Share

Bab 2202

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2024-10-18 18:00:00
Sementara, Ericko menyusup ke sisi Tom. Meski Tom berhasil diantar ke dermaga, apa mungkin Tom yang memiliki tingkat kewaspadaan tinggi akan membiarkan mereka hidup?

Jadi, hanya dengan menyebabkan “kecelakaan”, mereka baru bisa mengalihkan perhatian Tom. Tom sangat membenci Jules. Apa mungkin Tom tidak ingin membunuh Jules?

Selesai mandi air hangat, Jules mengenakan pakaian bersih berjalan keluar kamar mandi. Ketika dia mengeringkan rambut dengan handuk, dia menyadari Jessie sedang meletakkan semangkuk sup jahe ke atas meja.

Jules meletakkan handuk di atas meja, lalu berjalan ke sisi Jessie, memeluknya dari belakang.

Jessie memiringkan kepala untuk menatapnya. “Ada apa?”

Jules membenamkan kepala ke sisi leher Jessie. Dia mengendus aroma wangi rambutnya sembari tersenyum. “Aku hanya merasa gembira.”

Jessie melepaskan tangan Jules, lalu mengangkat mangkuk sup jahe. “Kamu jangan omong kosong dulu. Ayo, cepat diminum. Sup ini dimasak langsung sama aku.”

Jules mengambil mangkuk dari tangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2203

    Ariel duduk di bangku samping pengemudi. Sepanjang perjalanan, Ariel menopang dagu sembari bersandar di sisi jendela. “Kamu masih belum jawab pertanyaanku.”Jodhiva memegang setir mobil, lalu memutarnya. “Sudah berakhir.”Ariel tertegun sejenak, lalu memalingkan kepala untuk menatapnya. “Jadi, Tom sudah ditangkap?”Jodhiva mengiakan sembari memarkirkan mobil.Ariel menurunkan kelopak matanya. Tom sudah ditangkap. Itu berarti semuanya sudah berakhir. Sudah saatnya mereka untuk pulang.Entah sejak kapan pintu samping pengemudi dibuka. Jodhiva berdiri di depan pintu. “Turun.”Ariel membuka sabuk pengaman, lalu menuruni mobil dengan memegang kaleng Coca Cola. Belum sempat Ariel meminumnya, kaleng minuman pun disita Jodhiva. “Makan dulu.”“Kenapa kamu malah atur-atur!” Ariel mengulurkan tangan hendak mengambilnya. Namun, kaleng minuman malah sudah dibuang ke tong sampah.Saat Ariel hendak marah, Jodhiva malah mengusap kepalanya. “Aku akan belikan lagi setelah selesai makan.”Ariel terbengon

    Last Updated : 2024-10-19
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2204

    Ariel tidak berbicara.Jodhiva memainkan ujung rambut Ariel, lalu berkata dengan acuh tak acuh, “Bisa jadi kelak kita tidak bertemu lagi.”“Selalu ada perpisahan di setiap kali pertemuan.” Ariel memalingkan kepala untuk melihatnya. “Apa boleh buat?”Jodhiva mengangkat kelopak matanya menatap Ariel. Tatapannya ketika melirik Ariel mengandung kesan agresif. Wajah Ariel seketika terasa panas lantaran ditatap terus. Dia mengalihkan pandangannya. “Tidak ada gunanya kamu melihatku seperti ini.” Kemudian, Ariel segera menambahkan, “Aku juga tidak akan mengembalikan uangmu.”Terlintas senyuman di wajah Jodhiva. “Kamu tidak usah mengembalikannya.”Ariel mengangkat gelas di atas meja. “Aku juga tidak berencana untuk mengembalikannya.”Jodhiva tidak berbicara, melainkan hanya tersenyum saja.Selesai makan, Jodhiva mengantar Ariel kembali ke rumah sakit. Saat di perjalanan, dia singgah ke minimarket sekitar. Beberapa menit kemudian, Jodhiva kembali ke mobil dengan menyerahkan sekaleng Coca Cola ke

    Last Updated : 2024-10-19
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2205

    Ekspresi Ariel menjadi kaku. Tatapannya tertuju pada gelas di tangannya. Jadi, Ariel minum gelas bekas diminum Jodhiva?Untung saja tidak ada yang menyadarinya. Ariel menyembunyikan ekspresinya, lalu meletakkan gelas kembali ke atas meja. Dia menggesernya ke sisi tangan kanan Jodhiva, kemudian berbisik, “Lagi pula yang rugi bukan aku.”Jodhiva meraba gelas itu dengan tersenyum. “Biasanya orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan suka berbicara seperti itu.”Ariel membalas dengan acuh tak acuh, “Iya, benar apa katamu.”Jodhiva mengisi teh ke dalam gelasnya, lalu meletakkannya di depan bibir. Ariel tertegun sejenak. Kali ini, dia tidak bisa bersikap tenang lagi.Jodhiva menyesap teh dengan perlahan, sengaja meminum bagian bekas diminum Ariel tadi. Gerakan Jodhiva yang sedang minum teh itu kelihatan sangat menggoda. Gerakan seperti disengajai, tetapi kelihatan cukup serius juga.Tatapan Ariel spontan tertuju pada bibir Jodhiva. Dia segera mengalihkan pandangannya. Wajahnya terasa m

    Last Updated : 2024-10-19
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2206

    Claire menyuguhkan sepiring buah-buahan ke dalam ruangan. “Lagi lihat apa?”Javier mengangkat kelopak matanya, lalu meletakkan ponselnya. “Masalah di Pulau Persia sudah selesai dengan lancar.”Claire meletakkan piring buah-buahan di atas meja, lalu berkata dengan tersenyum, “Sepertinya anak-anak dalam keadaan selamat.” Dia menusuk sepotong jeruk dengan tusuk gigi, lalu menyuapi Javier. Javier menutup majalah, kemudian memakan jeruk suapan Claire. Setelah itu, Javier menarik Claire, lalu memangkunya. “Jeruk hasil suapan istriku enak sekali.”Claire mengambil buah ceri. “Kalau anakmu bisa meniru gombalanmu, sepertinya aku akan merasa sangat tenang.”Javier pun tersenyum. “Namanya juga anak muda, bukannya wajar? Sejak kecil, Jerry tinggal bersama Jessie dan kita. Dia tidak sama seperti Jody yang tinggal di luar, yang sikapnya sudah diasah oleh Kakek Buyut. Jerry anaknya tidak pintar dalam mengekspresikan diri. Omongannya juga ceplas-ceplos.”Claire menekan-nekan keningnya. “Makanya aku s

    Last Updated : 2024-10-19
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2207

    Namun, Ariel malah tidak kesakitan. Dia membuka matanya, kemudian menyadari bahwa dia sedang berbaring di atas tubuh Jodhiva. Di bawah tubuh mereka berdua adalah sebuah bantalan yang sudah disediakan sejak awal.Ariel tersadar dari bengongnya. “Kamu ….”Tiba-tiba Jodhiva membalikkan tubuhnya untuk menindih tubuh Ariel, lalu menatapnya. “Kamu jatuh dari atas pentas. Kamu kalah.”Ariel tertegun sejenak. “Kamu sengaja?”Jodhiva pun tersenyum dan tidak menjawab.Ariel mendorong Jodhiva, lalu duduk di tempat. “Sejak kapan aku kalah? Kamu juga tidak menang.”Jodhiva tersenyum tipis. “Aku juga tidak bilang aku sudah menang. Aku hanya berharap kamu kalah saja.”Ariel terdiam membisu. Dia merasa dirinya bagai telah masuk ke jebakan Jodhiva saja. Ariel merasa kesal memukul pundak Jodhiva. Jodhiva mengerang kesakitan, lalu jatuh ke atas bantalan, seolah-olah telah terluka saja.Ariel menyadari pukulannya terlalu kuat. Dia pun segera melihat ke depan. “Hei, Jody, apa kamu baik-baik saja?”Jodhiva

    Last Updated : 2024-10-20
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2208

    Nada bicara Tobias melembut. “Semuanya sudah berakhir. Aku juga sudah aman. Kamu tidak usah mencemaskanku. Lagi pula, ada Dessy, pengurus rumah, dan Firman yang menemaniku. Aku juga akan hidup gembira meski kamu tidak di sisiku.”Jessie meletakkan peralatan makannya, lalu berdiri. “Tuan Tobias, Ariel, aku sudah kenyang. Aku pergi lihat mereka dulu.”Jessie sengaja memberi ruang untuk mereka berdua.Setelah Jessie meninggalkan tempat, Tobias baru bertanya kepada Ariel, “Ariel, menurutmu, bagaimana si Jody?”Ariel memutar bola matanya. “Bagaimana apanya?”Tobias berkata dengan serius, “Kamu kira aku sudah tua, tidak menyadarinya. Ada hubungan tidak jelas di antara kamu dengan Jody. Dia punya perasaan terhadapmu.”Kali ini, Ariel sungguh syok. “Jangan sembarangan bicara.”Jodhiva punya perasaan terhadapnya?“Coba kamu tanya diri kamu sendiri, apa aku sedang omong kosong?” Tobias mengambil saputangan menyeka ujung mulutnya. “Coba kamu pikir perasaan ketika kamu bersama dengan Jody. Kemudia

    Last Updated : 2024-10-20
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2209

    Tobias yang mengabadikan momen manis itu segera bersembunyi.Wajah Ariel merona. Dia merasa sangat canggung, bergegas berlari ke dalam rumah.Jodhiva memegang wajahnya. Kali ini, dia tidak bisa bersikap tenang lagi ….Ariel berlari ke dalam ruang baca, lalu membuka pintu.Saat ini, Tobias sedang duduk di depan meja baca berlagak sedang membaca koran. Ariel berjalan ke depan meja, langsung mengulurkan tangannya. “Serahkan ponselmu.”Tobias mengangkat kepalanya sembari mendengus dingin. “Ponselku? Apa begini cara kamu berbicara dengan ayahmu? Kamu malah ingin memeriksa ponselku. Tidak mungkin.”Ariel melipat kedua tangan di depan dada. “Ayah tidak mau hapus, ya?”Tobias memalingkan wajahnya dengan arogan, kemudian bergumam, “Tidak! Dengan tidak gampangnya aku mendapatkan foto menantuku, kamu malah ingin menghapusnya. Kenapa kamu tidak menganggap jerih payahku?”Ariel tertegun sejenak. “Menantu apaan ….”Tobias terkekeh sembari melipat korannya. “Pokoknya aku sudah menetapkannya. Kamu tid

    Last Updated : 2024-10-20
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2210

    Semuanya sulit untuk dipercaya.Jessie menggaruk pipinya. “Apa persyaratanmu?”Tobias berkata dengan serius, “Sebenarnya persyaratanku tidak penting. Aku hanya ingin Ariel bertemu dengan orang yang tepat. Aku sangat menyukai kakakmu. Semoga pandanganku tidak salah.”Tiba-tiba Jessie merasa bersalah. “Tapi kelihatan sekali Ariel nggak ingin ke ibu kota. Sepertinya nggak bagus kalau kita paksa dia ke ibu kota.”Tobias melakukannya memang demi masa depan Ariel, tetapi entah kenapa sepertinya tidaklah bagus jika menyuruh Ariel ke ibu kota demi bersama dengan Jodhiva.Kali ini, Tobias pun tersenyum. “Dengan karakternya, siapa juga yang bisa memaksanya? Kalau dia sendiri tidak bersedia, aku juga tidak punya cara lain. Tapi, bagaimana kalau dia bersedia?”Beda cerita jika Ariel bersedia. Meskipun Tobias mengelabuinya, kalau Ariel tidak bersedia, semuanya juga tidak ada gunanya. Apa mungkin Tobias tidak memahami putrinya? Ariel hanya tidak bersedia mengakui perasaannya saja.Keesokan harinya,

    Last Updated : 2024-10-20

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2520

    Dacia juga ikut mencari.Carly juga mau ke dalam, tetapi Nordin menariknya. “Kenapa kamu malah ikut meramaikan?”Carly menoleh untuk menatapnya. “Mereka berdua mau cari sampai kapan? Tentu saja aku mesti bantu mereka.” Usai berbicara, Carly menepis tangan Nordin, lalu mulai membongkar sampah.Nordin yang memeluk jas itu hendak membantu, tetapi dia merasa sampah sangatlah bau. Setelah dipikir-pikir, pada akhirnya dia melepaskan jasnya, lalu meletakkannya di atas lantai. Dia menahan napasnya sembari berlari ke dalam. “Sial! Aku tidak percaya aku tidak bisa menemukannya!”Dacia menahan bau sampah sembari mencari. Setelah mual-mual, dia kembali melanjutkan pencarian. Saat ini, Dacia tidak sengaja menoleh, lalu melihat ke sisi Carly dan Nordin. Dia sungguh berterima kasih kepada mereka.Jerremy sudah membongkar sampah dalam waktu yang sangat lama. Pakaiannya juga sudah sangat kotor. Sejak kecil, ini pertama kalinya Jerremy melakukan hal yang begitu menjijikkan. Hanya saja, Jerremy mesti men

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2519

    Si wanita berambut merah terdiam, lalu memalingkan wajahnya. “Aku sudah menghilangkannya.”Raut wajah Jerremy semakin muram lagi. “Apa katamu?”“Aku bilang aku sudah menghilangkannya. Kenapa? Apa kamu mau turun tangan terhadap seorang wanita? Ayo, sini, pukul aku.” Si wanita memajukan wajahnya.Jerremy benar-benar mengangkat tangannya.Dacia segera menghalanginya. “Tenangkan dirimu. Kamu lihat sekeliling dulu.”Jerremy melirik sekeliling. Penduduk sekitar sedang melihat kemari.Si wanita berambut merah menyingkirkan tangan Nordin sembari melipat tangan di depan dadanya. “Kalau kalian berani sentuh aku di sini, aku akan bilang kalau kalian lagi cari masalah. Nanti entah kalian yang dimasukkan ke penjara atau aku?”“Kamu arogan sekali?” Carly tidak sanggup melihatnya lagi, lalu berjalan keluar. “Jelas-jelas kamu mencuri dompet orang lain. Wajar kalau kami datang mencarimu. Atas dasar apa kamu bilang kami mencari masalah sama kamu?”“Apa kamu punya bukti kalau aku mencuri dompetmu?” Si wa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2518

    Carly dan Dacia saling bertukar pandang.Mereka sedang berada di Negara Hyugana. Hukum di Negara Hyugana tidaklah ketat. Terlebih, meski pencuri itu ditangkap polisi, dia paling-paling hanya akan dijatuhi hukuman kurungan selama beberapa hari saja.Tidak heran polisi menunjukkan ekspresi penuh rasa frustrasi. Bagaimanapun, mereka sudah terbiasa menghadapi tindakan seperti ini, apalagi pelaku terus mengulangi perbuatannya. Bahkan polisi pun dibuat tak berdaya.Jerremy menyilangkan tangan di dadanya. “Aku tidak akan permasalahkan soal uang, tapi aku mesti mengambil kembali paspor dan kartu identitasku.”Polisi berdiri dengan perlahan. “Baiklah, aku akan beri tahu kalian alamat tempat tinggalnya.”Mereka bertiga berjalan keluar kantor polisi. Saat ini, Nordin sedang berjalan mondar-mandir di depan mobil. Ketika melihat mereka keluar, dia pun bertanya, “Gimana? Apa sudah ketemu?”Raut wajah Carly tidak tergolong sangat bagus. “Entah bagaimana cara kerja polisi di sini. Mereka bukannya meng

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2517

    Nordin merasa bingung. “Kenapa?”“Konon katanya ada sebuah cerita, seorang pria menikahi seorang istri muda yang cantik. Ego pria itu sangat tinggi. Dia sering membawa istrinya untuk menghadiri banyak acara agar bisa mendapat pujian orang-orang. Seiring berjalannya waktu, istrinya bertemu dengan pria yang lebih tampan, muda, dan lembut daripada suaminya. Pada akhirnya, istrinya selingkuh di belakang suaminya.”“Pftz.” Nordin langsung memuncratkan alkohol di dalam mulutnya. Jerremy segera mengambil tisu untuk menutup wajahnya. Ketika melihat kedua mata terbelalak Nordin, Carly dan Dacia spontan tertawa.Setelah itu, Nordin tidak berani berulah lagi dan mulai kehilangan fokusnya. Sepertinya dia takut kisah tadi akan terjadi pada diri orang tuanya. Jadi, setelah pulang nanti, dia mesti berbincang-bincang dengan ayahnya.Dacia mendekati Jerremy, lalu berbisik, “Kamu pintar mengarang indah, ya.”Nordin melihat kemari dengan mengangkat-angkat alisnya. “Istriku saja punya bakat dalam menulis

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2516

    Dacia berdeham. “Naskahku lolos.”“Oh, ya?” Senyuman di wajah Jerremy semakin lebar lagi. “Kalau begitu, aku ucapkan selamat kepada istriku. Kelak kamu akan menjadi penulis hebat. Bisa jadi kamu akan menjadi sutradara juga.”Dacia tertawa. “Gimana kalau kita makan di luar? Aku traktir.”Ketika mendengar ucapan itu, Jerremy langsung duduk di atas ranjang. “Serius?”“Terserah kamu mau ikut atau nggak. Aku tutup dulu.”Dacia benar-benar memutuskan panggilan.Jerremy terdiam membisu.Temperamen Dacia semakin besar saja. Hanya saja, senyuman di wajah Jerremy semakin lebar saja. Dia segera mengesampingkan selimut, lalu berjalan ke dalam kamar mandi.Saat Jerremy pergi ke restoran dengan antusias tinggi, dia menyadari ada dua “pengganggu” di sana. Ekspresinya seketika berubah.Carly menyadari kedatangan Jerremy. “Suamimu datang.”Dacia berkata dengan tersenyum, “Aku yang panggil dia kemari.”Ini pertama kalinya Nordin bertemu dengan Jerremy. Dia membatin, ‘Cukup berwibawa juga.’Jerremy merap

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2515

    Setelah membaca sekitar setengah jam, Lance bertanya kepada asisten di sampingnya, “Bagaimana menurutmu?”Asisten tersadar dari bengongnya. “Hah?”“Aku tanya pendapatmu. Bagaimana menurutmu?”Tentu saja asisten tidak menyangka Lance akan menanyakan pendapatnya. Dia terbengong sejenak, lalu terpaksa menjawab, “Aku merasa cukup bagus.”Dacia menggigit bibirnya. Hatinya terasa semakin gugup lagi.Pada saat ini, tiba-tiba Lance berkata, “Lumayan bagus. Pembentukan karakter, termasuk alur ceritanya, sangat mendalam. Setiap tokoh kelihatannya saling terkait, tapi pada saat yang sama juga kelihatan tidak memiliki hubungan apa pun. Isinya cukup seru.”Dacia sungguh merasa kaget. “Jadi nggak ada masalah?”“Ada!” Lance langsung menutup naskahnya. Ekspresinya kelihatan sangat serius. Jawabannya membuat Dacia kembali merasa gugup.Hanya saja, Lance hanya mengatakan, “Tersembunyi sisi gelap sifat manusia di balik sebuah kejahatan. Meskipun sisi gelap itu tampak sepele, hal itu sangat nyata dalam ke

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2514

    Beberapa saat kemudian, Dacia membuka pintu dengan mengeluarkan kepalanya. “Tolong bawa kemari.”Jerremy menyipitkan matanya. “Ngomongnya yang lembut.”Dacia menarik napas dalam-dalam sembari tersenyum. “Suamiku, tolong bawain pakaianku ke sini, ya?”“Begini, dong.” Jerremy membalikkan tubuhnya pergi mengambil pakaian ganti Dacia, termasuk pakaian dalamnya. Dacia segera merampasnya dari tangan Jerremy. Kemudian, pintu dibanting kuat. Seandainya Jerremy berjalan maju selangkah lagi, sepertinya hidungnya akan patah karena terhantam pintu.Jerremy berdecak. Padahal Jerremy sudah melayaninya, temperamennya masih saja sebesar ini. Jangan sampai putri mereka meniru sikapnya.Setelah selesai mandi, Dacia berjalan keluar kamar mandi. Dia menyadari Jerremy sedang duduk di atas ranjang sembari membaca naskah di dalam tasnya. Dia segera mengulurkan tangan hendak merampasnya, tetapi Jerremy langsung menghindar. Dacia yang kehilangan keseimbangannya langsung jatuh ke dalam pelukan Jerremy.Kening J

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2513

    Anwar membalas dengan tersenyum, “Tuan Lance, kamu sudah salah paham. Aku hanya bercanda sama dia.”“Dia itu murid unggulan yang paling disukai Pak Diago. Kalau kamu berani sentuh dia, nanti kamu akan kesulitan untuk menjelaskan.”Raut wajah Anwar langsung berubah. Dia pun segera berjalan pergi.Saat Dacia meletakkan asbak kembali ke atas meja, dia sekalian bertanya, “Dia takut sama Pak Diago?”Lance duduk di sofa, lalu menyesap anggur dengan perlahan. “Kamu kira Pak Diago itu hanya seorang profesor saja? Akademi perfilman nasional didirikan oleh adiknya. Ayahnya juga adalah mantan menteri urusan luar negeri. Selain orang tua itu, keluarganya selama beberapa generasi juga menjadi anggota kabinet.”Dacia sungguh terkejut. Dia tidak menyangka latar belakang keluarga Profesor Diago begitu luar biasa. Dia sungguh rendah hati.“Terima kasih. Kalau nggak, sepertinya asbak rokok ini sudah hancur.” Dacia bercanda.“Emm, akan merepotkan kalau ada kasus pembunuhan di acara.” Lance menurunkan gel

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2512

    Di sisi lain, Nordin membawa sedikit camilan dan minuman kepada mereka. Carly mengambilnya, lalu mendekati Dacia. “Kenapa aku merasa ada yang aneh dengan tatapan ibunya Nordin ketika melihatmu tadi?”Tatapan itu adalah tatapan tidak suka. Hanya saja, Carly tidak memberi tahu Dacia secara langsung. Dia tidak ingin Dacia berpikir kebanyakan.Dacia tersenyum. Sebenarnya dia mengerti. “Mungkin karena dia kenal dengan ibuku. Dulu ibuku bergaul dengan lingkungan pertemanannya.”Seandainya Ginnie mengenali Dacia, Ginnie pasti tidak menyukainya.Carly menghibur Dacia, “Apa pun yang ibumu lakukan, semuanya nggak ada hubungannya sama kamu. Kamu nggak usah berpikir kebanyakan.”“Terima kasih.”“Kenapa kamu sungkan banget, sih? Kita itu teman.”Saat mereka sedang mengobrol, Nordin mendekati mereka. Dia bertanya apakah mereka ingin pergi berdansa. Dacia menarik Carly. “Kamu pergi sana. Aku nggak mau dansa.”Carly menatapnya. “Tapi, aku juga nggak mungkin tinggalin kamu seorang diri.”Dacia tersenyu

DMCA.com Protection Status