar negeri bisa datang sampai ke Pulau Persia pasti demi menangkap Tom. Keberadaannya telah terbongkar. Jadi, dia tidak boleh tinggal lama di tempat ini lagi.Hujan lebat di luar sana mengaburkan pandangan sekitar. Selain melihat ke si
“Memangnya kalian bisa menangkapku?” Lagi-lagi Tom melakukan serangan. “Aku tidak akan mengakui kekalahanku. Meskipun kamu mati, aku juga akan membawamu ke neraka!”Pada saat yang sama, Dessy berjalan ke halaman dengan memegang payung. Dia meletakkan payung di sisi pintu, lalu memasuki ruang tamu. “Tuan Tobias.”Tobias menatapnya. “Ada apa?”“Tom melarikan diri.” Dessy terdiam sejenak, lalu melanjutkan, “Tapi langkahnya berhasil dihalangi oleh Tuan Muda Jules. Seharusnya dia bisa mengulur waktu sampai mereka tiba.”Jessie spontan berdiri. “Apa dia sendirian?”Dessy mengangguk.Jessie menggigit erat bibirnya. Kenapa Jules malah sendirian?Saat Jessie hendak menyusul langkah Jules, Tobias pun menghalanginya. “Kalau kamu pergi, masalah akan semakin kacau lagi.”Jessie berkata, “Bagaimana kalau Tom punya banyak anggota? Aku nggak bisa biarkan Jules sendirian.”Pada saat ini, Dessy juga membujuk Jessie, “Tuan Muda Jules punya keyakinan. Kalau kamu pergi, dia malah mesti melindungimu. Nanti
“Tingkat kewaspadaan sangatlah tinggi. Hanya saja, waktu itu kondisi sangat kacau, tentu saja kamu tidak akan menyadari ada pergantian orang. Apa mungkin kamu akan menyadari pistolmu sudah tertukar?”Kedatangan pihak kepolisian sudah membuat Tom panik. Apalagi Ericko menukar pistol di saat Tom sedang lengah, tentu Tom tidak menyadarinya.Kali ini, Tom tertawa. “Jules, kamu memang sadis. Jelas-jelas kamu tahu ada anggotamu di dalam mobilku, tapi kamu malah sengaja menabrak mobil kami. Apa kamu tidak takut anggotamu akan mati?”Raut wajah Jules menjadi datar. “Aku tidak berencana untuk membunuhmu. Kalau aku tidak menggunakan cara itu untuk menghentikan kalian, bisa jadi kalian akan menyadari identitasnya. Dia juga tidak bisa hidup lagi.”Jadi, situasi bahaya malah akan melindungi keselamatan Ericko.Seandainya Ericko tidak segera merespons, malah langsung mengendarai mobil ke kantor polisi. Sepertinya si Gendut yang duduk di sampingnya akan langsung menembaknya. Tidak ada kemungkinan mob
Sementara, Ericko menyusup ke sisi Tom. Meski Tom berhasil diantar ke dermaga, apa mungkin Tom yang memiliki tingkat kewaspadaan tinggi akan membiarkan mereka hidup?Jadi, hanya dengan menyebabkan “kecelakaan”, mereka baru bisa mengalihkan perhatian Tom. Tom sangat membenci Jules. Apa mungkin Tom tidak ingin membunuh Jules?Selesai mandi air hangat, Jules mengenakan pakaian bersih berjalan keluar kamar mandi. Ketika dia mengeringkan rambut dengan handuk, dia menyadari Jessie sedang meletakkan semangkuk sup jahe ke atas meja.Jules meletakkan handuk di atas meja, lalu berjalan ke sisi Jessie, memeluknya dari belakang.Jessie memiringkan kepala untuk menatapnya. “Ada apa?”Jules membenamkan kepala ke sisi leher Jessie. Dia mengendus aroma wangi rambutnya sembari tersenyum. “Aku hanya merasa gembira.”Jessie melepaskan tangan Jules, lalu mengangkat mangkuk sup jahe. “Kamu jangan omong kosong dulu. Ayo, cepat diminum. Sup ini dimasak langsung sama aku.”Jules mengambil mangkuk dari tangan