Claire berujar, "Aku baru sadar kalau kamu kadang sangat menyebalkan."Javier membalas dengan tenang, "Aku cuma menunjukkan sisiku ini padamu.""Claire!" panggil Gina yang kebetulan sedang makan bersama tokoh-tokoh terkenal di industri mode.Claire segera menghampiri Gina dan menyapanya sambil tersenyum, "Nenek bangun awal banget.""Aku tidak terbiasa bermalas-malasan di kasur," ujar Gina sambil tersenyum ramah. Dia lantas memperkenalkan Claire pada orang-orang di mejanya. Mereka semua adalah orang-orang berpengaruh di industri mode.Claire menjabat tangan dan menyapa mereka dengan sopan. Di saat yang sama, Javier berdiri dari kursi sambil merapikan jasnya, lalu berjalan menghampiri Claire. Semua orang di industri tentu saja mengenali Javier. Mereka tampak terkejut dengan kehadirannya di sini."Tuan Javier juga di sini rupanya.""Ya, aku menemani istriku ke sini," sahut Javier dengan sopan.Salah seorang wanita di situ berujar, "Ternyata benar kata orang, Tuan Javier sangat menyayangi
Setelah itu, Claire buru-buru berbalik dan pergi. Javier hanya bisa tertawa melihat sebutir permen di telapak tangannya.Siang itu, Claire dan Fendra pergi ke arena boling. Fendra menceritakan rumor negatif di internet sementara Claire menggelindingkan bola boling di tangannya. Lemparannya menjatuhkan hampir semua pin di baris pertama, hanya tersisa satu yang masih berdiri. Claire mengambil botol air di kursi. Sambil membuka tutupnya, dia meminta ponsel pada Fendra untuk memeriksa Twitter.Benar saja, ada beberapa komentar yang memang terkesan menghasut para netizen untuk membenci Claire. "Alamat ID orang yang menulis komentar itu sudah ketemu?" tanya Claire.Fendra menjawab, "Alamat ID-nya di ibu kota." Dia terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Kamu kenal orangnya."Claire meminum airnya tanpa mengatakan apa-apa. Hanya orang yang mengenal mereka yang memahami hubungan Claire dan Javier dengan baik. Sepertinya orang itu masih mau bertingkah.Fendra bertanya, "Apa Tuan Javier sudah memb
Claire bertanya, "Kamu ada di pusat kebugaran mana? Aku yang pergi ke sana saja."Cherry mengirimkan alamat kepada Claire, lalu Claire pergi mencari Cherry dengan menaiki taksi. Sesampainya di pusat kebugaran, kebetulan Cherry baru selesai berolahraga. Tubuhnya keringatan. Cherry mengambil handuk untuk menyeka keringat di lehernya sambil bertanya, "Bukannya kamu sangat sibuk? Kenapa kamu tiba-tiba mencariku?"Claire bersandar di samping pintu sembari menjawab, "Aku mencarimu karena ada urusan.""Aku ganti baju dulu," ujar Cherry. Dia berjalan masuk ke ruang ganti. Tak lama kemudian, Cherry keluar setelah selesai berganti baju. Dia juga memakai jaket. Cherry bertanya, "Ada apa kamu mencariku?"Claire berbisik kepada Cherry. Sementara itu, Cherry tertegun, lalu berucap, "Aku yang membereskannya?""Aku sudah berjanji kepada adikku bahwa aku nggak akan melukai dia," sahut Claire. Dia mengangkat bahu dan melanjutkan, "Tapi, ada orang yang harus diberi pelajaran biar bisa kapok."Cherry mera
Manajer bar tertegun. Kemudian, dia melihat ke arah tempat duduk Lucy dan Gibran. Sementara itu, Gibran merasa ada yang tidak beres. Dia hendak kabur saat polisi tidak memperhatikannya. Namun, polisi langsung menegur Gibran ketika Gibran beranjak dari tempat duduknya, "Mau ke mana kamu?"Dua polisi segera menahan Gibran di lantai. Gibran berteriak, "Bukan aku ... aku tidak melakukan transaksi apa pun."Lucy pun ketakutan. Setelah polisi melihat videonya lagi, mereka menyadari bahwa ciri-ciri pria di dalam video sangat mirip dengan Gibran. Polisi berucap, "Pria di dalam video itu kamu, bisa-bisanya kamu masih membantah! Cepat borgol dia."Gibran yang diborgol berteriak lagi, "Wanita itu yang menggodaku, bukan aku yang mengajaknya!"Wajah Lucy pucat pasi. Tiba-tiba, ada orang yang membawa saksi. Petugas kebersihan yang merekam video langsung menunjuk Lucy seraya berujar, "Wanita ini masuk ke kamar mandi dengan pria itu. Aku melihatnya."Lucy bisa merasakan pandangan sinis dari orang-oran
Claire bergumam, "Memangnya bukan itu maksudmu?"Javier membenamkan wajahnya di bahu Claire dan tertawa. Kemudian, Javier berkata, "Ternyata kamu menganggapku orang seperti itu."Sebelum Claire sempat merespons, Javier sudah menggendong Claire dan melanjutkan seraya tersenyum, "Kalau begitu, mulai besok aku akan menjadi orang seperti itu."Terdengar suara Claire yang memprotes dari lantai atas, "Javier, kamu menjebakku lagi!"Keesokan harinya, di Perusahaan Soulna. Salah satu karyawan bertanya, "Eh, Bu Claire cuti lagi, ya?"Karyawan lain menyahut, "Sejak Bu Claire pulang dari kantor cabang di Negara Shawana, dia sudah sibuk selama setengah tahun ini. Tentu saja dia butuh istirahat."Naomi pergi ke kantin sendirian untuk makan. Kebetulan dia mendengar percakapan 3 karyawan wanita di seberang. Di tempat duduk lain, beberapa karyawan makan sambil berbincang. Sementara itu, Naomi malah menyendiri.Sekarang, beberapa karyawan wanita yang pernah mengajak Naomi berkumpul dulu hanya menyapa N
Naomi menunduk dan berkata dengan ragu-ragu, "Aku ... nggak punya kontak mereka lagi." Selain Candice, Naomi memang tidak menyimpan kontak teman-teman lainnya.Widya yang bingung melirik Naomi sekilas dan menimpali, "Kamu itu benar-benar anak rumahan. Kamu nggak bisa terus seperti ini, kamu harus punya mencari teman."Sebenarnya Naomi hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia malah berteriak, "Injak rem!"Saat Widya tersadar, semuanya sudah terlambat. Mobil Widya sudah menabrak mobil yang berhenti di depan lampu lalu lintas ketika dia baru menginjak rem. Widya yang kaget berucap, "Gawat, aku menabrak mobil orang. Apa merek mobil orang itu?"Widya tidak terlalu paham dengan merek mobil, tetapi kelihatannya mobil itu sangat mahal. Sekarang, Widya takut dia tidak sanggup membayar kerugiannya.Naomi melihat logo mobilnya, lalu menyahut, "Land Rover. Dilihat dari modelnya, seharusnya ini seri 3.0 L6. Harganya sekitar miliaran.""Apa? Land Rover seharga miliaran?" ujar Widya yang merasa frustras
"Kalau kalian tidak mau membayar kompensasinya, aku tidak akan melepaskan kalian!" ancam pria itu. Mobil yang lewat juga makin banyak sehingga jalanan menjadi macet. Suara klakson terus terdengar dan banyak pejalan kaki yang mengerumuni mereka.Widya yang panik berujar, "Mana boleh begitu? Kami bersedia membayar kompensasinya, tapi kami nggak sanggup membayar 200 juta. Apa kamu nggak bisa menoleransi kesalahan kami?"Pria itu meludah, lalu menimpali, "Menoleransi apanya? Pokoknya kalian harus membayar kompensasinya! Jangan pikir aku tidak berani main tangan karena kalian itu wanita!"Naomi memandang pria itu dengan tenang seraya menjelaskan, "Harga mobilmu ini sekitar 2,38 miliar dan model ini termasuk yang paling murah. Biaya asuransinya setiap tahun seharga 56 juta, ditambah dengan biaya bensin, parkir, dan tol, total biaya mobilmu sekitar 200 juta setahun. Tapi, kamu malah meminta kompensasi sebesar 200 juta. Coba kamu tanya apa pihak asuransi bersedia membayar sebanyak itu, nggak?"
Naomi memandang ke arah Hardy, ternyata dia adalah orang kejaksaan? Hanya saja, dia tidak menyangka bahwa pria yang telah membantunya sebelumnya, lagi-lagi membantunya sekarang.Saat itu, Hardy menatap Naomi sambil memicingkan mata. Barusan, dia tidak sempat memperhatikan dengan saksama. Dia hanya melihat bahwa kedua wanita ini sepertinya sedang dalam masalah, jadi datang untuk membantu saja.Namun, kini Hardy merasa bahwa Naomi cukup familier. Tiba-tiba, Naomi yang teringat dengan sesuatu pun mengeluarkan selembar uang 50 ribu dari dompetnya, lalu berjalan mendekat sambil berkata, "Pak, ini uang kopi terakhir, kukembalikan padamu." Hardy tampak terkejut. Kemudian, dia tiba-tiba mengingat sesuatu sehingga berkata, "Kamu si wanita pada hari itu ...."Naomi pun mengangguk sambil tersenyum. Hardy sontak tertawa, lalu menggeleng sembari mengusap pelipisnya. Dia mendorong uang itu, lalu menolak, "Sudah kubilang, tidak perlu dikembalikan. Anggap saja aku mentraktirmu.""Mana bisa begitu? Ak
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di
Pengawal berjalan mendekati Jessie.Miya pun menjerit, “Tolong!”Pengawal dari Vila Laguna kedengaran suara Miya. Mereka menyadari sepertinya telah terjadi sesuatu, mereka pun berlari dengan buru-buru. Pengawal yang dibawa mereka lebih banyak daripada pengawal Sissae.Miya menunjuk ke sisi Sissae. “Wanita itu mau menggebuki Bos. Apa yang harus kita lakukan?”Sissae tidak menyangka mereka akan membawa pengawal sebanyak ini. Dia menggertakkan giginya. Masih terdengar rasa arogan di dalam ucapannya. “Memangnya kenapa kalau aku suruh anggotaku untuk memukul kalian? Memangnya anggotamu berani untuk menyentuhku? Aku itu putri dari Keluarga Taylor. Kalau kalian menyinggungku, aku akan membuat kalian tidak betah untuk tinggal di Negara Hyugana lagi.”Jessie tertawa sembari melihat ke sisi pengawal. “Turun tangan.”Sepertinya pengawal tidak merasa Sissae sulit untuk dihadapi. Mereka benar-benar ingin turun tangan terhadap anggotanya. Pengawal yang direkrut Jules cukup profesional. Dengan gampan
Hanya saja, Jessie yakin Jules bisa menyelesaikannya dengan baik.Setelah berjalan ke dalam ruang pemeriksaan kandungan, Jessie menoleh untuk berkata kepada Miya, “Kamu tunggu di luar saja.”Miya mengangguk, lalu melihatnya memasuki ruangan.Miya sedang berjalan mondar-mandir di koridor. Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat Jessie berjalan keluar ruangan. Miya segera mendekatinya. “Bagaimana?”Jessie menyerahkan hasil USG kepadanya. Miya melihatnya dan merasa kaget. “Astaga! Anak kembar?”Jessie mengisyaratkan Miya untuk diam. “Kamu bantu aku rahasiakan masalah ini dulu, ya. Jangan sampai semua orang tahu masalah anakku masih ada di dalam kandunganku.”Sebelumnya, Jules mengabarkan ke publik bahwa Wika dan Sissae mencelakai Jessie hingga keguguran. Tentu saja Jules melakukannya karena pemikirannya sendiri. Semua dilakukan juga demi anak di dalam kandungan. Jadi, tentu saja Jessie mesti bekerja sama untuk bersandiwara.Miya menutup mulutnya sembari mengangguk. “Aku mengerti.”Baru sa
Awalnya, Reyhan berpikir bahwa dengan kematian Wrenka, semua hal yang pernah dilakukan atas perintah putrinya akan lenyap tanpa bukti. Sementara, saat Jules memblokir berita tersebut, orang-orang yang mereka atur sudah lebih dulu meninggalkan penjara. Namun, jika masalah ini dipublikasikan dan menarik perhatian internal penjara, mereka pasti akan melakukan penyelidikan, situasi akan jauh lebih merepotkan. Pengurus rumah terbengong. Keringat dingin mulai membasahi punggungnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”Reyhan duduk dengan raut muram. “Terpaksa dilenyapkan.”Kaki pengurus rumah terasa lemas. Dia sungguh bingung harus berbuat apa. “Tuan, tapi dia itu ….”Reyhan tidak memberi pengurus rumah kesempatan untuk berbicara. “Kalau dia mati, kamu pun mesti mati. Apa kamu mengerti?”Saat ini, pengurus rumah merasa lehernya bagai dicekik saja. Dia tidak bersuara sama sekali.Langit di luar sana sudah semakin menggelap. Lampu di dalam ruang baca Vila Laguna masih menyala. Derric
Wartawan mulai membubarkan diri. Filbert mengikuti langkah Jules berjalan ke dalam aula. “Kak Jules, sebenarnya apa yang terjadi? Apa Wika sudah mati?”Filbert tidak mengetahui masalah ini.Jules berhenti di depan lift, lalu mengiakan. “Dia sudah mati.”Akhirnya Filbert paham. “Jadi, ada orang yang sengaja menyuruh wartawan itu kemari untuk mencelakaimu? Siapa yang tidak punya otak. Bukannya dia sudah memicu rasa curiga?”Jules telah memblokir informasi ini. Lagi pula, hanya orang-orang di penjara dan pusat laboratorium forensik yang mengetahui masalah ini. Begitu informasi terbongkar, itu berarti ada “masalah” dengan internal dua pihak itu?Jules menatap Filbert sembari menepuk-nepuk pundaknya. “Kamu memang pintar.”“Sudah lama aku bersamamu. Apa mungkin aku tidak pintar?” Filbert tersenyum cengengesan.Jules mengangguk. “Tidak ada yang memicu rasa curiga. Semua ini skenarioku.”Kali ini, Filbert tidak tersenyum lagi. Dia mengikuti langkah Jules untuk memasuki lift. “Kamu tidak bercan