Share

Bab 1184

Author: Daun Jahe
"Ya. Guruku bilang, membaca buku bisa menambah pengetahuan," timpal Hiro sambil tersenyum.

Naomi menatap Hiro. Anak yang baru berusia 11 tahun ini bahkan masih ingin membaca buku saat sedang dirawat di rumah sakit. Naomi merasa sedikit tidak tega saat melihatnya.

Aditya membuka pintu kamar rawat. Dia hanya berdiri di depan pintu dan tidak masuk. Naomi meletakkan bukunya dan berdiri. Dia berjalan ke arah pintu sambil memanggil, "Ayah."

Aditya menunduk sembari bertanya, "Apa yang dikatakan dokter?"

"Dokter memintaku untuk melakukan tes sekali lagi. Dia akan menggunakan metode aspirasi sumsum tulang," jawab Naomi.

Raut wajah Aditya tampak muram. Dia menimpali, "Tapi, cara ini sangat menyakitkan. Naomi, jangan lakukan kalau kamu tidak bersedia. Ayah tidak ingin melihatmu kesakitan."

Naomi menoleh ke arah dalam sekilas. Sementara itu, Hiro juga sedang menatapnya.

....

Dua hari kemudian, Jessie berdiri di bawah pohon besar taman bermain. Awalnya dia ingin mengembalikan mainan kepada Hiro, te
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Just Rara
si Merry adalah seorang ibu yg sangat jahat
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1185

    Naomi, maaf ...," ujar Merry dengan sendu."Nggak perlu minta maaf. Dengan begini, utang kita satu sama lain sudah lunas," sahut Naomi sambil tersenyum tenang.Dua hari kemudian, Aditya menjemput Naomi yang sudah boleh keluar dari rumah sakit. Begitu pulang, Naomi ingin langsung bekerja, tetapi ayahnya melarang. Akhirnya, Naomi beristirahat satu hari dan baru berangkat ke Perusahaan Soulna keesokan harinya.Dalam perjalanan ke perusahaan, Naomi singgah di suatu kafe untuk membeli segelas kopi. Saat hendak membayar, Naomi baru sadar bahwa dia tidak memiliki uang tunai. Dia berujar dengan malu, "Maaf, aku lupa bawa dompet. Gimana kalau aku tinggalkan pesananku, lalu pulang mengambil dompet?"Kasir kafe itu tersenyum dan menjawab, "Kafe kami menerima pembayaran uang elektronik, misalnya perbankan seluler.""Bayar dengan perbankan seluler?" tanya Naomi dengan heran. Dia tiba-tiba ingat bahwa Candice sepertinya juga membayar belanjaannya dengan ponsel saat mereka mengelilingi mal.Si kasir

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1186

    "Selain mengukir, masih ada teknik pencetakan logam mulia, pemotongan batu permata, penataan ornamen, teknik pengilapan, dan lain sebagainya. Selain itu, kamu juga harus menguasai penggunaan perangkat 3D dan JCAD. Dengan bakatmu, kamu nggak akan susah menguasai semua itu," ujar Claire sambil memakai sarung tangan.Jika kecelakaan saat itu tidak terjadi dan Naomi kehilangan kuota Akademi Musik Royal, dia juga pasti akan mempelajari desain perhiasan. Semua teknik yang dikatakan Claire tadi juga termasuk dalam materi jurusan desain perhiasan.Naomi memandang peralatan di atas meja sambil bertanya, "Apa kamu akan mengajariku secara pribadi?""Aku berencana untuk melatihmu sampai kamu menguasai semua teknik yang diperlukan. Setelah itu, aku baru akan merekrut beberapa desainer baru. Kuharap saat itu kamu sudah bisa kerja mandiri," ujar Claire.Naomi menjawab dengan tegas, "Aku akan belajar dengan baik."....Bulan berikutnya sudah memasuki musim dingin. Claire menghadiri undangan acara peka

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1187

    "Siapa yang bisa mengenalimu kalau penampilanmu seperti ini?" gerutu Claire dengan kesal. Javier bukan hanya menutupi wajahnya dengan masker, dia juga memakai topi dan pakaian serba hitam. Siapa yang akan menduga bahwa pria berpenampilan misterius ini adalah Javier?Javier memegang dagu Claire dan menatap wajah rupawan itu seraya berkata, "Aku hampir cedera karena tendanganmu."Claire melengos sambil mendengus. Saat Javier mulai mengecup pipi dan lehernya, dia langsung menahan dada pria itu dengan tangan bergetar dan berkata, "Kita masih di koridor, kamu mau jadi tontonan orang?"Javier membalas, "Ayo masuk kamar." Setelah itu, dia langsung menggendong Claire memasuki kamar dan berbaring bersamanya di ranjang. Pandangannya terkunci pada sosok menawan Claire.Claire merasa sedikit malu karena terus ditatap. Dia menjauhkan kepala Javier dan bertanya, "Kenapa menatapku begitu?"Javier tersenyum, lalu mengecup punggung tangan dan ujung jari wanitanya sambil menjawab, "Kamu cantik malam ini

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1188

    Claire berujar, "Aku baru sadar kalau kamu kadang sangat menyebalkan."Javier membalas dengan tenang, "Aku cuma menunjukkan sisiku ini padamu.""Claire!" panggil Gina yang kebetulan sedang makan bersama tokoh-tokoh terkenal di industri mode.Claire segera menghampiri Gina dan menyapanya sambil tersenyum, "Nenek bangun awal banget.""Aku tidak terbiasa bermalas-malasan di kasur," ujar Gina sambil tersenyum ramah. Dia lantas memperkenalkan Claire pada orang-orang di mejanya. Mereka semua adalah orang-orang berpengaruh di industri mode.Claire menjabat tangan dan menyapa mereka dengan sopan. Di saat yang sama, Javier berdiri dari kursi sambil merapikan jasnya, lalu berjalan menghampiri Claire. Semua orang di industri tentu saja mengenali Javier. Mereka tampak terkejut dengan kehadirannya di sini."Tuan Javier juga di sini rupanya.""Ya, aku menemani istriku ke sini," sahut Javier dengan sopan.Salah seorang wanita di situ berujar, "Ternyata benar kata orang, Tuan Javier sangat menyayangi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1189

    Setelah itu, Claire buru-buru berbalik dan pergi. Javier hanya bisa tertawa melihat sebutir permen di telapak tangannya.Siang itu, Claire dan Fendra pergi ke arena boling. Fendra menceritakan rumor negatif di internet sementara Claire menggelindingkan bola boling di tangannya. Lemparannya menjatuhkan hampir semua pin di baris pertama, hanya tersisa satu yang masih berdiri. Claire mengambil botol air di kursi. Sambil membuka tutupnya, dia meminta ponsel pada Fendra untuk memeriksa Twitter.Benar saja, ada beberapa komentar yang memang terkesan menghasut para netizen untuk membenci Claire. "Alamat ID orang yang menulis komentar itu sudah ketemu?" tanya Claire.Fendra menjawab, "Alamat ID-nya di ibu kota." Dia terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Kamu kenal orangnya."Claire meminum airnya tanpa mengatakan apa-apa. Hanya orang yang mengenal mereka yang memahami hubungan Claire dan Javier dengan baik. Sepertinya orang itu masih mau bertingkah.Fendra bertanya, "Apa Tuan Javier sudah memb

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1190

    Claire bertanya, "Kamu ada di pusat kebugaran mana? Aku yang pergi ke sana saja."Cherry mengirimkan alamat kepada Claire, lalu Claire pergi mencari Cherry dengan menaiki taksi. Sesampainya di pusat kebugaran, kebetulan Cherry baru selesai berolahraga. Tubuhnya keringatan. Cherry mengambil handuk untuk menyeka keringat di lehernya sambil bertanya, "Bukannya kamu sangat sibuk? Kenapa kamu tiba-tiba mencariku?"Claire bersandar di samping pintu sembari menjawab, "Aku mencarimu karena ada urusan.""Aku ganti baju dulu," ujar Cherry. Dia berjalan masuk ke ruang ganti. Tak lama kemudian, Cherry keluar setelah selesai berganti baju. Dia juga memakai jaket. Cherry bertanya, "Ada apa kamu mencariku?"Claire berbisik kepada Cherry. Sementara itu, Cherry tertegun, lalu berucap, "Aku yang membereskannya?""Aku sudah berjanji kepada adikku bahwa aku nggak akan melukai dia," sahut Claire. Dia mengangkat bahu dan melanjutkan, "Tapi, ada orang yang harus diberi pelajaran biar bisa kapok."Cherry mera

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1191

    Manajer bar tertegun. Kemudian, dia melihat ke arah tempat duduk Lucy dan Gibran. Sementara itu, Gibran merasa ada yang tidak beres. Dia hendak kabur saat polisi tidak memperhatikannya. Namun, polisi langsung menegur Gibran ketika Gibran beranjak dari tempat duduknya, "Mau ke mana kamu?"Dua polisi segera menahan Gibran di lantai. Gibran berteriak, "Bukan aku ... aku tidak melakukan transaksi apa pun."Lucy pun ketakutan. Setelah polisi melihat videonya lagi, mereka menyadari bahwa ciri-ciri pria di dalam video sangat mirip dengan Gibran. Polisi berucap, "Pria di dalam video itu kamu, bisa-bisanya kamu masih membantah! Cepat borgol dia."Gibran yang diborgol berteriak lagi, "Wanita itu yang menggodaku, bukan aku yang mengajaknya!"Wajah Lucy pucat pasi. Tiba-tiba, ada orang yang membawa saksi. Petugas kebersihan yang merekam video langsung menunjuk Lucy seraya berujar, "Wanita ini masuk ke kamar mandi dengan pria itu. Aku melihatnya."Lucy bisa merasakan pandangan sinis dari orang-oran

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1192

    Claire bergumam, "Memangnya bukan itu maksudmu?"Javier membenamkan wajahnya di bahu Claire dan tertawa. Kemudian, Javier berkata, "Ternyata kamu menganggapku orang seperti itu."Sebelum Claire sempat merespons, Javier sudah menggendong Claire dan melanjutkan seraya tersenyum, "Kalau begitu, mulai besok aku akan menjadi orang seperti itu."Terdengar suara Claire yang memprotes dari lantai atas, "Javier, kamu menjebakku lagi!"Keesokan harinya, di Perusahaan Soulna. Salah satu karyawan bertanya, "Eh, Bu Claire cuti lagi, ya?"Karyawan lain menyahut, "Sejak Bu Claire pulang dari kantor cabang di Negara Shawana, dia sudah sibuk selama setengah tahun ini. Tentu saja dia butuh istirahat."Naomi pergi ke kantin sendirian untuk makan. Kebetulan dia mendengar percakapan 3 karyawan wanita di seberang. Di tempat duduk lain, beberapa karyawan makan sambil berbincang. Sementara itu, Naomi malah menyendiri.Sekarang, beberapa karyawan wanita yang pernah mengajak Naomi berkumpul dulu hanya menyapa N

Pinakabagong kabanata

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status