Share

Bab 2216

Ketika melihat gambaran ini, wajah Ariel langsung merona. Dia segera menyingkirkan tangan Jodhiva yang memegang rambutnya, lalu mengacak-acaknya. “Kamu malah mencium rambutku. Apa kamu gila? Kalau kamu begini lagi, aku akan pukul kamu!”

Jodhiva tersenyum. Dia menunduk untuk menatap bibir Ariel, lalu mengusap bibir tipis itu. “Kamu ingin pukul aku?”

Ekspresi Ariel kelihatan sangat galak. “Kalau kamu berani sentuh aku lagi, akan kukuliti kamu.”

Jodhiva tersenyum tipis. “Kalau begitu, aku tidak sentuh-sentuh lagi.”

Saat Ariel masih tercengang dengan senyuman memesona Jodhiva. Tiba-tiba dia merasakan ada yang menempel di bibirnya. Kedua bola mata Ariel disipitkan. Hawa panas seketika membaluti tubuhnya.

Pikiran Ariel seketika terasa hampa.

Tadinya Jodhiva hanya memberi ciuman tipis saja. Sekarang telapak tangan Jodhiva menahan leher Ariel untuk memperdalam ciumannya.

Ariel merasa napasnya bagai telah direbut saja. Dia bukan hanya kehabisan tenaga untuk mendorong, tubuhnya bahkan terasa sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status