Share

Bab 2209

Penulis: Daun Jahe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-20 18:00:00
Tobias yang mengabadikan momen manis itu segera bersembunyi.

Wajah Ariel merona. Dia merasa sangat canggung, bergegas berlari ke dalam rumah.

Jodhiva memegang wajahnya. Kali ini, dia tidak bisa bersikap tenang lagi ….

Ariel berlari ke dalam ruang baca, lalu membuka pintu.

Saat ini, Tobias sedang duduk di depan meja baca berlagak sedang membaca koran. Ariel berjalan ke depan meja, langsung mengulurkan tangannya. “Serahkan ponselmu.”

Tobias mengangkat kepalanya sembari mendengus dingin. “Ponselku? Apa begini cara kamu berbicara dengan ayahmu? Kamu malah ingin memeriksa ponselku. Tidak mungkin.”

Ariel melipat kedua tangan di depan dada. “Ayah tidak mau hapus, ya?”

Tobias memalingkan wajahnya dengan arogan, kemudian bergumam, “Tidak! Dengan tidak gampangnya aku mendapatkan foto menantuku, kamu malah ingin menghapusnya. Kenapa kamu tidak menganggap jerih payahku?”

Ariel tertegun sejenak. “Menantu apaan ….”

Tobias terkekeh sembari melipat korannya. “Pokoknya aku sudah menetapkannya. Kamu tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2210

    Semuanya sulit untuk dipercaya.Jessie menggaruk pipinya. “Apa persyaratanmu?”Tobias berkata dengan serius, “Sebenarnya persyaratanku tidak penting. Aku hanya ingin Ariel bertemu dengan orang yang tepat. Aku sangat menyukai kakakmu. Semoga pandanganku tidak salah.”Tiba-tiba Jessie merasa bersalah. “Tapi kelihatan sekali Ariel nggak ingin ke ibu kota. Sepertinya nggak bagus kalau kita paksa dia ke ibu kota.”Tobias melakukannya memang demi masa depan Ariel, tetapi entah kenapa sepertinya tidaklah bagus jika menyuruh Ariel ke ibu kota demi bersama dengan Jodhiva.Kali ini, Tobias pun tersenyum. “Dengan karakternya, siapa juga yang bisa memaksanya? Kalau dia sendiri tidak bersedia, aku juga tidak punya cara lain. Tapi, bagaimana kalau dia bersedia?”Beda cerita jika Ariel bersedia. Meskipun Tobias mengelabuinya, kalau Ariel tidak bersedia, semuanya juga tidak ada gunanya. Apa mungkin Tobias tidak memahami putrinya? Ariel hanya tidak bersedia mengakui perasaannya saja.Keesokan harinya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2211

    Jessie duduk di samping Ariel. “Betul juga.”Ariel yang sedang menunduk kepikiran sesuatu. “Tapi, kamu bilang kamu dan kakak keduamu pergi sekolah ke Negara Hyugana. Kenapa Kak Jody-mu tidak pergi bersama kalian?”Jessie tersenyum. “Kak Jody nggak ikut. Waktu itu dia tinggal di Negara Shawana. Setelah tamat sekolah, dia baru pulang untuk tinggal bersama kami.”“Oh, begitu ….”Jessie mendekati Ariel. “Sepertinya kamu sangat tertarik dengan masalah kakakku?”Ariel tertegun sejenak, lalu memalingkan wajahnya. “Kata siapa? Aku nggak tertarik.”Jessie juga tidak menjelaskannya. Dia kepikiran sesuatu, lalu mengeluarkan ponselnya. “Aku perlihatkan beberapa foto buat kamu.”Ariel merasa bingung. “Foto apa?”Jessie membongkar foto album, lalu menyerahkan kepada Ariel. Ariel mengambil ponsel mulai melihatnya. Tetiba terlintas ekspresi kaget di wajahnya. “Ini ….”“Ini foto aku dan Kak Jody ketika menjadi bintang cilik dulu. Gimana?”Ariel sungguh kaget. “Jody pernah jadi artis cilik?”“Dulu dia t

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2212

    Jules berkata, “Mirip kita.”Jessie menarik selimutnya. “Bagaimana kalau anak laki-laki?”Jules mengesampingkan rambut yang menempel di leher Jessie. “Aku akan suka semua anak yang kamu lahirkan, tapi aku berdoa semoga kita punya anak perempuan.”Jessie membalikkan tubuh untuk berhadapan dengannya. “Biasanya orang lain ingin punya anak laki-laki untuk mewarisi bisnis keluarga. Kamu malah cuma ingin punya seorang anak perempuan?”Meskipun Jules tidak memiliki pemikiran seperti itu, dia juga adalah satu-satunya penerus di Keluarga Tanzil. Bagaimana jika orang tua Jules lebih menyukai anak laki-laki?Sekarang Jessie bahkan bisa membayangkan adegan keluarga orang kaya yang memaksa untuk “melahirkan anak laki-laki” demi mewarisi garis keturunan.Jules mengusap wajahnya, lalu tersenyum. “Tidak usah khawatir. Ayah dan ibuku juga sangat menyukai anak perempuan. Coba kamu lihat ibuku, dia lebih sayang sama kamu daripada sama aku.”Tatapan Jessie tertuju pada bekas luka goresan di tubuh Jules. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2213

    Ariel memalingkan wajahnya. Dia masih saja menyangkal. “Tidak.”Jodhiva pun tersenyum. “Tuan Muda Ariel yang pernah tinggal satu kamar dengan pria malah tahu malu?”Ariel langsung membalikkan kepalanya untuk bertatapan dengan Jodhiva. “Apa kamu lagi bercanda? Untuk apa aku merasa malu? Kalau kamu berani, lepaskan saja semuanya!”Tatapan Jodhiva tertuju pada diri Ariel. Dia tidak berbicara.Ariel mendekatinya dengan tersenyum. “Aku kira Tuan Muda Jody tidak tahu malu. Ternyata kamu bisa malu juga, ya. Tidak masalah, aku juga tidak keberatan untuk melihat sekali lagi.”Meskipun Ariel dianggap tidak tahu malu, dia juga tidak ingin mengakui kekalahannya.Jari tangan Ariel menekan-nekan kancing pakaian Jodhiva. Namun, tangannya langsung ditahan oleh Jodhiva. Jodhiva memicingkan matanya. “Apa kamu yakin?”Mana mungkin Ariel yakin? Dia murni hanya ingin menantang Jodhiva saja. Namun, bagaimana kalau Jodhiva tidak tahu malu?Saat Ariel ingin menurunkan tangannya, Jodhiva malah menggenggam erat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2214

    Jodhiva membuka matanya dengan perlahan. Dia memiringkan kepala untuk menatap Ariel.Ariel pun tersenyum. “Ada yang ingin aku diskusikan sama kamu.”Sepertinya Jodhiva sudah menduganya. “Kamu ingin pinjam uang untuk tinggal di hotel?”Kali ini, Ariel tidak tersenyum lagi. Dia langsung mengurungkan niatnya. “Lupakanlah! Aku sudah berutang sama kamu, tidak seharusnya aku pinjam uang lagi sama kamu.”Jodhiva menyerahkan selembar kartu kepadanya. Ariel terbengong sejenak, lalu menatap Jodhiva dengan bingung.“Kamu tidak perlu tinggal di hotel.” Jodhiva menatap ekspresi kaget Ariel, lalu tersenyum. “Kamu juga tidak perlu jadi gelandangan.” Ketika menyadari Ariel tidak mengambilnya, Jodhiva pun hendak menyimpannya kembali. “Lupakan saja kalau kamu tidak menginginkannya.”“Sebentar ….” Ariel segera mengambil kartu di tangannya. “Sejak kapan aku bilang aku tidak mau.”Tinggal di hotel mesti menghabiskan uang. Sudah syukur diberi tempat tinggal gratis. Lagi pula, mana mungkin Ariel enak hati u

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2215

    Ariel menyesap tehnya, lalu mengangguk. “Aku akan sampaikan kepadanya.”Claire menyuruh pelayan untuk membereskan sebuah kamar tamu. Baru saja Ariel ingin mengatakan sesuatu, Jodhiva pun mendahuluinya. “Ibu, dia tidak tinggal di sini.”Claire merasa bingung. “Kenapa?”Jessie melihat abangnya. “Kak, apa kamu mau suruh Ariel tinggal di hotel?”“Bukan.” Jodhiva membalas dengan perlahan, “Dia tinggal di Kompleks Galatta.”Claire menyadari sesuatu, lalu tersenyum. “Boleh juga. Kompleks Galatta nggak terlalu jauh dari Kompleks Amara. Jessie dan Jules tinggal di Kompleks Amara. Ariel dekat juga sama mereka.”Selesai makan siang, Jules dan Jodhiva mengikuti Javier ke ruang baca. Jessie pun membawa Ariel juga keliling taman. Dia kepikiran sesuatu, lalu bertanya, “Ariel, apa kamu yakin nggak mau tinggal di sini?”“Aku tidak enak hati ….”“Apa kamu lagi menghindari Kak Jody?” Setelah menuruni kapal, Jessie menyadari ada yang aneh dengan mereka berdua. Jelas sekali Ariel sedang menghindari Jodhiva

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2216

    Ketika melihat gambaran ini, wajah Ariel langsung merona. Dia segera menyingkirkan tangan Jodhiva yang memegang rambutnya, lalu mengacak-acaknya. “Kamu malah mencium rambutku. Apa kamu gila? Kalau kamu begini lagi, aku akan pukul kamu!”Jodhiva tersenyum. Dia menunduk untuk menatap bibir Ariel, lalu mengusap bibir tipis itu. “Kamu ingin pukul aku?”Ekspresi Ariel kelihatan sangat galak. “Kalau kamu berani sentuh aku lagi, akan kukuliti kamu.”Jodhiva tersenyum tipis. “Kalau begitu, aku tidak sentuh-sentuh lagi.”Saat Ariel masih tercengang dengan senyuman memesona Jodhiva. Tiba-tiba dia merasakan ada yang menempel di bibirnya. Kedua bola mata Ariel disipitkan. Hawa panas seketika membaluti tubuhnya. Pikiran Ariel seketika terasa hampa.Tadinya Jodhiva hanya memberi ciuman tipis saja. Sekarang telapak tangan Jodhiva menahan leher Ariel untuk memperdalam ciumannya.Ariel merasa napasnya bagai telah direbut saja. Dia bukan hanya kehabisan tenaga untuk mendorong, tubuhnya bahkan terasa sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2217

    Setelah selesai mengukus kue, Jessie memasukkan kue ke dalam kotak. Kebetulan Jules juga hendak keluar rumah. Dia pun sekalian mengantar Jessie ke rumah sakit.Sebelum Jessie menuruni mobil, dia membalikkan tubuhnya mencium pipi Jules. “Kak Jules, aku masuk dulu.”Jessie menuruni mobil dengan mengenakan masker dan topi. Dia langsung berlari ke dalam rumah sakit.Jules menatap kepergian Jessie, lalu mengambil ponsel untuk menghubungi Derrick.Jessie berjalan dengan menunduk, berusaha menghindari kerumunan, segera memasuki area rawat inap departemen ginekologi. Dia bergegas berjalan ke kamar yang ditempati Dacia. Pada saat ini, kebetulan Jerremy berjalan keluar kamar pasien.Mereka berdua saling bertabrakan.Kening Jerremy spontan berkerut. Saat hendak mengatakan sesuatu, dia baru menyadari bahwa wanita itu adalah adiknya. “Jessie?”Jessie menurunkan maskernya. “Kak Jerry, ternyata kamu di sini?”Jerremy juga sudah mendengar kabar mereka kembali dari Pulau Persia. Jadi, dia juga tidak me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2484

    Carly berjalan ke sisi Dacia. “Dacia, kamu … apa kamu baik-baik saja?”Dacia menggeleng. Saat ini, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Carly berusaha menenangkan Dacia di samping hingga kedatangan Jerremy. Jerremy menebak Dacia sudah mengetahui kabar itu. Itulah sebabnya dia bergegas ke akademi untuk mencari Dacia.Jerremy merangkul Dacia. “Terima kasih. Serahkan saja dia kepadaku.”Carly mengangguk.Jerremy membawa Dacia ke dalam mobil, lalu bergegas meninggalkan akademi. Dia membawa Dacia ke istana. Saat Dacia merasa bingung, kebetulan Jessie dan Jules berjalan keluar istana. “Dacia, beri penghormatan terakhir kepada kakekmu.”Dacia mengepal erat kedua tangannya, lalu bergegas berlari ke dalam istana.Saat ini, istana kedatangan banyak pejabat dan politikus dari seluruh penjuru. Jasad Raja Willie diletakkan di dalam kotak kaca. Raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah sedang tidur saja.Dacia muncul di depan aula, kemudian disusul dengan Jules. Dia melangkahkan kakinya p

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2483

    Jules menatapnya. “Bagaimana kondisi tubuhmu?”Willie membalas dengan tersenyum, “Tidak apa-apa. Namanya juga sudah tua, wajar kalau sering sakit. Aku sudah bekerja selama bertahun-tahun. Aku selalu mendedikasikan diriku dalam urusan negara. Aku tidak merasa bersalah terhadap rakyatku, tapi aku merasa aku bersalah terhadap kalian.”Jules menggigit bibirnya dan tidak berbicara.Tatapan Raja Willie tertuju pada luar jendela. Tatapannya kelihatan datar. “Aku bersalah terhadap nenekmu, juga bersalah terhadap ibumu, kamu, dan juga Dacia.”Willie merasa sakit hati dengan perbuatan yang dilakukan ibunya Dacia. Bagaimanapun, Lidya juga adalah putrinya. Terlebih, sebenarnya Dacia juga tidak bersalah.Jessie memutar sedikit bola matanya. “Kakek, kamu mesti jaga kesehatanmu dengan baik. Jadi, kamu bakal punya kesempatan untuk menebus kesalahanmu. Dacia juga nggak bakal salahin kamu.”Ketika mendengar ucapan Jessie, Willie pun tersenyum. “Semoga saja seperti itu.”Willie mulai terbatuk-batuk. Jule

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2482

    Jules merangkul pundak Jessie. Dia menggigit bagian yang sudah digigit Jessie tadi. “Emm, manis sekali, seperti aroma Jessie.”Wajah Jessie terasa panas. “Kamu … aku suruh kamu coba ubinya. Kenapa kamu sembarangan bicara, sih?”Senyuman di wajah Jules semakin lebar lagi. “Tadi kamu baru makan di rumah Kak Jerry. Sekarang kamu malah mau makan ubi.”“Putramu lagi lapar, bukan aku.”“Putra kita jago makan juga, sepertinya kelak dia akan menjadi bocah gendut.”Jessie mengusap perutnya sembari tersenyum. “Bisa jadi dia itu gadis gendut.”Jules mengesampingkan rambut Jessie. Dia melihat Jessie yang semakin rakus itu dengan tersenyum. “Tidak masalah. Aku suka dua-duanya.”Pada saat ini, ponsel Jessie tiba-tiba berdering. Dia mengambil ponsel, lalu melihat sekilas. Ternyata ada panggilan masuk dari Silvia.“Ibu?”Silvia berkata dengan tersenyum, “Sayangku, malam ini aku dan ayahmu tinggal di istana, tidak pulang ke rumah. Ingat bantu aku sampaikan kepada Jules. Oh, ya, kalau Jules berani menin

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2481

    Jules tersenyum. “Mereka semua baik-baik saja. Bagaimana dengan Paman?”Daniel mengangguk sembari mengangkat gelas teh. “Aku juga baik-baik saja.”Jerremy berjalan menuruni tangga. Ketika melihat keberadaan Jules, dia pun berkata, “Pintar juga, datangnya saat jam makan.”Jessie mencondongkan kepalanya keluar dapur. “Jangan tindas suamiku!”Jerremy terdiam membisu.Daniel pun tersenyum, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Hari ini kita makan hotpot saja?”Jessie segera menimpali, “Iya, hotpot enak, kok!”Jules mengatakan, “Aku ikut istriku saja.”Saat Daniel hendak berbicara, Jerremy malah menunjukkan rasa tidak puasnya. “Masa makan ….”Dacia langsung berdeham.Jerremy berlagak merenung, lalu memiringkan kepalanya. “Iya, makan hotpot saja.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi.Pada jam lima sore, meja makan sudah dipenuhi dengan bahan makanan, seperti daging sapi, daging ayam, daging ikan, daging udang, dan berbagai jenis sayur hijau. Bukan hanya itu saja, ada juga camilan di s

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2480

    Jodhiva berjalan keluar. “Apa kamu tidak pernah berendam?”“Nggak ada musim dingin di Pulau Persia. Siapa juga yang akan berendam?” Ariel menoleh. Ketika melihat Jodhiva hanya membungkus setengah tubuhnya dengan handuk, dia segera mengalihkan pandangannya.Jodhiva berjalan ke belakang Ariel, lalu mengulurkan tangan untuk memeluk Ariel. “Bukannya kamu mau berendam air panas?”Ariel menarik napas dalam-dalam. “Aku memang mau berendam, tapi kamu malah menggodaku.”Jodhiva pun tersenyum. “Sekalian.”Usai berbicara, Jodhiva langsung menggendong Ariel.Ariel memeluk leher Jodhiva sembari memejamkan matanya. “Jangan ceburin aku!”Jodhiva membawanya turun ke dalam pemandian air panas. Seiring dengan suara “byur”, air memercik ke segala arah. Ariel muncul ke permukaan. Rambut panjangnya yang basah menempel di punggungnya.Ariel mengusap air di wajahnya dan berteriak, “Dasar berengsek!”Jodhiva memeluk Ariel di dalam pelukannya. “Ariel.”Ariel hanya merasa jari tangannya terasa dingin. Dia pun t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2479

    Di Grup Angkasa.Saat jam istirahat, para karyawan sedang membahas acara malam hari ini. Saat Edwin membawa kotak hadiah melewati sisi mereka, ada yang bertanya dengan tersenyum, “Tuan Edwin, itu hadiah buat kekasihmu?”Edwin merasa kaget. “Sejak kapan aku punya kekasih? Bukan punyaku, tapi punya Tuan Muda Jody.”Semua orang langsung mengerumuninya. “Apa isinya perhiasan?”“Apa Tuan Muda Jody menghadiahkannya untuk istrinya?”“Romantis sekali. Kenapa nggak ada yang kasih hadiah Natal buat aku?”Sebenarnya Edwin juga tidak tahu. Hanya saja, isinya memang adalah perhiasan dari suatu merek ternama.Entah sejak kapan Jodhiva berdiri di belakang mereka, dia pun tersenyum. “Apa kalian tidak mau cepat pulang kerja? Kalau begitu, kalian lembur saja?”“Tidak, tidak! Kami ingin pulang kerja tepat waktu. Kami semua punya acara nanti malam.” Mereka segera kembali ke tempat duduk mereka.Edwin berjalan ke sisi Jodhiva, lalu menyerahkan kotak hadiah kepadanya. Dia bertanya dengan penasaran, “Ini had

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2478

    Ariel terdiam sejenak.Pemikiran Sulivan sangat jernih, tetapi terlalu blak-blakan. Bagaimana dia bisa memiliki pacar nantinya?Ariel berjongkok di hadapan Sulivan untuk bertatapan dengan matanya. “Nggak ada yang menentukan kamu mesti menyukainya dan kamu nggak boleh menolak. Tapi, hadiah ini niat baik dari orang lain. Nggak peduli kamu suka atau nggak, kamu mesti berterima kasih.”“Meski kamu nggak mau, kamu boleh mengatakan kamu nggak memerlukannya, terima kasih atas maksud baikmu. Ini yang dinamakan sopan santun.”Sulivan menatap Ariel dalam beberapa saat. “Kamu cerewet sekali.”Saat Ariel hendak mengatakan sesuatu, anak perempuan itu pun menangis. Kali ini, Ariel merasa kewalahan, segera membujuk.Yogi mendengar suara tangisan itu. Dia langsung mendekat. Dia menyadari Ariel sedang membujuk anak perempuan yang sedang menangis dengan penuh kesabaran. Namun, anak perempuan itu masih tidak berhenti menangis.Yogi mendekat, lalu menggendong si anak perempuan. “Kenapa malah menangis? Apa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2477

    Ariel tertegun. “Selain kamu, siapa yang bisa bawa aku pergi?”Jodhiva meletakkan sebutir telur ayam di atas piring Ariel. “Bagaimana kalau bukan aku?”Ariel menggigit bibirnya. “Lain kali aku nggak bakal minum sebanyak ini lagi.”Ketika melihat Ariel sedang merenung kesalahannya, Jodhiva pun tertawa. “Kamu cukup tulus ketika mengakui kesalahanmu.”Ariel mengupas kulit telur. “Semalam … aku nggak ngawur, ‘kan?”Jodhiva mengiakan. “Sedikit.”Ariel merasa syok, spontan mengangkat kepalanya. “Apa yang aku katakan?”Jodhiva tidak menjawab, melainkan mempermainkannya. “Coba pikir sendiri.”Ariel berpikir dalam waktu lama. Sepertinya dia ingat dengan apa yang dikatakannya semalam. ‘Jody, aku sangat menyukaimu.’Tiba-tiba kedua mata Ariel terbelalak lebar. Dia menutup wajah meronanya. Apa? Dia malah mengutarakan perasaannya di saat sedang mabuk?Jodhiva mengangkat-angkat alisnya. “Sudah ingat?”“Ergh … aku … aku mabuk.” Sekarang Ariel tidak sanggup mengatakannya lagi.Jodhiva membungkukkan tu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2476

    Yogi mengangkat kelopak matanya, lalu memalingkan kepalanya. “Masalah itu nggak ada hubungannya sama kamu.”Mengenai masalah dua orang wanita pendamping itu, Yogi tahu semua itu adalah ide Ariel.Ariel memang arogan, tapi dia tidak jahat hingga berencana menghancurkan reputasi seseorang. Sebenarnya Ariel dan dua wanita pendamping itu juga masuk jebakan orang lain.Ide buruk Ariel kebetulan melancarkan rencana orang lain. Itulah sebabnya setelah masalah terekspos, Yogi pun dijuluki sebagai “buaya darat”.Hanya saja, semuanya sudah berlalu lama. Yogi juga sudah tidak mempermasalahkannya lagi dan sudah tidak ada lagi “dendam” di hatinya.Beberapa saat kemudian, tidak lagi kedengaran suara Ariel, Yogi pun menatapnya.Ariel sedang tertidur bersandar di atas meja. Entah sejak kapan Ariel ketiduran? Sepertinya suara ribut di samping tidak bisa mengganggu tidurnya.Tatapan Yogi tertuju pada wajah Ariel. Dulu saat pertama kali bertemu dengan Ariel di Pulau Persia, dia merasa Ariel sungguh mirip

DMCA.com Protection Status