Share

Bab 2194

“Haih, itu nasibnya.”

Pengurus rumah memeluk pundak kecil Ariel dengan raut serius. “Tuan Muda ….”

Waktu itu Ariel tidak menangis dengan tersedu-sedu. Tidak terlihat ekspresi apa pun di wajah pucatnya. Entah dari mana asal keberaniannya, Ariel langsung berlari ke tengah hujan.

“Tuan Muda!”

Ariel berlari ke hadapan Tobias. Tobias menunduk, tidak berani menatap matanya.

Tiba-tiba Ariel menarik tangan Tobias. “Di mana Ibu?”

Tobias tidak berbicara.

Ariel kembali menggoyang tangan Tobias. Setetes demi setetes air mata mengalir. “Kata Ibu, dia akan pulang setelah beli hadiah buat aku. Kenapa Ibu nggak pulang? Kenapa Ibu bohongi aku? Apa Ibu nggak menginginkanku lagi?”

Tobias sungguh tidak berdaya. Air hujan memerciki wajahnya. Tidak bisa dibedakan yang mana air hujan dan yang mana air mata. Dia memegang erat hadiah di tangan, lalu menyerahkannya kepada Ariel.

Saat Ariel memegang kotak hadiah itu, suara tangisnya semakin keras lagi. Tobias berjongkok untuk memeluk Ariel. Suaranya terdengar s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eyja Suhaiza
pasti jody y selamatkan ariel
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status