Share

Bab 1415

Orang-orang di sekitar spontan melirik ke sisi Widya. Widya merasa gugup lantaran takut akan dipergoki oleh Emir. “Nggak apa-apa.” Dia langsung berlari keluar.

Pelayan memanggil Widya, tetapi dia tidak menoleh sama sekali.

Sepertinya Hendri dapat mendengar suara Widya. Dia memalingkan kepalanya, lalu tampak ada sesosok bayangan tubuh yang meninggalkan tempat dengan buru-buru.

Widya berlari ke toilet untuk mencuci noda alkohol di bagian roknya. Namun semakin dicuci, noda malah semakin membesar saja.

Tetiba Widya merasa penat dan ingin menangis. Pada saat ini, ponsel di dalam tasnya berdering. Widya mengambil ponsel, lalu tampak panggilan dari Hendri.

Widya sempat ragu beberapa detik, baru mengangkatnya. Hendri bertanya di mana Widya sekarang.

Widya mengambil kantongan, lalu berjalan keluar toilet. Saat melewati koridor, dia pun bertemu dengan Hendri yang sedang mencarinya.

Hendri memalingkan kepalanya, lalu menurunkan ponselnya dengan perlahan. Tatapannya tertuju pada noda alkohol di ba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status