Sekarang Sania sudah meninggal, Sams juga masih sedang berusaha diselamatkan. Elgar bisa berjaga di depan ruang ICU juga demi menunggu kabar. Seandainya Sams mati,itu berarti dia tidak bisa mengorek fakta dari mulut Sams lagi.Pada saat ini, lampu ruang operasi berubah menjadi warna hijau.Dokter berjalan keluar ruang operasi. Elgar berjalan maju. “Dokter, bagaimana kondisinya?”Dokter melepaskan masker. Rautnya kelihatan serius. “Maaf, kami sudah berusaha.”Kali ini, ekspresi Elgar berubah kaget. Dia mencengkeram pundak dokter. “Apa maksudmu sudah berusaha? Jangan-jangan dia mati begitu saja!”Dokter juga sudah terbiasa melihat wali pasien yang seperti ini. Dia hanya bisa menjelaskan dengan tenang, “Cedera yang dialami pasien terlalu parah. Bagian organ jantungnya menerima tekanan yang terlalu besar dan mengalami pendarahan. Kami sudah berusaha semampu kami untuk menyelamatkannya, tapi kami tidak bisa melawan takdir.”Elgar terhuyung-huyung ke belakang. Orang di belakang segera memapa
Pada bagian akhir rekaman, dapat diketahui bahwa Sams sudah kehilangan harapan untuk hidup lagi. Meskipun Sams memang pantas untuk mati, setidaknya dia tidak membawa Sania mati bersamanya. Namun pada akhirnya, Sams telah melibatkan Sania dalam masalah ini. Sania juga mati atas kebodohannya sendiri.Jodhiva tersenyum. “Aku sungguh tidak menyangka Tuan Muda Ariel bisa galau juga.”Ariel memalingkan kepala untuk menatapnya. “Aku hanya merasa tidak puas saja. Hanya tinggal lima kilometer saja, mereka akan sampai di dermaga dan kita bisa menangkapnya. Siapa sangka akan terjadi masalah seperti ini.”Seandainya mereka dicelakai di tengah jalan, setidaknya suasana hati Ariel tidak akan seburuk ini. Ariel pun bisa mendapatkan petunjuk lain, bisa mengetahui siapa yang sudah tidak bisa bersabar lagi.Namun, kecelakaan itu dibuat oleh mereka sendiri. Tidak ditemukan petunjuk apa pun. Bahkan, Tom juga tidak perlu turun tangan.Semakin dipikir-pikir, Ariel pun merasa semakin marah saja. “Pada akhirn
Jodhiva menyipitkan matanya. Beberapa saat kemudian, dia mengangguk. “Aku akan suruh dia hati-hati.”Keesokan harinya, saat Gamma mengetahui kabar Sania meninggal dalam kecelakaan, raut wajahnya langsung memucat.Gamma duduk terbengong di ranjang, tidak berbicara dalam waktu lama.Tobias menepuk-nepuk pundaknya. “Turut berdukacita.”Gamma tidak bisa menyembunyikan rasa sakitnya. “Aku sungguh tidak menyangka, pada akhirnya aku sudah mencelakai putriku sendiri.”Seandainya Gamma menyadari ada masalah dengan Sams, dia pasti akan mengusir Sams dari Organisasi Imoana. Sayangnya, tidak ada gunanya untuk menyesal.Elgar berdiri di depan pintu kamar pasien. “Bos.”Setelah melihat Tobias, Elgar berjalan ke dalam kamar. Tiba-tiba dia berlutut di samping ranjang. Gamma hendak memapahnya, tetapi sekarang kakinya masih belum pulih. “Apa yang lagi kamu lakukan?”“Bos, aku tidak menjaga Nona Sania dengan baik. Semua ini salahku. Mohon hukum aku.” Elgar masih berlutut.Seandainya bukan karena kelalaia
Raut wajah muram Puzo kelihatan sangat mengerikan. “Kalau bukan karena ada yang diam-diam beri tahu Sams, apa mungkin dia akan melarikan diri? Sekarang mereka berdua sudah mati, Organisasi Imoana sudah tidak memiliki ketua. Ditambah lagi, Gamma masih hidup. Semua ini terlalu menguntungkan bagi Keluarga Oswaldo.”Tadinya setelah mengorbankan Sams, Puzo berpikir dirinya bisa memanfaatkan Sania. Selama Sania masih berada di tangan Puzo, Elgar pasti tidak berani untuk melawan, ‘kan?Puzo menatap ke sisi meja dengan kening berkerut. Beberapa saat kemudian, dia berkata, “Periksa semua anggota Kamar Dagang Bardi. Lebih baik salah bunuh daripada pengkhianat itu lolos.”Gandhi menelan air liurnya. “Baik, aku pasti akan menangkap mata-mata itu.”Setelah Gandhi pergi, Celine berjalan ke dalam ruang baca. “Tuan.”Puzo menyeka darah di telapak tangan dengan saputangan. “Apa kamu tahu ada mata-mata di area kekuasaanku?”Celine sudah menerima kabar ini sebelumnya. Raut wajahnya tidak berubah. Apalagi
Ariel merasa canggung. Dia memalingkan kepalanya dengan arogan. “Aku itu wanita. Saat tidak ada orang, biasanya aku pakai busana wanita. Memangnya kenapa?”Jessie tersenyum tipis. “Kalau begitu, ganti sana. Aku tunggu kamu di luar.” Jessie berjalan pergi. Tiba-tiba dia menoleh. “Aku sungguh menantikan kamu dengan berbusana wanita.”Ariel langsung menutup pintu. “Cepat pergi sana.”Lima belas menit kemudian, Ariel yang sudah mengganti pakaiannya berjalan keluar ruang ganti. Sepotong kaus lengan panjang berwarna cokelat muda yang longgar dipadukan dengan celana pendek jeans. Ujung baju tepat menutupi celana, memperlihatkan sepasang kaki panjang yang proporsional. Kaus kaki setinggi betis dengan hiasan renda berwarna hijau dipadukan dengan sepatu olahraga putih. Keseluruhan penampilan terlihat santai, membuat Ariel kelihatan lebih muda dan penuh nuansa gadis remaja. Jessie mendekati Ariel untuk memperhatikannya. “Aku pikir kamu hanya bisa memadukan pakaian pria.”Ariel mengibaskan rambu
Elgar merasa kaget. “Apa Nona Celine adalah anggotamu?”Celine adalah pembunuh yang bersembunyi di sisi Harson. Dia terkenal dengan julukan “wanita sadis” di area bawah tanah Europia. Konon katanya, dulunya dia adalah seorang narapidana yang dijatuhi hukuman mati. Namun, Harson membayar orang untuk menukarnya dengan narapidana wanita lain, lalu menebusnya secara diam-diam. Selama ini, Harson kelihatan tidak melakukan hal gelap dan bisa bergaul dengan politisi karena semua pekerjaan kotor ditangani oleh Celine.Jodhiva mengangkat kelopak matanya. Dia pun tersenyum. “Dia hanya menggantikan identitas Celine saja.”’Elgar merasa kaget. “Jadi, di mana Celine yang sebenarnya?”Jodhiva menyipitkan matanya melihat gelas di depannya. “Dia tidak bisa datang lagi.”Elgar menarik napas dalam-dalam. Dia sungguh tidak menyangka seorang penduduk luar pulau akan sehebat ini. Dia bahkan bisa memasukkan anggotanya untuk menyamar sebagai Celine.Hanya saja, itu semua juga karena selain Harson, tidak ada
Jessie menggigit sedotan. “Dia juga nggak kekurangan uang. Lagi pula, temperamen Kak Jody itu bagus banget. Dia nggak bakal perhitungan sama kita.”Ariel menatap orang hilir mudik di jalan. “Aku sudah lama tidak sesantai ini.”Jessie melihat ke sisi Ariel. Dia tahu saat Ariel menyamar menjadi seorang pria, dia tidak bisa hidup sesantai dan sebebas sekarang. Sebab, ada banyak mata yang memantaunya. “Kamu sudah menggunakan waktu satu hari untuk menjadi dirimu sendiri. Sudah puas, ‘kan?”“Tapi masih ada yang ingin aku lakukan.”Jessie merasa bingung. “Apa?”Ariel menjawab dengan serius, “Pergi ke kasino.”Ariel membawa Jessie ke Kasino Letto. Kasino Letto adalah tempat hiburan terbesar di Pulau Persia. Letaknya berada di pusat pulau. Selain penjudi dari luar pulau, anggota dari area kekuasaan Keluarga Oswaldo dan Puzo juga akan berada di sini.Saat Ariel hendak memasuki aula, Jessie segera menariknya. “Apa benar kamu mau ke dalam?”Ariel tersenyum. “Jangan takut. Ada aku di sini.”Suara J
Si Pirang mengusir orang yang tadinya sedang bertaruh dengan Ariel. Kemudian, dia duduk di hadapan Ariel. Jessie menatap Ariel dengan gugup. Namun, Ariel malah memberinya isyarat mata untuk tetap tenang. Dapat diketahui bahwa Ariel percaya dengan dirinya sendiri.Dealer kasino lanjut membagikan kartu.Setelah Ariel mendapatkan kartu, dia pun melihat kartunya.Si Pirang tersenyum menyeringai. Dia kelihatan penuh percaya diri. “Cantik, buka saja kartumu.”Ariel meletakkan tiga lembar kartunya. Total dari ketiga kartu itu adalah tujuh.Si Pirang tersenyum, lalu membalikkan kartunya. Ternyata isinya adalah kartu flush. Ariel melihat kartu tersebut dan kedua matanya sedikit menyipit.Orang di ujung meja ketawa. “Cantik, maaf, keberuntungan berpihak di sisiku.”Pada tiga ronde selanjutnya, nilai kartu pria itu selalu memiliki angka besar atau flush. Dia berhasil menekan Ariel.Jessie merasa ada yang janggal. Meskipun pria itu beruntung, tidak mungkin dia akan beruntung di setiap rondenya.
“Nona Mimosa ….” Dacia merasa familier dengan nama itu. Di atap? Bunuh diri? Bukannya itu cerita di dalam naskahnya?Nordin masih mondar-mandir tepi pagar atap. “Apa kamu sudah ingat?”Dacia langsung tersenyum. “Tentu saja Nona Mimosa di dalam naskahku bukan bunuh diri. Dalam semua kasus detektif, biasanya korban hanya bisa mati karena pembunuhan.”“Jadi, apa kamu sudah memikirkan cara untuk memalsukan tempat kejadian perkara?”Dacia terdiam, lalu menundukkan matanya. Saat ini, alur naskah berhenti pada bagaimana kematian Mimosa tampak seperti bunuh diri dan bagaimana pelaku berhasil melarikan diri.Hanya saja, Dacia tidak menyangka bahwa Nordin tertarik dengan naskah seperti ini.Carly semakin bingung lagi. “Apa yang lagi kalian bahas? Naskah?”Nordin menatapnya.Dacia berbisik di samping Carly, “Aku akan jelaskan nanti.” Usai berbicara, Dacia berjalan ke sisi Nordin. “Apa kamu berdiri di atas atap untuk merasakan apa yang dialami korban?”“Bukan, pelaku.”Dacia tertegun sejenak. “Pe
Tahanan wanita lainnya juga merasa aneh. Mereka merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya saja.Beberapa tahanan menekan pundak Lidya. Lidya semakin tidak puas lagi dan melawan dengan semakin kuat. “Atas dasar apa kalian selalu mendapatkan keuntungan? Aku sudah mengorbankan putraku, tapi aku malah tidak mendapatkan apa pun! Silvia dan semua anggota Keluarga Tanzil! Aku kutuk kalian sial tujuh turunan!”Lidya dibawa pergi secara paksa.Para tahanan wanita di kantin mulai bergosip. Mereka semua merasa Lidya sudah kehilangan kewarasannya karena ditahan kelamaan.Pada saat ini, di akademi perfilman.Dengan dianugerahkan kehormatan kepada Daniel, itu berarti dia memiliki kedudukan di Negara Hyugana.Carly dan teman-teman lainnya sungguh gembira dengan apa yang diperoleh Dacia. “Eh, keluarga bangsawan, lho. Bukannya itu berarti Dacia akan menjadi anak bangsawan?”“Tentu saja. Kelak siapa juga yang berani menggosip Dacia dari belakang?”“Dacia, kamu jangan melupakan kami, ya.”Dacia tersenyu
Di depan meja rias, Chelsea sedang membantu Jessie untuk menyanggul rambutnya. Benn menerima undangan dari kerajaan. Chelsea sebagai pasangan Benn juga wajib menghadirinya. Apalagi acara ini adalah acara penobatan, siapa juga yang tidak ingin hadir. Acara penobatan ini bukan hanya acara penobatan pertama yang pernah dihadiri Chelsea, bahkan ini juga pertama kalinya Jessie menghadiri acara sesakral ini.“Selesai! Bagaimana hasil sanggulan Tante?” Chelsea mengambil cermin untuk becermin bagian belakang tubuh Jessie. Dari cermin yang dipegang Chelsea, Jessie bisa melihat rambutnya sendiri. Dia pun tersenyum. “Cantik sekali.”“Tentu saja.” Chelsea menurunkan cerminnya. “Aku cukup percaya diri dengan bakatku.”Setelah Jessie selesai merias wajah dan mengganti gaunnya, dia pun berjalan ke aula. Ketika di koridor, dia menghentikan salah seorang pelayan. “Di mana Jules?”Pelayan menunjukkan arah kepada Jessie dengan ramah.Jessie berjalan ke ruang istirahat Jules. Ketika melihat pintu tidak di
Setelah dipikir-pikir kembali, biasanya Jane selalu memamerkan betapa baik kekasihnya terhadapnya. Ternyata semua itu hanya demi memenuhi ego Jane saja.Terdengar suara sirene mobil polisi di luar sana. Polisi mencari kemari. Mereka berdua bergegas melepaskan ikatan Dacia, lalu menghancurkan kamera CCTV.Pada saat ini, tiba-tiba pintu kamar didobrak. Orang itu tidak lain adalah Jerremy.Ketika melihat Dacia masih berpakaian rapi dan tidak ada tanda-tanda untuk terluka, dia baru menghela napas lega.Kekasih Jane maju, lalu berkata dengan tersenyum, “Semua ini hanya salah paham. Kita tidak melakukan apa-apa terhadap istrimu ….”Belum sempat kekasih Jane menyelesaikan omongannya, wajahnya langsung ditinju. Dia spontan jatuh terpelanting ke belakang.Jerremy langsung memeluk Dacia, lalu menoleh untuk menunjuk si pria. “Alangkah bagusnya kalau semua itu hanya salah paham. Kalau tidak, kamu akan mati dengan mengenaskan.”Kebetulan pihak kepolisian juga datang. Entah apa yang dikatakan Jerrem
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli
Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac
Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran
Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”
Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.