Share

Bab 2129

Penulis: Daun Jahe
Puzo yang membungkus tubuhnya dengan jubah mandi sedang duduk di sofa. Dia memeluk seorang wanita berambut pirang. Si wanita pun bersandar di dalam pelukan Puzo dengan tersenyum.

Sams melangkah maju, lalu mengangguk sedikit kepalanya. “Tuan Puzo.”

Puzo mengangkat gelas ke atas meja. Dia menyuruh wanita berambut pirang menuangkan alkohol untuknya. “Dengar-dengar kamu menggunakan dana Geng Markus. Apa kamu menggelapkan uang itu?”

Sams spontan terbengong.

Mengenai penggelapan dana Geng Markus, bahkan Gamma saja tidak mengetahuinya. Mana mungkin Puzo bisa mengetahui masalah ini?

Puzo menyesap alkohol dengan perlahan. Dia mengangkat kelopak matanya untuk menatap Sams. Ekspresinya kelihatan tidak jelas. “Sepertinya informasi yang diberikan Tuan Muda Ariel bukan bohongan. kamu memang sudah menggelapkan dana.”

Seluruh bulu kuduk di tubuh Sams merinding. Ariel malah menyadari ada masalah dengan laporan keuangan Geng Markus. Sialan! Ariel selalu saja menghambat rencana Sams.

“Tuan Puzo, aku me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2130

    Jessie juga kelihatan serius. “Nggak boleh! Mana boleh bermain curang? Yang namanya kalah ya kalah!”Ariel melipat kedua lengan di depan dadanya. “Ayah, kamu akui saja kalau kamu tidak sehebat Jessie. Kenapa kamu malah ingin menindas seorang anak perempuan?”Tobias menghela napas. “Aku saja sudah tidak memiliki penerus lagi. Memangnya kenapa kalau aku tidak hebat dalam bermain catur?”Jessie hampir saja tidak bisa menahan tawanya.Ariel menunjukkan raut datarnya. “Kamu ngomongnya seolah-olah aku benar-benar bisa meneruskan marga keluargamu saja.”Tobias mengangkat gelas tehnya. Nada bicaranya terdengar serius. “Bagaimana kamu menjelaskan masalah ini sekarang?”Ariel malas untuk menjelaskan. “Sudahlah, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”Tobias juga mulai serius. “Ada masalah apa?”Jessie sadar diri langsung berdiri. “Kalau begitu, aku masuk rumah dulu.”Ariel duduk di tempat yang diduduki Jessie tadi. Dia membahas apa yang dikatakannya dengan Puzo semalam. Setelah Tobias mendengar,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2131

    Ariel sialan! Dia malah memanfaatkan masalah laporan keuangan untuk mengungkit transaksi gelap di antaranya dengan Sams di hadapan Puzo.Seorang pria gendut berjalan ke belakang Tom. “Tuan, apa yang mesti kita lakukan sekarang?”Tom mengambil gelas dari atas meja, lalu minum dengan perlahan. Tatapannya seketika menjadi tajam. “Apa lagi yang bisa aku lakukan? Sekarang masalah sudah berkembang ke tahap seperti ini. Aku terpaksa menelantarkan pion demi menunjukkan kesetiaanku terhadap Tuan Puzo.”…Setelah Sams kembali, dia masih memikirkan bagaimana membantu Tom untuk mengatasi masalah itu. Siapa sangka dia tiba-tiba menerima sebuah panggilan asing dari seorang wanita.Entah apa yang dikatakan wanita itu, raut wajah Sams seketika berubah. “Mana mungkin!”“Percaya atau nggak semuanya tergantung kamu. Tuan Sams, kamu kira Tom akan membantumu? Dia sudah memilihmu untuk menjadi kambing hitam. Lebih baik kamu segera cari cara untuk melarikan diri saja. Kalau nggak, bisa jadi Tom akan memilih

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2132

    Ariel tersadar dari bengongnya, lalu bertatapan dengan mata Jodhiva.Apa dari tadi Ariel sedang menatapnya? Ariel berdeham, lalu memalingkan kepalanya. “Kamu makan apa di saat kecil dulu? Kenapa kamu pintar sekali?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Makan apa?” Dia pun tersenyum tipis. “Apa Tuan Muda Ariel sedang memujiku?”Ariel memandang ke luar jendela. “Tergolong iya.”Sepertinya karena masalah gosip yang beredar, Ariel pun mulai merasa canggung ketika berdua dengan Jodhiva. Jodhiva seharusnya juga sudah mendengar gosip itu. Namun, dia malah tidak menganggapnya sebagai masalah. Jangan-jangan hanya Ariel saja yang sudah berpikir kebanyakan?Pada jam lima sore hari, Sams mengendarai mobil ke dermaga.Sania yang duduk di baris belakang mobil baru saja terbangun. Dia pun terkejut ketika melihat dirinya sedang berada di mobil. Ketika kepikiran dengan ucapan yang dilontarkan Sams sebelum dipukul pingsan, Sania semakin terkejut lagi. “Kamu mau bawa aku ke mana? Sams, aku sarankan kamu untuk

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2133

    Elgar membawa anggota Organisasi Imona ke lokasi kejadian. Ketika melihat mayat itu, raut wajah Elgar langsung berubah muram.Ariel mengerutkan keningnya. “Sams bawa Sania.”Jodhiva terdiam, entah apa yang sedang dia pikirkan.…Tak lama kemudian, Tom menerima kabar kecelakaan Sams dan juga Sania. Dia meletakkan ponsel di atas meja, lalu memegang kaki gelas anggur. Suasana hatinya terasa bagus.Si Gendut berjalan mendekat. “Tuan, Sams tahu masalah kamu ingin menjadikannya sebagai kambing hitam. Dia membawa Nona Sania untuk melarikan diri.”“Aku tahu.” Tatapan Tom tertuju pada sisi gelas anggur. “Sayangnya, kali ini bahkan Tuhan juga tidak bisa membantunya. Kalau bukan karena dia bersikeras ingin membawa perusak itu, dia pasti sudah berhasil melarikan diri. Pada akhirnya, dia kalah di tangan wanita.”Semua tidak butuh turun tangan Tom.Saat Sania mengirim pesan permintaan bantuan, Tom pun menduga Sams ingin melarikan diri. Tadinya Tom khawatir Sams akan jatuh ke tangan anggota Keluarga

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2134

    Sekarang Sania sudah meninggal, Sams juga masih sedang berusaha diselamatkan. Elgar bisa berjaga di depan ruang ICU juga demi menunggu kabar. Seandainya Sams mati,itu berarti dia tidak bisa mengorek fakta dari mulut Sams lagi.Pada saat ini, lampu ruang operasi berubah menjadi warna hijau.Dokter berjalan keluar ruang operasi. Elgar berjalan maju. “Dokter, bagaimana kondisinya?”Dokter melepaskan masker. Rautnya kelihatan serius. “Maaf, kami sudah berusaha.”Kali ini, ekspresi Elgar berubah kaget. Dia mencengkeram pundak dokter. “Apa maksudmu sudah berusaha? Jangan-jangan dia mati begitu saja!”Dokter juga sudah terbiasa melihat wali pasien yang seperti ini. Dia hanya bisa menjelaskan dengan tenang, “Cedera yang dialami pasien terlalu parah. Bagian organ jantungnya menerima tekanan yang terlalu besar dan mengalami pendarahan. Kami sudah berusaha semampu kami untuk menyelamatkannya, tapi kami tidak bisa melawan takdir.”Elgar terhuyung-huyung ke belakang. Orang di belakang segera memapa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2135

    Pada bagian akhir rekaman, dapat diketahui bahwa Sams sudah kehilangan harapan untuk hidup lagi. Meskipun Sams memang pantas untuk mati, setidaknya dia tidak membawa Sania mati bersamanya. Namun pada akhirnya, Sams telah melibatkan Sania dalam masalah ini. Sania juga mati atas kebodohannya sendiri.Jodhiva tersenyum. “Aku sungguh tidak menyangka Tuan Muda Ariel bisa galau juga.”Ariel memalingkan kepala untuk menatapnya. “Aku hanya merasa tidak puas saja. Hanya tinggal lima kilometer saja, mereka akan sampai di dermaga dan kita bisa menangkapnya. Siapa sangka akan terjadi masalah seperti ini.”Seandainya mereka dicelakai di tengah jalan, setidaknya suasana hati Ariel tidak akan seburuk ini. Ariel pun bisa mendapatkan petunjuk lain, bisa mengetahui siapa yang sudah tidak bisa bersabar lagi.Namun, kecelakaan itu dibuat oleh mereka sendiri. Tidak ditemukan petunjuk apa pun. Bahkan, Tom juga tidak perlu turun tangan.Semakin dipikir-pikir, Ariel pun merasa semakin marah saja. “Pada akhirn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2136

    Jodhiva menyipitkan matanya. Beberapa saat kemudian, dia mengangguk. “Aku akan suruh dia hati-hati.”Keesokan harinya, saat Gamma mengetahui kabar Sania meninggal dalam kecelakaan, raut wajahnya langsung memucat.Gamma duduk terbengong di ranjang, tidak berbicara dalam waktu lama.Tobias menepuk-nepuk pundaknya. “Turut berdukacita.”Gamma tidak bisa menyembunyikan rasa sakitnya. “Aku sungguh tidak menyangka, pada akhirnya aku sudah mencelakai putriku sendiri.”Seandainya Gamma menyadari ada masalah dengan Sams, dia pasti akan mengusir Sams dari Organisasi Imoana. Sayangnya, tidak ada gunanya untuk menyesal.Elgar berdiri di depan pintu kamar pasien. “Bos.”Setelah melihat Tobias, Elgar berjalan ke dalam kamar. Tiba-tiba dia berlutut di samping ranjang. Gamma hendak memapahnya, tetapi sekarang kakinya masih belum pulih. “Apa yang lagi kamu lakukan?”“Bos, aku tidak menjaga Nona Sania dengan baik. Semua ini salahku. Mohon hukum aku.” Elgar masih berlutut.Seandainya bukan karena kelalaia

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2137

    Raut wajah muram Puzo kelihatan sangat mengerikan. “Kalau bukan karena ada yang diam-diam beri tahu Sams, apa mungkin dia akan melarikan diri? Sekarang mereka berdua sudah mati, Organisasi Imoana sudah tidak memiliki ketua. Ditambah lagi, Gamma masih hidup. Semua ini terlalu menguntungkan bagi Keluarga Oswaldo.”Tadinya setelah mengorbankan Sams, Puzo berpikir dirinya bisa memanfaatkan Sania. Selama Sania masih berada di tangan Puzo, Elgar pasti tidak berani untuk melawan, ‘kan?Puzo menatap ke sisi meja dengan kening berkerut. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Periksa semua anggota Kamar Dagang Bardi. Lebih baik salah bunuh daripada pengkhianat itu lolos.”Gandhi menelan air liurnya. “Baik, aku pasti akan menangkap mata-mata itu.”Setelah Gandhi pergi, Celine berjalan ke dalam ruang baca. “Tuan.”Puzo menyeka darah di telapak tangan dengan saputangan. “Apa kamu tahu ada mata-mata di area kekuasaanku?”Celine sudah menerima kabar ini sebelumnya. Raut wajahnya tidak berubah. Apalagi

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status