Share

Bab 1176

Author: Daun Jahe
last update Last Updated: 2024-02-21 12:10:02
Sebelum pisah kelas, Jessie masih bisa bermain dengan Lisa dan kakaknya. Saat ini, gadis itu tampak menghela napas. Dia tiba-tiba merindukan momen sebelum mereka beda kelas.

"Hei, awas!" Sebelum Jessie sempat bereaksi, bola basket telah mendarat di kepalanya. Dia menjerit sebelum jatuh ke tanah.

Beberapa anak laki-laki yang mengenakan seragam basket berlari mendekat dan mengambil bola. Mereka adalah senior yang lebih tua dua tahun dari Jessie. Salah satu dari mereka bertanya, "Maaf, apa kamu baik-baik saja?"

Jessie mengusap bagian belakang kepalanya yang terbentur. Dia mendongak, lalu menjawab sambil tersenyum, "Aku baik-baik saja!"

Beberapa anak laki-laki itu terdiam dengan ekspresi serupa. Mereka seakan-akan sedang melihat seorang malaikat. Sementara itu, seorang bocah tampan yang berkulit cerah datang. Sikapnya terlihat sangat dewasa. Dia meraih tangan Jessie untuk membantunya bangkit, lalu berkata, "Maaf, Dik. Mereka nggak sengaja. Apa kamu terluka?"

Jessie tampak menggeleng. Beber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
jahat sekali ibu naomi,demi kesembuhan putranya,tp dia juga mau me ngorbankan puutrinyaa sendiri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1177

    Naomi berdiri di sana. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk meredakan rasa gugupnya. Claire menoleh ke arah Fendra, lalu bertanya, "Gimana menurutmu?"Fendra menopang dagunya sambil menjawab, "Menggunakan motif tradisional sebagai inspirasi desain perhiasan, benar-benar ide yang bagus."Desain pertama adalah sebuah kalung. Perhiasan ini terbuat dari ukiran giok yang membentuk motif bunga, dengan bunga botan dan teratai sebagai inti, lalu dikelilingi oleh berbagai ukuran dan ketebalan kelopak bunga yang berbeda.Bagian tengah dan dasar dari kelopak bunga disusun dengan mutiara bulat yang teratur. Desain seperti ini sangat cocok untuk perhiasan kalung yang indah.Sementara itu, desain kedua adalah cincin yang diukir dengan sangat rapi, dengan desain yang didominasi oleh bunga krisan yang bermekaran. Pola melingkar pada ujung kelopak bunga krisan yang panjang dan ramping dapat terlihat jelas.Selain itu, batu permata yang tertanam di pusat bunga harus menggunakan topaz kuning yang indah

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1178

    "Bu Claire," panggil Widya yang sepertinya ada urusan. Dia bergegas ke sisi Claire, lalu melanjutkan, "Ada seorang wanita yang datang ke lobi dan bilang ingin mencari Naomi."Mendengar ucapan Widya, Claire tak kuasa bertanya sambil mengernyit, "Masih muda atau sudah tua?"Widya menjawab, "Dia mungkin berusia sekitar 30 sampai 40 tahunan. Auranya sangat berkelas dan berpenampilan dengan merek terkenal. Dia jelas bukan wanita yang berlatar belakang biasa."Claire mampu menebak siapa wanita itu. Dia adalah ibu kandung Naomi. Javier mengatakan bahwa Aditya mundur dari Agensi Majestik karena hubungannya dengan Merry. Mereka pernah berkencan, tetapi hubungan mereka tidak pernah diumumkan. Itu adalah hubungan rahasia yang sangat tersembunyi. Kini, banyak orang yang tidak tahu tentang hal tersebut.Merry melahirkan Naomi untuk Aditya, tetapi hubungan mereka berakhir ketika wanita itu menjalin hubungan dengan Ricky.Aditya membesarkan putrinya sendirian. Dia adalah ayahnya Naomi, tetapi tidak a

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1179

    Claire tidak berkata apa-apa. Merry bahkan menunggu sampai sore. Ketika Naomi melewati lobi setelah jam pulang kerja, dia baru menyadari bahwa ibunya masih ada di sana. Dia mendengar staf lobi bergosip bahwa wanita itu telah menunggu sepanjang siang. Naomi pun merasa heran.Begitu melihat Naomi, Merry segera berdiri sambil tersenyum. Kakinya mungkin terasa kaku karena duduk terlalu lama. Itu sebabnya, cara dia berjalan agak aneh. Merry memanggil, "Naomi."Naomi mundur dua langkah dan tidak membiarkan dia mendekat. Segera setelah itu, dia bertanya, "Untuk apa kamu datang mencariku?""Aku ...." Merry menyadari bahwa Naomi benar-benar waspada terhadapnya. Namun, masalah ini tidak dapat ditunda lagi. Kalaupun harus tebal muka, Merry tetap akan mendekatinya.Merry meraih tangannya, lalu menjelaskan, "Naomi, aku tahu kamu kesal padaku. Kala itu, aku terpaksa meninggalkanmu."Sementara itu, Naomi menatap tangan ibunya. Tangannya itu terawat dengan baik, bahkan sangat halus. Dia sama sekali ti

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1180

    Steven sama sekali tidak menjaga harga diri putranya. Dia berkata, "Kalau bukan ibumu yang ingin memukulmu, mana mungkin kamu akan menahan diri?"Javier sontak melirik ke arah ayahnya. Jerry yang memahami perkataan kakeknya pun segera bertanya, "Ayah, apa Nenek pernah memukulmu dulu?"Javier menoleh ke arah Jerry sambil bertanya, "Kamu mau coba dihajar?"Mendengar ini, Jerry langsung terdiam. Claire mendekatinya seraya berkata, "Hebat juga. Sekarang, kamu sudah bisa mengancam putramu, ya?"Javier malah menjawab dengan serius, "Anak laki-laki tidak boleh terlalu dimanja. Kalau memang perlu, dia tetap harus dihajar."Jerry mengeluh dengan kesal, "Kenapa cuma anak laki-laki? Gimana dengan Jessie?"Jessie mengedipkan matanya sambil menjawab, "Aku cukup patuh ...."Mendengar ini, Jerry pun menghela napas seperti orang dewasa sebelum berkata, "Jadi anak laki-laki sangat nggak enak. Kenapa Ibu nggak melahirkanku sebagai anak perempuan saja?"Claire menyendok sup ke dalam mangkuknya, lalu menj

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1181

    Jessie bertanya dengan bingung, "Hal semacam apa yang termasuk nggak pantas?"Jerry menyahut, "Seperti berpelukan dan berciuman. Ayah sudah bilang, laki-laki nggak boleh berbuat macam-macam terhadap perempuan. Itu hal yang nggak sopan. Ayah juga bilang, setelah adik perempuan tumbuh dewasa, kakak laki-laki nggak boleh asal memeluknya."Mendengar ini, Claire hampir tersedak. Ternyata Javier mengajarkan anak-anak tentang kontak fisik dengan sangat baik.Jessie sepertinya sudah paham. Pantas saja dulu dia masih boleh tidur dengan kakak laki-lakinya, sedangkan sekarang dia harus tidur sendiri. Namun, dia tiba-tiba terpikirkan sesuatu. "Ibu, kalau dia mengelus kepalaku, apa itu termasuk nggak pantas?" tanya Jessie.Claire berdeham, lalu menjawab, "Mengelus kepala masih termasuk hal wajar.""Berarti asalkan nggak berpelukan dan berciuman nggak apa-apa, 'kan?" tanya Jessie memastikan.Claire mengangguk sambil menyentil dahi Jessie perlahan, lalu berkata, "Kamu masih kecil. Ketika usiamu sudah

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1182

    Merry memang bukan ibu yang baik. Kala itu, dia tega meninggalkan putrinya dan tidak pernah menemuinya lagi. Kini, bisa-bisanya dia malah melupakan harga dirinya dan berlutut di hadapan Aditya demi menyelamatkan putranya."Ayah," panggil Naomi mencoba mencairkan suasana di halaman.Mendengar ini, tangisan Merry sontak berhenti. Dia melihat ke arah Naomi dengan tatapan sendu.Aditya menatap Naomi sambil bertutur, "Naomi, kamu ....""Aku sudah mendengar semuanya." Ekspresi Naomi terlihat tenang. Dia memandang Merry dengan tatapan kosong. Dia melanjutkan, "Aku turuti permintaanmu."Bukan hanya Aditya, tetapi Merry juga terkejut. "Naomi, kamu ...," kata Merry."Aku membantumu demi ayahku." Naomi membalas dengan nada datar, "Selain itu, semua anak kecil nggak berdosa. Aku anggap diriku sedang melakukan perbuatan baik. Setelah hasilnya cocok dan operasinya selesai, aku harap kamu nggak akan mengganggu kehidupan kami lagi."Merry sontak membeku. Pada akhirnya, dia hanya bisa mengiakan.....J

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1183

    Claire tersenyum sambil menimpali, "Setelah laki-laki menjadi dewasa, mereka akan punya pilihan hidup sendiri."Pintu lift perlahan-lahan terbuka. Claire dan Bianca mengobrol sambil berjalan keluar. Saat ini, mereka melihat Fendra sedang memberikan instruksi kepada karyawan. Karyawan itu mengangguk dan pergi. Dia berpapasan dengan Claire, lalu mengangguk sembari menyapa, "Bu Claire."Ketika melihat Claire dan Bianca, Fendra tertegun sejenak, lalu bergegas menghampiri mereka. Dia memandang Bianca sambil tersenyum dan bertanya, "Kenapa kamu repot-repot datang kemari?"Claire mengangkat alisnya seraya menyahut, "Bibi Bianca datang karena khawatir Paman kelaparan. Dia secara khusus datang membawakan makan siang untukmu."Bianca menyodorkan bekal makan ke tangan suaminya dan berpura-pura mengeluh, "Aku tidak akan mengantarkannya lagi lain kali."Fendra sontak tertawa, lalu berkata, "Oke. Kalau begitu, lain kali aku akan bawa bekal sebelum pergi bekerja."Claire turut merasa sangat bahagia m

    Last Updated : 2024-02-21
  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1184

    "Ya. Guruku bilang, membaca buku bisa menambah pengetahuan," timpal Hiro sambil tersenyum.Naomi menatap Hiro. Anak yang baru berusia 11 tahun ini bahkan masih ingin membaca buku saat sedang dirawat di rumah sakit. Naomi merasa sedikit tidak tega saat melihatnya.Aditya membuka pintu kamar rawat. Dia hanya berdiri di depan pintu dan tidak masuk. Naomi meletakkan bukunya dan berdiri. Dia berjalan ke arah pintu sambil memanggil, "Ayah."Aditya menunduk sembari bertanya, "Apa yang dikatakan dokter?""Dokter memintaku untuk melakukan tes sekali lagi. Dia akan menggunakan metode aspirasi sumsum tulang," jawab Naomi.Raut wajah Aditya tampak muram. Dia menimpali, "Tapi, cara ini sangat menyakitkan. Naomi, jangan lakukan kalau kamu tidak bersedia. Ayah tidak ingin melihatmu kesakitan."Naomi menoleh ke arah dalam sekilas. Sementara itu, Hiro juga sedang menatapnya.....Dua hari kemudian, Jessie berdiri di bawah pohon besar taman bermain. Awalnya dia ingin mengembalikan mainan kepada Hiro, te

    Last Updated : 2024-02-21

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2565

    Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2564

    “Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2563

    “Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2562

    Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2561

    Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2560

    Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2559

    Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2558

    Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2557

    Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan

DMCA.com Protection Status